Mimisan merupakan pendarahan yang terjadi dari hidung. Jadi darah keluar dari hidung, baik salah satu lubang hidung atau kedua lubang hidung. Mimisan bisa terjadi pada anak-anak dan orang dewasa dengan berbagai sebab. Anak-anak yang sering menderita mimisan biasanya akan berlanjut pada saat dewasa. Hal ini bisa disebabkan karena pembuluh darah yang banyak.
Mimisan bisa terjadi karena banyak faktor. Faktor-faktor penyebab mimisan antara lain:
Anak-anak sendiri biasanya memang sering terjatuh karena bermain saat bersama teman-teman mereka. Saat terjatuh tersebut maka bisa terkena pada bagian hidung atau pembuluh darah yang akhirnya menyebabkan mimisan. Anak-anak juga bisa mimisan karena terbentur saat bermain, misalnya terbentur dengan sesama anak lain atau terbentuk tembok atau benda keras lainnya karena kurang berhati-hati. Penyebab terpukul juga bisa dialami oleh anak-anak yang mungkin sedang berkelahi dengan teman mereka. Anak-anak kadang kurang mengerti bahaya dari pukulan pada temannya sehingga mimisan bisa sangat mungkin terjadi.
Penyebab lainnya adalah saat membuang ingus terlalu keras. Anak-anak cenderung sering menderita pilek atau flu karena sering minum es dan jajanan yang kurang sehat sehingga daya tahan tubuh mereka lemah. Ingusan yang dialami kemudian tidak dikeluarkan dengan benar bahkan ada yang terlalu keras saat mengeluarkannya. Hal ini bisa menyebabkan anak menderita mimisan karena terjadi luka saat membuang ingus terlalu keras.
Polusi udara bersifat iritatif sehingga dapat membuat permukaan selaput lendir menjadi robek dan terjadilah mimisan. Hal ini bisa menyerang anak-anak yang memang terpapar polusi asap tersebut. Di kota-kota asap kendaraan bermotor menjadi penyebab yang bisa membuat anak-anak menjadi mimisan. Di daerah dekat hutan, asap kebakaran hutan yang bisa menjadi penyebab polusi udara yang dapat menyebabkan mimisan. Selain itu ada juga asap rokok yang bisa kita temui di banyak tempat, meskipun dekat dengan anak-anak.
Polusi udara tersebut sebenarnya dapat dicegah dengan berbagai cara walaupun kadang tampak sulit dilakukan. Kendaraan bermotor sebaiknya menggunakan kendaraan dan bahan bakar yang ramah lingkungan, kebakaran hutan juga sebaiknya dihindari, dan bagi perokok maka sebaiknya tidak merokok di dekat anak-anak. Penyebab mimisan karena polusi udara tersebut sebenarnya disebabkan oleh ulah manusia juga jadi dapat dicegah atau dikurangi.
Anak-anak bisa jadi sering bermain-main dengan hidung mereka untuk mengeluarkan kotorannya. Saat mengorek hidung bisa tidak sengaja melukai dinding hidung tersebut. Ini tentu menjadi hal yang seharusnya tidak terjadi jika lebih berhati-hati saat melakukannya. Jadi sebaiknya mengawasi anak-anak saat mengorek hidung atau telinga. Bantu mereka jika memang mereka belum terbiasa melakukannya secara halus. Anak-anak kadang menggunakan alat yang berbahaya saat mengorek hidung, misalnya dengan pensil atau sumpit. Tentu kedua benda tersebut tidak difungsikan untuk mengorek hidung sehingga risiko terluka akan sangat besar.
Udara yang kering dan dingin juga bisa menyebabkan munculnya mimisan. Hal ini biasa dialami oleh anak atau orang dewasa yang memang mudah terkena mimisan. Faktor cuaca ini kadang tak bisa dihindari, kita bisa melihatnya saat seseorang tiba-tiba mimisan padahal dalam keadaan biasa atau terlihat sehat. Jadi bagi yang memang mudah mimisan maka cuaca juga perlu diperhatikan sehingga melakukan persiapan terlebih dahulu. Misalnya dengan menyediakan sapu tangan atau obat untuk meredakan mimisan yang mungkin akan terjadi.
Perubahan cuaca yang ekstrem juga mendorong timbulnya mimisan pada anak maupun orang dewasa. Misalnya saja saat terjadi perubahan musim antara musim dingin dengan musim semi, atau musim hujan dengan musim kemarau. Perubahan cuaca juga sering terjadi di beberapa negara, misalnya saat pagi hari terasa panas sedangkan malam hari terasa dingin sekali.
