Sebagai orangtua tentunya kita harus memberikan perhatian kepada anak-anak kita, mungkin kita akan merasa sedih jika buah hati kesayangan kita harus terkena penyakit yang bisa membuat mereka lemas seharian atau jika buah hati kesayangan kita mengalami gangguan psikis. Tentu sebagai orangtua kita tidak ingin buah hati kita mengalaminya, rasanya tidak tega melihat mereka harus menderita. Anak kita tidak hanya bisa terkena gangguan fisik saja, namun mereka juga bisa mengalami gangguan psikologis sama halnya orang dewasa. Kali ini kita akan membahas sebuah gangguan psikologis yang ternyata bisa menyerang buah hati kesayangan kita, kali ini kami akan memberikan Anda informasi mengenai OCD pada anak. Simak ulasan di bawah ini.. (baca: ciri ciri anak keterbelakangan mental – gangguan tumbuh kembang anak)
OCD adalah kepanjangan dari Obsessive Compulsive Disorder, OCD adalah kelainan atau gangguan psikologis yang mempengaruhi pikiran sang penderita. Sang penderita menjadi sangat terobsesi dan berperilaku kompulsif. Kompulsif sendiri adalah kegiatan yang dilakukan sang penderita secara berulang-ulang untuk mengurasi kecemasan mereka, sang penderita OCD ini biasanya akan mengalami kekhawatiran, ketakutan, dan ketidaknyamanan jika mereka tidak melakukan sesuatu. Hal ini menyebabkan sang penderita melakukan hal itu secara berulang kali dan terkesan berlebihan untuk mengusir rasa cemasnya.
Penyakit OCD ini merupakan penyakit jangka panjang sama seperti penyakit darah tinggi atau diabetes, penyakit ini membawa beberapa keuntungan bagi sang penderita yaitu menjadi seseorang yang memiliki perencanaan matang sebelum mereka bertindak. OCD ini tidak hanya bisa terjadi pada orang dewasa saja, namun juga bisa terjadi pada anak kecil.
Informasi anak autis:
Setelah mengetahui sedikit pengertian tentang OCD, sekarang kita akan mengetahui gejala apa saja yang terjadi pada buah hati jika mereka terkena OCD. Dengan begitu Anda sebagai orangtua bisa segera mengetahui langkah selanjutnya jika sudah mengetahui anak Anda terkena OCD. Berikut adalah gejala OCD pada anak-anak :
Gejala yang pertama yang bisa Anda ketahui jika anak Anda terkena OCD adalah sang anak sering terlihat mencuci tangan mereka karena mereka takut terhadap kuman dan kotoran yang menempel di tangan mereka. Mereka akan takut terkontaminasi dan bersentuhan dengan orang lain dan akan mencuci tangan mereka berkali-kali bahkan sampai tangan mereka kering dan lecet.(Baca: penyebab anak kurus – penyebab berat badan bayi tidak naik – cara menjaga agar bayi tidak mudah sakit)
Gejala yang kedua yang bisa mendiagnosis buah hati adalah ketika mereka harus melihat semuanya secara rapi dan teratur. Anak yang terkena OCD cenderung sering marah ketika barang-barang mereka tidak sesuai dengan yang mereka inginkan. Misalnya saja tempat mainan harus disana, menyusun pensil warna harus urut warnanya, dan buku mereka yang mungkin Anda tidak bereskan pada tempatnya. Hal-hal yang tidak teratur seperti itu akan membuatnya marah dan tidak nyaman. (baca: cara mendidik anak agar mandiri – cara mendidik anak agar percaya diri – cara mendidik anak agar berani)
Mereka juga akan berulang kali memeriksa sesuatu, misalnya jika mereka disuruh membawa pensil warna keesokan harinya. Walau mereka sudah memasukkannya ke dalam tas mereka akan berkali-kali memeriksanya untuk memastikan jika mereka benar-benar membawa itu. Kondisi ini bisa terjadi akibat lupa atau memang anak terkena gejala awal OCD. (Baca: ciri-ciri anak keterbelakangan mental – penyebab anak cepat marah – cara mendidik anak agar nurut)
Gejala yang selanjutnya jika buah hati Anda mengalami OCD adalah buah hati Anda akan sering menanyakan hal secara berulang-ulang kepada Anda untuk memastikan sebuah hal. Anak-anak memang menjadi sangat kreatif saat sudah mulai bisa bicara. Tapi jika anak Anda terus melakukan hal yang sama dan berulang maka Anda juga harus waspada.
Informasi anak bicara:
Selanjutnya mungkin buah hati Anda akan lebih suka mengkoleksi sebuah benda yang mungkin tak lagi berguna. Mereka cenderung untuk melarang Anda untuk membuang benda milik mereka walau mungkin benda itu sudah tidak terpakai dan berguna lagi. Memang anak sangat senang dengan berbagai mainan, tapi jika mengumpulkan mainan berlebihan, maka itu juga tidak baik untuk anak.
