Di dalam dunia medis, istilah untuk kuret disebut juga sebagai dilatase dan kuritase, yakni suatu tindakan bedah berupa pengerukan pada bagian dinding dalam rahim (endometrium). Kuret dilakukan untuk membantu mengetahui atau mendiagnosis penyakit yang kemungkinan ada pada rahim wanita seperti :
Proses kuretase biasanya tidak berlangsung lama, bahkan ada yang hanya memerlukan waktu sekitar lima menit, tergantung pada jenis kasus yang ditangani. Sebelum dilakukan kuret, dokter akan melakukan beberapa prosedur pemeriksaan awal untuk memastikan keadaan pasien serta untuk memastikan tidak ada sisa jaringan di dalam rahim (terutama saat kuret pasca keguguran) untuk menghindari terjadinya infeksi. Kemudian pasien akan diberikan anastesi agar menghilangkan rasa sakit saat proses kuretase dilakukan.
Berikut ini efek samping kuret rahim yang bisa terjadi :
Tidak jarang kuretase dilakukan secara berulang tergantung pada kondisi dan kasus yang dialami seseorang. Hal ini tentu akan berdampak pada segala efek samping yang kemungkinan terjadi akibat kuret menjadi lebih besar peluangnya pada wanita yang mengalami kuret lebih dari satu kali. Meski begitu, bukan berarti dengan sering dilakukan kuret maka dinding rahim akan menipis. Secara alami, dinding rahim akan tumbuh secara berkala (kurang lebih setiap sebulan sekali) dan mengalami pelepasan sendiri saat terjadi menstruasi. Jadi, lapisan endometrium tidak akan habis hanya karena dilakukan kuretase karena, akan tumbuh kembali seperti sediakala. Yang perlu diperhatikan jika melakukan dua kali kuret ialah risiko infeksi dan masalah kesehatan dan kesuburan.
Dampak pasca kuret pada wanita memang berbeda-beda. Pemulihan kesuburan pasca dilakukan kuretase umumnya memakan waktu kurang lebih dua minggu atau lebih. Bahkan ada juga wanita yang tidak mengalami menstruasi pasca kuret. Oleh sebab itu dokter perlu melakukan beberapa tes serta terkadang dalam beberapa kondisi dokter juga memberikan hormon pemicu menstruasi kepada pasiennya.
Gangguan kesuburan pasca kuret memang mungkin saja terjadi karena rahim sendiri membutuhkan waktu untuk kembali normal setelah dilakuakn kuret. Untuk mengetahui kondisi rahim yang normal bisa dengan memerhatikan siklus haid dan perdarahan yang terjadi. Adanya gangguan pada kesuburan dapat ditandai dengan siklus menstruasi yang menjadi tidak teratur setelah dilakukan kuret.
Oleh sebab itu, sebaiknya Anda memerhatikan kondisi tubuh setelah dilakukan kuretasi. Adapaun yang perlu dilakukan setelah mendapat tindakan kuretase:
Berikut ini sejumlah masalah reproduksi wanita, yang membutuhkan kuret :
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…