Categories: Sakit

Infeksi Paru Paru pada Bayi : Gejala – Penyebab – Perawatan dan Pencegahan        

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Infeksi paru-paru pada bayi awalnya memang sering tidak terdeteksi dengan cepat. Ketika bayi terkena infeksi maka bisa mengalami pilek, batuk dan demam. Ini termasuk jenis kondisi yang sangat umum untuk bayi. Namun infeksi paru-paru pada bayi bisa menyebabkan penyakit tersebut bertahan lebih lama. Kemudian semakin lama maka  berbagai gejala semakin parah sehingga bayi  benar-benar sakit. Salah satu infeksi paru-paru pada bayi yang sangat umum termasuk seperti pneumonia pada bayi.

Baca:  cara mengatasi batuk pada bayi secara alami – cara mengatasi batuk pada bayi – bahaya batuk untuk bayi

Tipe infeksi paru-paru pada bayi

  1. Infeksi yang disebabkan oleh RSV (respiratory syncytial virus). Kondisi ini yang sering menyebabkan beberapa gejala seperti nafas bayi yang sangat cepat, sulit bernafas, batuk, demam, rewel, lesu, mengeluarkan ingus terus menerus dan nafas berbunyi.
  2. Infeksi yang disebabkan oleh B Streptococcus. Infeksi ini biasanya diperoleh saat bayi baru lahir terutama dengan proses persalinan normal.

Kedua jenis tipe infeksi ini sering menyebabkan pneumonia pada bayi akibat infeksi yang terus berlanjut.

Baca:

Gejala infeksi paru-paru pada bayi

  1. Bayi mengalami pilek yang sangat berat. Hal ini bisa membuat bayi menjadi tidak nyaman dan bayi terus menerus bersin atau mengeluarkan ingus dari hidung.  (baca: cara mengatasi pilek pada bayi – obat pilek bayi)
  2. Bayi mengalami demam tinggi. Jika demam tidak diatasi maka bisa memicu kejang atau step pada bayi.  (baca: cara mengatasi demam pada bayi – menjemur bayi saat demam)
  3. Bayi menjadi sangat rewel. Kondisi ini bisa berhubungan dengan rasa tidak nyaman, bayi sakit kepala dan juga bayi mengalami kelelahan yang berat. (baca: penyebab bayi rewel – Penyebab bayi menangis terus)
  4. Tubuh bayi menggigil sebagai akibat panas tubuh yang sering naik turun.
  5. Bayi mengalami kesulitan untuk bernafas hingga bayi susah tidur. Ini membuat bayi menangis terus termasuk ketika dalam posisi tidur atau digendong. Bayi juga bisa mengeluarkan bunyi saat bernafas. (baca: bayi tersedak)
  6. Bayi mengalami batuk yang sangat lama. Terkadang batuk selalu menyebabkan bayi muntah sehingga bayi tidak bisa menerima ASI atau makanan pendamping ASI. (Baca: Cara Memberikan Obat Pada Bayi Agar Tidak Muntah )
  7. Bayi sulit bernafas akibat infeksi yang telah menyebar ke dalam otot paru-paru.
  8. Jika batuk sangat buruk untuk bayi maka bayi bisa mengeluarkan lendir hijau atau kuning dari hidung dan mulut.
  9. Bayi tidak mau minum ASI atau makanan lain sehingga terkena dehidrasi. (baca: tanda tanda bayi dehidrasi)
  10. Bayi menjadi sangat rewel, lesu dan sulit untuk diasuh.
  11. Ketika sudah parah maka bagian kulit, kuku dan bibir bayi berubah warna menjadi hitam atau biru. Hal ini disebabkan karena bagian paru-paru dalam tubuh bayi tidak mendapatkan oksigen yang cukup sehingga bayi harus segera mendapatkan perawatan. (baca: penyebab asfiksia pada bayi baru lahir – penanganan bayi asfiksia)
  12. Jika bayi mendapatkan infeksi paru-paru akibat klamidia yang didapatkan selama dalam proses persalinan normal, maka bisa menyebabkan bayi terkena penyakit mata seperti konjungtivitis. Mata bayi akan terus menerus merah dan mengeluarkan kotoran.

