Cara melatih bayi cepat berbicara baiknya diketahui oleh setiap orang tua. Pasalnya, tak jarang anak mengalami keterlambatan berbicara dikarenakan ketidaktahuan orang tua dalam cara melatih anak berbicara. Umumnya seorang bayi mulai bisa berceloteh ketika berusia 4-6 bulan. Kata yang diucapkan mungkin hanya satu dua kata, seperti “ma-ma” atau “pa-pa” dengan pelafalan yang masih belum terlalu jelas. Saat usianya beranjak memasuki 7-10 bulan, kosakata yang tersimpan dalam memorinya semakin bertamah. Bayi mulai bisa mengucapkan kalimat agak panjang, seperti “mama main”. Kemudian di usia 1-3 tahun, anak lebih fasih dalam berbicara. Ia juga pandai mencontoh kata yang diucapkan oleh orang-orang di sekitarnya.
Pada dasarnya, perkembangan berbicara setiap bayi itu berbeda-beda. Namun apabila anak Anda belum bisa mengucapkan satu katapun hingga berusia 2 tahun, maka kondisi tersebut patut diwaspadai. Bisa jadi ada kekeliruan dalam mendidik anak atau mungkin anak mengindap gangguan tertentu. Nah, berikut ini beberapa cara melatih bayi cepat berbicara.
Baca juga:
Cara melatih bayi cepat bicara yang pertama yakni dengan sering mengajaknya berkomunikasi sejak dini. Tak perlu menunggu hingga ia berusia 4 bulan. Sejak bayi dilahirkan, bunda harus aktif mengajaknya berbicara. Misalkan saja dengan mengatakan “ini mama”. “Adek sayang” “Mau susu?” Atau bisa juga mengenalkan nama-nama benda di sekitarnya. Tak masalah walaupun bayi tak menjawab, namun sebenarnya sel-sel syaraf otaknya telah menangkap sinyal tersebut dengan baik dan menyimpannya dalam memori. Semakin sering Bunda mengajaknya berbicara, maka ia akan semakin mengingat banyak kosakata. Jadi jangan pernah lelah berbicara di depan si kecil ya. (baca: cara mendidik anak agar cerdas – cara mendidik anak agar percaya diri)
Agar bayi tidak bosan dan jenuh, sesekali ajari bayi berbicara dengan metode yang menyenangkan. Misalnya lewat lagu. Namun demikian Bunda juga harus selektif dalam memilih lagu. Usahakan mendengarkan lagu-lagu yang liriknya mudah didengar. Dan kalau bisa lagu yang mengandung unsur edukasi, baik ilmu pengetahuan umum ataupun agama. Bunda bisa menyanyikan lagu saat mengendong anak, saat bersantai atau di malam hari sebelum tidur. Selain menyanyikan lagu sendiri, bisapula dengan memutar musik datau video di ponsel. Ajak bayi ikut bernyanyi serambi ibu menari. Dijamin bayi akan antusias dan lama-kelamaan pasti ia memahami makna dari lagu tersebut.
