Pencegahan bayi prematur sangat diperlukan bagi wanita hamil khususnya bagi wanita yang pernah mengalami kehamilan prematur. Meskipun belum memiliki riwayat melahirkan secara prematur, wanita tidak boleh mengabaikan kelahiran prematur tersebut.
Apa Itu Kelahiran Prematur??
Kelahiran prematur merupakan kelahiran yang belum cukup umur, persalinan itu bisa terjadi jika usia kandungan yang dimiliki oleh sang ibu kurang dari 37 minggu atau 38 minggu. Semakin jauh dari usia kandungan 37 minggu dan 38 minggu, resiko kesehatan dan keselamatan bayi tersebut semakin mengkhawatirkan. Jarang sekali bayi bisa bertahan di luar rahim ibunya dengan usia kurang dari 32 minggu.
Ketika bayi mengalami persalinan prematur, kemungkinan bayi bisa terkena komplikasi medis terutama di bagian pernafasannya sehingga bayi memerlukan bantuan intrensif untuk organ pernafasannya. Karena masalah tersebut, penting bagi ibu hamil mengetahui cara mencegah bayi lahir prematur. Mencegah bayi lahir secara prematur bisa dilakukan dengan hal-hal di bawah ini :
1. Menjaga Berat Badan
Ibu hamil yang terlalu gemuk dan juga terlalu kurus sangat rentan untuk melahirkan secara prematur. Menjaga berat badan agar tetap ideal merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan oleh ibu hamil. Memang saat hamil, wanita akan mengalami peningkatan berat badan yang signifikan. Namun wanita yang hamil sebaiknya menyesuaikan kenaikan berat badannya seusai usia kehamilan.
Banyak wanita hamil yang akan mengalami peningkatan berat badan di saat trimester akhir. Namun kebanyakan wanita yang tidak mengalami morning sickness akan mengalami kenaikan berat badan sejak awal kehamilan. Oleh sebab itulah, ibu harus mengontrol kenaikan berat badannya agar tetap memiliki berat badan dan kenaikan berat badan yang ideal.
2. Menjaga Kebersihan
Salah satu penyebab kelahiran prematur adalah infeksi yang terdapat pada gigi. Gigi yang berlubang bisa menjadi penyebab bayi lahir prematur. Oleh sebab itulah untuk menghindari melahirkan bayi secara prematur ibu harus menjaga kebersihan gigi dan mulutnya. Jangan sampai ada kuman yang menyebabkan gigi berlubang dan menyebabkan infeksi di bagian gigi.
3. Selalu Sarapan
Ada penelitian yang menunjukkan fakta bahwa ibu hamil yang melewatkan sarapan terutama makan pagi bisa rentan melahirkan secara prematur. Jadi bagi ibu hamil yang tidak ingin mengalami kelahiran prematur ada baiknya untuk tidak melewatkan sarapan di pagi hari.
4. Vaksin
Menurunnya kekebalan tubuh ibu hamil bisa menyebabkan ibu hamil melahirkan dengan prematur. Salah satunya adalah influenza. Influenza bisa menyebabkan imun ibu hamil menurun, jika imun ibu hamil menurun sistem imun yang ada di dalam tubuh bayi pun juga akan ikut menurun. Oleh sebab itulah ibu hamil perlu melindungi dirinya dari virus influenza dan berbagai macam penyakit yang bisa menyebabkan sistem imun ibu menjadi menurun. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan vaksin.
Selain itu, konsumsi makanan sehat yang mampu menjaga daya tahan tubuh seperti :
5. Pola Hidup Sehat
Cara mencegah bayi lahir prematur, ibu harus menerapkan pola hidup yang sehat. Pola hidup yang sehat bisa membuat kesehatan ibu hamil dan janin yang ada di dalam kandungannya sehat. Menerapkan pola hidup sehat bisa dilakukan dengan cara berupa menghindari bahaya merokok saat hamil, minuman keras dan juga menghindari obat-obatan terlarang atau obat yang dijual secara bebas. Banyak kelahiran prematur yang disebabkan oleh pola hidup ibu yang tidak sehat.
pola hidur tidak sehat saat hamil ini juga bisa mendatangkan :
6. Menggunakan Masker
Untuk menghindari kelahiran secara prematur ibu hamil bisa menggunakan masker jika berada di keramaian umum. Masker itu bisa berfungsi sebagai penangkal dari radikal bebas, penangkal virus dan juga menghindari asap rokok. Tidak hanya perokok aktif saja yang bisa menyebabkan bayi lahir dengan prematur. Aktivitas berbahaya untuk ibu hamil seperti perokok pasif pun bisa melahirkan bayi secara prematur.