Informasi penyakit mata pada bayi:

Penyebab infeksi paru-paru pada bayi

  1. Infeksi paru-paru bisa menyebabkan infeksi pada salah satu bagian lobus paru-paru atau bahkan kedua-duanya. Kondisi ini sering disebabkan oleh infeksi dari Streptococcus pneumonia yang bisa memicu radang paru-paru. (baca: gejala pneumonia pada bayi – batuk alergi pada anak)
  2. Infeksi paru-paru juga bisa disebabkan karena RSV (respiratory syncytial virus). Kondisi ini bisa menyebabkan bronchiolitis dan infeksi saluran pernafasan bawah. Penyakit ini sering ditandai dengan pilek dan flu yang sangat berat. (baca: cara mengatasi hidung tersumbat pada bayi)
  3. Infeksi paru-paru bayi juga bisa disebabkan karena kondisi penyebaran infeksi yang sangat cepat atau viral dalam sebuah lokasi atau daerah tertentu.
  4. Infeksi jamur yang bisa menyebabkan sistem kekebalan tubuh bayi terus menurun. Jamur bisa didapatkan dari lingkungan termasuk dinding kamar bayi atau udara rumah yang sangat lembab.
  5. Infeksi virus yang menyebankan pilek dan flu pada bayi. Infeksi ini bisa menyebabkan kondisi yang sangat serius jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat. (baca: gejala sinusitis pada anak)

Penanganan infeksi paru-paru pada bayi

Penanganan infeksi paru-paru pada bayi bisa dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan yang detail. Dokter biasanya akan memeriksa kondisi fisik bayi, tanda vital yang penting, suara paru-paru, tes darah, pemeriksaan lendir bayi dan pemeriksaan dengan X-ray. Setelah pemeriksaan maka dokter bisa menentukan beberapa langkah perawatan seperti:

  1. Perawatan dengan antibiotik.

Perawatan ini dilakukan jika infeksi paru-paru pada bayi disebabkan oleh bakteri. Jenis bakteri harus ditemukan pada awal perawatan sehingga obat tidak menyebabkan resistensi pada tubuh bayi. Perawatan biasanya dilakukan di rumah sakit untuk membantu mengontrol kondisi bayi setelah mendapatkan antibiotik. Jika antibiotik yang sudah diberikan tidak memberikan hasil maka diberikan jenis obat yang lain.

Baca: bahaya antibiotik untuk bayi – antibiotik untuk diare pada anak)

  1. Pemberian obat batuk

Bayi juga  bisa diberikan obat batuk untuk membantu meredakan batuk sehingga bayi bisa lebih banyak beristirahat. Batuk sering menyebabkan kondisi lemah dan membuat bayi menjadi sangat rewel. Obat bisa diberikan untuk membantu mengeluarkan cairan atau lendir dalam paru-paru pada bayi. Kemudian obat bisa bekerja untuk menghilangkan batuk dengan baik pada bayi.

  1. Obat demam atau penghilang rasa sakit

Infeksi paru-paru sering menyebabkan bayi mengalami demam. Dokter biasanya akan memberikan obat demam dengan dosis yang ringan. Seperti misalnya paracetamol, acetaminophen dan ibuprofen. Bayi tidak boleh menerima aspirin karena bisa menyebabkan sindrom Reye pada bayi.

Informasi obat anak:

  1. Tindakan perawatan di rumah sakit

Bayi bisa mendapatkan perawatan di rumah sakit akibat kondis infeksi yang parah. Ada beberapa hal yang bisa membuat bayi harus dirawat di rumah sakit seperti:

  • Bayi selalu membutuhkan terapi oksigen karena pernafasan yang bermasalah atau sesak nafas.
  • Bayi mengalami infeksi paru-paru yang kemungkinan sudah menyebar ke dalam aliran darah sehingga sangat berbahaya untuk bayi.
  • Bayi menderita penyakit kronis lain yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh bayi menurun dengan cepat.
  • Bayi tidak bisa menerima obat kecuali dengan cairan IV.

Informasi bayi prematur:

  1. Perawatan di ruang ICU

Bayi yang mengalami infeksi paru-paru yang parah harus mendapatkan perawatan intensif dalam ruang ICU. Kondisi ini bisa membuat bayi menjadi lebih cepat sehat karena menerima cairan dari IV, obat antibiotik dari IV, terapi pernafan dan kondisi ruang perawatan yang steril.

