Categories: Makanan Bayi

4 Tips Memilih Susu Formula untuk Bayi Baru Lahir

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pemberian Air Susu Ibu memang sangat disarankan untuk diberikan kepada bayi terutama pada enam bulan pertama kehidupan mereka. Namun tidak semua ibu mampu memproduksi air susu yang baik dan lancar. Bagi ibu yang memiliki alasan khusus sehingga tidak dapat memberikan ASI kepada si kecil, tentunya mau tidak mau harus memilih susu formula untuk dikonsumsi bayinya. Dari sekian banyak macam dan merk susu formula yang ditawarkan di pasaran, sebenarnya pertimbangan apa yang harus dipikirkan oleh Anda agar dapat memilih susu formula yang tepat untuk si kecil mengingat sebaiknya dipilih produk yang memiliki karakteristik seperti ASI? Berikut ini adalah beberapa saran bagi Anda agar dapat memilih susu formula terbaik untuk bayi baru lahir :

Baca juga :

1. Memastikan Jenis Susu Formula

Sebelum Anda melangkah lebih jauh, mohon dipastikan bahwa pada kemasan susu formula yang akan Anda beli tertera keterangan bahwa produk susu tersebut cocok dikonsumsi oleh bayi usia 0-6 bulan atau bayi yang baru lahir. Pastikan juga bahwa produk susu yang menjadi pilihan Anda sudah terdaftar pada BPOM RI. Sebaiknya yang Anda berikan kepada bayi yang baru lahir adalah susu sapi dan bukan susu yang lain, karena disarankan untuk pemberian susu formula bagi bayi dibawah usia 6 bulan adalah susu formula yang berasal dari susu sapi.

2. Memeriksa Kandungan Nutrisi Susu Formula

Memilih susu formula untuk bayi yang baru lahir memang harus berhati-hati, mengingat mereka belum dapat mencerna makanan dengan baik, termasuk di dalamnya adalah susu formula. Karena itu, pemilihan untuk asupan zat makanannya tidak boleh sembarangan. Dengan demikian, pada saat Anda dihadapkan pada banyak produk susu formula, sebaiknya Anda periksa kandungan nutrisi di dalamnya, dan jangan terpengaruh dengan harga atau merek dagang yang terkenal.

Baca Juga:

Produk susu formula pada umumnya memiliki kandungan nutrisi utama yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan seperti lemak, protein, vitamin, karbohidrat serta mineral. Yang membedakan mereka adalah jenis protein yang dikandungnya.

3. Protein Susu Formula

Berbicara mengenai protein susu formula, pada umumnya inilah yang membedakan antara produk susu formula satu dengan yang lain. Contohnya seperti ini : misalnya produk susu A menggunakan unsur protein jenis whey, sementara itu produk susu B menggunakan unsur protein jenis kasein, dan produk susu C mengandung kedua unsur protein tersebut. (Baca Juga: Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh Anak  )

Protein whey adalah merupakan unsur protein utama yang terdapat pada air susu ibu maupun susu formula, yang terdiri atas asam amino esensial dan non esensial, ASI memiliki kandungan 65% protein whey di dalamnya sedangkan susu formula hanya memiliki 18% unsur protein whey. Manfaat protein ini adalah :

  • Membangun otot, kekebalan tubuh, produksi hormon, enzim kulit, rambut, kuku serta organ tubuh yang lain. Protein jenis ini juga menjadi unsur utama pada susu otot bagi orang dewasa.
  • Memperkuat tubuh dalam memerangi infeksi
  • Membantu pembentukan antioksidan dalam tubuh untuk melindungi sel, menetralkan racun di dalam tubuh serta memperlambat pertumbuhan bakteri dan jamur.

