Manfaat bayam untuk ibu hamil tentu sudah banyak diketahui, hanya saja pengetahuan tersebut umumnya belumlah detail dan mencakup berbagai informasi penting yang akan kurang lengkap jika dilewatkan. Sayur yang disukai tokoh Popeye si Pelaut ini tentu tidak hanya baik bagi ibu hamil, akan tetapi fungsinya menjadi semakin penting bagi perempuan yang tengah mengandung sebab ia tidak hanya berefek positif kepada sang ibu, akan tetapi juga pada jabang bayi yang tengah dikandung. Selain itu, ada beberapa catatan lain di balik manfaat bayam sebagai bahan konsumsi harian, utamanya bagi ibu hamil. Berikut beberapa point terkait dengan konsumsi bayam bagi ibu hamil.
Bayam merupakan salah satu jenis sayuran berwarna hijau tua yang cukup diminati masyarakat. Selain rasanya yang lezat, harga yang murah serta cara masak serta penyajian yang beragam, sayur jenis ini juga memiliki banyak kandungan vitamin serta mineral berupa zat gizi yang diperlukan tubuh.
Sedikitnya, bayam mengandung vitamin A, C dan K yang baik untuk kesehatan mata, daya tahan tubuh serta pertumbuhan tulang dan gigi. Bayam memiliki beta karoten yang dengan otomatis akan diubah menjadi vitamin A oleh tubuh. Vitamin A berguna dalam menjaga stabilitas kerja paru-paru bayi yang belum lahir serta menjaga berat badan ibu hamil dan meningkatkan metabolismenya. Sementara itu, vitamin C berfungsi menjaga imunitas tubuh sang ibu mengingat masa-masa kehamilan adalah masa rentan penyakit sehingga, kekebalan tubuh perlu dijaga. Adapun vitamin K serta manfaat kalsium bagi ibu hamil berfungsi memperkuat tulang. Mengingat seorang perempuan tidak hanya menyangga tubuhnya sendiri pada masa-masa kehamilan, sehingga ia membutuhkan energi lebih. Kombinasi 3 vitamin ini saja cukup menunjukkan betapa pentingnya konsumsi bayam bagi ibu hamil.
Selain itu, bayam juga memiliki kandungan asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil agar janin yang dikandungnya selamat dari cacat fisik seperti bibir sumbing dan langit-langit sumbing. Manfaat asam folat bagi ibu hamil ini juga dipercaya dapat memperkuat janin, menghindarkan kelahiran prematur serta musibah keguguran. Saking pentingnya zat ini, ia diperlukan tidak hanya dalam masa kehamilan, akan tetapi juga pra-kehamilan bahkan ketika masa menyusui.
Asam folat tak ubahnya penangkal dan solusi dari berbagai masalah umum yang muncul pada masa kehamilan seperti menurunnya nafsu makan, emosi yang tidak terkontrol, diare, mudah lupa, lekas lelah serta radang gusi. Asam folat, dengan demikian, adalah kebutuhan primer bagi ibu hamil untuk menjamin keselamatan dan kesehatan diri maupun jabang bayinya.
Kandungan lain yang dimiliki bayam adalah nitrat untuk menjaga stabilitas tekanan darah ibu hamil. Ia berfungsi menurunkan tekanan darah tinggi bagi hipertensi dalam kehamilan dan dalam waktu yang sama juga dapat mengatasi anemia. Dengan kata lain, konsumsi bayam dapat membantu seorang ibu hamil memiliki tekanan darah normal. Manfaat zat besi untuk ibu hamil yang dibutuhkan telah disediakan bayam, akan tetapi supply tersebut juga tidak berlebihan. Ini penting sebab baik tekanan darah rendah maupun hipertensi akan mengganggu proses kehamilan hingga persalinan.
Bayam juga merupakan salah satu jenis sayuran yang murah meriah dengan kandungan mewah. Protein yang dikandungnya setara dengan protein yang terdapat dalam telur, daging, ikan atau ayam. Dengan hanya merogoh kocek sedikit atau menanamnya di pekarangan rumah, Anda sudah bisa mengkonsumsi sayuran murah meriah ini. Bayam, selain itu, juga baik untuk jantung karena memiliki kandungan antioksidan yang kaya serta kandungan lemak dan kalori rendah.