Baca juga:
Cara melatih bayi cepat bicara juga bisa dengan menceritakan dogeng. Seperti dogeng tentang legenda, kisah-kisah nabi dan sahabatnya, kisah fabel (tentang hewan) dan sebagainya. Oiya, saat membacakan dongeng, sebaiknya jangan terlalu cepat. Bacakan dengan perlahan dan disertai ekspresi untuk menarik perhatian bayi. Apabila Bunda memiliki boneka, Bunda bisa menggunakannya untuk bercerita seolah-olah boneka tersebutlah pemerannya. Metode ini terbilang cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan bayi berbicara. Terlebih lagi dipraktekkan setiap hari. (baca:cara mengajari anak membaca)
Terkadang seorang bayi belum mampu berbicara dengan benar. Ia mungkin hanya bisa menangis, merengek, tertawa, dan kadang bermain bahasa tubuh untuk mengungkapkan keinginannya. Nah, sebagai orang tua, Bunda harus telaten memahami apa yang ingin diucapkan anak. Pahami ekspresinya. Lalu cobalah menjawabnya dengan ucapan. Misalnya anak menunjuk-nunjuk minta boneka yang dipajang di meja. Maka katakan, “mau boneka nak? Boneka?” Ulangi kata-kata boneka, sehingga anak mengerti bahwa benda itu berwarna boneka. (baca: perkembangan bayi–perkembangan motorik halus anak)
Selain memahami ekspresi bayi, Bunda juga perlu menanggapi setiap perkataannya. Walaupun itu hanya sebuah ocehan yang kurang jelas, tetap berusahalah sebisa mungkin mendengarkan dan menanggapi. Lakukan kontak mata untuk menunjukkan keseriusan. Dengan begitu, anak akan merasa dianggap. Minta anak mengucapkan kata tersebut berulang. Kemudian Bunda ucapkan sekali lagi agar anak lebih paham. Misalnya anak berkata, “minta cucu.” Ulangi lagi dengan berkata, “Susu? Minta susu, nak?”. Lakukan dengan sabar dan penuh kasih sayang ya. (baca: Cara Merawat Bayi Baru Lahir )
Untuk berbicara dengan bayi yang usianya masih kecil, misalnya dibawah 1 tahun akan lebih baik memberikan kosakata yang mudah dipahami. Dimulai dari mama dan papa. Kemudian tambahkan dada, susu, bubuk, lapar, haus, pipis dan sejenisnya yang tidak terlalu panjang. Ulangi perkataan tersebut berulang-ulang hingga anak semakin paham. Oiya, mengucapkan kata-kata kotor di depan anak ya. Hal itu bisa dicontoh anak dan memberikan pengaruh yang buruk untuk sikapnya. (baca: cara mendidik anak hiperaktif – cara mengatasi anak tantrum)
Cara melatih bayi berbicara selanjutnya yakni dengan memberikan contoh yang benar dan perlahan. Misalnya Bunda mengajari anak mengucapkan kata “tidur”. Maka ucapkan kata tersebut tanpa tergesa-gesa. Gerakan bibir dengan perlahan dan berulang di depan anak. “Ti-dur”. “Ayo ti-dur”. Kemudian sambil peragakan gaya tidur. Bunda bisa mendeskripsikan dengan cara meletakkan telapak tangan di atas kepala serambi memejamkan mata. Dengan demikian, anak akan mengerti maksud dari kata “tidur”. Tindakan ini bisa mengurangi kebiasaan anak berbicara cadel. (baca: cara membuat anak cerdas sejak dalam kandungan)
Bunda pasti mendengar pepatah yang mengatakan bahwa “ibu adalah sekolah pertama bagi anak”. Yuph, hal itu memang benar. Cepat lambatnya perkembangan anak juga bisa dipengaruhi oleh bagaiamana cara Bunda mendidiknya. Apabila Bunda terlalu sibuk dengan urusan sendiri (misalnya pekerjaan kantor) dan kurang memberikan waktu untuk anak, maka jangan heran jika anak mengalami keterlambatan perkembangan dibandingkan teman-temannya. Maka itu, usahakanlah meluangkan waktu untuk anak. Di sore hari, ajaklah anak bermain bersama. Ada banyak jenis permainan yang bisa membantu meningkatkan kemampuan berbicara anak. Misalnya bermain lambang huruf, miniatur binatang, telpon-telponan, puzzle, dan sebagainya. Manfaatkan waktu bermain untuk berkomunikasi dengan anak semaksimal mungkin.
Baca juga:
Banyak orang tua yang memberikan gadget kepada anaknya yang masih kecil dengan alasan agar pekerjaannya tidak terganggu. Wah, ketauilah Bunda bahwa tindakan tersebut sangat salah. Jangan sekali-kali memberikan gadget kepada anak kecil, terlebih lagi bayi dibawah 1 tahun. Terlalu sering bermain gadget dapat membuat anak menjadi pasif. Perkembangan syaraf motorik dan sensorik juga mengalami keterlambatan. Anak akan cenderung memilih menghabiskan waktunya di depan gadget daripada bermain benda-benda atau berkomunikasi. Maka itu, sebisa mungkin jauhkan anak dari gadget.
