Kista baker atau kista politeal merupakan benjolan atau kantung yang berisi cairan yang tumbuh di dalam lutut bagian belakang. Nama baker diberikan oleh dokter bedah yang pertama kali mendeskripsikan penyakit ini, yaitu William Morrant Baker.
Kista Baker tumbuh disebabkan oleh radang pada jaringan di belakang sendi lutut atau masalah pada sendiri lutut yang menyebabkan bagian belakang lutut bengkak.
Pembengkakan dan peradangan pada lutut tersebut dapat menyebabkan lutut dan betis terasa nyeri apabila digerakkan, terdapat cairan di sekitar lutut, dan terkadang terdengar suara klik di daerah sendi lutut.
Walaupun kista baker ini tidak menimbulkan kerusakan jangka panjang, namun dapat terasa kurang nyaman, apalagi nyeri akan terasa memberat saat lutut ditekuk, direngangkan, dan bergerak dengan aktif. Tidak hanya itu, apabila kista baker pecah, cairan akan turun ke betis dan memicu munculnya memar di sekitar pergelangan kaki.
Kista baker ini biasanya jarang di temukan, tetapi kista baker lebih rentan sering menyerang anak-anak usia 4-7 tahun dan orang dewasa usia 35-70 tahun.
Kista Baker dalam beberapa kasus bisa saja tidak menimbulkan rasa sakit atau tanda-tanda tertentu yang dapat membuat penderita menyadari adanya masalah pada lututnya. Berikut ini gejala umum kista baker yang perlu kamu ketahui:
Kista baker disebabkan oleh produksi cairan sinovial yang terlalu berlebihan sehingga menghasilkan pembentukan cairan di bagian belakang lutut. Cairan sinovial ini berfungsi sebagai pelumas yang membantu pergerakan kaki dan mengurangi gesekan pada bagian yang bergerak pada lutut.
Kondisi dimana produksi cairan sendi ini terlalu banyak karena:
Tidak banyak yang menyadari bahwa beberapa makanan yang dikonsumsi dapat membuat semakin memburuk jika penderita tidak memperhatikan asupan makanan yang masuk ke tubuhnya.
Berikut pantangan bagi penderita kista baker yang perlu kamu ketahui:
1. Makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi
Jenis makanan yang mengandung lemak jenuh yang tinggi ini menjadi pantangan untuk para pengidap kista baker atau pun radang sendi lutut, seperti makanan siap saja, dan makanan yang digoreng. Hal ini dikarenakan senyawa yang terbentuk dari makanan yang di goreng bisa membuat kadar kolesterol tubuh meningkat. Dan juga bisa membuat kamu terkena obesitas.
2. Makanan tinggi garam
Seseorang yang mempunyai masalah lutut, seperti kista baker. Sebaiknya hindari asupan makanan yang mengandung garam. Karena kadar natirum yang berlebihan menjadi pantangan utama bagi penderita kista baker dan menyebabkan sel tubuh harus menahan air yang membuat pembengkakan pada tulang dan sendi semakin memburuk.
3. Asam lemak omega 6
Asam lemak omega 6 memang berperan penting untuk tubuh, yaitu dapat mencegah terjadinya peradangan sekaligus membentuk sel baru dalam tubuh. Namun jika mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega 6 dengan berlebihan, justru akan memicu terjadinya peradangan yang berlebihan.
4. Semua produk pangan yang mempunyai kandungan gula tinggi
Gula yang tinggi dapat memungkinkan sitokin keluar dari tubuh. Sitokin merupakan sejenis protein yang berfungsi membawa sinyal yang berkaitan dengan peradangan pada tubuh.
Hal tersebut membuat peradangan terjadi dan sendi kamu akan terasa semakin lemah. Oleh karena itu, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan yang mengandung gula tinggi. Kamu bisa menggantinya dengan pemanis alami lainnya yang mengandung gula yang sedikit.
Pada umumnya kista baker tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya. Apabila kista baker masih ringan, kamu bisa mengatasi nyeri dan meredakan bengkak dengan mandiri di rumah. Berikut ini langkah-langkah pengobatan yang bisa kamu ikuti:
Namun jika penanganan diatas masih belum bisa meredakan rasa nyeri dan justru muncul gejala lainnya, sebaiknya konsultasikan dan periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Dokter akan memberikan penanganan sebagai berikut:
1. Suntik Kortikosteroid
Dokter akan menyuntikan langsung ke sendi lutut dengan obat kortikosteroid untuk mengurangi nyeri dan bengkak. Namun pengobatan ini tidak menjamin kista baker tidak akan timbul lagi. Suntikan kortikosteroid ini membutuhkan waktu beberapa hari atau beberapa minggu untuk bisa menghilangkan keluhan.
2. Fisioterapi
Fisioterapi dilakukan untuk melatih kekuatan dan kelenturan otot-otot di sekitar lutut.
3. Operasi
Apabila kista membuat penderira kesulitan menggerakkan lututnya maka dokter akan melakukan prosedur operasi pengangkatan kista. Metode pengobatan ini juga bisa mencegah kista dapat tumbuh kembali. Metode operasi ini dilakukan dengan dua cara, yaitu bedan terbuka dan arthroskopi atau operasi dengan sayatan kecil yang menggunakan alat artoskop. Pemulihan setelah operasi pengangkatan kista baker ini membutuhkan waktu sekitar 1-3 bulan, tetapi bisa lebih cepat jika dilanjutkan dengan fisioterapi.
Itulah pembahasan mengenai kista baker yang perlu kamu ketahui. Apabila kamu mengalami gejala yang tidak terlalu parah, maka kamu bisa melakukan pengobatan di rumah. Namun jika gejala semakin parah dan lutut semakin sulit digerakkan segera lakukan pemeriksaan kepada dokter agar ditangani lebih lanjut.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…