Bayam juga dengan kandungan glikolipid dengan sifat anti-inflamasi yang berguna dalam mencegah timbulnya penyakit penuaan tulang dini (osteoporosis), sakit kepala sebelah (migrain) dan radang sendi. Radang sendi yang dimaksud juga termasuk pegal dan linu di berbagai bagian tubuh yang kerap dikeluhkan ibu hamil. Serat yang dikandung bayam juga bagus untuk pencernaan sebab banyak ibu hamil yang mengalami gangguan wasir dan sembelit. Konsumsi bayam, dalam hal ini, bisa menetralisir gangguan tersebut dengan asupan serat yang memadai.
Di balik berbagai kegunaan bayam di atas, ada beberapa hal lain yang harus diketahui dalam memasak dan menghidangkan bayam, termasuk penyakit-penyakit yang dapat dipicu dengan konsumsi bayam berlebih. Hal-hal tersebut berguna tidak hanya untuk memaksimalkan manfaat dan kandungan yang dimiliki bayam, akan tetapi juga menghindarkan konsumennya, lebih-lebih ibu hamil, dari efek samping konsumsi bayam dalam takaran, porsi, cara masak atau cara penghidangan yang tidak sesuai. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui;
Memasak bayam terlalu lama dapat menghilangkan kandungan dan nutrisi ibu hamil di dalamnya. Karena itu, jangan memasak bayam terlalu lama. Pastikan bayam yang Anda masak telah matang dan segera sajikan. Membiarkan bayam terlalu lama terkena oksige dalam jangka waktu lebih dari 5 ja juga akan menghilangkan kandungan penting yang dimilikinya. Tak lupa, bayam yang telah matang seharusnya tidak dipanaskan kembali untuk konsumsi ulang. Praktik yang demikian berpotensi menyebabkan keracunan sebab kandungan nitrit akan meningkat seiring oksidasi yang terjadi pada sayur tersebut. Nitrit dalam kadar tinggi yang demikian dapat berubah menjadi racun.
Seperti disebutkan di atas, salah satu kandungan bayam adalah serat yang baik untuk memperlancar pencernaan. Hanya saja, konsumsi bayam yang berlebih justru akan menjadi bumerang karena dapat mengakibatkan kram perut, perut begah ataupun perut kembung. Untuk ibu hamil, gangguan yang demikian tentu akan cukup mengganggu dan bukan tidak mungkin mengganggu ‘kenyamanan’ si jabang bayi. Karena itu, aturlah pola makan dan konsumsi bayam secukupnya.
Ibu hamil yang memiliki riwayat batu ginjal tidak disarankan mengonsumsi bayam karena kandungan asam okalat di dalamnya dapat memicu kambuhnya gangguan pada batu ginjal. Asam oksalat berfungsi mengikat kalsium dan zat besi sehingga tubuh justru akan kehilangan dua zat tersebut. Memiliki riwayat batu ginjal saja dapat menyebabkan berbagai masalah kehamilan, sehingga risiko tersebut harus dikurangi salah satunya dengan menghindari konsumsi bayam.
Di balik kandungan yang bermanfaat banyak bagi kesehatan ibu hamil, bayam ternyata juga mengandung salisilat yang dapat menghambat dan mempersulit proses persalinan. Ini terjadi dalam kasus konsumsi bayam berlebih di mana zat salisilat di dalamnya akan menyebabkan kontraksi berkepanjangan saat proses persalinan serta memicu banyaknya darah yang keluar.
Seperti dalam beberapa point sebelumnya, kandungan baik dalam bayam dapat berubah menjadi membahayakan ketika ada mistreatment. Salah satunya adalah dengan membiarkan sayur bayam terlalu lama tidak dikonsumsi setelah ia dimasak. Praktik yang demikian akan menyebabkan kandungan Fe2+ yang awalnya berfungsi mengatasi anemia akan berubah menjadi Fe3+ yang justru berubah fungsi menjadi racun. Karena itu, cerdaslah dalam memasak, menyajikan serta mengonsumsi bayam.
