Kejang merupakan sebuah kondisi medis ketika bagian sel-sel dalam otak mengalami gangguan sinyal listrik. Kemudian hal ini bisa menyebabkan bayi terkena kejang dan bagian tubuh bayi bergerak tanpa kendali selama beberapa saat. Kejang juga sering identik dengan step pada bayi. Pada dasarnya bayi yang mengalami kejang akibat penyakit atau sesuatu hal yang terganggu dalam tubuhnya. Kondisi medis yang menyebabkan bayi kejang bisa akibat gangguan yang ringan atau justru fatal.
Baca: kejang demam pada anak – penyebab step pada anak – gejala epilepsi pada bayi
Berikut ini cara mencegah kejang pada bayi sesuai dengan kondisi penyakit yang terjadi pada bayi.
Kejang akibat cedera otak
- Bayi harus mendapatkan pengawasan ketika tidur. Dampak bayi yang jatuh dari tempat tidur bisa menyebabkan bayi mengalami cedera otak yang memicu kejang. Ada berbagai jenis bahaya bayi jatuh dari tempat tidur yang terkadang juga bisa menyebabkan gangguan pendengaran dan tingkat fungsi otak pada bayi. (baca: bahaya akibat bayi terjatuh dari tempat tidur – bahaya bayi jatuh terlentang)
- Bayi mendapatkan proses persalinan yang aman. Bayi yang terlahir dengan bantuan seperti forsep saat persalinan normal juga bisa mengalami cedera otak. Kondisi ini bisa menyebabkan tekanan pada bagian otak bayi sehingga bayi kejang. Karena itu pertimbangan proses persalinan harus mendapatkan panduan dari dokter yang merawat.
- Bayi mendapatkan perawatan rutin karena menderita asfiksia. Bayi yang lahir dengan kondisi asfiksia memiliki resiko tinggi terkena kejang. Kondisi ini disebabkan karena bagian otak bayi tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Bagian otak yang tidak mendapatkan oksigen bisa mempengaruhi fungsi sel-sel otak yang kemudian memicu kejang. Karena itu bayi perlu mendapatkan perawatan hingga dinyatakan sehat. (baca: penyebab asfiksia pada bayi baru lahir – penanganan bayi asfiksia)
- Bayi mendapatkan perawatan di rumah sakit ketika menderita pendarahan. Bagi bayi yang mengalami masalah pendarahan otak bisa mengalami kejang yang lebih sering. Kondisi ini sulit untuk dirawat dirumah sendiri sehingga perawatan rumah sakit lebih disarankan. (baca: pertolongan pertama bayi kejang)
Baca: bahaya operasi caesar – resiko operasi caesar – operasi caesar
Kejang akibat infeksi B Strep
- Pemeriksaan dan perawatan di rumah sakit (untuk ibu hamil) dan bayi. Bayi bisa mengalami infeksi B Strep akibat terkena dari ibu saat hamil. Ketika ibu sedang hamil dan masuk ke trimester ketiga atau tepat saat kehamilan berusia 37 minggu maka ibu harus mendapatkan pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui apakah ibu mengalami infeksi B Strep dan sudah menurun ke bayi dalam rahim. Ketika bayi terkena infeksi maka bisa menyebabkan beberapa gejala seperti demam, lemah, gangguan pernafasan, kulit sangat pucat, suhu tubuh tidak stabil dan kejang.
