Bisul adalah sebuah infeksi yang menyebabkan benjolan kecil atau besar pada anak-anak dan orang dewasa. Bisul bisa terjadi di semua bagian tubuh anak dan umumnya bisa menyebabkan rasa sakit. Anak yang memiliki bisul juga menjadi tidak nyaman karena juga bisa demam dan tubuh mereka menjadi lebih lemah. Namun umumnya bisul bisa sembuh sendiri dalam waktu tidak lama atau paling lama sampai dua minggu saja. Tentu saja jika bisul lebih dari waktu ini maka orang tua harus membawa anak ke dokter untuk diperiksa. Bisul bisa terjadi sekali atau dua kali namun umumnya tidak berulang kecuali memang ada penyebab khusus. Bisul pada anak sama seperti bisul pada bayi namun mungkin memiliki bebeapa penyebab yang berbeda dibandingkan penyebab bisul pada bayi.
Ketika anak terkena bisul, maka biasanya orang tua akan mencari penyebabnya. Dibawah ini adalah beberapa penyebab bisul pada anak yang paling sering terjadi.
Infeksi staphylococcus aureus yang terjadi pada anak-anak bisa menyebabkan akan terkena bisul. Bakteri ini akan masuk ke bagian dalam folikel rambut kulit. Anak mungkin bisa terkena bakteri ini dari fasilitas umum atau mainan yang memang sudah terkontaminasi. Kemudian ketika kuku atau jari anak menggaruk maka bakteri masuk ke bagian dalam. Awal terkena infeksi maka akan tumbuh benjolan kecil dengan nanah putih, lalu berkembang menjadi lebih besar. Nanah ini akan menyebabkan sel – sel kulit putih mati berkembang.
baca: cara mengatasi biang keringat pada bayi baru lahir – cara memandikan bayi baru lahir
Anak-anak yang terkena penyakit diabetes akibat warisan dari orang tua juga cenderung lebih mudah terkena bisul. Hal ini disebabkan karena ada masalah kadar gula dalam tubuh anak maka cenderung membutuhkan tingkat insulin yang lebih tinggi. Ketika kadar gula sangat tinggi dan anak-anak menggaruk bagian tubuh yang gatal maka infeksi bisa terjadi dengan cepat. Bisul pada diabetes biasanya terletak pada bagian kaki dan bagian lain yang banyak memiliki syaraf tubuh. Penyakit diabetes pada anak bisa dipengaruhi dari bahaya diabetes saat hamil yang diterima oleh ibu atau juga masalah bayi besar dalam kandungan. (baca : resiko hamil diatas usia 35 tahun)
Anak-anak yang memiliki bagian kulit yang terluka juga memiliki resiko terkena bisul. Awalnya memang ada bakteri yang sudah masuk ke bagian kuku atau kulit anak. Kemudian ketika anak menggaruk pada luka, maka bakteri bisa dengan mudah berpindah ke jaringan kulit dan luka. Ini bisa menyebabkan infeksi luka yang lebih dalam atau bisul di sekitar luka. Karena itu ketika anak-anak terluka maka penting untuk menjaga agar bagian luka tetap steril dan bersih.
Baca: cara mengatasi kulit kering pada anak – cara mengobati cacar air pada anak
Penyakit eksim pada anak memang termasuk penyakit yang sering terjadi, terutama karena faktor tertentu yang membuat anak bisa terkena penyakit ini. Eksim bisa terjadi pada anak-anak yang berumur antara 6 bulan sampai 5 tahun. Namun resiko akan meningkat ketika anak sudah pernah terkena pada umur tersebut saat tumbuh menjadi besar. Eksim dipicu oleh adanya masalah pada lingkungan dan juga kombinasi gen tubuh anak. Ketika terjadi pertukaran penyebab ini maka membuat sel-sel kulit mati anak tidak bisa berperilaku seperti sel kulit mati pada anak sehat. Akibatnya akan membuat anak terkena eksim yang ditandai dengan bintik merah kecil. Masalah ini bisa berkembang karena pemicu lain seperti asma dan alergi juga sering menyebabkan eksim. Kondisi ini juga bisa menjadi beberapa gejala alergi susu sapi pada bayi. (baca: cara mengatasi bayi alergi susu sapi)
baca: bintik merah pada kulit bayi – biduran pada bayi – obat tradisional biduran pada anak
Anak-anak yang terkena masalah imunitas tubuh juga bisa menderita eksim yang parah. Misalnya ketika anak menderita penyakit lupus, yaitu penyakit yang membuat sistem kekebalan tubuh menyerang bagian tubuh itu sendiri. Penyakit ini akan membuat sistem kekebalan tubuh menjadi sangat lemah sehingga membuat sel-sel dalam tubuh tidak berfungsi dengan baik. Bisul sering ditandai dengan adanya bintik merah atau hitam pada kulit, lalu kulit melepuh dan disertai dengan munculnya bisul. Coba lakukan tips agar anak tidak mudah sakit – cara agar balita tidak mudah sakit)
Penyakit anemia pada anak juga bisa menyebabkan bisul yang lebih sering. Hal ini dipicu oleh adanya zat besi yang sangat sedikit dalam tubuh sehingga produksi sel darah merah dalam tubuh anak tidak bisa tercapai. Anemia akan membuat anak menjadi lemah, lesu dan tidak bersemangat. Kemudian karena sel darah merah tidak diproduksi cukup maka bisul bisa mudah muncul. Kondisi ini biasanya tidak disebabkan oleh infeksi dari bakteri karena penyebab berkembang dalam tubuh anak.