Informasi yang disajikan di atas cukup membeberkan banyak hal tentang dua sisi konsumsi bayam bagi ibu hamil. Di satu sisi, bayam dapat sangat menguntungkan akan tetapi di sisi lain ia memiliki potensi membahayakan. Meski dalam sebagian hal tampak kontradiktif dan cukup membingungkan, berikut beberapa tips cerdas yang dapat dilakukan untuk mengambil langkah bijak dan aman :
1. Konsultasi pada Dokter atau Ahli Gizi” state=”opened
Selama masa kehamilan, ibu hamil sedikitnya akan mengunjungi dokter sebanyak tiga kali untuk memeriksakan kandungan. Gunakan kesempatan ini untuk bertanya banyak hal, termasuk tentang konsumsi bayam. Tanyakan hal-hal praktis semisal berapa kali sepekan seharusnya seorang ibu hamil mengkonsumsi bayam, jam yang paling tepat untuk mengonsumsinya, cara masak yang paling sehat, porsi sekali makan yang aman dan dapat mengoptimalkan seluruh kandungan bayam dan lain-lain. Jika perlu, ibu hamil juga bisa berkonsultasi kepada ahli gizi ibu hamil untuk mendapat informasi yang lebih lengkap dan memadai.
2. Kenali Riwayat Penyakit
Selain bertanya pada dokter spesialis kandungan atau ahli gizi, pastikan untuk mempertimbangkan riwayat penyakit yang dimiliki. Peran dan informasi dari dokter pribadi akan sangat membantu dalam hal ini, akan tetapi Anda bisa melakukannya sendiri. Jika Anda memiliki riwayat batu ginjal atau sering mengalami keracunan, misalnya, ada baiknya Anda lebih berhati-hati mengkonsumsi bayam sebab baik pengaruh positif maupun negatif dalam menu dan gaya konsumsi akan berpengaruh pada perkembangan janin yang tengah dikandung.
Jika Anda ‘terpaksa’ mengkonsumsi bayam karena ‘ngidam’ dengan riwayat penyakit seperti demikian, pastikan cara masak Anda tepat dan jumlahnya pun masih berada dalam batas wajar.
3. Menakar Porsi
Berbagai efek samping yang dimiliki bayam sebenarnya bisa disiasati dengan cara menakar, memasak serta menghidangkan bayam secukupnya. Pastikan bahwa porsi telah tepat, cara masak juga benar, yakni tidak terlalu matang tapi layak dikonsumsi dan dihidangkan tidak lama setelah dimasak. Anda tidak perlu khawatir akan terkena efek samping bahkan keracunan dalam mengkonsumsi bayam.
Setelah itu, dalam memasak bayam untuk menghindari kebosanan seperti menambah campuran sayuran lain pada sayur bening atau tumis bayam, pecel, jus bayam hingga kripik bayam yang belakangan nge-trend.
4. Konsumsi secara Proporsional
Dalam masa-masa kehamilan, Anda tidak bisa hanya menuruti nafsu makan, akan tetapi juga harus menaati rambu-rambu makan sehingga makanan yang dikonsumsi dapat tercerna dengan baik dan tidak malah membahayakan Anda maupun si jabang bayi. Jika bayam adalah salah satu sayuran favorit Anda, Anda tidak tetap tidak bisa mengkonsumsinya terlalu banyak dengan dalih ‘ngidam’ atau menuruti nafsu makan, sebab hal tersebut bukan tidak mungkin dapat membahayakan.
Sebaliknya jika sebelumnya tidak terbiasa makan sayur seperti bayam, ada baiknya untuk memaksakan diri untuk mengonsumsi makanan sehat seperti bayam sebagai cara menjaga kehamilan agar tetap sehat. Tentunya dengan porsi, cara masak dan cara menghidangkan yang sehat dan proporsional
5. Mengganti dengan Sayuran Hijau Lain
Jika Anda adalah satu di antara mereka yang tidak dianjurkan mengkonsumsi bayam selama masa kehamilan, tidak perlu berkecil hati karena Anda masih bisa menggantinya dengan sayuran atau bahan makanan lain. Anda cukup mengenali kandungan-kandungan yang terdapat dalam bayam kemudian mencari alternatifnya di bahan-bahan lain yang memiliki kandungan serupa, seperti kacang-kacangan, labu, brokoli dan lain sebagainya. Jangan lupa, selain memerhatikan kandungannya, juga harus tau bagaimana cara memasak, menghidangkan, serta porsi yang tepat sehingga kesehatan Anda maupun jabang bayi dapat tetap terjaga dengan baik.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…