5 Jenis Sayuran yang Tidak Boleh Untuk MPASI

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Saat bayi sudah memasuki usia 6 bulan orang tua dianjurkan untuk membuatkan MPASI atau makanan pendamping ASI usia 6 bulan. Sebelum orang tua memberikan MPASI pada bayi perlu diketahui makanan mana yang boleh dan tidak boleh untuk diberikan pada bayi.

MPASI merupakan tahap awal yang dikenalkan untuk tujuan sebagai latihan pengenalan makanan padat pada bayi kita. MPASI bukan untuk menggantikan nutrisi yang didapat dari ASI atau susu formula, tetapi sebagai pendukung makanan bagi tumbuh kembang bayi.

Untuk itu mari pahami 7 jenis sayuran yang tidak diperbolehkan untuk MPASI sebagai berikut :

1. Bayam

Manfaat bayam untuk bayi yang kita kenal sangatlah banyak, namun sebenarnya bila bayam diberikan pada anak usia dibawah 6 bulan maka ini cenderung akan berbahaya bagi tubuh bayi.

Kandungan nitrat yang terdapat didalam bayam yang cukup tinggi akan rentan rusak ketika penyimpanannya yang terlalu lama atau kurang tepat.

Oleh karena itu, apabila ini diberikan pada bayi, mungkin bayi akan mengalami keracunan atau alergi. Untuk itu apabila ingin memberikan bayam, sebaiknya berikan ketika bayi sudah berusia diatas 8 bulan.

2. Brokoli

Brokoli adalah sayuran yang memiliki kandungan vitamin K dan antioksidan yang cukup tinggi yang sangat berperan penting bagi metabolisme atau pembentukan tulang bayi.

Selain itu juga, manfaat brokoli untuk bayi yang kaya akan serat bisa memperlancar sistem pencernaan bayi. Tak heran jika dunia kedokteran menyarankan untuk memasukkan brokoli kedalam menu makanan sehat setiap harinya.

Kandungan antioksidan didalam brokoli juga baik untuk mencegah sekaligus melawan kanker, meski menyehatkan tubuh tetap haru waspada apabila sayuran ini dikonsumsi oleh bayi sebagai MPASI.

Sebuah penelitian menyatakan bahwa brokoli dan kembang kol secara berlebihan bisa mengganggu kelenjar tiroid karena mengandung bahan kimia yang disebut dengan goitrogens.

Saat zat ini masuk kedalam tubuh secara berlebihan maka mampu menghambat fungsi kelenjar tiroid yang bisa menyebabkan hipotiroid. Jika kondisi tersebut dibiarkan maka akan menimbulkan masalah kesehatan lainnya, seperti obesitas atau penyakit jantung dini jadi.

Lebih disarankan untuk tidak memberikan brokoli pada bayi dibawah 1 tahun supaya anak terhindar dari resiko tersebut.

3. Kacang hijau

Kacang hijau merupakan salah satu kacang-kacangan yang mengandung banyak sekali nutrisi lengkap yang baik untuk tubuh, nutrisi tersebut dimulai dari protein, karbohidrat, serat, vitamin, mineral, asam folat, kalsium sampai zat besi.

Namun, meskipun kacang hijau dikenal dengan segudang manfaatnya ternyata kacang hijau juga memiliki efek samping bahkan menyebabkan penyakit serius apabila dikonsumsi berlebih terutama oleh bayi.

Sejumlah kandungan yang terdapat pada kacang hijau ternyata sangat sulit dicerna tubuh bayi tetapi masih bisa melewati sistem pencernaan, hal inilah yang ternyata memicu adanya gas dalam perut sehingga perut bayi menjadi kembung.

4. Kubis

Kubis merupakan salah satu jenis sayuran yang biasanya orang gunakan sebagai campuran sayuran, lalapan, atau sup. Jenis kubis yang sering kita jumpai adalah berwarna putih, hijau atau merah.

Kubis memang banyak mengandung gizi baik bagi tubuh namun pada kenyataannya dalam 100gram kubis mengandung energi 23 kkal, serat 1,42 g, karbohidrat 4,13 g, air 92,57 g, sodium 8 mg.

Kubis termasuk jenis makanan mengandung kalsium untuk anak setara dengan 48 mg yang apabila diberikan kepada bayi dibawah 8 bulan akan berdampak pada sistem pencernaannya karena usia bayi dibawah 8 bulan belum mampu untuk mencerna sayuran kubis.

Efek samping kubis jika dikonsumsi secara berlebihan sebagai MPASI ini akan menyebabkan bayi diare, alergi, mempengaruhi perkembangan bayi serta dapat menyebabkan sindrom bayi biru.

