Memiliki bayi yang mulai mengkonsumsi MPASI mungkin merupakan hal yang sangat menyenangkan sekaligus mendebarkan bagi Anda sebagai ibu baru. Anda merasa tertantang untuk selalu bisa menyediakan menu makanan yang terbaik bagi bayi Anda yang baru belajar makan. Semua hal Anda lakukan, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, tapi juga untuk membuatnya menyukai aktivitas makan yang merupakan hal baru baginya.
Tidak jarang bayi susah diajak untuk makan. Anda harus mencari cara mengatasi bayi susah makan MPASI. Carilah makanan yang sekiranya disukai anak Anda. Namun, terlepas dari susah atau tidaknya bayi Anda makan, Anda harus selalu memberikannya makanan pendukung ASI rumahan terbaik untuk bayi untuk selalu mendukung perkembangan tubuhnya secara maksimal dan menjaga kesehatannya.
Baca juga:
Ciri-ciri MPASI yang Baik untuk Bayi
Sebagai ibu, Anda pasti akan mencari tahu nutrisi apa saja yang dibutuhkan oleh bayi Anda dan makanan apa saja yang bisa diberikan untuk memenuhinya. Jika sebelumnya Anda tidak perlu khawatir tentang kebutuhan nutrisi bayi, karena bayi sudah mendapatkan semua yang dia butuhkan melalui ASI, kini Anda mulai memutar otak makanan apa yang bayi Anda sukai sekaligus memenuhi kebutuhan gizinya.
Anda juga perlu mengetahui pola makan bayi, karena pola makan bayi 6 bulan akan berbeda dengan pola makan bayi 7 bulan dan seterusnya. Oleh karena itu, Anda perlu menyesuaikan jenis makanan sesuai dengan pola makan bayi Anda.
Untuk itu, mungkin sebelumnya Anda perlu mengetahui MPASI seperti apa yang paling dibutuhkan oleh bayi Anda, seperti berikut ini:
Salah satu bahan makanan yang sangat baik untuk kesehatan bayi adalah brokoli. Brokoli, atau sayuran hijau bernama latin Brassica oleracea varitalica, merupakan sayuran rendah kalori yang termasuk ke dalam super food atau makanan yang memiliki manfaat super untuk dikonsumsi.
Kandungan Brokoli
Brokoli yang kaya akan nutrisi nabati dipercaya memiliki zat antikanker dan mencegah dari stroke. Brokoli memiliki kalori yang sangat rendah, namun sangat kaya mineral, vitamin, serat dan anti oksidan. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah kandungan semangkuk brokoli yang dikukus:
Selain kandungan di atas, brokoli juga mengandung vitamin yang cukup lengkap, antara lain vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin E dan vitamin K. Bahkan, vitamin C di dalam brokoli lebih tinggi daripada vitamin C yang dikandung dalam sebuah jeruk. Begitu pula dengan kalsium yang dikandung brokoli, hampir setara dengan kalsium yang dikandung dalam segelas susu.
Baca juga:
Brokoli bebas dari lemak jenuh dan tidak mengandung kolesterol. Ini membuat brokoli sangat sehat untuk dikonsumsi siapa pun, bahkan Anda yang sedang menjalani diet tertentu.
Baca juga:
Manfaat Brokoli
Dengan begitu banyaknya vitamin dan mineral serta nutrisi baik lain yang dikandung brokoli, kita bisa tahu bahwa brokoli sangat baik untuk dikonsumsi. Berikut adalah manfaat brokoli yang secara umum harus diketahui:
Brokoli merupakan sayuran yang sangat bagus untuk mencegah dan mengobati kanker secara alami. Hal ini dikarenakan, brokoli mengandung agen anti kanker yaitu indoles, sulforaphane (yang akan membentuk enzim untuk melawan kanker, diabetes, penyakit jantung, osteoporosis, dan tekanan darah tinggi), isothiocyanate, glukossinolate, dithiolthione, dan beta karoten. (Baca juga: Manfaat Brokoli bagi Ibu Hamil)
Brokoli mengandung karbohidrat sehingga bisa menjadi pengganti nasi bagi penderita diabetes. Namun, kalori yang dimiliki oleh brokoli tergolong rendah sehingga akan sangat aman untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes. (Baca juga: Bahaya Diabetes Saat Hamil)
Berdasarkan penelitian, brokoli mengandung serat pektin tertentu yang mampu mengikat asam empedu. Dampaknya, akan ada lebih banyak kolesterol yang tertahan di hati dan lebih sedikit kolesterol yang beredar di aliran darah. (Baca juga: Bahaya Kolesterol Tinggi untuk Ibu Hamil)
Mengkonsumsi brokoli secara teratur dalam jumlah tertentu juga bisa meningkatkan kecerdasan otak, karena brokoli bisa melancarkan aliran asam amino ke otak. Oleh karena itulah, brokoli bisa jadi termasuk ke dalam makanan yang baik untuk otak janin dalam kandungan.
