Antibiotik merupakan jenis obat-obatan yang biasanya digunakan secara khusus untuk mengobati infeksi-infeksi atau penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Penggunaan obat antibiotik ini memang sangat bermanfaat, tetapi memang harus dikonsumsi apabila benar-benar dibutuhkan saja. Hal ini dikarenakan untuk menghindari efek bahaya antibiotik bagi ibu hamil yang biasanya memang dapat ditimbulkan oleh obat antibiotik itu sendiri, di mana efek samping tersebut cenderung membahayakan bagi tubuh. ( Baca : Bahaya rokok bagi janin – Penyebab janin cacat sejak dalam kandungan )
Penggunaan antibiotik bagi Ibu hamil biasanya tidaklah dianjurkan, bahkan hingga masa menyusui sekalipun. Hal ini dilakukan tentunya untuk menjaga keamanan dan kesehatan sang Ibu dan juga bayi yang ada di dalam kandungannya. Salah satu efek fatal akibat penggunaan antibiotik oleh Ibu hamil ialah dapat menyebabkan bayi yang terlahir nantinya mengalami kecacatan. Oleh karena itu, janganlah pernah mengkonsumsi antibiotik ketika sedang hamil, kecuali memang dalam keadaan darurat untuk menyembuhkan penyakit dan tentunya sudah atas saran dari dokter. ( Baca : Makanan untuk mencegah bayi cacat lahir – Bahaya cacar air bagi ibu hamil dan janin – Penyebab anak hiperaktif )
Berikut ini adalah bahaya antibiotik bagi ibu hamil :
Antibiotik sendiri terbagi atas 4 kategori yaitu sebagai berikut ini :
Antibiotik pada kategori ini merupakan jenis antibiotik yang paling aman. Hal ini dikarenakan antibiotik pada kategori ini tidak membahayakan janin pada trimester pertama ataupun pada saat melahirkan. Salah satu contohnya ialah mycostatin.
Baca : Bahaya obat maag untuk ibu hamil – Bahaya ragi bagi janin
Antibiotik pada kategori ini merupakan jenis antibiotik yang mayoritas dianggap aman selama masa kehamilan. Hal ini dikarenakan tidak adanya bukti cacat pada bayi yang lahir ataupun komplikasi yang memiliki hubungan dengan kehamilan itu sendiri. Beberapa contohnya ialah penisilin, cefixime, amoksisilin, ibuproven, dan ampisilin.
Baca : Bahaya asam urat bagi ibu hamil dan janin
Antibiotik pada kategori ini merupakan jenis antibiotik yang cukup memberikan efek samping ketika masa kehamilan. Hal ini dibuktikan dengan adanya data-data yang sudah dihimpun oleh ahlinya. Sehingga penggunaanya selama masa kehamilan harus dihindari. Beberapa contohnya ialah Bactrim, monistat, cipro, dan diflucan.
Antibiotik pada kategori ini merupakan jenis antibiotik yang memang harus dihindari apapun alasannya ketika masa kehamilan maupun pengobatan kehamilan. Hal ini dikarenakan diketahui adanya penyebab kelahiran cacat ataupun komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan. Beberapa contohnya ialah oxytetracycline dan naproxen.
Berikut daftar obat-obat antibiotik yang memang secara khusus tidak dianjurkan untuk dikonsumi oleh Ibu hamil, bahkan hingga masa menyusui sekalipun :
Adapun obat-obat antibiotik pada golongan ini, diantaranya amikacin sulfate, tobramycin sulfate, dibekacin sulfate, gentamycin sulfate, kanamycin sulfate, dan netilmicin sulfate.
Baca : Bahaya keju bagi ibu hamil dan janin – Manfaat vitamin E bagi ibu dan janin
Adapun obat-obat antibiotik pada golongan ini, diantaranya cefuroxime acetyl, cefotiam diHCl, cefotaxime Na, cefoperazone Na, ceftriaxone Na, cefazolin Na, cefaclor dan turunan garam monohydrate-nya, cephadrine, dan ceftizoxime Na.
Adapun obat-obat antibiotik pada golongan ini, diantaranya chloramfenicol dan thiamfenicol.
