Bayi kagetan atau Benign Neonatal Sleep Myoclonus (BNSM) atau Benign Myoclonus During Sleep (BMDS) atau Benign Sleep Myoclonus of Infancy (BSMI) adalah suatu gangguan gerakan yang terjadi pertama kali pada bayi umur o hari sampai 6 bulan, biasanya terjadi pada saat bayi tidur, gerakannya biasa seperti gerakan tersentak pada anggota gerak atau badan yang terjadi dua sampai tiga detik. Kondisi ini biasanya tidak berhubungan dengan gangguan neurologi dan akan mereda pada tahun pertama kehidupan. Bayi kagetan umumnya terjadi pada tidur fase NREM (Non Rapid Eye Movement) dan akan menghilang ketika bayi bangun atau terjaga.
Baca juga : Posisi Tidur Bayi yang Baik – Pola Tidur Bayi
Bayi kagetan sendiri berbeda dengan gangguan kejang atau epilepsi, umumnya bayi kagetan tidak membutuhkan obat. Bayi kagetan bukan sesuatu yang berbahaya, beberapa penelitian menyebutkan perkembangan bicara dan kognitif anak normal pada semua kasus bayi kagetan.
Baca juga : Cara Mencegah Kejang pada Bayi – Jadwal Imunisasi Bayi Baru Lahir
Menurut International Classification of sleep Disorder, revise: Dianostic and Coding Manual (2nd and 3rd editions) Karakteristik bayi kagatan ialah
Baca juga : Gejala Epilepsi Pada Bayi – Mitos Bayi Baru Lahir – Penyakit Kulit Pada Bayi
Penyebab Bayi Kagetan
Ada banyak kemungkinan penyebab yang menyebabkan bayi kaget, mulai dari sistem saraf tepi sampai sistem saraf pusat, namun penybab pastinya belum bisa dipastikan secara ilmu pengetahuan. Beberapa teori menyebabkan gangguan fungsi neurotransmitter serotonin berperan dalam kondisi bayi kagetan namun tidak selalu dan tidak pada seluruh kasus.
Selain itu membedong bayi terlalu ketat meningkatkan terjadinya bayi kagetan. Stimulus suara dan sentuhan terus menerus juga dipercaya sebagai penyebab bayi kagetan. Gangguan reticular activating system yang mengatur keadaan sadar dan tidur pada manusia dipercaya bisa menyebabkan bayi kagetan. Teori lainnya mengatakan bayi memiliki sistem saraf yang belum matang dan gerakan mereka masih belum terkoordinasi terutama saat tidur dibandingkan saat mereka terjaga.
Baca juga : Penyebab Step Pada Anak – Cara Membedong Bayi – Makanan yang Baik Untuk Otak Janin
Penanganan Bayi Kagetan
Cara mengatasi bayi kagetan ini pada dasarnya tidak memerlukan obat anti kejang karena gangguan ini sebenarnya tidak menunjukkan gangguan gelombang otak yang terjadi pada kasus kejang atau epilepsi. Selain itu pemberian obat anti kejang mungkin memperparah keadaan karena akan menyebabkan bayi tersedasi.
1. Tenang
Dikarenakan gangguan ini tidak berbahaya, maka hal yang pertama harus dilakukan orang tua ialah tenang tapi tetap waspada. Tenang dalam artian diperhatikan pola gerakannya karena penting untuk dijelaskan pada dokter dan waspada apabila keadaan memburuk. Sebaiknya ketika serangan divideokan agar dokter lebih mudah dalam mendiagnosis.
Hal ini sulit karena wajar apabila orang tua merasa terganggu saat bayi tiba-tiba kagetan. Hal pertama yang harus dilakukan ialah segera ke dokter untuk memastikan kondisi ini merupakan Benign Neonatal Sleep Myoclonus, oleh karena itu ketenangan diperlukan untuk mendapatkan informasi mengenai pola gerakan dan waktu terjadinya sentakan yang akan memudahkan dokter mendiagnosis.
2. Bangunkan Dengan Lembut
Bayi kagetan biasanya terjadi pada saat tidur, apabila terjadi sentakan ketika bayi tidur, bangunkan secara perlahan karena ketika bayi terbangun sentakan tadi akan menghilang. Hal ini seperti dijelaskan di atas bahwa belum matangnya sistem saraf akan membuat gerakan tidak terkoordinasi utamanya pada waktu tidur.
3. Ajak Berjalan
Prinsipnya sama dengan dibangunkan dengan lembut, dengan diajak berjalan gejala bayi kagetan akan hilang dengan sendirinya.
4. Tenangkan bayi
Jika sentakan dari benign neonatal sleep myoclonus membangunkan bayi, berikan kenyamanan bagi bayi dengan cara membelai dada atau kepala bayi. Hal ini akan membuat tenang orang tua dan mempermudah bayi untuk meneruskan tidurnya.
5. Pijat
Pijatan relaksasi bisa dijadikan salah satu cara untuk mengurangi bayi kagetan. Pijatan usahakan selembut mungkin dimulai dari kaki, tangan, dada lalu punggung bayi.
6. Perhatikan Keadaan bayi
Perhatikan setiap kejadian, lalu catat hal keadaan sekitar saat terjadi sentakan pada anggota gerak atau tubuh bayi, misal seperti suara keras atau bayi tidak nyaman karena pakaian terlalu ketat atau karena bayi dibedong. Selain itu juga perhatikan kondisi bayi setelah diberi ASI atau makan. Pastikan juga popok karena BAB dan BAK akan membuat ketidaknyamanan pada bayi.
7. Perhatikan Tidur Bayi
Umumnya bayi kagetan terlihat ketika terjadi tersentakan yang disebut myoclonus, pada umumnya ini hal yang normal bukan hanya pada bayi tapi pada orang dewasa ketika tidur, namun apabila sentakan lebih lama dari pada hanya satu sentakan, kemungkinan kondisi bayi bukan benign neonatal sleep myoclonus.
8. Cari Bantuan Tenaga Medis
Walaupun kondisi ini tidak berbahaya, apabila mengganggu atau membuat khawatir sebaiknya menemui dokter sampai benar-benar yakin bahwa bayi kagetan merupakan kondisi yang tidak berbahaya.
9. Hindari Pemicu Kekagetan
Menghindari pemicu merupakan hal yang bisa dilakukan, beberapa pemicu seperti yang tertuols di atas yang bisa dihindari yaitu suara yang keras yang berasal dari berbagai sumber seperti televisi, radio, telpon, suara bicara dan lain sebagainya. Hindari membedong bayi terlalu keras karena juga bisa menyebabkan gangguan jangka panjang, perhatikan kenyamanan bayi seperti mengganti popok setiap 3 atau 3 jam sekali, memastikan kamar tidak terlalu terang sehingga bayi bisa tidur dengan lebih nyaman.
Baca juga : Pertolongan Pertama Bayi Kejang – Cara Mengatasi Kejang Demam pada anak – Bahaya Bedong Bayi
Bayi kagetan sering disalah artikan sebagai kejang, hal ini wajar karena kejang bisa berbahaya pada bayi karena bisa merusak sistem saraf pusat. Oleh karena itu apabila terjadi kejang yaitu gerakan abnormal bola mata disertai gerakan badan, terlihat kesulitan bernafas, bertahan lebih 5 menit bahkan sampai bayi menjadi biru maka segeralah ke dokter!
Baca juga : Perkembangan Janin – Efek Bayi Tidak Minum ASI
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…