Ketika bulan Ramadhan tiba tentunya umat muslim wajib melaksanakan puasa Ramadhan. Puasa memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh manusia, begitu juga dengan ibu menyusui. Ibu menyusui boleh melakukan puasa apabila ia sudah mantap dan kuat untuk menjalaninya. Namun, para dokter menganjurkan bahwa untuk ibu yang menyusui secara eksklusif ( usia bayi kurang dari 6 bulan ) untuk tidak menjalankan puasa terlebih dahulu. Tapi tidak masalah apabila ibu menyusui tetap menjalankan puasa di bulan Ramadhan, karena memiliki berbagai manfaat yang diperoleh. Apa saja manfaat puasa bagi ibu menyusui ? Lalu bagaimana tips menjalankan puasa bagi ibu menyusui ? Berikut penjelasannya.
Artikel terkait :
1. Mencegah Terjangkit Penyakit
Maksud disini adalah dapat mencegah penyakit yang ditimbulkan oleh pola makan yang berlebihan ketika berbuka puasa maupun ketika saur. Bagi ibu menyusui, apabila kelebihan kolestrol dan trigliserida yang cukup tinggi dapat mempengaruhi kualitas ASI yang diberikan kepada sang bayi. Apabila ASI yang diberikan tidak berkualitas , maka kemungkinan yang terjadi adalah anak mudah terserang penyakit dan juga kesehatannya terganggu, karena ASI yang diminum oleh sang bayi merupakan bagian dari makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh sang ibu. Maka berpuasa sangat bermanfaat untuk ibu menyusui agar kondisinya tetap terjaga dan sehat selalu.
Baca juga :
2. Sebagai Detoksifikasi Alami
Yang dimaksud disini adalah ketika berpuasa tentunya kita mengurangi asupan makanan yang masuk di dalam tubuh. Dalam arti dengan berpuasa itu berarti kita membatasi asupan kalori maupun lemak yang masuk ke dalam tubuh kita, sehingga dapat menghasilkan enzim antioksidan alami yang dapat membersihkan zat yang bersifat beracun dalam tubuh.
3. Dapat Mengurangi Kadar Kalori
Setelah puasa kemudian dilanjutkan shalat Maghrib dan dilanjut Isya serta terawih, maka secara otomatis tubuh kita dapat membakar sekitar 200 kalori per harinya (jika dilakukan secara rutin).
Baca juga : Puasa bagi Ibu Hamil (Manfaat dan Tips) – Fidyah Bagi Ibu Hamil
4. Dapat Menjaga Kesehatan Jantung
Ketika seseorang berpuasa, secara alami tubuhnya akan melakukan peningkatan HDL (kolestrol baik) dan juga penurunan LDL (kolestrol buruk) dimana para ahli menyatakan bahwa hal tersebut baik bagi pembuluh darah dan kesehatan jantung seseorang. Ibu menyusui pun demikian, kesehatan jantungnya tetap terjaga.
5. Menjaga Psikologis Ibu Menyusui
Ketika seseorang berpuasa tentu saja mereka diharuskan menahan amarah. Begitu juga dengan ibu menyusui yang harus bersabar ketika sang bayi rewel. Situasi seperti ini sangat baik bagi ibu menyusui karena dapat mencegah terserang penyakit pembuluh darah, stroke, jantung koroner dan yang lainnya.
6. Meningkatan Sistem Imunitas
Ketika berpuasa sistem imunitas seseorang tidak akan melemah, malah justru meningkat. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang menyimpulkan bahwa ketika seseorang berpuasa terjadilah peningkatan jumlah limfosit 10x lipat dari biasanya dimana akan memberikan pengaruh dengan meningkatnya sistem kekebalan tubuh. Begitu juga dengan ibu menyusui tidak perlu khawatir akan kondisinya yang lemah. Yang terpenting adalah rasa percaya diri dan niat yang kuat disertai doa. (baca : Manfaat Pepaya untuk Ibu Menyusui Bayi )
7. Mencegah Nyeri
Ketika ibu menyusui usia 1-3 bulan tentunya masih dapat merasakan rasa nyeri ketika melahirkan. Namun dengan berpuasa secara teratur dapat meningkatkan sel penetral dalam tubuh ibu menyusui, dimana hal tersebut dapat membuat rasa nyeri yang terasa perlahan-lahan mulai menghilang.
Selain itu, berpuasa juga memiliki segudang manafaat bagi kesehatan tubuh manusia. Berikut diantaranya :
Ketika berpuasa terjadi keseimbangan antara anabolisme dan katabolisme yang menyebabkan asam amino dan zat lain yang membantu peremajaan sel dan komponen yang memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah setiap hari.
Puasa Ramadhan dapat menurunkan kadar glukosa dalam tubuh manusia dan juga dapat menurunkan berat badan. Meskipun dalam proses penurunan tersebut tidak dalam frekuensi yang besar, namun ini sangat bermanfaat bagi mereka yang obesitas. (baca : Penyebab Berat Badan Bayi Tidak Naik dan Solusinya )
Secara psikologis, ketika berpuasa tentunya seseorang harus menjaga emosi serta egonya. Dengan demikian tentunya berpuasa dapat menurunkan kadar hormon adrenalin pada manusia. Karena ketika seseorang sedang marah, secara otomatis hormon adrenalin naik sekitar 20-30 kali lipat ketimbang ketika saat berpuasa. ( baca : Mengapa Ibu Hamil Cepat Marah ? Ini Alasan Ilmiahnya )
Dengan berpuasa tentunya kita lebih mendekatkan diri kepada Yang Maha Pencipta, dimana kita dianjurkan untuk mempergunakan bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Dan juga meningkatkan amal ibadah seperti sodaqoh serta membangun komunikasi yang lebih baik antar sesama manusia.
