Apakah bayi Anda pernah mengalami sulit bab? Bayi umumnya akan buang air besar lebih sering terutama beberapa hari setelah lahir. Kemudian bayi akan memiliki jadwal buang air besar secara teratur setelah beberapa lama. Ibu juga harus mengenali bentuk kotoran bayi yang normal dari mulai setelah lahir hingga normal seperti anak-anak. Ketika bayi Anda menjadi sangat rewel dan tidak mau minum ASI, maka bayi bisa mengalami sulit buang air besar. Bayi dengan tanda seperti ini juga sangat membutuhkan perhatian. (baca juga: kotoran bayi berwarna hijau dan berlendir)
Berikut ini penyebab bayi susah BAB :
Umumnya semua ibu ingin memberikan ASI sebagai asupan gizi yang paling baik. Namun karena beberapa faktor akhirnya mereka memilih memberikan susu formula. Asupan susu formula ternyata bisa membuat bayi susah bab. Hal ini terjadi karena susu formula mengandung protein dari susu sapi yang sulit dicerna oleh usus bayi. Susu formula tidak mudah dicerna dan menjadi sangat berat untuk usus bayi. Sementara usus bayi Anda belum berkembang sempurna. (baca juga: gejala alergi susu sapi pada bayi)
Susu formula yang dibuat khusus untuk bayi umumnya memang sangat aman. Namun karena usus bayi Anda belum berkembang sempurna, maka memberikan susu formula yang terlalu kental bisa menyebabkan bayi sulit buang air besar. Susu formula yang terlalu kental berarti mengandung protein sapi yang cukup tinggi. Bahan ini bisa membuat usus bayi tidak menerima dengan baik. Bahkan jika berlebihan maka bisa menyebabkan intoleransi yang memicu masalah kesehatan yang lain. Karena itu perhatikan untuk menyesuaikan takaran susu formula agar sesuai dengan aturan.
Bayi yang menerima ASI memang jarang mengalami masalah sulit buang air besar. Namun masalah diet yang dilakukan oleh ibu bisa menyebabkan bayi sulit buang air besar. Ibu yang lebih senang mengkonsumsi produk olahan dari susu seperti yogurt dan keju bisa membuat ASI yang dikonsumsi bayi mengandung bahan yang sama seperti pada susu formula. Bahan yang berasal dari susu sapi ini membuat gerakan usus bayi tidak bekerja dengan baik. Akibatnya bayi akan sulit sembelit dan potensi resiko alergi. Konsumsi yogurt dan keju dalam jumlah terbatas kemungkinan masih bisa diterima oleh bayi Anda. (baca juga: bahaya keju bagi ibu hamil – manfaat yoghurt untuk ibu hamil)
Bayi yang mulai dikenalkan dengan makanan pendamping ASI juga bisa mengalami resiko sulit buang air besar. Berbagai makanan yang biasanya diperkenalkan untuk bayi memang harus memenuhi syarat. Salah satunya adalah kandungan serat yang bisa mendorong gerakan usus yang lebih baik. Umumnya bayi yang mulai menerima makanan padat akan mengalami perubahan bentuk kotoran. Bayi akan memiliki kotoran yang lebih keras. Gerakan usus bayi juga belum bisa bekerja dengan baik karena masih tahap adaptasi. Karena itu penting untuk memilih makanan pendamping ASI yang paling baik dan sehat untuk bayi. (baca juga: bahaya memberi makan bayi dibawah 6 bulan)
Bayi memiliki jadwal minum ASI atau susu formula yang rutin. Orang tua harus melihat apakah bayinya menerima cukup cairan atau tidak. Kekurangan cairan juga akan menyebabkan bayi sulit buang air besar. Gerakan usus dalam bayi bisa membantu menyerap air dan nutrisi lain sehingga bayi mendapatkan nutrisi yang cukup. Kekurangan air akan menyebabkan gerakan usus besar terhambat. Selain itu juga mempengaruhi gerakan otot dan memicu pengerasan tinja dalam usus besar. Jadi kekurangan cairan akan membuat bayi rewel karena sulit buang air besar.
Jika bayi Anda sering mengalami sulit buang air besar, maka penyebabnya bisa jadi karena gangguan usus dalam organ perut bayi. Gangguan usus pada bayi bisa disebabkan karena bentuk dan mekanisme kerja yang belum sempurna. Umumnya masalah yang tidak serius membutuhkan waktu hingga usia bayi beberapa bulan. Selain itu orang tua harus memberikan ASI karena ASI adalah asupan makanan yang paling mudah dicerna oleh usus bayi. Namun jika masalah usus ini sangat serius, biasanya dokter akan menyarankan tindakan medis yang sesuai dengan kondisi bayi Anda.
Bayi yang susah buang air besar juga bisa diakibatkan karena masalah kesehatan pada bagian syaraf usus besar. Bagian syaraf ini akan bekerja dari bagian anus luar, anus dalam hingga ke bagian usus di besar sesuai dengan jalurnya. Usus besar bayi tidak bisa melakukan gerakan peristaltik sehingga saluran usus tidak bekerja dengan baik. Kasus ini juga sering menyebabkan usus bayi menjadi lebih kecil dan sempit karena gerakan yang terbatas. Akhirnya pada bagian ini banyak kotoran yang menumpuk pada usus dan bisa menyebabkan kondisi kesehatan bayi lebih buruk. Tanda awal penyakit ini sering ditandai dengan bayi yang tidak bisa buang air besar selama lebih dari dua hari.
Sistem pencernaan bayi yang belum sempurna juga bisa menyebabkan bayi sulit buang air besar. Hal ini bisa mempengaruhi bayi yang menerima susu formula atau makanan pendamping ASI. Pencernaan bayi yang belum sempurna membuat bayi hanya bisa menerima ASI. Masalah pencernaan ini sangat umum dan biasanya pencernaan bayi akan berkembang sesuai dengan usia bayi. Jadi memberikan makanan yang semi padat pada bayi ketika usus belum sempurna akan menyebabkan bayi sulit buang air besar.
Apakah Bayi Anda Membutuhkan Dokter?
Ibu tentu panik dengan masalah bayi yang sulit buang air besar. Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah melihat gejala dan penyebab bayi sulit buang air besar. Lalu jika kondisi bayi tidak membaik maka itu bisa jadi bayi Anda membutuhkan dokter. Ketika bayi Anda mengalami penurunan berat badan yang sangat drastis, sulit buang air besar hingga menyebabkan pendarahan serta umur bayi kurang dari 4 bulan, maka bayi Anda membutuhkan bantuan dokter. (baca juga: bayi tidak Bab seminggu)
Bayi yang sulit buang air besar biasanya memang tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Untuk mengamati bayi Anda maka perhatikan beberapa hal seperti pola makan yang sehat untuk bayi. Jika ada tanda yang cukup serius karena bayi sulit buang air besar, maka segera bawa bayi Anda ke dokter atau petugas kesehatan terdekat.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…