Banyak orang tua yang tidak tahu ketika bayi mereka terkena diare. Bayi umumnya akan buang air besar lebih sering tergantung dari umurnya. Bayi yang baru lahir akan memiliki tinja yang lembut terutama jika bayi mendapatkan ASI. Aroma, warna dan bentuk tinja bayi akan sesuai dengan makanan yang dimakan oleh ibu, jika bayi mendapatkan ASI. Ada berbagai macam penyebab diare pada bayi yang harus diperhatikan oleh orang tua. Ketika gejala diare baru muncul maka ibu bisa melakukan cara mencegah diare pada bayi sehingga kondisi bayi tidak semakin parah. Tanda ketika bayi diare adalah bayi buang air besar tiba-tiba diluar kebiasaan dan tinja menjadi sangat cair.
Ketika bayi terkena diare, maka orang tua tidak perlu panik. Berikut ini langkah untuk mengatasi bayi yang terkena diare:
Bayi yang terkena diare sangat rentan terkena dehidrasi. Umumnya bayi akan lebih mudah kehilangan cairan ketika diare dibandingkan pada anak-anak dan orang dewasa. Untuk itu hal pertama yang harus dilakukan adalah memberikan ASI. Jika bayi tidak berminat minum ASI secara langsung,maka berikan lewat botol. Cairan ASI akan membantu tubuh bayi mengaktifkan kembali sistem kekebalan tubuh sehingga mencegah diare yang parah. (Baca juga : manfaat memberikan ASI bagi ibu – cara memperbanyak ASI)
Salah satu penyebab diare adalah intoleransi terhadap suatu zat dalam makanan atau minuman. Ketika bayi terkena diare maka ibu juga harus berhenti memberikan susu formula. Pemberian susu formula sebaiknya dilakukan atas izin dokter. Susu formula mengandung gula yang bisa membuat diare menjadi lebih parah. Selain itu susu formula yang berasal dari susu sapi juga bisa menyebabkan bayi mengalami reaksi alergi terhadap protein susu. Salah satu tandanya adalah diare pada bayi. Meskipun ada berbagai manfaat susu formula untuk bayi namun ketika bayi sedang diare, maka susu formula bisa membuat diare lebih parah.
Khusus untuk bayi yang sudah menerima makanan padat, maka ibu bisa tetap memberikan makanan sehat. Makanan akan membantu tubuh bayi mendapatkan sumber energi dan mengatasi dehidrasi atau tubuh yang lemah karena diare. Beberapa jenis makanan yang disarankan khusus untuk bayi yang sudah menerima makanan pendamping ASI seperti sup kaldu ayam, oatmeal, roti gandum khusus bayi dan beberapa buah padat seperti apel, pisang dan nasi. Berbagai jenis makanan pendukung Asi (MPASI) rumahan terbaik untuk bayi juga bisa membantu menghentikan diare pada bayi. Ikuti aturan pola makan bayi 0-12 bulan untuk mengelola diare para bayi.
Yogurt berupa produk khusus yogurt untuk bayi bisa diberikan untuk mengatasi diare. Yogurt mengandung bakteri yang menguntungkan untuk sistem pencernaan. Kandungan bakteri Lactobacillus sangat baik untuk mengikat tinja menjadi lebih padat. Namun jika Anda ingin memberikan yogurt untuk bayi maka pilih jenis yogurt yang memang dibuat untuk bayi. Hindari memberikan yogurt yang biasa dikonsumsi orang dewasa karena mengandung bahan pengawet dan pemanis buatan yang berbahaya untuk perut bayi. (baca juga: manfaat yoghurt untuk ibu hamil)
Larutan atau cairan yang mengandung elektrolit juga bisa membantu cara mengatasi diare pada bayi. Namun pemberian cairan elektrolit sebaiknya harus mendapatkan ijin dari dokter yang merawat. Anda bisa membuat minuman elektrolit ini dengan bahan air putih yang dimurnikan dan garam yang bersih. Larutan dibuat dengan perbandingan yang tepat, dan berikan jumlah terbatas untuk bayi. Segera hentikan pemberian larutan elektrolit ini jika bayi menunjukkan gejala diare yang parah. (baca juga: bahaya pemberian air putih pada bayi usia 0-6 bulan)
Salah satu penyebab bayi diare adalah bayi terkena masuk angin atau kelelahan. Untuk mengatasi hal ini maka Anda bisa memijat daerah perut dan punggung bayi dengan lembut. Hancurkan beberapa siung bawang merah kemudian gunakan bawang merah halus ini untuk memijat bayi. Lakukan cara melakukan pijat bayi yang benar sehingga tubuh bayi menjadi lebih nyaman dan sehat. Bawang merah akan membantu mengeluarkan angin dari dalam tubuh bayi, menghilangkan rasa lelah dan perut kembung pada bayi.
Bayi yang terkena diare juga akan terpengaruh dengan apapun jenis makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh ibu. Hal ini sering terjadi pada bayi yang mendapatkan ASI penuh. Apapun yang dimakan oleh ibu akan diterima langsung oleh bayi dalam bentuk ASI. Jadi sebaiknya ibu yang menyusui tidak mengkonsumsi minuman berenergi, jus buah, minuman yang bersoda, minuman yang mengandung kafein dan minuman dengan bahan jahe. Makanan sehat untuk ibu menyusui akan membuat bayi sehat dan tidak terkena diare. Untuk ibu yang menyusui secara eksklusif maka harus menjauhi pantangan ibu menyusui ASI eksklusif.
Jika ibu sudah memberikan obat alami dan sederhana di rumah namun diare bayi tidak membaik, maka perawatan dokter sangat diperlukan. Bayi Anda mungkin akan membutuhkan rawat inap di rumah sakit. Perawatan diare pada bayi dilakukan dengan memberikan cairan infus untuk mengatasi dehidrasi, pemberian obat oral untuk menghentikan diare, dan pemberian antibiotik untuk mengatasi diare yang disebabkan oleh infeksi virus.
Ketika bayi terkena diare maka bayi akan lebih sering buang air besar. Tinja yang encer membuat popok bayi lebih cepat kotor dan penuh dengan kuman. Untuk mencegah agar diare tidak lebih parah maka ganti popok bayi secara rutin. Bersihkan area vital bayi dengan handuk yang sudah dibasahi dengan air hangat. Cara ini juga akan mengurangi agar diare tidak lebih parah, akibat penyebaran infeksi dari tubuh bayi.
Tanda Diare Bayi Sudah Parah
Berikut ini adalah beberapa tanda bahwa bayi Anda sudah terkena diare yang parah dan membutuhkan bantuan dokter.
Diare pada bayi telah menjadi kondisi yang sangat umum. Hal paling penting dari mencegah diare yang parah adalah memberikan cairan yang cukup untuk bayi. Bayi jangan sampai terkena dehidrasi karena diare sebab bisa membuat kondisi kesehatan bayi akan memburuk, termasuk resiko kematian.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…