Ada juga beberapa obat-obatan yang dapat memicu timbulnya mimisan. Salah satunya adalah obat steroid yang berguna untuk melegakan hidung tersumbat. Jika memang mudah mimisan maka penggunaan obat tersebut akan membuat kita berisiko mimisan. Obat-obatan lainnya yang juga memicu timbulnya mimisan antara lain aspirin, antikoagulan, dan obat pelega hidung tersumbat lainnya.
Mimisan bisa terjadi karena seseorang menderita alergi pada sesuatu misalnya pada makanan. Pada saat terkena alergi tersebut maka pembuluh darah kapiler akan terbuka dan menyemprotkan darah ke dalam tubuh. Selanjutnya dapat berisiko keluar melalui hidung. Bagi yang menderita alergi dan mudah mimisan maka sebaiknya menghindari makanan yang menyebabkan alergi tersebut. (Baca juga : gejala alergi susu sapi pada bayi)
Sinusitis dapat membuat penderitanya mengeluarkan darah dari hidung atau mimisan. Darah yang keluar dari hidung tersebut bisa berbau, dengan warna yang hitam pekat. Jika memang sudah terindikasi demikian maka perlu segera diperiksakan pada dokter. Pemeriksaan lebih awal akan memudahkan pengobatan karena penyakitnya belum begitu parah atau belum menyebar.
Ibu hamil (hipertensi dalam kehamilan) atau pria yang memiliki tekanan darah tinggi bisa menderita mimisan. Mimisan yang terjadi sebaiknya perlu diperhatikan jika berlebihan maka sebaiknya segera diperiksakan pada dokter. Mimisan tersebut dapat mengganggu aktivitas apalagi pada ibu hamil yang membutuhkan asupan gizi ibu hamil yang cukup untuk calon bayinya. Anak-anak cenderung tidak memiliki tekanan darah tinggi sehingga penyebab ini lebih cocok untuk orang dewasa.
Mimisan juga bisa disebabkan karena terkena senyawa kimia, misalnya adalah amonia. Saat tubuh terutama hidung mengalami iritasi maka pendarahan bisa terjadi. Mimisan karena iritasi senyawa kimia ini perlu diperhatikan untuk mengatasi masalah iritasinya. Pada anak-anak, mereka cenderung sering bermain dan penasaran akan hal baru. Jadi terkena iritasi senyawa kimia mungkin saja mereka alami. Jadi sebaiknya anak-anak diawasi saat bermain dan orang tua tidak menempatkan bahan-bahan berbahaya di sembarang tempat. Anak-anak yang tidak tahu bisa saja menghirup aroma, atau bahkan menelan bahan kimia berbahaya tersebut.
Mimisan bisa terjadi karena ada penyakit lain yang menyerang tubuh kita. Pada bahasan sebelumnya ada beberapa penyakit yang dapat menyebabkan mimisan, seperti sinusitus dan tekanan darah tinggi. selain dua penyakit tersebut ada beberapa penyakit lainnya yang dapat memicu terjadinya mimisan. Penyakit-penyakit tersebut antara lain :
Hemofilia merupakan penyakit berupa kelainan yang mengganggu fungsi pembekuan darah. Penyakit ini biasa terjadi karena faktor keturunan, misalnya dari orang tua diturunkan pada anaknya. Selain karena faktor keturunan, ada juga faktor lain yaitu karena kurangnya protein pembeku darah. Ciri-ciri hemofilia yaitu warna kulit yang kebiruan, luka yang sulit mengering, sering mengalami pendarahan seperti mimisan. Pendarahan dapat terjadi tanpa sebab yang jelas. Jadi jika merasa memiliki ciri-ciri tersebut maka sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
Tumor pada rongga hidung dapat menimbulkan pendarahan atau mimisan. Tumor pada rongga hidung sendiri sebenarnya jarang ditemui. Penyakit berupa pertumbuhan sel ke arah ganas yang mengenai hidung dan lesi termasuk kulit hidung luas dan vestibulum nasi. Gejala tumor ini berupa pendarahan pada hidung, dengan ingus yang berbau karena mengandung nekrotik. Tumor dapat meluas ke rongga mulut atau bagian pipi. Penderita juga merasakan sakit kepala hebat disertai dengan kelaurnya cairan otak melalui hidung. Secara fisik, dokter dapat melihat bentuk wajah pasien apakah asimetri atau tidak.
Psikosomatis merupakan konsidi mental dan psikologis yang terganggu. Kondisi tersebut bisa menyebabkan gangguan juga pada fisik penderita, misalnya mimisan. Jadi mimisan dapat ditimbulkan oleh kondisi mental seseorang yang terganggu, tak selalu karena penyakit fisik. Hal-hal yang dapat menyebabkan terkena psikosomatis yaitu stress, depresi, dan rasa cemas yang berlebihan. Saat kita mengalami depresi maka tubuh kita akan terpengaruh juga dan ikut terganggu. Mimisan yang timbul karena gejala psikosomatis ini bisa sembuh dengan sendirinya sesuai dengan pulihnya kesehatan mental seseorang. Namun jika mimisan berlebihan maka perlu juga pengobatan lebih lanjut.