Baca: cara mengatasi demam pada bayi – cara menurunkan panas pada bayi
Kejang akibat penyakit kernikterus
- Pemeriksaan bilirubin setelah bayi lahir dan terapi untuk mengatasi penyakit kuning pada bayi. Ketika bayi terkena penyakit kuning dan tidak mendapatkan perawatan yang tepat maka bisa menyebabkan bayi terkena penyakit kernikterus. Penyakit ini terjadi akibat cedera pada otak akibat bilirubin dalam tubuh bayi sangat tinggi dan mencapai bagian otak bayi. Penyakit ini sangat berbahaya karena bisa melemahkan fungsi otak dan juga membuat bayi mengalami cacat otak permanen. (baca: Penyakit kuning pada bayi – Tanda tanda bayi kuning – cara mengatasi bayi kuning)
Kejang akibat penyakit meningitis
- Pemeriksaan kondisi kesehatan otak bayi dan potensi infeksi meningitis. Infeksi seperti B Strep juga bisa menyebabkan penyakit radang selaput otak pada bayi. Penyakit ini bisa menyebabkan bayi terkena kejang dan kondisi khusus yang menyerang otak. Meningitis bisa mengancam nyawa bayi karena infeksi sudah masuk ke bagian cairan otak dan sum-sum tulang belakang. Ketika sudah kejang maka infeksi berarti telah menyebar ke otak. Pemeriksaan menjadi pencegahan pertama sebelum bayi terlanjur sakit. (baca: aktivitas berbahaya untuk ibu hamil – gangguan kehamilan)
Kejang akibat ibu hamil terkena preeklamsia
- Proses persalinan caesar yang lebih aman untuk bayi dan ibu. Ketika ibu hamil terkena preeklampsia maka ibu akan mendapatkan kehamilan yang sangat sulit. Kondisi ini biasanya terjadi pada akhir trimester namun memberi dampak yang berat pada bayi. Proses atau metode persalinan harus dipilih yang paling aman untuk bayi dan ibu. Ketika bayi mengalami proses persalinan yang berat dan lama maka bisa menyebabkan tekanan pada otak bayi dan bayi bisa terlahir dengan kondisi kejang. (baca: tekanan darah tinggi pada ibu hamil – gejala preeklampsia pada ibu hamil)
Kejang akibat epilepsi dan cerebral palsy
- Obat anti kejang dan tindakan perawatan dari dokter. Bayi yang terkena penyakit cerebral palsy memiliki resiko tinggi terkena epilepsi. Ini adalah sebuah kondisi ketika bayi mengalami gangguan dalam otak dan bisa mengalami kejang yang lebih sering. Penyakit ini bisa membuat bayi terkena serangan kejang secara mendadak dengan busa putih yang keluar dari mulut. Cerebral palsy dan epilepsi menjadi penyakit yang berhubungan, sehingga perawatan dari dokter sangat dibutuhkan agar serangan kejang bisa berkurang. (baca: cerebral palsy pada anak – gejala cerebral palsy pada bayi)
Kejang akibat hipoglikemia
- Tindakan perawtan dan memberikan ASI pada bayi. Bayi yang dilahirkan dengan gangguan metabolisme sering mengalami hipoglikemia. Penyakit ini menyebabkan kadar gula darah dalam tubuh bayi sangat rendah. glukosa bisa menjadi sumber energi untuk otak bayi. Ketika kadar gula sangat rendah maka otak tidak mendapatkan apa yang dibutuhkan dan memicu kejang. Kemudian untuk mengatasi ini maka bayi harus mendapatkan ASI yang cukup. ASI bisa membantu bayi memiliki kadar gula yang lebih baik karena ini sumber makanan untuk bayi.
- Ibu mengontrol kadar gula darah saat hamil. Ketika ibu hamil mengalami diabetes gestasional maka bayi juga bisa lahir dengan kondisi gula darah yang rendah. Hal ini bisa menyebabkan bayi terkena hipoglikemia. Karena itu selama hamil ibu harus selalu memeriksa kadar gula darah, mengatur makanan yang tepat dan juga menjaga agar kehamilan tetap sehat hingga bayi lahir.
Baca: hipoglikemia pada bayi – tanda tanda diabetes pada ibu hamil
Informasi ASI:
Kejang akibat demam pada bayi
- Perawatan yang tepat saat bayi demam. Bayi yang mengalami demam tinggi juga bisa terkena kejang demam. Kondisi ini sering berhubungan dengan masalah penyakit yang menyerang bayi. Suhu tubuh bayi bisa meningkat dengan cepat dan menyebabkan infeksi menyebar ke tubuh bayi. Kejang demam bisa menjadi hal menakutkan karena kejang bisa terjadi secara tiba-tiba namun berlangsung sangat singkat. Karena itu ketika bayi terkena demam maka Anda harus segera mengobati demam pada bayi sebelum menjadi kejang. (Baca: Penyebab step pada bayi – Penyebab step pada anak – Cara mengatasi step pada anak)
Kejang bisa menjadi pertanda penyakit yang serius pada bayi. Cara mencegah kejang pada bayi bisa dilakukan sesuai dengan penyakit atau kondisi yang berhubungan dengan kesehatan bayi. Jika semua cara sudah dilakukan dan bayi mengalami periode kejang berulang maka orang tua harus segera membawa bayi ke rumah sakit untuk diperiksa oleh tim medis.