7. Banyak Minum Air Putih
Mengkonsumsi air putih dipercaya bisa melarutkan berbagai macam zat kimia di dalam tubuh. Jika ibu hamil mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak zat kimia, dia harus mengkonsumsi banyak air putih untuk bisa menetralkan berbagai macam makanan yang ada di dalam tubuh.
8. Periksa Rutin Kehamilan
Untuk cara mencegah bayi lahir prematur, ibu harus rutin memeriksakan kehamilan pada dokter kandungan. Tenaga medis bisa mengetahui tanda akan melahirkan jika harus dilakukan secara prematur. Tenaga medis pun akan menganjurkan ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan penguat kandungan lemah dan dokter juga akan memberikan pil penguat kandungan. Memeriksakan kandungan ke tenaga medis bisa dilakukan sebanyak 1 bulan sekali sampai usia kandungan 37 minggu, meski ibu hamil tidak mengalami keluhan.
9. Memeriksakan Diri Jika Ada Keluhan
Jika ibu hamil mengalami keluhan sebelum jadwal kontrol kehamilan, ibu hamil bisa mengunjungi dokter lebih awal sebelum jadwal kontrol. Keluhan itu misalnya saja ibu hamil mengalami :
Saat keluhan itu muncul, ibu hamil bisa segera mengunjungi dokter atau bidan.
9. Kontrol Setiap Minggu
Jika sebelum usia kehamilan 37 minggu kontrol bisa dilakukan selama sebulan sekali. Saat usia kandungan menginjak usia 37 minggu (perkembangan janin 9 bulan), ibu hamil bisa memeriksakan kandungannya selama satu minggu sekali.
11. Pentingnya Periksa Kehamilan
Memeriksakan kandungan secara rutin bisa mencegah terjadinya kelahiran prematur. Periksa kehamilan itu sangatlah penting karena hal ini bisa digunakan untuk mengetahui perkembangan janin, posisi janin, adanya kecacatan atau tidak serta kemungkinan terjadinya kelahiran prematur.
Pemeriksaan secara rutin saat hamil juga bisa mendeteksi adanya kelainan kehamilan seeprti :
12. Mengkonsumsi Vitamin
Ibu hamil harus rutin mengkonsumsi vitamin prenatal yang diberikan oleh dokter dan pihak medis yang diberikan selama kehamilan. Nutrisi yang mengandung manfaat kalsium, manfaat asam folat dan zat besi merupakan zat yang harus dikonsumsi oleh ibu hamil selama kehamilan. Kekurangan vitamin sangat fatal bagi kesehatan dan perkembangan janin.
13. Hindari Zat Kimia
Cara mencegah bayi lahir prematur, harus menghindari berbagai macam jenis zat kimia. Larangan ibu hamil tersebut ada di lingkungan, makanan maupun juga minumaan. Zat kimia itu juga ada pada obat. Obat yang tidak dianjurkan oleh dokter selama kehamilan sebaiknya jangan pernah dikonsumsi oleh ibu hamil saat menjalani proses kehamilan.
14. Hindari Aktivitas Berlebihan
Ibu hamil boleh-boleh saja melakukan aktivitas, namun ibu hamil tidak boleh melakukan aktivitas berbahaya untuk hamil yang berlebihan. Misalnya saja adalah mengangkat beban yang berat, terlalu capek dan juga terlalu stress. Hal itu bisa menyebabkan ibu melahirkan bayi dengan prematur.
