Mengonsumsi makanan yang sehat selama hamil sering diperhatikan oleh ibu hamil. Hal ini juga karena ada pertimbangan mengenai makanan yang dilarang untuk ibu hamil 1 bulan dan sampai melahirkan. Makanan bisa mempengaruhi pertumbuhan janin karena janin menyerap nutrisi yang masuk ke dalam tubuh ibu. Salah satu makanan yang dianggap meragukan untuk ibu hamil seperti makanan fermentasi. Makanan ini dibuat dengan menggunakan ragi atau starter khusus yang mengandung bakteri baik. Namun terkadang ibu hamil juga tidak berani mengonsumsi makanan ini karena pertimbangan risiko buruk pada janin.
Jadi bolehkah ibu hamil makan makanan fermentasi dan apa manfaat serta risikonya? Simak penjelasan dibawah ini.
Boleh Tidak?
Pada dasarnya ada beberapa ahli yang menyimpulan jika makanan fermentasi itu baik untuk ibu hamil dan janin. Namun ada juga pertimbangan bahwa beberapa makanan fermentasi tidak sehat untuk ibu dan janin. Makanan fermentasi mengandung bakteri baik yang bisa menjaga kesehatan tubuh ibu hamil dan mencukupi kebutuhan gizi ibu hamil berdasarkan trimester kehamilan. Makanan yang sudah melewati fermentasi pada dasarnya juga ditambahkan bakteri tertentu sehingga bisa mendukung sistem pencernaan ibu hamil menjadi lebih sehat. Hanya saja ibu hamil harus benar-benar memilih makanan yang melewati proses fermentasi ini.
Manfaat
Bakteri yang ditambahkan dalam proses pembuatan makanan fermentasi ternyata tidak hanya baik untuk proses tersebut, tapi juga baik untuk sistem usus ibu hamil. Ibu hamil biasanya memiliki sistem pencernaan yang lebih lambat karena masalah hormon kehamilan. Namun dengan rajin mengonsumsi makanan yang sudah difermentasi maka bisa menyebabkan usus bekerja lebih baik. Sehingga ini juga menjadi cara mengatasi wasir saat hamil.
Kemudian dengan mengonsumsi makanan yang sudah melewati proses fermentasi maka bisa membuat ibu hamil tidak mudah sakit. Salah satu buktinya adalah jika ibu mengonsumsi makanan yang mengandung bakteri Lactobacillus rhamnosus . Bakteri ini bisa bekerja untuk menyerap racun dalam sistem pencernaan dan juga mengurangi masalah diare saat hamil yang bisa memicu kontraksi dini.
Ibu hamil sebaiknya memang hanya mengonsumsi makanan yang bergizi sehingga bisa mendukung perkembangan janin. Proses fermentasi ternyata juga bisa membantu proses penyerapan vitamin dalam makanan ke dalam tubuh menjadi lebih cepat. Misalnya tempe yang mengandung vitamin B, dimana proses ini menjadi lebih cepat karena tempe juga melewati proses fermentasi selama kurang lebih 48 jam.
Ternyata beberapa jenis makanan fermentasi juga bisa meningkatkan sistem kecerdasan bayi. Hal ini bisa terjadi karena ketika ibu mengonsumsi makanan fermentasi maka proses penyerapan nutrisi dalam usus ibu lebih cepat. Ini bisa membuat janin menerima nutrisi yang dibutuhkan dan tidak kekurangan sumber untuk mengembangkan sel otak.
Dalam sebuah penelitian ternyata juga terbukti jika mengonsumsi makanan yang sudah difermentasi justru bisa mengurangi masalah alergi pada bayi saat sudah lahir nanti. Ini karena makanan fermentasi menjadi bagian dari diet kehamilan yang sehat.
Risiko
Mengonsumsi makanan yang sudah melewati proses fermentasi juga bisa menyebabkan risiko buruk untuk ibu dan janin. Semua ini bisa terjadi ketika ibu mengonsumsi makanan yang sudah di fermentasi tapi tidak melewati proses pasteurisasi. Proses ini sering diterapkan dalam pengolahan tahap akhir dari yogurt, susu, dan keju. Risiko mengonsumsi semua makanan tersebut yang berasal dari olahan rumah termasuk keracunan bakteri.
Kemudian mengonsumsi makanan fermentasi yang terlalu banyak juga bisa menyebabkan janin berada dalam kondisi yang berbahaya. Seperti jika ibu mengonsumsi tape dalam jumlah yang berlebihan. Tape termasuk jenis makanan fermentasi yang mengandung alkohol. Semakin banyak kadar alkohol yang masuk ke tubuh ibu hamil maka akhirnya bisa membuat rahim berkontraksi sehingga terjadi keguguran.
Jadi Anda sekarang sudah memehami bolehkah ibu hamil makan makanan fermentasi dan apa manfaat serta risikonya? Namun sangat disarankan bagi ibu hamil untuk berkonsultasi ke dokter sehingga bisa mendapatkan kepastian sesuai keadaan ibu hamil.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…