Mimisan bisa terjadi pada penderita leukimia. Leukimia yang merupakan kanker darah putih merupakan penyakit yang terjadi karena jumlah sel darah putih yang terus meninggi sehingga mengganggu sel lainnya. Penyakit ini bisa menyerang baik itu pada anak-anak ataupun pada orang dewasa. Penderita leukimia awal akan sering mengalami mimisan yaitu pendarahan melalui hidung. Mimisan pada penderita leukimia biasanya tidak mudah berhenti dan akan sering terjadi.
Disamping mimisan, rasa pusing yang luar biasa juga dialami oleh penderita leukimia. Pendarahan juga tidak hanya terjadi dari hidung tapi di bagian gigi dan gusi juga. Bagi yang merasa memiliki ciri-ciri tersebut maka perlu waspada dan segera memeriksakan diri ke dokter.
Penyakit demam berdarah juga dapat menimbulkan gejala mimisan. Seperti yang kita tahu demam berdarah terjadi karena gigitan nyamuk yang membawa virus dengue. Beberapa gejala penyakit demam berdarah yaitu sakit kepala, demam, kulit kemerahan, nyeri otot, dan pendarahan atau mimisan. Penyakit demam berdarah ini cukup berbahaya karena bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan baik. Anak-anak cenderung lebih berisiko menderita demam berdarah yang cukup serius. Berbeda dengan penyakit lainnya, demam berdarah akan menyebabkan mimisan pada anak yang cukup serius, pada anak yang gizinya cukup.
Selain leukimia, jenis kanker lainnya juga dapat menyebabkan mimisan. Walaupun tidak semua mimisan disebabkan karena penyakit berat seperti kanker, namun kita tetap perlu waspada. Jika mimisan tersebut disertai dengan penurunan kesehatan atau gangguan kesehatan lainnya maka perlu diwaspadai adanya penyakit yang perlu mendapatkan penanganan khusus, misalnya penyakit kanker. Kanker sendiri bisa menyerang berbagai organ tubuh manusia, mulai dari kanker otak, kanker hati, kanker usus, kanker paru-paru, dan lain-lain. Selain adanya benjolan tumor, mimisan atau pendarahan bisa menjadi gejala dari penyakit kanker ini.
Gejala dan ciri-ciri dari mimisan sendiri berupa keluarnya darah dari dalam hidung. Darah tersebut dapat keluar dalam jangka waktu singkat ataupun lama. Ada beberapa gejala mimisan yang perlu diwaspadai. Gejala tersebut antara lain:
Pada anak-anak, kadang mereka tidak langsung berbicara pada orang dewasa tentang apa yang mereka rasakan. Orang tua perlu sigap dan bertanya apakah anak merasa sakit pada bagian tubuh lainnya ataukah hanya mimisan biasa saja. Penanganan yang segera dan tepat akan memudahkan dalam proses penyembuhan. Mimisan biasa dapat diatasi dengan cepat dan mudah kecuali jika mimisan tersebut merupakan gejala dari penyakit lainnya.
Mimisan biasa sebenarnya dapat diatasi dengan mudah di rumah sendiri, tanpa bantuan dokter. Kita hanya perlu melakukan beberapa langkah saja. Berikut ini beberapa langkah untuk mengatasi mimisan biasa:
Pengobatan Tradisional untuk Mimisan
Cara lain untuk mengatasi mimisan yaitu dengan menggunakan ramuan tradisional. Cara mengatasi mimisan dengan ramuan alami yaitu :
Itulah beberapa cara tradisional untuk mengatasi dan mencegah masalah mimisan yang menyerang anak ataupun orang dewasa. Mimisan tersebut sebenarnya dapat dicegah secara alami dengan melakukan beberapa hal berikut ini:
Masalah mimisan pada anak memang dapat menyerang dengan mudah. Penyebab mimisan yang beragam sebaiknya dijadikan peringatan agar tetap waspada pada kesehatan anak-anak. Jika mimisan yang terjadi pada anak berlebihan dan tidak wajar maka harus segera dilakukan penanganan sesegera mungkin sehingga penyakit sesungguhnya dapat terdeteksi. Cara-cara alami untuk mengatasi mimisan dapat langsung diberikan dan jika itu tidak dapat menyembuhkan maka sebaiknya segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Info seputar kesehatan anak lainnya yang perlu diketahui :
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…