Adenomiosis adalah sebuah kondisi dimana jaringan endometrium yang merupakan lapisan terdalam dari rahim dan tempat menempelnya ovum yang telah dibuahi, tumbuh ke dalam dinding otot rahim. Kondisi seperti ini paling mungkin terjadi pada akhir masa subur dan setelah memiliki anak. Adenomiosis tidak sama dengan endometriosis. Kondisi lapisan rahim berada di luar rahim adalah kasus gejala endometriosis. (Baca juga : Penyebab Endometriosis, Obat Kista Endometriosis)
Pada dasarnya, penyebab penyakit adenomiosis masih belum dapat diketahui dengan jelas. Pertumbuhan penyakit ini bergantung pada estrogen yang bersirkulasi dalam tubuh wanita, dimana penyakit ini biasanya akan menghilang dengan sendirinya seusai menopause di saat produksi estrogen mengalami penurunan. Bagi wanita yang menderita penyakit ini dan ia merasa tidak nyaman, beberapa perawatan memang membantu, namun operasi pengangkatan rahim atau histeroktomi merupakan satu-satunya yang dapat menyembuhkan dengan total. (Baca juga: Cara membedong bayi – bahaya bedong bayi)
Penyebab Adenomiosis
Meskipun belum dapat diketahui penyebabnya dengan jelas, namun terdapat beberapa teori yang diduga menjadi penyebabnya, yaitu :
1. Pertumbuhan invasif dari jaringan
Hal ini dapat terjadi contoh pada saat seseorang menjalani operasi cesar, terdapat sel endometrium yang menyusup ke dinding rahim lalu tumbuh dan berkembang disana. Sayatan pada bagian rahim selama operasi seperti operasi cesar misalnya (C-Section) dapat memicu invasi langsung sel endometrium ke dalam bagian dinding rahim. (Baca juga: gejala asma pada bayi – penyebab asfiksia pada bayi baru lahir)
2. Teori pertumbuhan
Spekulasi dari ahli yang menyatakan bahwa adenomiosis berasal dari dalam otot rahim pada jaringan endometrium pada kala rahim pertama kali terbentuk pada janin perempuan. (baca juga:bahaya bayi tidak imunisasi)
3. Peradangan rahim dikarenakan proses persalinan
Teori yang satu ini meyakini adanya hubungan antara adenomiosis dengan proses persalinan. Peradangan pada dinding rahim selama periode postpartum dapat menyebabkan istirahat dalam batas normal dari sel-sel yang bertugas melapisi bagian rahim. (Baca juga : Melahirkan Normal Atau Cesar)
4. Sel punca sumsum tulang
Terdapat teori lain yang menyatakan bahwa sel punca sumsum tulang dapat dimungkinkan menginvasi otot rahim lalu kemudian memicu adenomiosis. (baca juga: cara mengobati batuk berdahak pada bayi)
Adenomiosis tidak memicu adanya gejala atau tanda bagi beberapa wanita, atau hanya sedikit menimbulkan ketidak nyamanan. Namun bisa jadi perempuan lain yang memiliki penyakit yang sama, menemukan adanya gejala seperti :
(Baca juga : Nyeri Haid Berlebihan, Penyebab Haid Tidak Teratur)
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, penyakit ini pada umumnya akan hilang setelah menopause, sehingg untuk pengobatannya dapat dikatakan sesuai dengan kasusnya. Pilihan pengobatan bagi penderita adenomiosis diantaranya adalah :
1. Obat Anti Inflamasi
Apabila Anda telah mendekati masa menopause, dokter kemungkinan akan memberikan obat anti inflamasi seperti misalnya Advil, Motrin dan lain-lain yang mengandung ibuprofen untuk mengontrol rasa nyeri.