Tidak apa-apa bila sesekali Bunda memperlihatkan video edukasi. Tapi awasi pemakaiannya. Jangan sampai anak menjadi kecanduan gadget. Dan jika Bunda ingin membelikan gadget pribadi khusu untuk anak sebaiknya lakukan ketika usianya di atas 10 tahun. (baca: Bahaya gadget bagi anak kecil – Cara mengajari anak TK berhitung)
Sebisa mungkin minimalisir kegiatan menonton televisi untuk anak. Menonton televisi tidak baik untuk perkembangan anak. Terlebih lagi anak berusia dibawah 1 tahun, terlalu sering menonton televisi bisa menyebabkan ia menjadi anak yang pasif. Anak akan lebih banyak mendengar dibandingkan berbicara. Akibatnya kemampuan berbicaranya menjadi terhambat. Bahkan mungkin anak menjadi malu berbicara. Oleh sebab itu, kurangi frekuensi anak menonton televisi. Jika anak sangat ingin menonton, jangan dilarang. Tapi awasi. Pastikan ia menonton acara yang sesuai dengan usianya. Dan ajaklah anak berkomunikasi saat menonton televisi. Misalny dengan pura-pura bertanya “Dek, itu orangnya ngomong apa?” Dengan begitu aktivitas menonton bisa lebih bermanfaat.
Baca juga:
Mengajak bayi bersosialisasi juga bisa menjadi cara melatih bayi cepat berbicara. Bunda bisa mengendongnya di kerumunan orang banyak, misalnya saat kumpul bersama keluarga atau tetangga. Dan saat usianya mulai menginjak 1 tahun, ikut sertakan ia untuk bermain dengan teman-teman sebayanya. Cara ini tidak hanya berguna melatih kemampuan berbicara bayi. Tapi juga meningkatkan kepercayaan diri si kecil. Sehingga nantinya ia bisa tumbuh menjadi pribadi yang periang dan tidak pemalu.
Baca:
Pemberian asupan nutrisi yang tepat juga mempengaruhi kecepatan perkembangan syaraf motorik dan sensorik si kecil. Untuk bayi berusia 0-6 bulan, sebaiknya Bunda memberikan ASI eksklusif sebab kandungan nutrisi dalam ASI sangat banyak dan dapat membantu perkembangan otak. Kemudian ketika si kecil mulai beranjak di usia 6 bulan, Bunda bisa memberikan makanan pendamping yang kaya akan gizi. Misalnya susu formula, telur, ikan salmon, buah, sayuran dan makanan sehat lainnya. Dan yang terpenting, hindari pemberian makanan yang mengandung micin atau zat aditif untuk bayi. (baca: Penyebab anak susah gemuk – Makanan bayi 1 tahun biar gemuk)
Informasi pola makan bayi :
la Usia dibawah 2 tahun memang merupakan masa-masa golden age bagi seorang bayi. Otaknya dapat menangkap wawasan baru dengan cepat dan memorinya juga kuat. Namun demikian, perlu diingat untuk tidak membuat si kecil terbebani. Terutama saat usianya masih dibawah 1 tahun. Dalam mengajaknya berkomunikasi sebaiknya cukup gunakan satu bahasa dulu. Pemakaian beragam bahasa dapat membingungkan si kecil. Kecuali jika ia sudah masuk bangku sekolah, misalnya usainya sudah menginjak 2 tahunan dan kemampuan berbahasanya juga sudah fasih, maka tidak apa-apa mengenalkan anak jenis bahasa baru. (baca: Cara Mengajari Anak Bahasa Inggris– Cara Mengajari Anak Menulis Rapi)
Demikianlah beberapa cara melatih bayi cepat berbicara paling efektif yang bisa Bunda praktekkan di rumah. Apabila anak masih tetap tidak dapat berbicara hingga usianya memasuki 2 tahun atau lebih, maka dianjurkan untuk memeriksakannya ke dokter berpengalaman. Semoga bermanfaat.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…