Kehamilan, persalinan, dan nifas adalah serangakaian proses yang harus dijalani oleh setiap ibu hamil. Ternyata tak hanya kehamilan yang membutuhkaan perawatan khusus, masa nifas pun juga memerlukan perawatan khusus. Bila tak diperhatikan dengan saksama, pada masa nifas ini dapat muncul beberapa komplikasi yang patut diwaspadai. Tentunya ibu tidak ingin setelah proses persalinan melahirkan buah hati tercinta, ibu malah tidak bisa menikmati masa-masa awal bersama buah hati karena gangguan pada masa nifas.
Oleh karena itu, setiap ibu perlu memberi perhatian khusus pada masa nifas mereka. Apa itu nifas, bagaimana tahapannya, daan apa saja komplikasi masa nifas yang mungkin dapat muncul.
Tahapan Nifas
Masa nifas adalah masa pemulihan rahim setelah proses persalinan. Baik melahirkan normal maupun operasi caesar . Masa nifas terbagi menjadi dua, masa nifas primer dan masa nifas sekunder. Masa nifas primer adalah masa nifas dalam jangka waktu antara persalinan hingga 24 jam setelahnya. Sementara itu, masa nifas sekunder adalah masa nifas yang berlangsung antara 24 jam setelah persalinan hingga sebulan (kurang lebih 40 hari) setelah persalinan.
(baca pula artikel: pemulihan rahim pasca caesar dan melahirkan normal atau caesar)
Keluar darah adalah satu tanda berlangsungnya masa nifas. Ada empat tahapan dalam berlangsungnya masa nifas, yaitu:
Pada tahap ini, darah yang keluar berwarna merah segar. Darah yang keluar merupakan sisa plasenta, dinding rahim, serta kotoran bayi dalam rahim. Proses ini kurang lebih berlangsung selama 7 hari.
Pada tahap ini, darah yang keluar masih berwarna merah. Namun, warna merahnya tidak sesegar darah yang pertama. Darah yang keluar juga bercampur dengan lender.
Serous adalah jaringan yang jernih atau tidak berlendir. Cairan yang keluar berwarna kekuningan. Cairan ini adalah cairan sisa dari hormone pada saat kehamilan (progesterone).
Alba berarti sesuatu yang berwarna putih. Pada tahap lokia alba, cairan yang keluar berwarna putih dan bening. Hampir mirip dengan keputihan pada umumnya. Keluarnya cairan berwarna putih ini menandakan hampir selesainya masa nifas.
(Baca pula: bahaya keputihan saat hamil)
1. Perdarahan melalui vagina
Perdarahan melalui vagina pasca persalinan sering disebut sebagai Hemoragi Post Partum (HPP). Terjadinya HPP dapat dipicu oleh adanya faktor risiko anemia pada ibu hamil, yaitu kondisi hemoglobin rendah saat hamil.
Peristiwa perdarahan ini dapat terjadi antara persalinan hingga 24 jam setelah persalinan (HPP Primer) atau antara 24 jam persalinan hingga 40 hari setelah persalinan (HPP Sekunder).
HPP dapat disebabkan karena trauma ketika proses persalinan (vagina robek, operasi caesar), penggumpalan dalam pembuluh darah, adanya pengeluaran jaringan mati, adanya sisa plasenta yan tertahan, serta luka pada rahim yang belum pulih.
Salah satu cara untuk meminimalisasi keluhan sampingan dari perdarahan ini adalah mengonsumsi makanan yang banyak mengandung protein dan zat besi. Hal ini untuk menggantikan darah yang hilang serta untuk menjagga stamina ibu.
(Baca pula: bayam bagi ibu hamil dan manfaat telur bagi ibu hamil)
2. Terjadinya infeksi
Usai persalinan, ibu harus mewaspadai akan kemungkinan terjadinya infeksi, terutama jika ibu melahirkan melalui operasi caesar. Kondisi rumah sakit, tangan tenaga medis, juga alat-alat yang digunakan, masih memiliki kemungkinan mengandung bakteri. Bakteri yang biasanya menyerang adalah jenis dari Streptococcus. Adanya infeksi ditandai dengan demam dan nyeri pada area panggul.
Bila ibu melahirkan di rumah sakit umum (bukan khusus untuk bersalin), perlu diwaspadai pula adanya infeksi nosocomial. Infeksi nosocomial adalah infeksi yang didapatkan dari rumah sakit.
Ya, rumah sakit bukanlah tempat sesteril yang ada dalam pikiraan kita. Justru di sanalah tempat berbagai bakteri dan virus berkumpul. Untuk itu berhati-hatilah, tetap jaga stamina ibu.
3. Terjadinya kelainan pada payudara
Setelah 24 hingga 48 jam pasca persalinan, biasanya muncul keluhan pada payudara. Payudara seolah terasa penuh dan kadang berbenjol-benjol. Kondisi ini bisa saja disebabkan oleh adanya tumpukan Air Susu Ibu (ASI) di dalam payudara. Lalu apa yang harus dilakukan? Tentu saja dengan cara mengeluarkan ASI dan memberikannya pada bayi . Pemberian kompres air dingin dan analgesic juga mampu menguraangi keluhan rasa tidak nyaman pada ibu.
(baca pula artikel : manfaat daun katuk bagi ibu hamil dan manfaat madu bagi ibu menyusui)
Bila keluhan payudara disertai dengan adanya bercak merah dan sensasi rasa panas, perlu dicurigai adanya mastitis (inflamasi pada payudara). Maka hubungilah dokter kandungan ibu dan biarkan dokter yang menentukan pengobatan medis (farmakoterapi) apa yang cocok diberikan kepada ibu yang bersangkutan.
4. Munculnya ‘Postpartum Blues’
Apa itu post partum blues? Post partum blues adalah sindrom pada ibu yang baru saja melahirkan. Sindrom tersebut membuat ibu merasa gelisah, takut, dan kurang percaya diri atas kemampuannya sendiri dalam merawat buah hati. Ibu akan merasa sedih dan menyalahkan dirinya sendiri atas hal-hal remeh yang terjadi pada bayi juga kehilangan nafsu makan. Bila sampai pada tahap yang akut, ibu bahkan tidak ingin melihat bayinya sendiri. Kondisi ini dapat juga merupakan kelanjutan dari stress pada saat hamil dan di sinilah peran suami untuk mendampingi istri.
(Baca pula artikel: peran suami saat istri hamil dan cara menghilangkan stress saat hamil)
Bagaimana cara menghilangkan stress saat hamil dan pasca melahirkan? Cobalah untuk jalan-jalan setiap pagi. Udara segar akan membantu menurunkan stress dalam pikiran. Cobalah pula mengonsumsi makanan seperti cokelat dan pisang. Cokelat dan pisang mengandung sebuah senyawa yang mampu meningkatkan produksi hormone dopamine dan serotonin dalam tubuh. Kedua hormone tersebut mampu menimbulkan efek bahagia dalam pikiran seseorang. Hal ini tentu baik bagi ibu yang tengah mengalami post partum blues agar cepat pulih.
(Baca pula artikel: manfaat cokelat untuk ibu hamil dan manfaat pisang untuk ibu hamil)
Nah, bagaimana ibu? Semoga artikel kali ini dapat membantu para ibu di rumah dapat menghindari ataupun menangani komplikasi di atas, agar dapat menjalani masa nifas dengan aman dan nyaman. Selamat menjalani masa nifas dan selamat menjalani masa-masa awal bersama buah hati tercinta.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…