Categories: Makanan Bayi

14 Bahaya MPASI Sebelum 6 Bulan Pada Bayi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Idealnya, makanan pendamping ASI (MPASI) diberikan untuk bayi berusia diatas 6 bulan. Namun pada kenyataan, masih ada beberapa orang tua yang nekat memberikan makanan pada bayi berusia antara 0-6 bulan. Entah itu karena mengikuti kebiasaan keluarga atau alasan lain. Tentu saja hal tersebut sangat tidak disarankan karena bisa mengancam keselamatan nyawa bayi.

Seorang bayi yang berusia kurang dari 6 bulan, biasanya organ pencernaannya belum sempurna. Gigi belum tumbuh, kemampuan refleks lidah untuk mengunyah juga masih sulit. Kondisi tersebut menandakan bahwa bayi belum siap menerima makanan apapun kecuali ASI. Apabila ibu memaksakan untuk pemberian makanan tambahan maka yang terjadi justru kesehatan bayi terganggu. Nah, berikut ini beberapa bahaya MPASI sebelum 6 bulan yang harus diwaspadai.

Baca juga:

  1. Sembelit

Bahaya MPASI sebelum 6 bulan yang pertama adalah terjadinya sembelit. Enzim pencernaan bayi berusia kurang dari 6 bulan belum sempurna. Baik itu enzim lipase yang bertugas mencerna lemak, enzim maltase untuk mencerna karbohidrat ataupun jenis enzim lainnya. Hal ini menyebabkan makanan yang dikonsumsi tidak bisa tercerna dengan baik. Sehingga akibatnya banyak makanan yang terolah menjadi limbah dan menumpuk dalam perut. Akibatnya bayi pun berisiko mengalami sembelit. (baca: tanda-tanda bayi susah BAB)

  1. Infeksi Makanan

Bahaya berikutnya yang mungkin terjadi bila ibu memaksakan memberi makanan tambahan untuk si kecil adalah infeksi.  Bayi berusia dibawah 6 bulan umumnya kondisi usus masih terbuka. Ini dapat menjadi pintu masuknya mikroorganisme untuk menginfeksi saluran cerna. Sehingga akibatnya bayi akan mengalami sakit. Organ usus ini akan tertutup dengan sendirinya saat usia bayi lebih dari 6 bulan.

Sebaliknya, jika bayi diberikan ASI eksklusif maka bisa membantu memberikan perlindungan terhadap usus. ASI mengandung antibodi imunoglobulin sekretorik A (sIgA) yang bertugas meningkatkan kekebalan pada organ pencernaan bayi. Dengan demikian, bayi tidak akan mudah mengalami infeksi bakteri atau patogen lainnya.

Baca juga:

  1. Rentan Sakit

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa bayi berusia dibawah 6 bulan organ tubuhnya belum berfungsi optimal. Begitupun dengan sistem imun. Biasanya sistem imun bayi masih sangat lemah dalam melindungi tubuh terhadap kuman-kuman penyakit. Maka itu, ibu tidak boleh sembarangan memberikan asupan makanan. Pemberian makanan yang kurang higenis untuk  si kecil justru bisa membuatnya rentan sakit, sebab sistem kekebalan tidak bisa melawan dengan baik. Apabila kondisi ini dibiarkan saja dan tidak diatasi maka bayi bisa mengalami masalah pencernaan.

  1. Obesitas (Kegemukan)

Obesitas atau kegemukan juga menjadi bahaya MPASI sebelum 6 bulan. Makanan yang dikonsumsi tidak bisa dicerna dengan baik karena fungsi organ yang belum sempurna. Akibatnya proses pemecahan makanan terganggu. Sebagian besar makanan kemungkinan akan terolah menjadi lemak. Sehingga si kecil berisiko tinggi mengalami kegemukan di usia dini. Risiko ini harus diwaspadai sebab seorang bayi juga belum bisa melakukan olahraga. Jika ibu hanya memberikan makanan tambahan saja maka yang terjadi hanyalah penumpukan lemak.

Baca juga:

  1. Penyumbatan pembuluh darah (Asteriosklerosis)

Masih berhubungan dengan poin diatas, pemberian makanan pada bayi kurang dari 6 bulan memicu obesitas. Sebab lemak tidak bisa tercerna dengan baik. Hal ini juga meningkatkan risiko asteriosklerosis, yakni kondisi dimana saluran pembuluh darah arteri tersumbat oleh plak, sebagai akibat pemberian makanan berkolesterol berlebihan.

  1. Pencernaan berlangsung tidak sempurna

Proses pencernaan bayi yang diberikan MPASI sebelum berusia 6 bulan cenderung tidak berjalan sempurna dikarenakan adanya pemaksaan. Pasalnya, organ cerna bayi belum siap menerima makanan padat. Jika ibu memaksakan MPASI, maka proses pemecahan makanan menjadi sari-sari juga akan terganggu. Risiko yang mungkin terjadi bayi akan mengalami sembelit, konstipasi, diare dan buang gas berkali-kali. Ibu harus tahu bahwa enzim pemecah protein, karbohidrat dan lemak pada tubuh bayi belum diproduksi secara optimal. Biasanya enzim-enzim tersebut akan berfungsi sempurna saat usia bayi 6 bulan atau lebih. (baca: Penyebab Bayi BAB Keras dan Berdarah)

  1. Diare

Bahaya MPASI sebelum 6 bulan berikutnya adalah diare. Diare merupakan kondisi dimana bayi buang air besar dengan frekuensi berlebihan dan tekstur tinja berbentuk encer. Hal ini dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor, misalnya infeksi bakteri pada usus atau organ cerna belum berfungsi optimal.

