Imunisasi DTP adalah salah satu imunisasi wajib yang harus diberikan dengan waktu yang tepat. Imunisasi ini penting untuk mencegah penyakit difteri, tetanus dan pertusis. Penyakit difteri dan pertusis menyebar dari penderita ke orang yang sehat. Sementara penyakit tetanus menyebar melalui luka yang terinfeksi bakteri tetanus. Penyakit difteri bisa menyebabkan lapisan tebal pada belakang tenggorokan. Akhirnya memicu gangguan pernafasan, gagal jantung, lumpuh dan kematian. Sementara tetanus akan menyebabkan pengencangan otot yang sangat menyakitkan ke semua bagian tubuh. Pertusis akan menyebabkan penderita mengalami batuk yang parah sehingga sulit untuk makan, minum dan bernafas. Komplikasinya sangat parah karena bisa menyebar sampai ke paru-paru.
Karena itu penting untuk melakukan imunisasi sesuai jadwal imunisasi bayi baru lahir. Jadi lihat dulu batas umur imunisasi DPT dan kapan waktu yang tepat seperti berikut ini.
Batas Umur Imunisasi DPT
Usia yang paling tepat untuk mendapatkan imunisasi DPT adalah ketika bayi berusia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 15 sampai 18 bulan. Kemudian imunisasi akan diulang lagi ketika anak berusia 4 sampai 6 tahun. Imunisasi DPT bisa diberikan bersamaan dengan jenis imunisasi yang lain asalkan kondisi kesehatan anak memang memenuhi. Namun jika tidak memungkinkan maka sebaiknya tidak dilakukan bersamaan. Karena itu sebelum mendapatkan imunisasi maka dokter akan melakukan pemeriksaan termasuk suhu tubuh, kondisi pernafasan anak, jantung anak bahkan pemeriksaan fisik yang lengkap. Jika memenuhi maka dokter bisa memberikan imunisasi tersebut.
Alasan Penundaan Imunisasi DPT
Tidak semua bayi atau anak boleh menunda imunisasi DPT. Ini perlu dipertimbangkan karena imunisasi ini efektif ketika diberikan dengan perhitungan waktu yang tepat. Terlebih jika Anda tinggal di daerah yang rawan terhadap ketiga penyakit tersebut. Namun pemberian imunisasi boleh ditunda jika:
Anak-anak yang menderita penyakit seperti demam, batuk, pilek dan penyakit umum lain boleh menunda imunisasi. Dokter akan memeriksa apakah anak memenuhi syarat atau tidak. Jika sedang pilek maka lebih baik melakukan cara mengatasi pilek pada bayi atau dengan memberikan obat. Begitu juga jika sedang demam maka lakukan cara mengatasi demam pada bayi. Tindakan untuk mengobati penyakit sesuai kondisi penting untuk mencegah efek imunisasi DPT yang tidak baik untuk bayi dan anak-anak.
Anak-anak yang sedang sakit parah atau berat bisa menunda imunisasi DPT sampai memenuhi syarat. Misalnya jika anak terkena infeksi paru-paru pada bayi dan anak. Infeksi bisa berkembang parah jika tetap diberikan imunisasi DPT. Berbagai penyakit lain yang sering mendapatkan penundaan seperti kanker anak dan penyakit kronis lain.
Ketika bayi atau anak terkena alergi maka sebaiknya juga pemberian imunisasi DPT bisa ditunda. Reaksi alergi bisa lebih parah jika anak sedang terkena alergi. Hal ini karena imunisasi DPT bisa memicu alergi yang bisa mengancam nyawa anak atau bayi Anda. Kemungkinan jika tetap mendapatkan imunisasi maka efek samping akan lebih buruk lagi. Kenali munculnya reaksi alergi yang parah seperti:
Bayi atau anak-anak yang terkena penyakit otak dan sistem syaraf juga bisa mendapatkan penundaan imunisasi. Namun pertimbangan batas waktu bisa mengikuti aturan dari dokter yang merawat. Orang tua harus melakukan konsultasi dengan dokter ahli yang merawat anak. Jika anak bisa mendapatkan imunisasi maka bisa diberikan dengan syarat bayi atau anak-anak tidak boleh menerima imunisasi lagi selama 7 hari ke depan.
Jadi sebelum memberikan imunisasi DPT lihat dulu batas umur imunisasi DPT dan kapan waktu yang tepat. Jangan sampai salah waktu ketika memberikan imunisasi sehingga bisa menyebabkan bahaya bayi dan anak-anak. Dan penting sekali untuk tetap melakukan konsultasi kepada dokter yang merawat.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…