15. Kelola Stress
Untuk mencegah terjadinya kelahiran prematur ibu hamil harus bisa mengelola stressnya. Jangan sampai ibu terlalu cemas, terlalu khawatir dan juga terlalu stress sehingga membuatnya menjadi depresi dan tidak semangat dalam menjalani kehamilannya. Secara tidak langsung, psikologi yang buruk bisa berdampak pada perkembangan janin yang ada di dalam kandungan sang ibu.
Ibu hamil harus tahu apa saja yang bisa menjadi tanda bahwa dia akan segera melahirkan meskipun usia kandungannya belum cukup umur. Hal itu bermanfaat untuk membuat ibu hamil menjadi antisipasi terhadap kehamilan yang dijalaninya. Jika ibu hamil mengalami tanda persalinan dini, pihak medis akan melakukan tindakan. Tindakan yang akan dilakukan oleh pihak medis adalah sebagai berikut ini :
USG” state=”opened
Jika ibu hamil mengalami kontraksi kuat (perut kencang, punggung pegal, perut terasa mulas secara teratu ) di usia kehamilan kurang dari 37 minggu, disertai dengan tanda persalinan lainnya yaitu berupa air ketuban yang pecah atau merembes pihak medis akan melakukan USG. Manfaat USG kehamilan ini untuk melihat masih cukupkah air ketuban di dalam rahim sang ibu. Bagaimana kondisi plasenta, bagaimana posisi dan kondisi janin yang ada di dalam kandungan. Selain USG, dokter akan melakukan CTG untuk melihat kesehatan janin yang ada di dalam kandungan.
Pemeriksaan Dalam
Medis juga akan melakukan pemeriksaan dalam rahim sang ibu. Jika ibu sudah mengalami pembukaan dan bayi sudah masuk ke dalam rongga panggul, hal itu menandakan jika persalinan pun akan segera terjadi atau dimulai.
Pematangan Paru-Paru
Bayi yang dilahirkan dengan usia kurang dari 37 minggu organ yang belum matang adalah paru-paru. Medis tidak bisa melakukan pematangan paru-paru bayi lagi sebab tidak sempat dilakukan karena sang ibu telah mengalami proses persalinan.
Jika ingin melakukan pematangan paru-paru, medis akan mematangkan paru-paru dengan menggunakan obat luar. Paru-paru bayi baru akan matang jika usianya sudah melebihi usia 37 minggu.
Obat
Ibu hamil yang memiliki serviks lunak dan juga lemah bisa mencegah kelahiran prematur dengan menggunakan obat-obatan. Obat-obatan itu bisa menghilangkan kontraksi dini pada ibu hamil.
Jahit Serviks
Untuk ibu hamil yang memiliki serviks lunak dan lemah bisa dilakukan tindakan medis berupa penjahitan serviks. Penjahitan ini bisa dilakukan saat ibu hamil dengan usia kandungan 12 minggu sampai dengan 14 minggu. Ketika janin sudah cukup umur atau cukup bulan, jahitan itu bisa dilepaskan. Penjahitan tersebut memerlukan persetujuan pasien dan keluarga pasien.
Meski sudah dijahit serviksnya namun ibu mengalami tanda-tanda persalinan prematur, ibu tersebut harus dilarikan ke RS dengan segera, ibu hamil akan masuk ke dalam NICU.
Pihak Medis yang Terlibat
Ibu hamil yang mengalami persalinan prematur, penanganan persalinannnya membutuhkan kerja sama antara bidan, dokter kandungan dan juga dokter anak sub spesialis perinatologi dokter yang terbiasa menangani kesehatan bayi dan juga janin yang baru dilahirkan).
Seringkali banyak masalah menghantui ibu yang sedang hamil, selain masalah kesehatan yang harus dijaga oleh ibu hamil, pola makan, pola tidur dan masih banyak lagi lainnya, banyak ibu hamil yang dihadapkan dengan resiko melahirkan secara prematur.
Setiap wanita memiliki resiko untuk melahirkan secara prematur, oleh sebab itu wanita perlu mengetahui informasi secara lengkapnya tentang kelahiran prematur.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…