Baca juga:

  1. Hipertensi

Walaupun peluangnya cukup rendah, namun tidak menutup kemungkinan bayi yang diberikan MPASI secara berlebihan sebelum waktunya akan memicu hipertensi. Hal ini bisa dikarenakan pengaruh dari pemberian makanan gurih, asin atau makanan berkolesterol tinggi. (baca: Hipertensi dalam kehamilan)

  1. Demam

Makanan tambahan yang diberikan pada bayi sebelum waktunya juga bisa membuat bayi sakit dan terserang demam. Kondisi ini terjadi tatkala ada bakteri yang ikut masuk ke dalam usus dan mengifeksinya hingga memicu peradangan. Jika sudah begitu sistem kekebalan tubuhnya akan berupaya mengeluarkan antibodi untuk perlawanan dan efeknya bayi mengalami demam. Biasanya gejala juga diikuti sakit perut.

Baca juga: Penyebab bayi demam tinggicara mengatasi demam pada bayi Cara mengatasi bayi demam setelah imunisasi

  1. Perut Kembung

Di samping nyeri perut, diare, konstipasi dan demam, bayi juga berisiko mengalami perut kembung. Kondisi ini terjadi akibat makanan yang tidak bisa diuraikan dengan sempurna. Sehingga efeknya, limbah akan menumpuk di perut dan memicu kembung. (baca: Cara Mengatasi Perut Kembung Pada Bayi , Cara Mengatasi Kembung Pada Ibu Hamil )

  1. Masuk Angin

Infeksi yang terjadi akibat pengonsumsian makanan yang tidak tepat pada bayi bisa menimbulkan berbagai gejala. Salah satunya masuk angin. Umumnya seorang bayi yang masuk angin akan menunjukkan tanda-tanda mudah rewel, sulit tidur, badan tampak loyo, dan nafsu makan berkurang.

  1. Nafsu Makan Menurun

Ketika pankreas tidak mampu memproduksi enzim cerna secara optimal, proses penghancuran makanan juga terganggu. Makanan akan banyak diolah menjadi lemak dan tersimpan dalam perut. Efeknya bayi akan merasakan kembung. Perut terasa begah. Dengan demikian nafsu makan juga ikut menurun. Terlebih lagi jika bayi mengalami tanda-tanda lain seperti diare dan demam. (baca: Obat sakit perut pada anakSakit perut saat hamil muda)

  1. Gangguan tidur

Masih dalam perilah efek samping bayi terinfeksi makanan MPASI, gejala lain yang turut menghampiri adalah gangguan tidur. Infeksi yang terjadi pada usus bayi membuat kondisinya tidak normal. Badannya lemas dan kepalanya terasa pusing sehingga ia juga akan kesulitan untuk memejamkan mata. Gejala ini juga diikuti dengan keadaan bayi yang menangis terus-menerus. (baca: Bayi kaget dan menangis saat tidur)

  1. Sindrom kematian mendadak

Bahaya pemberian MPASI sebelum 6 bulan yang paling mengkhawatirkan adalah bayi meninggal. Hal ini bisa saja terjadi karena bayi tersedak makanan. Atau mungkin makanan menumpuk dalam perutnya secara berlebihan sehingga membuat organ cernanya terganggu bahkan rusak. Yang pada akhirnya meningkatkan risiko kematian. Kasus kematian akibat bayi diberikan MPASI sebelum 6 bulan pernah beberapa kali terjadi. (baca: Penyebab ibu meninggal saat melahirkanPenyebab Janin Meninggal Dalam Kandungan)

Manfaat Pemberian ASI Eksklusif

Memberikan ASI  eksklusif bagi bayi akan lebih bermanfaat daripada harus menyelingi dengan susu formula atau makanan tambahan lainnya. Berikut ini beberapa manfaat pemberian ASI eksklusif pada bayi berusia 0-6 bulan.

  • ASI eksklusif akan meningkatkan sistem imun sehingga bayi tidak mudah terserang infeksi bakteri, virus atau mikroorganisme lain
  • Risiko penyakit berbahaya seperti meningitis, infeksi saluran pernafasan, diabetes dapat diminimalisir
  • Meningkatkan kekuatan tulang tubuh bayi
  • Meningkatkan kecerdasan otak
  • Memperbaiki sistem pencernaan
  • Proses tumbuh kembang bayi berjalan lebih sempurna
  • Mempererat hubungan kasih sayang ibu dan si kecil
  • Mengurangi risiko sindrom kematian mendadak

Baca juga:

Demikianlah beberapa bahaya MPASI sebelum 6 bulan yang patut diwaspadai. Bagaimanapun juga sebaiknya ibu jangan memaksakan memberikan MPASI sebelum usia bayi 6 bulan. Ikuti saja saran dokter. Kondisi organ bayi juga belum sempurna dan hanya bisa menerima ASI. Sebenarnya ASI saja sudah cukup memenuhi kebutuhannya. Jadi ibu tiak perlu khawatir.

Recent Posts

3 Tips Agar Embrio Menempel di Dinding Rahim

Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…

8 months ago

4 Ciri-ciri Masa Subur untuk Haid Tidak Teratur

Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…

8 months ago

5 Tanda Embrio Transfer Gagal

Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…

9 months ago

4 Hal yang Harus Diperhatikan Terkait Suntik Hormon untuk Hamil

Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…

9 months ago

HCG : Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya

Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…

9 months ago

12 Ciri-ciri Hormon HCG Meningkat

Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…

9 months ago