Baca : Rebung bagi ibu hamil dan janin – Bahaya fogging bagi ibu hamil dan janin
Adapun obat-obat antibiotik pada golongan ini, diantaranya clarithomycin, roxirhromycin, erythromycin, spiramycin, dan azithromycin.
Baca : Bahaya jongkok bagi ibu hamil dan janin – Manfaat kolang kaling bagi ibu hamil dan janin
Adapun obat-obat antibiotik pada golongan ini, diantaranya amoxicillin, turunan tridydrate, dan turunan garam Na-nya.
Adapun obat-obat antibiotik pada golongan ini, diantaranya ciprofloxacin dan turunan garam HCl-nya, ofloxacin, sparfloxacin, dan norfloxacin.
Adapun obat-obat antibiotik pada golongan ini, diantaranya doxycycline, tetracyclin dan turunan garam HCl-nya, dan oxytetracylin.
Baca : Manfaat ikan tuna bagi ibu hamil dan janin – Manfaat sperma bagi ibu hamil dan janin
Itulah berbagai obat antibiotik yang secara khusus memang tidak dianjurkan bagi Ibu hamil hingga masa menyusui, kecuali memang ada resep dari dokter karena sebab-sebab tertentu.
Penggunaan obat antibiotik bagi Ibu hamil memang seharusnya berdasarkan resep dokter agar bisa lebih hati-hati apabila dibutuhkan untuk hal-hal tertentu. Hal ini dikarenakan memang ada beberapa antibiotik yang dapat berakibat fatal bagi Ibu hamil, baik bagi dirinya sendiri maupun bayi yang dikandungnya, apabila dikonsumsi secara sembarangan. Berikut beberapa antibiotik yang aman untuk dikonsumsi selama masa kehamilan, tetapi harus tetap berdasarkan resep dokter:
Penicillin merupakan antibiotik bakterisidal yang dapat menghambat sistesis dinding sel dan dapat digunakan untuk berbagai macam penyakit, seperti sifilis, listeria (alergi bakteri gram positif).
Baca : Bahaya bekam untuk ibu hamil dan janin – Akibat kelebihan asam folat
Ampicillin merupakan antibiotik yang memiliki mekanisme identik seperti proses penghancuran dinding peptidoglikan atau murein pada spesies bakteri. Namun ampicillin memiliki kemampuan untuk dapat berpenetrasi, baik ke dalam bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif. Hal ini diakibatkan karena adanya kandungan gugus amino yang dimiliki oleh ampicillin.
Baca : Akibat kekurangan yodium
Erythromycin merupakan antibiotik yang termasuk dalam golongan makrolid. Artinya, antibiotik golongan makrolida yang memiliki cincin lakton besar dalam rumus molekulnya. Antibiotik ini biasanya digunakan untuk mengobati infeksi mycoplasma pneumonia. Beberapa hal yang perlu diwaspadai apabila mengkonsumsi antibiotik ini ialah gangguan epigastrik, ikterus kolestatik, otot oksisitas, dan reaksi alergi.
Baca : Manfaat blewah bagi ibu hamil dan janin – Manfaat Almond bagi ibu hamil dan janin
Clindamycin merupakan antibiotik yang termasuk dalam golongan lincosamide. Antibiotik ini biasanya digunakan untuk mengobati beberapa penyakit infeksi yang diakibatkan oleh bakteri anaerob. Namun juga memiliki kelebihan sehingga dapat digunakan pula untuk mengobati beberapa penyakit yang diakibatkan oleh protozoa, seperti malaria.
Amoxicillin merupakan antibiotik yang biasanya digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri mikroorganisme. Antibiotik ini sering dijadikan pilihan utama karena mudah diserap setelag pemberian oral daripada antibiotik lainnya, seperti antibiotik β-laktam.
Baca : Bahaya amoxcillin bagi ibu hamil
Itulah berbagai macam bahaya antibiotik bagi ibu hamil yang harus diwaspadai. Jika memang tidak terdesak dan tidak parah, bumil sebaiknya menghindari obat tersebut.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…