Pemberian ASI pada bayi merupakan hal yang wajib dilakukan. Manfaat ASI untuk bayi sangatlah banyak. Salah satu manfaat besarnya adalah dapat menjaga bayi cepat berkembang dan juga sehat. Oleh sebab itu, para dokter menyarankan agar ibu selalu memberikan ASI selama enam bulan pertama setelah melahirkan.
Meskipun bayi telah diberikan ASI, namun Anda perlu waspada karena tidak semua ASI memiliki kualitas yang baik. Jika Bayi sampai mengonsumsi ASI yang berkualitas buruk, maka pertumbuhan bayi pun akan terganggu. untuk mengetahui seperti apa ciri kualitas bayi yang buruk, berikut ulasannya.
1. Jarang buang air kecil
Ciri yang pertama adalah bayi jarang melakukan buang air kecil. Jika bayi mendapatkan ASI yang berkualitas baik, maka dia akan sering melakukan buang air kecil sebanyak 6 kali dalam sehari. Selain dari sisi frekuensi, jumlah urine yang dikeluarkan pun akan sangat banyak.
Berbeda dengan bayi yang mendapatkan ASI yang berkualitas buruk. Umumnya, bayi akan jarang buang air kecil dalam sehari. Kalaupun buang air kecil, jumlahnya pun sedikit. Anda perlu peka terhadap hal ini karena sangat berpengaruh terhadap pekembangannya.
2. Jarang buang air besar
Tidak jauh berbeda dengan poin pertama. selain jarang buang air kecil, bayi pun akan jarang buang air besar. Bayi yang mendapatkan kualitas ASI yang baik akan selalu buang air besar setiap hari dengan tekstur yang cair dan berwarna kuning. Katakanlah bayi Anda buang air besar, namun warnanya justru lebih gelap dan agak kenyal maka bisa jadi hal tersebut adalah pengaruh dari kualitas ASI yang buruk.
Untuk poin ini sebenarnya maih diperdebatkan karena pada dasarnya ASI merupakan cairan yang bisa diserap sempurna di dalam tubuh, khususnya pada bagian usus. Maka dari itu, pengeluaran sisa ASI melalui kotoran bisa jadi tidak akan terjadi.
3. Bayi terlihat masih lapar
Bayi yang langsung tertidur ketika mendapatkan ASI merupakan tanda bahwa ASI yang didapatkan sudah cukup atau kualitasnya baik. Jika bayi mendapatkan kualitas ASI yang buruk, maka bayi cenderung akan selalu menangis atau rewel ketika diberikan ASI. Rewel dan tangisan bayi seperti mengisyaratkan bahwa ASI yang dikonsumsi “tidak enak”. Meskipun begitu, kondisi tersebut tidak selalu berkaitan dengan ASI yang buruk. Bisa jadi bayi merasa tidka nyaman karena popoknya sudah penuh, kepanasan, atau merasa tidakn nyaman.
4. Berat badan bayi tidak bertambah
Bagian selanjutnya yang mudah terlihat adalah berat badan bayi justru tidak bertambah dalam beberapa hari. Umumnya, bayi akam selalu mengalami kenaikan berat badan dalam beberapa hari. Untuk bayi yang berusia 0 sampai 3 bulan bisa bertambah berat badannya dari 150 sampai 190 gram setip minggunya. Sedangkan untuk bayi yang berusia empat hingga enam bulan, maka berat badannya bisa bertambah sekitar 90 hingga 120 gram setiap minggunya.
Jika Anda telah mengecek berat badan bayi selama seminggu dan tampak tidak ada penambahan berat bdan bayi, maka bisa jadi ada masalah pada kesehatan bayi tersebut. Hal yang cukup parah adalah berat badan bayi justru selalu menurun setiap minggunya. Hal itu bisa jadi berhubungan dengan kualitas ASI yang buruk.
5. Bayi sering mengalami sakit
Jika bayi mendapatkan nutrisi yang baik dari ASI, maka dia akan jarang mengalami sakit. Sebaliknya, bayi yang mendapatkan ASI berkualitas buruk akan cukup sering mengalami sakit. Sakit yang diderita pun cukup ringan namun akan sangat berta jika dialami oleh bayi seperti pilek, batuk, atau demam.
Bayi yang sering sakit-sakitan tentunya sangat mengahwatirkan sebab akan sangat berpengaruh terhdapap tumbuh kembangnya anak tersebut. Salah satunya adalah penurunan berat badan dan hilangnya nafsu makan bayi. Sebaiknya Anda periksakan kondisi bayi jika sudah terlampau parah.
6. Terdapat perubahan warna pada ASI
Bayi tidak selalu mendapatkan ASI secara langsung melalui payudara. Beberapa kondisi pun ada juga bayi yang mendapatkan ASI dari botol atau istilahnya adalah ASI perah. Dalam beberapa kondisi, ASI perah yang berkualitas baik akan nampak seperti susu murni pada umumnya, yakni berwarna putih.
Akan tetapi, ASI yang berkualitas buruk memiliki warna yang sedikit berbeda seperti warna kuning atau warna selain putih. Jika Anda melihat hal tersebut, maka sebaiknya jangan diberikan pada bayi dan segera kembali buatkan ASI yang baru.
7. Tercium bau tidak sedap
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya. Selain dari sisi warna, aroma ASI juga bisa terdeteksi apakah masih layak dikonsumsi atau tidak. ASI yang berkualitas bagus memiliki aroma layaknya susu pada umumnya. Sedangkan ASI yang berkualitas buruk akan tercium bau asam maupun bau tidak sedap lainnya. jika sudah seperti itu, sebaiknya ASI yang baunya tidak enak dibuang saja.
Itulah ciri ciri kualitas ASI Buruk yang berbahaya untuk bayi. Dari ulasan di atas kita bisa simpulkan bahwa ASI pun bisa berkualitas buruk jika tidak dijaga dengan baik-baik. Khusus untuk ASI perah, sebaiknya Anda pelajari cara menyimpan ASI dan cara menghangatkan ASI saat berpergian dengan benar agar tidak cepat basi. Semoga bermanfaat.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…