Categories: Kesehatan Bumil

Ketika Ibu Hamil Terkena Asma

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Asma adalah penyakit di mana penderita akan merasa kesulitan saat bernapas karena paru-parunya yang terganggu dan kondisi seperti ini kambuhnya bisa secara tidak terduga. Bahkan ketika hamil pun serangan asma dapat terjadi. Bila selama masa kehamilan asma kambuh, maka segeralah periksakan ke dokter karena kondisi ini bakal berisiko bagi kesehatan janin dan kesehatan bumil sendiri. Serangan asma tentu selalu ada penyebabnya dan setiap penderita akan mengalami pemicu gejala asma yang berbeda.

Penyebab Serangan Asma pada Ibu Hamil

1. Alergen
Alergen bisa karena serbuk sari, debu dan bahkan bulu hewan. Jadi jika bepergian cobalah untuk selalu membawa masker agar terlindung dari debu. Hindari interaksi dengan hewan yang berbulu agar bulunya tidak membuat asma Anda kambuh. Lain halnya ketika ingin mendapatkan manfaat makanan laut bagi ibu hamil. Alergi makanan laut pada umumnya tidak masuk dalam poin ini.

2. Faktor Cuaca
Daya tahan tubuh para ibu hamil bisa turun dengan mudah dan pada cuaca yang tidak menentu, bagi yang daya tahan tubuh sedang lemah, maka akan mudah terserang asma. Baik itu cuaca panas dengan udara yang buruk, cuaca berangin, cuaca lembab, cuaca dingin maupun suhu yang berubah secara drastis, semuanya itu bisa membuat kondisi asma timbul. Sehingga diharapkan pemahaman yang baik akan tips perjalanan jauh bagi ibu hamil muda, apalagi ketika cuaca buruk.

3. Berolahraga
Berolahraga, seperti mengambil manfaat jalan pagi untuk ibu hamil, memang baik bagi kesehatan para ibu hamil dan kandungannya, namun kadang, gejala asma bisa diperburuk justru ketika melakukan olahraga. Konsultasikan hal ini kepada dokter dan mintalah saran olahraga seperti yang aman untuk ibu hamil penderita asma agar asma tidak mudah muncul kembali.

4. Mengonsumsi Makanan/Minuman Berkandungan Sulfit
Setiap ibu hamil perlu menjaga betul-betul apa yang mereka makan dan minum, dan sulfit sendiri adalah sebuah zat alami yang bisa dimanfaatkan sebagai pengawet makanan. Contoh makanan dan minuman yang berkandungan sulfit adalah makanan setengah matang, makanan olahan, pada udang walaupun banyak juga manfaat udang bagi ibu hamil, selai, serta minuman sari buah kemasan.

5. Kondisi Ruangan
Ibu hamil seharusnya selalu berada di ruangan yang bersih. Sebaiknya, hindari berada di ruangan yang berjamur dan lembab jika memiliki asma karena kondisi bisa kembali kambuh. Kondisi ruangan yang berjamur dan lembab ditambah dengan tungau debu akan memicu serangan asma.

6. Faktor Emosi
Para wanita yang tengah hamil biasanya merasakan yang namanya perubahan emosi yang cukup sering walaupun banyak bahaya sering emosi saat hamil. Wanita juga tidak lepas dari yang namanya stres saat hamil dan hal ini pun bisa menyebabkan serangan asma. Bahkan tertawa pun adalah salah satu pemicu kambuhnya serangan asma.

7. Alergi Makanan
Asma bisa muncul ketika tubuh mengeluarkan reaksi anafilaksis atau alergi makanan tertentu, seperti misalnya alergi terhadap kacang-kacangan, misalnya ketika berusaha mengambil manfaat kacang hijau bagi ibu hamil. Reaksi seperti ini jangan dianggap remeh atau dibiarkan karena serangan asma yang diderita bakal lebih buruk.

8. Kondisi Udara
Iritasi udara dapat serta-merta membuat asma kambuh, apalagi jika ibu hamil sampai menghirup polusi udara, asap rokok serta uap kimia. Hal-hal tersebut tidak baik untuk kesehatan sang ibu maupun janin, bahkan perkembangan janin.

9. Aktivitas Fisik Berlebih
Ibu hamil tidak boleh terlalu lelah dan memang sebaiknya menghindari aktivitas fisik terlalu berat seperti bahaya ibu hamil angkat beban berat. Apabila daya tahan tubuh sedang menurun, lalu melakukan kegiatan fisik sedikit berlebih, maka kemungkinan dapat terserang asma.

Bahaya Asma pada Ibu Hamil

Asma bukanlah kondisi kesehatan yang ringan karena nyatanya bisa berdampak buruk terhadap Anda dan kesehatan si jabang bayi. Jika tidak secepatnya mendapat pertolongan medis, maka berikut ini adalah bahaya yang bisa menyerang.