Beberapa jenis obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit pada anak juga bisa menyebabkan bisul. Hal ini biasanya disebabkan karena pengaruh obat bisa membuat sistem pertahanan tubuh anak menjadi lebih lemah. Efeknya maka membuat tubuh anak menjadi lebih mudah terserang bakteri atau kuman, termasuk penyebab bisul. Efek samping obat ini bisa menjadi lebih buruk jika tidak diketahui cara untuk memulihkan tubuh anak.
Kulit anak yang mengalami lecet dan sering digaruk juga bisa menyebabkan bisul. Bisul bisa tumbuh di sekitar bagian yang lecet atau pada bagian yang lecet tersebut. Hal ini dipengaruhi dari faktor bakteri yang menyebabkan infeksi pada daerah yang lecet. Karena itu ketika anak memiliki luka lecet maka sebaiknya ditutup agar tidak terlalu sering disentuh atau digaruk oleh anak. Kemudian perhatikan untuk sering membersihkan bagian yang lecet untuk mencegah infeksi yang lebih dalam.
Kebiasaan buruk anak seperti tidak pernah mencuci tangan, tidak membersihkan kaki, atau tidak mandi secara teratur bisa menyebabkan bisul. Sel kulit mati yang selalu bercampur dengan keringat akan menyebabkan infeksi bakteri menjadi lebih cepat. Karena itu ketika ada bakteri yang masuk ke bagian folikel kulit maka bisul cepat terjadi. Orang tua sebaiknya selalu berusaha untuk memperhatikan kebersihan kulit anak agar anak tidak sering terkena bisul. Kulit yang tidak bersih ini juga bisa menyebabkan gejala anak cacingan. (baca: obat untuk anak cacingan)
Alergi bisa menjadi pemicu atau penyebab bisul pada anak. Hal ini disebabkan karena alergi menyebabkan sel darah putih dalam tubuh anak melawan histamin sehingga membuat bagian tubuh anak muncul bintik kecil atau benjolan. Beberapa alergi yang sering menyebabkan bisul seperti alergi telur, alergi ikan laut, alergi susu dan berbagai penyebab yang lain.
Anak-anak yang memiliki kulit sensitif bisa terkena bisul hanya karena gigitan nyamuk. Umumnya setelah digigit nyamuk maka bagian kulit akan menonjol, merah dan bengkak. Lalu ketika anak menggaruk bagian ini maka bekas luka gigitan nyamuk bisa menjadi bisul. Jika sudah seperti ini maka sebaiknya bekas gigitan nyamuk segera disembuhkan. Kemudian biasakan untuk memotong kuku anak sehingga ketika mereka menggaruk bekas gigitan nyamuk maka tidak menyebabkan luka yang lebih dalam. (baca: cara menghilangkan bekas gigitan nyamuk pada bayi)
Cara perawatan bisul pada anak
Setelah Anda mengetahui berbagai penyebab bisul pada anak, maka Anda harus melakukan beberapa cara perawatan bisul seperti dibawah ini.
Cara mencegah bisul pada anak
Bisul memang bisa muncul kapan saja, namun ketika anak mengalami bisul maka mereka menjadi tidak nyaman. Gejala bisul juga bisa menganggu tubuh anak seperti demam dan rasa sakit pada bisul. Berikut ini cara untuk mencegah bisul yang bisa dilakukan orang tua dan anak.
Meskipun bisul dianggap gangguan yang ringan, namun penyakit ini bisa membuat anak lemah dan rewel. Karena itu ketahui berbagai penyebab bisul pada anak dan hindari semua penyebab ini untuk menjaga kesehatan anak.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…