Bayi demam setelah imunisasi tentu adalah kondisi yang wajar. Namun demikian tidak semua jenis imunisasi menyebabkan demam. Untuk imunisasi BCG, polio dan campak umumnya tidak memberikan reaksi apapun pada tubuh. Sedang imunisasi hepatitis B dan DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus) seringkali menyebabkan bayi mengalami nyeri dan demam selama beberapa hari. Biasanya ditandai dengan gejala bayi menjadi rewel dan tidak nafsu makan. Lalu apa yang harus dilakukan? Yang pasti, bunda tidak perlu menghindari imunisasi sebab tindakan pemberian vaksin ini sangat penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi. Bunda hanya perlu melakukan beberapa tindakan agar gejala pasca imunisasi tidak semakin parah. Nah, berikut cara-cara mengatasi bayi demam setelah imunisasi yang paling efektif. Simak terus ya!
(Baca juga:Penyebab bayi demam tinggi–cara mengatasi demam pada bayi )
Saat bunda mendapati bayi terserang demam, langkah awal yang perlu bunda lakukan adalah memberikannya asupan cairan berupa ASI. Perlu bunda ketahui bahwa saat bayi demam, cairan tubuhnya akan keluarnya lebih banyak baik itu lewat keringat ataupun urine. Oleh sebab itu, bunda harus meningkatkan asupan ASI guna mencegah dehidrasi. ASI juga terbukti klinis mengandung nutrisi lengkap yang dapat membantu meningkat kekebalan tubuh bayi. Seperti asam lemak essensial berupa DHA (docosahexaneoic acid), AA (arachidonic acid), ALA (alfa linoleic). Selain itu ada juga beragam protein (yakni whey dan kasein), zat Ganfliosida (GA) serta Immunoglobulin A (IgA) yang berguna sebagai antibakteri dan melawan infeksi kuman.
Baca juga:
Ketika bayi demam sebaiknya bunda jangan memberikan pakaian yang terlalu tebal, apalagi sampai diselimuti bertumpuk-tumpuk. Tindakan tersebut justru membuat panas tubuhnya tidak keluar. Sebaliknya jika bunda memberikan pakaian sejuk, keringatnya akan mudah keluar dan diserap. Anak juga tidak kegerahan. Tindakan ini dapat membantu menurunkan demam lebih cepat. Namun apabila bayi terlihat sangat rewel, barangkali ia merasakan meriang. Bunda bisa menyematkan selimut (tapi jangan yang berbahan terlalu tebal) di badannya agar bayi bisa merasa lebih nyaman. (Baca juga: Tips memilih baju bayi baru lahir)
Walaupun tidak bisa dijelaskan secara ilmiah, namun banyak fakta yang membutikkan bahwa pelukan seorang ibu bisa membantu menyembuhkan sakit pada tubuh anaknya. Menurut catatan studi, sentuhan tangan ibu akan menyalurkan energi postif ke tubuh anak, sehingga produksi hormon endorfin pun juga akan meningkat. Hormon endorfin ini berperan untuk mengurangi stres, meningkatkan rasa bahagia dan juga perasaan nyaman. Dengan demikian, gejala-gejala sakit otomatis akan berkurang. Nah, saat bayi demam, bunda bisa mencoba menyentuh dahinya dan memberikan pelukan pada tubuhnya. Selain itu, juga berusahalah memberikan ucapan motivasi kepada bayi, seperti “Kamu pasti akan sembuh nak, Insyaa Allah. Mama disini kok!” Dan tak lupa berikan doa-doa agar bayi bisa semakin tenang. (Baca juga: Cara menghilangkan trauma pada anak)
Air hangat bisa membantu memberikan efek rileksasi dan membuat pori-pori tubuh terbuka, sehingga panas pun bisa cepat keluar. Maka itu, sebaiknya saat bayi demam segera berikan pertolongan pertama dengan mengompres si bayi. Namun ingat, jangan gunakan air dingin! Sesuai anjuran medis, mengompres yang benar adalah menggunakan air hangat. Bunda bisa memberikan handuk kecil untuk mengompres bagian-bagian tubuhnya, seperti di dahi, ketiak, atau di telapak kakinya. (Baca juga: Cara memandikan bayi baru lahir)
Kenaikan suhu tubuh yang dialami bayi pasca imunasasi merupakan efek dari pemberian suntikan vaksin. Umumnya bila bekas suntikan membengkak, maka suhu tubuh akan semakin naik sehingga demam tak kunjung turun. Nah, alternatif mudah untuk mengatasi hal ini adalah dengan memberikan kompresan air dingin di area kulit bekas suntikan. Tindakan tersebut tidak hanya berguna untuk mengatasi bengkak (inflamasi) tapi juga meredakan rasa nyeri. Bunda cukup mengompresnya sekitar 20-30 menit disetiap harinya. (Baca juga: Obat demam untuk ibu menyusui–Cara merawat bayi demam campak)
Cara mengatasi bayi demam setelah imunisasi selanjutnya adalah dengan mengompres dengan parutan kentang. Cara ini umum dipraktekkan untuk anak-anak berusia balita. Kentang ini memiliki kandungan senyawa aktif yang bisa membantu menurunkan suhu tubuh. Untuk itu, bunda bisa memanfaatkannya sebagai bahan alami penurun panas. Cara penggunaannya sangat mudah, pertama sediakan dulu satu buah kentang. Cuci bersih hingga kotorannya hilang. Lalu kupas kulitnya, potong kecil-kecil dan haluskan dengan blender. Setelah itu, bunda bisa memasukkan parutan kentang tersebut ke dalam kaus kaki, kemudian mengenakannya pada telapak kaki buah hati Anda. Biasanya metode ini bisa menurunkan suhu tubuh hanya dalam kurun waktu beberapa jam saja. (Baca juga: Manfaat kentang bagi bayi)
Tips selanjutnya untuk mengatasi bayi demam setelah imunisasi yakni meletakkannya di ruangan yang sejuk. Usahakan ruangan tersebut tidak terlalu tertutup, celah ventilasinya juga cukup. Namun hindari dulu ruangan ber-AC atau adanya kipas angin. Kedua alat tersebut memang bisa menurunkan suhu ruangan, tapi efeknya bagi bayi justru tidak sehat. Sebagaimana dikemukakan dalam beberapa studi, bayi yang terlalu sering tidur dalam ruangan ber-AC atau ruangan dengan kipas angin, maka bayinya cenderung mengalami gangguan kesehatan. Misalnya saja, gangguan pada paru-paru (pneumonia), sesak nafas, batuk dan juga demam.