Menurut penelitian, bahwa seseorang yang berpuasa sebagian besar dari mereka dapat memperbaiki kondisi mental yang terpuruk. Lebih daripada itu dengan puasa pula seseorang dapat mengatur pola makan yang baik serta kebiasaan baik lainnya.
Dari manfaat diatas tentu saja ibu meyusui juga perlu memperhatikan dampak buruk yang terjadi ketika ibu menyusui berpuasa. Berikut penjelasannya.
Berpuasa ketika sedang menyusui memang boleh dan tidak dilarang asalkan sang ibu sanggup dan dalam kondisi yang prima. Dalam arti ia masih sanggup memberikan ASI kepada bayinya tanpa ada keluhan seperti merasa pusing, lemas dan lesu. Jika ibu menyusui merasakan gejala seperti itu lebih baik puasanya tidak dilanjutkan atau lebih baik tidak menjalankan puasa terlebih dahulu karena akan berdampak buruk bagi sang bayi. Dimana sang bayi akan mendapatkan kekurangan gizi serta vitamin untuk perkembangannya. Apalagi pada saat itu usia bayi masih dibawah 6 bulan, karena ketika dibawah 6 bulan bayi sangat membutuhkan asupan gizi yang seimbang agar perkembangannya cepat dan baik.
Artikel terkait : Bahaya Berpuasa bagi Ibu Hamil – Dampak Akibat Kekurangan Kalsium pada Ibu Menyusui
Selain itu ibu menyusui juga harus memperhatikan tips berikut ketika menjalankan puasa agar tetap dalam kondisi yang prima.
1. Perhatikan Asupan Menu dengan Gizi yang Seimbang
Ibu menyusui memerlukan tambahan 700 kalori per hari dimana 500 kalori didapat dari makanan sang ibu dan sisanya 200 kalori diambil dari cadangan lemak sang ibu. Maka dari itu sangat penting bagi ibu hamil untuk tetap memperhatikan makanan yang memiliki gizi seimbang. ( baca : Manfaat Ubi untuk Ibu Hamil dan Janin )
2. Konsumsi Banyak Cairan
Ketika saur maupun berbuka puasa usahakan konsumsi air putih sebanyak mungkin agar tubuh sang ibu tidak kekurangan cairan. Bisa juga dengan meminum aneka jus buah ataupun susu. Sangar dianjurkan untuk meminum susu minimal 1 kali dalam sehari ketika saur untuk mengurangi resiko terjangkit anemia bagi ibu menyusui. Dan berbukalah dengan minuman yang manis serta hangat agar kualitas ASI tetap terjaga.
Artikel terkiat :
3. Tanamkan Rasa Tenang dan Percaya Diri
Ibu menyusui ketika menjalankan puasa diharuskan untuk tetap tenang dan percaya diri bahwa ia sanggup untuk menyusui bayinya. Sangat tidak dianjurkan untuk khawatir secara berlebihan, karena hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas ASInya. Karena menurut dokter, rasa cemas yang timbul secara tiba-tiba dapat menghalangi kinerja hormon oksitosin yang berfungsi untuk mengeluarkan ASI dari payudara. Apabila ibu menyusui merasa khawatir maka yang terjadi adalah ASI yang keluar lebih sedikit ketimbang ketika ia sedang dalam kondisi yang tenang. ( baca : Ibu Hamil Cepat Lelah- Penyebab dan Cara Mengatasinya )
4. Konsumsi Kurma dan Madu
Konsumsilah kurma ketika berbuka puasa dan juga minumlah madu secara rutin agar kualitas ASI tetap terjaga serta membantu mempertahankan kondisi kesehatan ibu menyusui.
Artikel terkait :
5. Istirahat Cukup
Agar kondisi ibu menyusui tetap terjaga maka jangan lupa untuk beristirahat untuk memulihkan tenaga yang habis karena kegiatan sehari-hari seperti mengurus rumah tangga. Jangan pernah untuk terlalu mem-preassure diri sendiri, karena nanti akan berakibat fatal.
Untuk ibu menyusui yang bekerja, diusahakan untuk memerah ASI untuk cadangan sang bayi. Bagi ibu menyusui yang memiliki aktifitas padat seperti pegawai kantoran sebaiknya dipikirkan ulang untuk berpuasa atau tidak, karena jika tidak dipikirkan secara matang tentang resikonya pada akhirnya akan berdampak buruk bagi sang bayi.
Artikel terkait : Tips Menyusui Bayi Kembar Yang Benar – Tips Menyusui Bayi di Tempat Umum – Tips Bekerja Saat Hamil bagi Ibu dan Janin
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat berpuasa bagi ibu menyusui sangatlah menguntungkan, tetapi perlu diingat juga mengenai dampak yang akan terjadi apabila ibu menyusui tidak memperhatikan kondisi kesehatannya sendiri.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…