Setiap wanita pasti pernah mengalami keputihan bahkan di saat hamil sekalipun. Kondisi keputihan pada ibu hamil ada yang tergolong normal dan tidak normal. Apabila cairan yang keluar berwarna jernih dan tidak berbau maka bisa dikatakan tak berbahaya. Sebaliknya, jika cairan itu berbentuk lendir berwarna kuning, berbau menyengat dan volumenya banyak maka hal ini bisa menganggu kesehatan ibu dan janin. Umumnya faktor penyebab keputihan yakni infeksi bakteri dan jamur. Atau bisa juga disebabkan indikasi penyakit tertentu seperti herpes genital, kanker serviks dan sebagainya.
Baca juga:
Nah, berikut ini beberapa cara mengatasi ibu hamil keputihan secara efektif dan aman. Check it out!
Cara pertama untuk mengatasi keputihan pada ibu hamil yakni dengan menjaga kebersihan organ kewanitaan dengan benar. Saat hamil biasanya frekuensi buang air kecil akan meningkat. Bahkan tak jarang ibu menjadi mengompol. Akibatnya daerah kewanitaan cenderung lembab dan mudah terinfeksi jamur. Hal inilah yang menjadi pemuci keputihan. Nah, untuk mengatasinya ibu disarankan untuk rutin membersihkan organ kewanitaan. Pastikan membilasnya dengan benar setelah Buang Air Kecil (BAK) dan Buang Air Besar (BAK). Dan hindari menggunakan air kotor ataupun tisu yang tidak higenis. (Baca juga: Ciri-ciri keputihan yang berbahaya)
Munculnya keputihan juga bisa dikaitkan dengan cara membasuh organ intim yang salah. Menurut pakar kesehatan, membasuh organ intim (daerah vagina) yang benar yakni dari arah depan ke belakang. Tujuannya untuk menghindari mikroorganisme yang berasal dari area saluran anus.
Baca juga:
Guna menghindari kelembaban pada daerah kewanitaan, sebaiknya Anda mengganti celana dalam setidaknya 2 kali dalam sehari di pagi dan sore hari. Apabila Anda merasakan celana basah (entah karena keluarnya air seni atau keputihan) maka segeralah menggantinya dengan celana baru. Tindakan ini sangat penting guna menjaga kesetrilan organ kewanitaan.
Pemilihan jenis celana dalam yang benar juga bisa mengurangi risiko keputihan. Menurut penelitian, celana berbahan kain sintetik tidak baik untuk kesehatan organ intim wanita. Anda lebih disarankan menggunakan celana dalam dari bahan kain katun sebab lebih adem dan mudah dalam menyerap keringat, dengan begitu organ intim bisa terhindar dari kondisi lembab. Selain itu, pastikan menggunakan ukuran celana dalam yang pas. Jangan terlalu kendur karena bisa memicu masuknya kuman, ataupun terlalu ketat sebab membuat keringat sulit keluar.
Menurut penelitian, cara terbaik untuk mencuci celana dalam ialah menggunakan air hangat. Hal ini bisa membantu membunuh kuman-kuman yang menempel di kain celana. Selain itu, pastikan pula menghindari detergen yang beraorama menyengat karena bisa memicu iritasi dan gatal-gatal pada kulit.(Baca juga: Akibat keputihan saat hamil)
Sebagai wanita, Anda pasti sudah tak asing dengan penggunaan “pembalut tipis” atau yang biasa disebut pantyliner. Fungsi pantyliner sendiri ialah untuk menyerap cairan yang keluar dari vagina sehingga organ intim bisa tetap kering dan terjaga kebersihannya. Namun demikian Anda juga harus berhati-hati. Pada dasarnya pemakaian pantyliner tidak berbahaya. Namun bila digunakan terlalu lama dan tidak segera diganti bisa memicu keputihan dan gatal-gatal. Yang perlu Anda perhatikan, sebaiknya ganti pantyliner setiap selesai buang air kecil atau setidaknya 3 jam sekali. Di samping itu, pililah jenis pantyliner yang tidak mengandung parfum dan pastikan keamanannya. (Baca juga: Ciri-ciri pembalut berbahaya)
Selain memiliki kandungan asam folat tinggi yang baik untuk menunjang pertumbuhan janin, ternyata buah pisang juga ampuh mengatasi keputihan pada wanita. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kandungan senyawa dalam buah pisang mampu membuat kadar hormon dalam tubuh menjadi lebih seimbang sehingga masalah-masalah pada organ intim dapat diperkecil risikonya. Anda bisa mencoba mengonsumsi buah ini setidaknya 1-2 kali dalam sehari. Pisang juga membantu mengatasi sembelit pada ibu hamil. (Baca juga: manfaat konsumsi pisang ambon untuk ibu hamil–Manfaat pisang untuk ibu menyusui)
Apabila Anda kurang begitu menyukai buah pisang, alternatif lain Anda bisa mencoba delima. Buah berwarna merah ini juga dipercaya mampu mengatasi masalah keputihan. Menurut penelitian, buah delima memiliki kandungan senyawa yang dapat menyeimbangkan kadar hormon estrogen serta zat lain yang mampu membunuh jamur penyebab keputihan, sekaligus mengatasi gangguan rahim. Buah delima juga aman dikonsumsi ibu hamil, bahkan bisa membantu perkembangan tulang janin serta meningkatkan sistem imun. Jika Anda hendak mengonsumsi buah ini sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu. (Baca juga: manfaat buah delima bagi ibu hamil – penambah darah untuk ibu hamil)
FYI: Untuk ibu hamil muda (trimester pertama dan kedua) sebaiknya menghindari konsumsi buah delima sebab bisa meningkatkan risiko keguguran.