  1. Perawatan infeksi paru-paru di rumah

Jika infeksi paru-paru pada bayi tidak terlalu berat maka bisa mendapatkan perawatan di rumah. Ibu bisa melakukan perawatan dengan cara:

  • Memberikan obat sesuai dengan resep dan petunjuk dari dokter secara teratur.
  • Ibu bisa memberikan obat batuk untuk bayi sesuai dengan petunjuk dan resep dokter.
  • Selalu memeriksa suhu tubuh bayi termasuk siang dan malam. Cara ini sangat penting untuk mengetahui apakah demam bayi bisa turun atau tidak. (baca: hipotermia pada bayi baru lahir)
  • Tetap memberikan ASI atau susu formula sehingga bayi mendapatkan sumber tenaga untuk cepat pulih.
  • Ibu selalu memerika bagian kuku dan bibir bayi. Jika ada perubahan warna seperti menjadi hijau atau kebiruan maka segera bawa ke rumah sakit terdekat.
  • Biarkan bayi banyak tidur karena tidur bisa membuat infeksi cepat pulih dan bayi lebih cepat sehat. (baca: pola tidur bayi 0-12 bulan – bayi tidur tengkurap – bahaya, manfaat dan tips sehat)

Informasi ASI dan susu formula:

 

Cara mencegah infeksi paru-paru pada bayi

  1. Cobalah untuk mengikuti semua vaksin yang harus diberikan kepada bayi. Semua jenis vaksin bisa mencegah infeksi paru-paru pada bayi, terutama jika infeksi disebabkan oleh infeksi dari bakteri atau virus. (Baca: imunisasi polio – vaksin BCG pada bayi – bahaya bayi tidak imunisasi – bahaya imunisasi)
  2. Biasakan untuk menjaga kebersihan ketika merawat bayi. Anda harus mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi, seperti mengganti popok atau memberikan susu untuk bayi. (baca:  cara merawat bayi baru lahir)
  3. Cobalah untuk menjaga semua barang yang digunakan bayi lebih bersih dan steril seperti mencuci botol bayi secara teratur dan juga mainan untuk bayi. (baca: cara mencuci botol susu bayi)
  4. Biasakan untuk selalu memberikan pakaian yang bersih untuk bayi. (Baca: tips memilih baju bayi baru lahir – cara mengatasi biang keringat pada bayi baru lahir – obat gatal untuk bayi)
  5. Jaga agar lingkungan tempat tinggal bayi bersih dan tidak terlalu lembab. Perhatikan jika Anda menggunakan AC untuk ruangan bayi. (baca: bahaya AC bagi balita – efek AC terhadap bayi)
  6. Jaga agar kondisi rumah tetap sejuk dan segar, hindari asap rokok dalam ruangan bayi, dirumah atau bahkan di sekitar bayi.
  7. Jaga agar bayi tidak terkena penyakit yang mudah menular, jangan berdekatan dengan anak atau orang dewasa yang sedang sakit.
  8. Berikan ASI secara teratur atau susu formula jika bayi tidak bisa minum ASI.

Komplikasi akibat infeksi paru-paru pada bayi

  1. Ini adalah infeksi paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, kemudian bakteri menyebar hingga ke aliran darah dan bisa menyebabkan gagal fungsi organ tubuh bayi. (baca: penyakit pada bayi prematur)
  2. Bayi bisa sulit untuk bernafas sehingga tubuh bayi tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Kondisi ini bisa membuat bayi harus menggunakan ventilator yaitu alat bantu pernafasan selama di rumah sakit.
  3. Efusi pleura yaitu ketika cairan dalam paru-paru sudah menumpuk. Kondisi ini sangat berbahaya untuk bayi karena bagian paru-paru penuh dengan cairan. Cairan harus dikeluarkan sehingga paru-paru menjadi kering.
  4. Abses paru-paru. Jika infeksi sangat parah maka bisa menyebabkan bagian paru-paru penuh dengan nanah, sehingga operasi harus dilakukan untuk menghilangkan cairan dan nanah dalam paru-paru.

Infeksi paru-paru pada bayi bisa menjadi gangguan yang sangat serius. Terlambat perawatan juga bisa menyebabkan komplikasi yang berbahaya untuk bayi. Karena itu ketika ada gejala maka sebaiknya bayi harus segera mendapatkan bantuan dokter.

Recent Posts

3 Tips Agar Embrio Menempel di Dinding Rahim

Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…

8 months ago

4 Ciri-ciri Masa Subur untuk Haid Tidak Teratur

Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…

8 months ago

5 Tanda Embrio Transfer Gagal

Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…

9 months ago

4 Hal yang Harus Diperhatikan Terkait Suntik Hormon untuk Hamil

Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…

9 months ago

HCG : Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya

Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…

9 months ago

12 Ciri-ciri Hormon HCG Meningkat

Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…

9 months ago