Akibatnya tubuh bayi tidak dapat memasok oksigen dengan cukup yang ditandai dengan wajah dan bibir menjadi pucat atau membiru. Sebaiknya perkenalkan jenis sayuran kubis ini pada bayi yang usianya sudah mencapai diatas 8 bulan dengan memberikan kubis sebagai menu MPASI.

Caranya sangat mudah cukup memasak kubis hingga matang, hidangkan pada bayi dalam bentuk bubur agar bayi bisa menelan dan mencernanya dengan baik.

5. Selada

Mengkonsumsi jenis sayuran hijau memang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, tetapi siapa sangka jika jenis sayuran selada satu ini akan berdampak kurang baik bagi kesehatan bayi.

Selada kurang cocok apabila diberikan kepada bayi sebagai MPASI karena jenis sayuran ini sangat sulit di kunyah untuk bayi. Ditambah, jenis sayuran ini mengandung pestisida (neurotoksin) yang dapat menyebabkan sistem syaraf dan pencernaan bayi terganggu.

Sebaiknya lebih berhati-hati dalam memberikan makanan kepada bayi dan sebaiknya selada ini tidak diberikan kepada bayi sebagai MPASI.

Resiko dan waktu pemberian MPASI terbaik

Selain beberapa penjelasan diatas mengenai jenis sayuran yang tidak diperbolehkan sebagai makanan pendamping ASI usia 6 bulan, ibu juga harus bisa memahami resiko pemberian MPASI sejak dini dan kapan waktu pemberian MPASI terbaik untuk bayi sebagai berikut :

Resiko pemberian MPASI dini

  • Rentan terserang penyakit.

Pemberianmakanan pendamping ASI dini dapat berkontribusi terhadap invasi virus dan bakteri. Terlebih lagi jika makanan yang disajikan kurang higienis.

Berbagai riset menunjukkan bahwa bayi yang mendapatkan MPASI sebelum usia 6 bulan lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk pilek, dan panas.

  • Menyulitkan Ibu mempertahankan produksi ASI.

Pemberian MPASI dini akan menyulitkan Ibu mempertahankan produksi ASI. Bayi yang sudah mendapatkan MPASI biasanya akan berkurang kebutuhan menyusunya. Akibatnya, produksi ASI lama kelamaan akan berkurang karena frekuensi menyusu juga berkurang.

  • Proses pemecahan sari-sari makanan belum sempurna

Pada beberapa kasus MPASI dini harus dilakukan tindakan bedah karena penyumbatan saluran cerna, seperti ileus paralitik, invaginasi usus, dan infeksi saluran pencernaan.

  • Kurang gizi

Pemberian MPASI dini (yang biasanya encer) tidak mencukupi kebutuhan gizinya. Sumber gizi lengkap bagi bayi di bawah 6 bulan hanya terdapat dalam ASI.

Jika diberikan MPASI dini maka frekuensi menyusu bayi akan berkurang sehingga tidak mendapat zat gizi yang semestinya didapat dan ASI. Pemberian MPASI dini dalam bentuk padat juga akan merusak sistem pencernaan bayi karena belum mempunyai kemampuan untuk mencerna.

Waktu terbaik pemberian MPASI

  • Pada saat bayi Anda berusia enam bulan atau lebih, sistem pencernaannya relatif lengkap dan siap untuk menyerap makanan padat. Beberapa enzim proteolitik, seperti asam lambung. pepsin, Iipase, dan amilase sudah diproduksi sempurna pada saat bayi berumur 6 bulan. Ini mengurangi risiko alergi makanan ketika sistem pencernaan mampu mencerna makanan dengan baik.
  • Pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan akan mencegah potensi bahaya obesitas pada anak di kemudian hari.
  • Perkembangan sistem saraf dan oro-motorik telah mulai meningkat. Jadi, bayi sudah bisa mengisap, menggigit, bahkan mengunyah.
  • Bayi sudah mulai tumbuh gigi.
  • Kemampuan bayi untuk mengontrol lidahnya sudah lebih baik. Refleks menjulurkan lidah menolak objek padat yang memasuki mulutnya (extrusion Re/lex) telah menghilang.
  • Bayi telah mulai bisa duduk sendiri sehingga bisa meminimalisasi terjadinya tersedak dan membuat bayi lebih menikmati makanannya.
  • Rasa penasaran dan ketertarikan akan aneka tekstur dan rasa dari lingkungan mulai berkembang, sehingga fase eksplorasi ini sangat berguna saat pengenalan makanan baru. Biasanya anak akan selalu memasukkan benda apa pun ke dalam mulut. Kejadian Ini sering disebut fase oral.
fbWhatsappTwitterLinkedIn