Air putih memiliki banyak kegunaan untuk kesehatan tubuh. Dengan mengonsumsi air putih secara rutin, tubuh bisa menjadi lebih segar, kulit lebih kencang, dan Anda juga terhindar dari penyakit-penyakit berbahaya. Air putih dapat membantu proses pengeluaran racun dari tubuh sekaligus mengurangi risiko gangguan pada organ intim, misalnya saja keputihan. (Baca juga: Manfaat air putih bagi ibu hamil, Akibat kekurangan minum air putih bagi ibu hamil)
Daun sirih telah sejak lama dikenal sebagai bahan herbal untuk mengatasi masalah kewanitaan, termasuk keputihan. Untuk menggunakannya Anda hanya perlu merebus beberapa lembar daun sirih, kemudian mendiamkannya dan menggunakan air rebusan tersebut untuk membilas daerah kewanitaan. Oiya, perlu Anda ketahui bahwa penggunaan daun sirih secara berlebihan justru berbahaya karena bisa membuat miss V menjadi kering dan merubah keseimbangan pH pada vagina. (Baca juga: manfaat daun sirih bagi wanita)
Jika Anda ragu untuk menggunakan daun sirih, Anda bisa mencoba cuka sari apel. Bahan alami ini juga bisa digunakan sebagai cara mengatasi ibu hamil keputihan. Menurut penelitian, cuka yang diperoleh dari buah apel ini dapat membantu menyeimbangkan kadar pH pada organ kewanitaan dan menghambat perkembangan bakteri. Untuk menggunakannya cukup mudah. Anda hanya perlu mencampurkan 2-3 sendok cuka sari apel ke dalam secangkir air dingin. Gunakan air tersebut untuk membilas miss V. Agar lebih mudah, Anda bisa menggunakan handuk kecil. Cara ini sebaiknya diterapkan 1-2 kali dalam seminggu. (Baca juga: cuka bagi ibu hamil muda)
Mengonsumsi yogurt juga bisa dijadikan cara mengatasi ibu hamil keputihan. Yogurt ini tergolong makanan yang aman dikonsumsi selama kehamilan, bahkan bisa membantu perkembangan tulang janin. Menurut penelitian, susu fermentasi ini memiliki kandungan probiotik yang tinggi sehingga mampu meningkatkan kesehatan sistem pencernaan dan sekaligus melindungi organ kewanitaan. Dengan mengonsumsi yogurt secara rutin, maka produksi bakteri baik dalam usus akan meningkat. Sedangkan bakteri jahat akan musnah. Yogurt juga bisa mengatasi masalah keputihan. (Baca juga: manfaat yoghurt untuk ibu menyusui – manfaat yoghurt untuk ibu hamil)
Mengonsumsi makanan junk food berlebihan tidak hanya meningkatkan risiko obesitas dan penyakit degeneratif lainnya. Tetapi juga membuat kondisi keputihan semakin parah. Umumnya makanan junk food (seperti pizza, burger, soda, jus buah kemasan atau lainnya) mengandung kadar gula fruktosa yang tinggi. Kandungan tersebutlah yang memicu perkembangan jamur Candida albicans sebagai penyebab keputihan. Maka itu, hindarilah makanan junk food dan makanan manis. Sebaliknya, Anda disarankan untuk memperbanyak konsumsi buah rendah gula, sayuran, dan air putih.
Baca juga:
Cara mengatasi ibu hamil keputihan yang cukup ampuh selanjutnya adalah dengan berolahraga. Aktivitas ini terbukti mampu meningkatkan kesehatan organ-organ tubuh, termasuk bagian organ intim. Anda bisa mencoba mengikuti program olahraga atau senam khusus ibu hamil untuk memperoleh latihan yang tepat. Lakukan olaharga tersebut setidaknya 1-3 kali dalam seminggu guna mengurangi masalah keputihan. (Baca juga: manfaat berenang bagi ibu hamil – olahraga untuk ibu hamil muda dan tua – senam hamil)
Kondisi stres berlebihan tidak sekedar memperburuk kesehatan janin dalam rahim. Tapi juga mempengaruhi fisik dan psikologis ibu. Dipaparkan dalam sebuah studi bahwa wanita yang despresi akan mengalami gangguan produksi hormon. Hal inilah yang kemudian pemicu keputihan berlebihan. Nah, untuk menghindarinya Anda bisa mencoba mengelola stres dengan cara mengikuti yoga, bercerita ke suami atau orang terpercaya, mengikuti kajian, dan sebagainya. Yang terpenting usahakan untuk mengontrol stres sebab pikiran yang kacau bisa memicu keputihan bahkan meningkatkan risiko keguguran. (Baca juga: perubahan emosi ibu hamil – emosi tidak stabil saat hamil – bahaya sering emosi saat hamil)
Apabila cara-cara diatas belum mampu mengatasi masalah keputihan yang Anda derita, maka sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter segera mungkin. Kondisi keputihan yang tidak segera diatasi bisa menganggu proses persalinan. Maka itu, atasi sejak dini sebelum kondisinya semakin parah. (Baca juga: Bolehkah ibu hamil minum obat?– Cara menjaga kehamilan muda–Komplikasi kehamilan)
Demikianlah beberapa cara mengatasi ibu hamil keputihan. Pastikan Anda mengonsultasikan dengan dokter segala upaya pengobatan alami yang hendak Anda lakukan guna menghindari risiko berbahaya. Semoga bermanfaat!
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…