Dengan mulai mengkonsumsi obat anti inflamasi pada 2-3 hari sebelum datangnya periode menstruasi dan berlanjut terus mengkonsumsinya selama periode menstruasi, maka dapat mengurangi aliran darah menstruasi selain juga dapat menghilangkan rasa sakit. (baca juga: gejala kehamilan ektopik – kehamilan ektopik terganggu)
2. Obat Hormon
Melakukan kontrol terhadap siklus menstruasi dengan menggunakan alat kontrasepsi oral kombinasi estrogen dan progestin atau bisa juga dengan hormon yang mengandung patch atau cincin vagina sehingga dapat mengurangi pendarahan hebat serta rasa sakit yang terkait dengan adenomiosis. (baca juga: tanda-tanda keguguran)
3. Histerektomi
Apabila rasa sakit yang diderita pasien parah sementara masa menopause masih lama, dokter kemungkinan akan menyarankan operasi untuk pengangkatan rahim atau histerektomi.( Baca juga : Pantangan Setelah Operasi Angkat Rahim)
Seorang wanita dapat mengalami pengingkatan resiko adenomiosis apabila :
( Baca juga : Akibat Operasi Cesar, Bahaya Operasi Cesar )
Untuk meredakan kram dan nyeri panggul yang berhubungan dengan penyakit adenomiosis dimana rasa nyeri sudah sangat mengganggu, beberapa cara di bawah ini dapat Anda lakukan :
(Baca Juga: penyebab kehamilan ektopik – pencegahan kehamilan ektopik berulang)
Jika Anda menghubungi dokter terdapat beberapa pertanyaan yang bisa Anda tanyakan mengenai kondisi Anda terkait adenomiosis :
(Baca Juga: beda hamil anggur dan hamil diluar kandungan , mitos kehamilan dan faktanya)
Berikut adalah beberapa pertanyaan dokter yang mungkin akan ditanyakan kepada Anda :
(Baca juga: cara menjaga kehamilan muda agar tidak keguguran – makanan yang dapat menyebabkan keguguran)
Dengan demikian, kurang lebih dapat ditarik kesimpulan bahwa wanita dapat memiliki resiko terhadap penyakit ini tatkala ia pernah menjalani persalinan cesar maupun normal.
Meskipun dapat dikatakan tidak berbahaya, namun rasa nyeri dan pendarahan berlebihan yang ditimbulkannya dapat mengganggu aktifitas keseharian. Bahkan apabila rasa nyeri terasa berulang maka akan dapat menyebabkan gangguan psikologis bagi penderita seperti misalnya depresi, kegelisahan, gangguan emosioal, iritabilitas, kecemasan, dan rasa putus asa. Belum lagi akibat menstruasi yang menyakitkan dan panjang dapat mempengaruhi pekerjaan atau pendidikan dan juga merusak hubungan. Pendarahan yang berlangsung panjang dan lama juga dapat menimbulkan resiko anemia. Karena itulah sangat penting untuk mendapatkan evaluasi medis apabila Anda mencurigai diri Anda menderita Adenomiosis. Pertolongan dokter sangat diperlukan dalam hal ini. (Baca Juga: penyebab keguguran hamil muda – minuman yang menyebabkan keguguran)
Diagnosa untuk adenomiosis didasarkan pada gejala beserta tanda-tanda yang muncul, pemeriksaan bagian panggul, serta pemeriksaan penunjang seperti MRI atau Magnetic Resonance Imaging. Pemeriksaan terkadang juga melibatkan biopsy atau pengambilan contoh/sample endometrium yang dimaksudkan agar dapat menyingkirkan hal serius yang menjadi penyebab pendarahan seperti misalnya adanya kecenderungan keganasan. Hal ini terutama bagi yang telah menginjak usia 40 tahun keatas. Memastikan diagnose hanya dapat dilakukan dengan pemeriksaan di bawah mikroskop terhadap jaringan rahim yang telah diangkat atau telah melalui proses operasi histerektomi. (Baca Juga: keguguran tanpa kuret – cara mencegah keguguran)
Banyak wanita menderita penyakit yang berhubungan dengan rahim sehingga memiliki tanda dan gejala yang mirip dengan adenomiosis, sehingga penyakit ini tidak mudah untuk didiagnosis. Penyakit lain yang memiliki gejala yang mirip misalnya adalah penyakit tomur rahim yaitu Leiomiosis, sel rahim yang berkembang di luar rahim yaitu Endometriosis, serta pertumbuhan pada garis rahim yaitu Endometrial Polyps. Dokter akan mendiagnosa penyakit adenomiosis hanya apabila ia tidak menemukan adanya penyakit lain. (Baca juga : Ciri Kehamilan Bermasalah, Gangguan Kehamilan)
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…