Baca juga:
Selain mengompres dahinya dengan air hangat, bunda juga boleh memandikan bayi dengan air hangat guna mempercepat proses kesembuhan demam. Mandi dengan air hangat tidak dilarang untuk bayi. Justru tindakan ini akan membuat tubuh bayi menjadi lebih rileks dan nyaman. Beberapa pakar medis pun juga telah mengatakan bahwa larangan mandi setelah imunisasi hanyalah mitos belaka. Bayi diperbolehkan mandi, asalkan menggunakan air hangat atau ruam-ruam kuku. Namun jika bunda tetap ragu, bunda cukup membasuh tubuhnya dengan handuk hangat, dan tidak perlu berendam. Cara tersebut juga bisa membantu menurunkan demam dengan cepat. (Baca juga: Cara mengatasi demam pada bayi)
Seiring bertambahnya usia, biasanya tingkat keaktifan bayi akan semakin meningkat. Hal ini tentu menjadi kemajuan yang positif bagi perkembangannya. Namun bila bayi sedang mengalami demam, sebaiknya batasi aktivitasnya. Jangan sampai bayi merasa kelelahan. Bunda juga jangan membawa bayi berpergian untuk sementara waktu. Biarkan ia beristirahat dengan begitu tubuhnya bisa lebih fit, dan proses penyembuhan demam pun bisa lebih cepat. (Baca juga: penyebab anak hiperaktif–Cara mendidik anak hiperaktif–Cara mengatasi anak hiperaktif)
Berkaitan dengan poin sebelumnya, saat bayi sakit sebaiknya batasi aktivitasnya dan tingkatkan waktu istirahatnya. Bunda bisa mengendongnya serambi memberikan ASI agar bayi cepat tertidur. Letakkan ia di ruangan yang nyaman dan pakaian yang tidak terlalu tebal sehingga bayi tidak rewel berlebihan. Perlu bunda ketahui bahwa memperbanyak berisitirah bisa membantu rileksasi otot-otot tubuh serta mengoptimalkan kinerja sistem imun dalam melawan kuman, sehingga demam pun cepat turun. Sebaliknya jika anak terlalu banyak aktivitas maka suhu tubuh yang dikeluarkan cenderung tinggi sehingga demamnya akan sulit turun.
Baca juga:
Jika cara-cara diatas sudah bunda praktekkan namun belum bisa menurunkan suhu tubuh bayi, maka pilihan terakhir adalah membawanya berobat ke dokter. Umumnya tindakan ini dilakukan jika suhu tubuh bayi telah mencapai 38oC hingga 40oC. Nantinya dokter akan memberikan obat penurun panas (seperti paracetamol) yang aman bagi bayi dengan dosis yang tepat. Maka itu, jangan sekali-kali membeli obat di warung untuk bayi ya!
Oiya, bunda juga harus tahu bahwa ada beberapa bayi yang menunjukkan reaksi berlebihan terhadap pemberian imunisasi. Biasanya meraka akan mengalami gejala seperti muntah, sesak nafas, denyut jantung tak beraturan, muncul ruam kemerahan di kulitnya, pucat, rewel berlebihan, tidak nafsu makan, bahkan hingga hilangnya kesadaran. Kondisi ini sangat berbahaya dan jika sampai terjadi maka cepatlah membawa bayi ke rumah sakit atau dokter spesialis. (Baca juga: 11 bahaya DBD–Menjemur bayi saat demam)
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Bayi Melakukan Imunisasi
Untuk menghindari risiko-risiko yang membahayakan kesehatan, maka sebaiknya bunda memperhatikan beberapa hal sebelum memberikan imunisasi atau vaksin pada bayi. Diantaranya ialah:
Baca juga:
Demikianlah beberapa cara mengatasi bayi demamm setelah imunisasi serta tips-tipsnya. Oiya, cara terbaik untuk menghindari demam pasca imunisasi adalah dengan memberikan waktu kepada bayi untuk banyak beristirahat serta meningkatkan asupan ASI. Semoga bermanfaat.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…