  • Bayi Kekurangan Oksigen. Jika sang ibu kesulitan dalam mendapatkan udara karena sesak napas, otomatis sang ibu akan kekurangan oksigen begitu juga bayi di dalam kandungan. Kekurangan oksigen ibu hamil merupakan salah satu penyebab janin kekurangan oksigen dalam kandungan.
  • Pertumbuhan Janin Terhambat. Janin akan terus berkembang dan apabila sampai kekurangan oksigen yang disebabkan oleh serangan asma tersebut, maka pertumbuhannya pun pasti terhambat. Hal ini akan memicu yang namanya kelahiran prematur atau bahkan lahir dengan berat badan yang rendah.
  • Morning Sickness. Sesak napas karena asma juga terkadang disertai rasa mual. Kondisi seperti ini dapat terjadi ketika tidak mendapat penanganan secara langsung dan cepat.
  • Tekanan darah tinggi pada ibu hamil.
  • Pendarahan Vagina.

Gejala Asma

Sebelum memberikan penanganan, ada beberapa gejala yang perlu diketahui. Mengerti gejala asma dengan benar akan membantu Anda mengetahui apakah yang Anda derita benar-benar serangan asma. Gejala asma bisa terjadi dari level yang ringan hingga level yang lebih serius.

  • Batuk-batuk dan biasanya kondisi ini muncul di pagi hari setelah bangun tidur atau justru malam hari.
  • Kesulitan mengambil napas dan akhirnya penderita harus megap-megap.
  • Sesak di bagian dada.
  • Mengeluarkan suara saat menghasilkan udara atau mengi. Hal ini dikarenakan saluran napas yang menjadi lebih sempit dan menjadi sulit bernapas.

Serangan asma pada level yang lebih serius biasanya muncul secara perlahan walaupun memang sejumlah penderita asma bisa dengan cepat mengalami gejala yang memburuk. Waspada selalu akan asma yang bisa menjadi asma parah. Memerlukan waktu sekitar 6 sampai 24 jam untuk sebuah kondisi asma menjadi lebih serius, jadi setelah merasakan gejala-gejala tersebut segeralah memeriksakan diri sebelum terlambat.

Jangan abaikan atau meremehkan gejala tersebut karena keadaan dapat memburuk, seperti timbulnya tanda-tanda lain. Ketika inhaler atau obat hirup khusus asma tidak mempan, meningkatnya denyut nadi, kuku dan bibir yang membiru, perasaan tidak tenang dan makin gelisah, serta kesulitan berbicara, maka ini sudah dianggap sebagai kondisi asma yang lebih parah.

Penanganan Asma bagi Ibu Hamil

Pada umumnya, para penderita asma (termasuk ibu hamil) diberikan inhaler atau obat hirup khusus asma dimana penderita perlu menghirupnya agar obat dapat terkirim ke dalam saluran pernapasan secara langsung. Menghirupnya melalui mulut adalah cara yang tepat akan pemakaian obat hirup ini. Sangat terbukti efektif bagi kondisi asma yang belum parah karena obat langsung menuju ke bagian paru-paru dan membuatnya bekerja normal kembali.

Inhaler sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu inhaler pereda dan inhaler pencegah yang keduanya diberikan oleh dokter untuk membuat gejala asma lebih ringan.

1. Inhaler Pereda
Inhaler jenis ini adalah obat hirup yang bisa diandalkan untuk meredakan gejala asma secara lebih cepat ketika berlangsungnya serangan asma. Perlu diketahui bahwa otot-otot yang ada pada saluran pernapasan akan menjadi lebih sempit ketika serangan terjadi dan obat ini akan kembali melemaskan otot-otot tersebut. Sesudah menggunakan inhaler pereda, penderita akan langsung merasakan terbukanya saluran pernapasan sehingga proses bernapas tidak lagi sulit dan megap-megap, Pada umumnya, jenis obat hirup ini datang dengan warna biru.

Obat-obatan untuk meredakan asma yang diberikan bagi penderita asma biasanya adalah salbutamol dan terbutaline. Kedua obat inilah yang dianggap paling aman karena efek sampingnya sangat sedikit. Obat ini sama sekali tidak akan berbahaya jika penggunaannya tepat tanpa berlebihan. Hanya saja, obat-obat tersebut terbilang jarang pemakaiannya apabila asma sudah dapat dikendalikan. Diperlukan peninjauan ulang secara keseluruhan bagi para penderita asma yang memakai obat tersebut dengan konsumsi satu minggu lebih dari 3 kali.

2. Inhaler Pencegah
Serangan asma dapat dicegah dengan obat hirup jenis ini. Bahkan penderita asma juga bisa membuat jumlah peradangan yang ada pada saluran pernapasan dapat dikurangi dengan solusi satu ini. Inhaler jenis pencegah sangat dibutuhkan dan para penderita asma perlu memakainya setiap hari secara sementara demi mendapatkan dan merasakan langsung efek baiknya bagi tubuh dan saluran pernapasan.

Terdapat obat yang dikenal dengan istilah kortikosteroid inhalasi pada inhaler jenis pencegah. Fluticaosone, mometasone, beclometasone, serta budesonide adalah termasuk di dalam contoh obat-obatan pencegah asma. Pada umumnya, Anda akan menemukan obat-obat tersebut dengan warna coklat, merah atau justry oranye. Obat pencegah sangat disarankan apabila penderita:

  • Tiba-tiba terbangun saat tidur di malam hari lebih dari sekali dalam satu minggu karena asma menyerang.
  • Harus memakai inhaler pereda dalam seminggu bisa lebih dari dua kali.
  • Mendapat serangan asma seminggu bisa lebih dari dua kali.