Baca juga:
Vitamin A dan C yang terkandung dalam brokoli bermanfaat sebagai antioksidan yang bisa menjaga tubuh dari penyakit dan kerusakan sel. Selain itu, vitamin E yang dikandung brokoli juga bisa menjaga agar awet muda.
Manfaat Brokoli untuk Bayi
Manfaat brokoli di atas ternyata tidak hanya bisa dinikmati oleh orang dewasa. Pemberian brokoli kepada bayi sebagai makanan pendamping ASI juga akan memberi manfaat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Tidak hanya sebagai makanan sehat untuk ibu menyusui, brokoli juga merupakan makanan sehat untuk bayi. Lalu, apa saja manfaat brokoli untuk bayi? Yuk, kita simak berikut ini:
Bayi yang masih berusia di bawah satu tahun memiliki organ tubuh yang belum sepenuhnya sempurna. Organ tubuh bayi masih berkembang seiring dengan pertambahan usianya dan didukung oleh asupan nutrisi yang masuk ke tubuhnya. Hati merupakan salah satu organ tubuh bayi yang belum sempurna.
Brokoli, dengan kandungan vitamin A, C dan E, memberi kemampuan pada tubuh bayi menjaga kekebalan tubuhnya sekaligus meningkatkan fungsi hatinya. Selain itu, senyawa anti oksidan dan anti karsinogen yang dikandung oleh brokoli juga membantu mencegah penyakit masuk ke dalam tubuh bayi.
Brokoli sangat kaya nutrisi, termasuk kaempferol dan isothiocyanates yang merupakan senyawa anti inflamasi nabati yang sangat baik. Menurut penelitian, senyawa tersebut berhubungan dengan alergi pada tubuh manusia. Oleh karena itu, brokoli bisa membantu tubuh bayi mengurangi gejala alergi pada tubuhnya.
Baca juga:
Di antara begitu baanyaknya jenis sayuran, brokoli merupakan sayuran yang memiliki kandungan vitamin C yang sangat tinggi. Di tambah flaavonoid yang juga dimiliki oleh brokoli, membuat brokoli semakin maksimal menjalankan perannya sebagai antioksidan yang kuat. Selain itu, brokoli juga mengandung fitonutrien khusus, seperti glucoraphanin, gluconasturtin, dan glucobrassicin, yang sangat baik untuk proses detoksifikasi di dalam tubuh bayi, sehingga racun-racun yang mungkin masuk ke dalam tubuh bayi bisa dinetralisir sehingga kesehatan bayi bisa terjaga.
Omega 3 sangat baik untuk perkembangan otak bayi. Hal ini membuat brokoli bisa memberi manfaat untuk meningkatkan kecerdasan otak. Selain itu, vitamin B kompleks yang dikandung oleh brokoli juga bisa membantu perkembangan otak bayi, agar menjadikannya cerdas.
Brokoli mengandung kalsium dengan kadar yang cukup tinggi, hampir setara dengan segelas susu. Kalsium ini sangat dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan tulang dan giginya. Didukung oleh kandungan vitamin K pada brokoli, penyerapan kalsium pada tubuh bayi juga bisa berlangsung secara lebih maksimal. (Baca juga: Tanda Tumbuh Gigi Pada Bayi)
Bagi bayi yang baru belajar makan, biasanya dia akan lebih mudah menderita sembelit karena tubuhnya masih baru beradaptasi dengan makanan padat. Oleh karena itu, bayi membutuhkan asupan serat untuk membantunya mencerna makanan. Brokoli merupakan salah satu makanan yang tinggi serat sehingga membantu pencernaan bayi memproses makanan dan mencegah konstipasi pada bayi. (Baca juga: Cara Mengatasi Sembelit pada Bayi)
Untuk Anda yang tertarik memberi brokoli kepada bayi Anda sebagai makanan pendamping ASI, Anda bisa mengolahnya menjadi puree atau mencampurkannya ke nasi tim. Sebaiknya, Anda mengolah brokoli dengan merebus atau mengukusnya untuk menjaga agar vitamin dan mineral yang dikandungnya tidak banyak yang hilang. Pastikan Anda memasak brokoli hingga empuk dan cukup lunak, untuk memudahkan bayi Anda mengkonsumsinya.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…