(Baca Juga: Jadwal Imunisasi Bayi Baru Lahir , Susu Penambah Berat Badan Bayi)

Sementara itu, protein kasein yang merupakan unsur utama pembuatan keju adalah protein lengkap yang mengandung 9 asam amino esensial yang diperlukan tubuh untuk pembangunan otot agar lebih optimal. Selain itu, unsur ini juga mengandung karbohidrat, kalsium dan fosfor. Jika protein whey dapat dicerna dengan cepat, maka sifat protein kasein lebih lambat dan baru dapat dicerna setelah beberapa jam. Susu untuk bayi baru lahir lebih cocok jika mengandung protein whey karena mudah dicerna dalam tubuh. (Baca juga: Tanda Tanda Anak Kurang Gizi)

Meskipun whey lebih disarankan untuk susu formula bagi bayi baru lahir, namun perpaduan keduanya juga disarankan, asalkan untuk unsur whey tetap yang lebih tinggi komposisinya. Rasio antara whey dan kasein adalah 60:40 dimana komposisi tersebut tidak jauh berbeda dengan komposisi ASI. Jadi jika Anda menemukan susu formula dengan komposisi whey lebih banyak sesuai dengan perbandingan diatas, maka dapat Anda pertimbangkan untuk diberikan kepada buah hati Anda. (Baca Juga: Menu Sehat untuk Anak Kurang Gizi)

4. Memeriksa Reaksi Bayi & Konsultasi Dengan Dokter

Jika Anda telah merasa menemukan produk susu formula yang tepat untuk bayi Anda, silahkan memberikan produk susu tersebut hingga ia berusia satu tahun. Namun sebaiknya Anda perhatikan juga reaksi si kecil. Apabila ia enggan meminumnya atau ia sering muntah setelah mengkonsumsi susu tersebut, ini bisa berarti bayi tidak cocok dengan produk tersebut dan Anda dapat mempertimbangkan merek yang lain. Jika diperlukan, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter terkait kondisi bayi Anda ini.

Baca juga :

Selain berkonsentrasi pada pemberian susu untuk si kecil, Anda juga harus mengetahui produk susu apa yang perlu Anda hindari untuk dikonsumsi si kecil:

  • Susu Kedelai

Produsen susu seringkali menginformasikan bahwa mereka menyediakan susu kedelai yang sesuai untuk bayi, bagi si kecil yang menderita alergi terhadap susu sapi. Namun demikian, sebaiknya Anda tidak memberikan produk susu kedelai pada si kecil, terkecuali jika merupakan saran dari dokter. Hal ini dikarenakan pada umumnya, bayi yang mederita alergi susu sapi biasanya juga alergi terhadap susu kedelai. Selain itu, pakar kesehatan juga tidak merekomendasikan pemberian susu kedelai kepada bayi di bawah usia 6 bulan. (Baca Juga: Manfaat Susu Kedelai untuk Ibu Hamil , Manfaat Susu Kedelai untuk Ibu Menyusui)

  •  Alergi Susu Sapi

Hentikan pemberian susu formula pilihan Anda jika terbukti bayi Anda alergi terhadap susu sapi. Konsultasikan hal ini kepada dokter segera. Dokter akan meresepkan produk susu formula yang kandungan protein yang telah terhidrolisis sepenuhnya. Produk susu ini masih berasal dari susu sapi, namun protein yang dikandungnya lebih mudah dicerna oleh bayi.

Baca juga :

  • Produk susu lain

yang juga harus dihindari adalah susu sapi reguler, susu kental manis, susu evaporasi, susu sereal, susu almond dan juga susu kambing

Sebaik apapun produk susu formula yang ditawarkan, memang tidak akan dapat menandingi kesempurnaan ASI atau menandingin manfaat yang dapat diberikan oleh ASI, namun demikian susu formula cukup dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi Anda. Apabila bayi Anda menolak diberikan susu formula karena terbiasa dengan ASI, berikan sedikit demi sedikit dan sebaiknya tidak memaksanya untuk menghabiskan satu botol susu. Demikian tips memilih susu formula semoga bermanfaat!  (Baca juga: Cara Agar Bayi Mau Minum Susu Formula)

Recent Posts

3 Tips Agar Embrio Menempel di Dinding Rahim

Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…

9 months ago

4 Ciri-ciri Masa Subur untuk Haid Tidak Teratur

Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…

9 months ago

5 Tanda Embrio Transfer Gagal

Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…

9 months ago

4 Hal yang Harus Diperhatikan Terkait Suntik Hormon untuk Hamil

Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…

9 months ago

HCG : Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya

Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…

9 months ago

12 Ciri-ciri Hormon HCG Meningkat

Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…

9 months ago