Disentri merupakan salah satu penyakit yang kerapkali diderita oleh anak. Penyakit ini bisa dibilang sejenis diare. Yakni kondisi dimana seseorang mengalami buang air besar dengan frekuensi berlebihan, fesesnya bertekstur cair, volumenya sedikit, disertai lendir dan juga darah. Biasanya penderita disentri akan mengalami gejala perut mulas, mual, muntah-muntah, bahkan demam. Nah, dibawah ini ulasan lengkap mengenai penyembuhan disentri pada anak. Baca terus ya! (Baca juga: Disentri pada anak–Obat disentri pada anak)
Penyebab Disentri Pada Anak
Menurut ilmu medis, disentri disebabkan oleh 2 faktor yakni bakteri Shigella (bakteri ini menjadi faktor utama pemicu disentri hampir di seluruh negara, biasanya menyerang anak-anak balita) dan Amoeba jenis Entamoeba histolytica (mikroorganisme ini menjadi penyebab disentri di negara-negara tropis, seperti Indonesia).
Kedua mikroorganisme diatas menginfeksi usus manusia sehingga menyebabkan penderitanya mengalami diare dan kesakitan saat buang air besar. Umumnya penularan bakteri atau amoeba tersebut disebabkan oleh lingkungan yang kotor atau sistem sanitasi yang tidak sehat dan telah tercemar oleh tinja penderita disentri. Selain itu, juga bisa dipicu beberapa faktor lain seperti:
(Baca juga: Penyebab disentri pada bayi–Gejala disentri pada bayi)
Gejala Penyakit Disentri Pada Anak
Penyakit disentri tergolong penyakit yang cukup mudah dideteksi. Terdapat beberapa gejala yang biasanya tampak pada penderitanya, yaitu:
Baca juga: penyebab diare pada bayi – gejala diare pada bayi – cara mencegah diare pada bayi
Penyembuhan Disentri Pada Anak
Disentri pada anak harus segera diatasi agar tidak memicu komplikasi yang lebih parah. Nah, berikut ini beberapa cara yang bisa bunda praktekan untuk penyembuhan disentri pada anak. Check it out!
Langkah pertama yang harus bunda lakukan saat anak mengalami gejala disentri, of course segera bawa dia ke rumah sakit atau klinik. Jangan membiarkan kondisi anak berlarut-larut karena bisa saja bakteri di dalam ususnya berkembang semakin pesat. Selain itu, bunda juga jangan memberikan obat diare secara sembarangan ya! Disentri itu berbeda loh dari diare, jadi obat diare (seperti diapet, entrostop dan sejenisnya) tidak akan manjur untuk menyembuhkan.
Biasanya dokter akan memberikan penderita disentri sebuah obat antiobiotik jenis metrodinazol. Obat ini akan menyembuhkan disentri secara perlahan, paling tidak sekitar 3-7 hari. Namun bunda juga harus tahu bahwa efek samping obat ini lumayan bikin tidak nyaman. Penderita akan merasakan mual, pandangan menjadi rabun, pusing bahkan dada terasa sakit. Konsultasikan dengan dokter bila terjadi hal-hal demikian. (Baca juga: bahaya antibiotik untuk bayi – obat tradisional biduran pada anak)
Di samping mengonsumsi obat, hal lain yang perlu diperhatikan yakni asupan makanan anak. Dengan memberikan gizi secara seimbang maka bisa mempercepat peluang kesembuhan. Selain itu, berikan makanan bertekstur lunak untuk mempermudah kinerja organ pencernaan. Beberapa makanan yang baik untuk dikonsumsi penderita disentri, misalnya sup ayam, buah-buahan (seperti apel, blueberri, pisang), sayuran (seperti wortel atau kentang), nasi, sereal, roti, makanan ber-natrium, makanan rendah gula dan rendah lemak. (Baca juga: Tanda anak kurang gizi yang harus diperhatikan, Menu sehat untuk anak kurang gizi)
Selain frekuensi BAB yang meningkat, seorang anak yang terserang disentri juga mudah berkeringat dan sering muntah. Hal inilah yang menyebabkan tubuh menjadi kekurangan cairan sehingga memicu dehidrasi. Nah, kondisi dehidrasi ini harus segera diatasi bunda. Sebab kalau dibiarkan saja maka bisa menganggu kinerja organ-organ tubuh. Biasanya anak yang menderita dehidrasi akan mudah rewel, jarang buang air kecil, wajahnya pucat, kulitnya kerang dan urinenya berwarna kuning agak gelap. Mencegah dehidrasi dapat dilakukan dengan memberikan asupan cairan yang cukup pada anak. Setidaknya 7-8 gelas air putih dalam sehari. Bunda juga bisa menyuguhkan sup ayam agar tubuh anak memperoleh nutrisi.