Biasanya, dokter akan memberikan resep obat lain yang dapat mencegah asma apabila terjadi kesulitan dalam mengendalikan asma. Ada dua jenis obat yang biasanya diresepkan oleh dokter, yakni:

  1. Montelukast (Leukotriene receptor antagonis). Obat asma satu ini berbentuk tablet yang biasanya diberikan agar bagian dari reaksi kimia pemicu radang pada saluran pernapasan terhambat.
  2. Theophylline. Obat asma ini berupa tablet di mana otot-otot saluran napas akan dilemaskan sehingga saluran napas kembali lebar. Dengan begitu, penderita tidak akan kesulitan lagi ketika bernapas.

Hal-hal berikut ini perlu diperhatikan oleh para ibu hamil yang takut akan efek samping dari obat asma akan memengaruhi kondisi kesehatan janin.

  • Obat-obatan khusus untuk mengatasi sakit asma tidak akan berisiko berbahaya bagi bayi sehingga dijamin aman dengan risiko jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan tidak mengobati asma hingga menjadi parah.
  • Tidak terdapat bukti bahwa risiko komplikasi dalam persalinan dan risiko cacat lahir dapat meningkat karena mengonsumsi obat asma.
  • Sebagian besar ibu hamil penderita asma di seluruh dunia memanfaatkan obat hirup asma sebagai pencegah serangan asma dan semuanya terbukti aman.

Ada sejumlah obat yang memang bisa berdampak buruk bagi perkembangan janin, namun akan sangat jarang ditemukan apalagi disarankan oleh dokter. Obat semacam itu akan diresepkan ketika asma sudah berada pada kondisi yang berat di mana inhaler sudah tidak mempan lagi. Itulah sebabnya, Anda perlu menanyakan secara detil obat macam apa yang baik bagi kondisi janin dan dapatkan informasi tentang risiko dari setiap obat yang dokter Anda resepkan.

Tips Menghindari Kondisi Komplikasi Penyakit Asma

Pola hidup sehat sangat dibutuhkan oleh para ibu hamil yang menderita asma. Berikut adalah sejumlah cara yang bisa dilakukan supaya terjauh dari kondisi asma yang lebih serius.

  1. Mengerti betul akan pemicu asma sehingga Anda dapat menghindarinya.
  2. Mengenali betul akan serangan asma sehingga penanganan dapat dilakukan secara cepat.
  3. Jika asma kambuh sewaktu-waktu, tetap datang dan periksakan diri ke dokter walaupun sudah mempunyai obat hirup. Mintalah bantuan dokter agar kecemasan dan kegelisahan di dalam diri bisa dikurangi karena kegelisahan dapat meningkatkan risiko asma yang parah.
  4. Minumlah obat yang sudah diresepkan dokter dengan benar dan rutin supaya efek samping buruk terhadap perkembangan janin bisa dihindari.
  5. Secara teratur cobalah untuk memonitor napas Anda.
  6. Selalu hindari ruangan yang lembab, berjamur dan berdebu supaya tidak menyebabkan asma muncul kembali.
  7. Hindari iritasi potensial, seperti asap rokok dan bulu hewan yang bisa dengan mudah ditemui di tempat umum.
  8. Konsumsilah buah apel. Manfaat buah apel hijau bagi ibu hamil karena selain buah ini akan membuat Anda jauh dari penyakit serius, memang apel mengandung kandungan flavonoid. Flavonoid inilah yang bisa dimanfaatkan untuk membuat kesehatan paru-paru selalu terjaga dengan baik. Mengonsumsi apel 4 kali dalam seminggu lebih disarankan.
  9. Hindari makanan asam dan pedas atau paling tidak kurangilah konsumsi jenis makanan tersebut. Makanan dengan rasa asam dan pedas dapat berisiko membuat perut menjadi panas dan akhirnya menyebabkan asma kambuh. Sehingga diharapkan ibu hamil berhati-hati ketika ingin mengambil manfaat markisa bagi ibu hamil, manfaat melon untuk ibu hamil, manfaat strawberry bagi ibu hamil, makan kedondong saat hamil dan cuka bagi ibu hamil muda.
  10. Kemungkinan diperlukan adanya vaksinasi pneumonia dan influenza yang akan membantu proses pencegahan timbulnya komplikasi akibat serangan asma.

Recent Posts

3 Tips Agar Embrio Menempel di Dinding Rahim

Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…

8 months ago

4 Ciri-ciri Masa Subur untuk Haid Tidak Teratur

Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…

8 months ago

5 Tanda Embrio Transfer Gagal

Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…

9 months ago

4 Hal yang Harus Diperhatikan Terkait Suntik Hormon untuk Hamil

Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…

9 months ago

HCG : Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya

Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…

9 months ago

12 Ciri-ciri Hormon HCG Meningkat

Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…

9 months ago