Baca juga: manfaat air putih bagi ibu hamil – akibat kekurangan minum air putih bagi ibu hamil – bahaya pemberian air putih pada bayi usia 0-6 bulan)
Penyembuhan disentri juga bisa dibantu dengan memberikan oralit untuk anak. Oralit ini biasanya diberikan kepada penderita diare atau disentri yang sudah parah. Tujuannya untuk mengganti elektrolit serta cairan yang hilang dari tubuh, sehingga anak pun terhindar dari risiko dehidrasi.Untuk membuat oralit ini ada 2 cara. Pertama, bunda bisa membeli oralit sachet yang dijual di apotek. Prosedur pembuatannya sangat mudah, bunda hanya perlu mencampurkan bubuk oralit tersebut dengan air hangat. Lebih jelasnya, bunda bisa melihat panduan di bungkusnya. Sedangkan cara kedua, membuat ramuan oralit sendiri di rumah. Caranya siapkan segelas air hangat. Lalu tambahkan garam kira-kira ¼ sdt dan gula sebanyak 1 sdt. Aduk rata, kemudian berikan pada anak selagi masih hangat. (Baca juga: Tanda-tanda dehidrasi pada anak diare)
Anak yang menderita disentri biasanya perutnya terasa kram, sakit dan mual. Oleh sebab itu, nafsu makannya pun cenderung menurun. Bila bunda memaksakan anak untuk tetap makan dengan porsi normal maka yang akan terjadi anak justru berisiko muntah. Maka itu, cara terbaik untuk menyiasatinya adalah memberikan makan dengan porsi sedikit namun berulang kali. Jadi semisal anak terbiasa makan 3 kali sehari. Di saat ia mengalami disentri, tingkatkan frekuensinya hingga 6-8 kali dalam sehari. Dengan begitu anak bisa memperoleh nutrisi yang cukup dan bobot badannya juga tidak menurun terlalu drastis. (Baca juga: Vitamin untuk anak susah makan, Cara mengatasi anak susah makan nasi)
Jika ingin melakukan penyembuhan disentri pada anak secara alami, bunda bisa mencoba memberikan madu. Cairan manis ini mengandung zat antibakteri yang mana ampuh dalam melawan infeksi bakteri atau kuman yang ada di dalam usus. Madu juga bertindak sebagai antiinflamasi yang membantu mengurangi peradangan. Untuk membuatnya, bunda bisa mencampurkan 1 sendok madu murni ke dalam secangkir air hangat. Lalu aduk dan berikan pada buah hati. Pengobatan alami ini bisa membantu mempercepat sembuhnya disentri. Namun ingat, madu tidak boleh diberikan pada bayi ya!
Baca juga:
Anak-anak biasanya sangat suka dengan buah jeruk. Nah, ternyata buah manis nan segar ini juga ampuh sebagai obat alami penyembuhan disentri. Buah ini memiliki kandungan vitamin C yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh, serta membantu produksi bakteri baik dalam usus dan menghambat perkembangan bakteri jahat. Untuk cara pengonsumsiannya, bunda bisa mengolahnya buah ini menjadi jus yang segar. Dengan begitu anak akan semakin lahap dan kebutuhan cairan tubuh juga tercukupi.
Nb: Berikan jeruk dalam porsi sedikit karena jika berlebihan bisa membuat anak semakin sakit perut. Selain itu, penderita maag sebaiknya juga mengindari konsumsi jeruk.
(Baca juga: Manfaat jeruk untuk ibu hamil, Bahaya jeruk nipis bagi ibu hamil)
Minuman fermentasi dari susu ini bisa dijadikan alternatif penyembuhan disentri pada anak ataupun orang dewasa. Minuman ini memiliki kandungan probiotik berupa laktobakteria (bakteri baik) yang membantu melawan perkembangan bakteri jahat di usus sekaligus mengatasi gangguan pencernaan. Secara medis, orang yang mengidap disentri atau diare masih diperbolehkan mengonsumsi yogurt (sebaiknya yogurt tawar tanpa rasa). Namun harus tetap diimbangi dengan pengonsumsian air putih yang cukup. Oiya, yogurt tidak dianjurkan untuk bayi berusia dibawah 1 tahun. (Baca juga: Makanan ibu menyusui agar bayi putih bersih)
Buah delima juga digadang sebagai salah satu makanan yang dapat membantu penyembuhan penyakit disentri. Buah ini memang terbukti klinis mengandung zat antioksidan yang tinggi. Selain itu, buah delima juga menyimpan zat karbohidrat, protein, mineral serta beragam vitamin, mulai dari vitamin A, vitamin C dan juga vitamin E. Buah ini dapat meningkat kekebalan tubuh dan membuat sistem imun lebih kuat dalam melawan kuman penyebab disentri. (Baca juga: Manfaat buah delima bagi ibu hamil)
Beberapa dari bunda mungkin berpikir bahwa pisang justru membuat anak feses anak semakin encer dan memicu diare. Padahal tidak demikian. Menurut penelitian, pisang ini memang memiliki kandungan serat cukup tinggi. Namun serat tersebut berada dalam bentuk pektin, yang mana pektin ini mampu membuat tekstur feses menjadi lebih padat. Selain itu, pisang juga menyimpan kandungan kalium yang berguna untuk mengganti elektrolit tubuh yang hilang serta menyehatkan pencernaan.
Pisang juga telah diteliti mampu menghambat pertumbuhan bakteri jahat di usus. Maka itu, buah ini sangat dianjurkan bagi penderita disentri ataupun diare. Bunda boleh memberikannya kepada anak secara langung (tanpa diolah), atau bisa juga di-jus atau dibikin jadi bubur. (Baca juga: Manfaat pisang untuk tumbuh kembang bayi–Manfaat pisang untuk ibu menyusui–Manfaat pisang untuk ibu hamil)
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Oleh Penderita Disentri
Disentri adalah penyakit yang sangat mudah menular. Selain itu, apabila tidak diatasi secara tuntas maka tidak menutup kemungkinan penyakit ini akan kambuh lagi. Maka itu, bunda harus benar-benar memperhatikan kondisi buah hati yang terserang disentri. Mulai dari asupan makananya dan kesehariannya. Nah, berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mempercepat penyembuhan disentri:
Baca juga:
Demikianlah beberapa cara dan tips-tips untuk penyembuhan disentri pada anak. Untuk lebih amannya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu tentang makanan apa yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi anak saat disentri. Dengan demikian, proses penymbuhan juga jadi lebih cepat. Semoga bermanfaat.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…