Baca: mainan untuk bayi 6 bulan – mainan untuk bayi 4 bulan – cara membersihkan mainan gigitan bayi
Hal yang terakhir untuk melihat anak Anda terindikasi OCD atau tidak adalah mungkin buah hati Anda sering mengutarakan hal yang ia takuti kepada Anda. Mungkin saja dia mengutarakan pada Anda jika dia takut sesuatu yang buruk akan terjadi, atau mungkin dia mengungkapkan jika anak Anda takut melukai temannya.
Informasi anak indigo:
Gejala lain ketika anak Anda terindikasi terkena OCD adalah ia menjadi sering mengulangi kata-kata yang ia ucapkan. Anda bisa mengamati apakah anak gagap atau memang sudah memiliki gangguan ini. Terkadang ini gejala yang sulit untuk dideteksi karena anak memang sering mengulang semua hal yang dibicarakan. Tapi jika dilakukan terus menerus maka segera bawa anak Anda ke dokter spesialis.
Informasi perkembangan bayi 1-6 bulan:
Itulah beberapa gejala yang terjadi pada buah hati Anda jika mereka mengalami kelainan psikologi yaitu OCD, jika mayoritas gejala itu ada pada anak Anda. Berarti anak Anda mengalami OCD, sebelum mengatahui cara yang tepat untuk menangani OCD ada baiknya terlebih dahulu kita mengetahui penyebab OCD pada anak. Berikut ini adalah penyebab OCD pada anak-anak :
Hal pertama yang menjadi penyebab terjadinya OCD adalah kepribadian dari anak itu sendiri. Jika memang anak Anda memiliki karkater orang yang bersih, rapi, dan teratur anak-anak dengan tipe kepribadian seperti itu memang memiliki resiko terkena OCD yang lebih tinggi daripada orang kebanyakan. (Baca juga: cara mengatasi anak agresif – penyebab anak cepat marah )
Penyebab kedua yang memungkinkan buah hati Anda terkena OCD adalah karena mungkin mereka memiliki sebuah trauma. Jika anak Anda pernah mengalami trauma terhadap suatu hal bisa jadi itu yang membuatnya bersikap cemas sehingga ia mengidap OCD. Trauma ringan pada anak bisa teringat sepanjang hidup karena mereka masih memiliki memori yang baik. Karena itu orang tua harus paham dengan kondisi anak yang trauma. (baca; cara menghilangkan trauma pada anak – cara mendidik anak usia 1 tahun – cara mendidik anak usia 3 tahun)
Beberapa penelitian menemukan penderita OCD memiliki zat serotonin yang kurang dan tidak seimbang sehingga membuat koordinasi antar sel-selnya kurang dan bisa membuatnya menjadi merasa cemas. Kondisi ini sangat rentan untuk anak yang memang sudah menderita gangguan pada otak sejak lahir. (Baca: Cerebral palsy pada anak – penyebab cerebral palsy – gejala cerebral palsy pada bayi )
Beberapa studi menunjukkan jika OCD bisa disebabkan karena pengaruh genetik,bisa juga karena turunan genetik dari orangtua. Penelitian meneliti beberapa pasien OCD dan menemukan jika beberapa orang yang menderita OCD memiliki kelainan genetik pada tubuh mereka. (Baca juga: Penyebab bayi lahir cacat – Penyebab kelainan kongenital non genetik)
Baca juga:
Setelah mengetahui beberapa gejala dan penyebab dari anak yang mengidap OCD, tentu saja kita merasa khawatir jika anak kita mengalami gangguan psikolog seperti ini. Oleh karena itu kami memberikan beberapa cara mengatasi OCD pada buah hati kesayangan Anda. Apa saja? Kita simak beberapa cara mengatasinya :
Jika Anda sudah mengetahui kalau anak Anda terkena OCD, langkah pertama yang harus Anda ambil sebaiknya jangan memberitahukan perihal ini kepada anak Anda. Biarkan saja dia tidak tahu karena jika Anda memberi tahunya mengenai OCD yang ia derita dan menjelaskan kepadanya, hal ini akan membuat anak Anda cenderung melakukannya lagi dan bahkan mungkin akan sulit untuk diatasi nantinya. (baca: terapi untuk anak autis – terapi anak hiperaktif)
Yang kedua adalah Anda harus mengetahui secara jelas OCD anak Anda, Anda harus mengetahui pasti dia memiliki obsesi terhadap apa dan kecemasan terhadap hal apa. Jika Anda sudah mengetahuinya secara tepat akan mudah untuk Anda menemukan langkah apa yang harus Anda dan pasangan Anda lakukan. Misalnya saja Anda sudah tahu jika dia memiliki obsesi terhadap kebersihan dan kerapian, selanjutnya Anda bisa memikirkan cara supaya dia mulai mengurangi kebiasaan buruknya itu. Anda juga harus mengetahui jika anak juga menderita hiperakti (Baca: cara mendidik anak hiperaktif – penyebab anak hiperaktif – cara mengatasi anak hiperaktif)
Yang ketiga adalah kurangi kebiasaan buruk yang biasa anak lakukan, misalnya saja ketika dia mulai menunjukkan gejala OCD nya dengan seringkali mencuci tangannya mereka. Anda bisa memulainya dari sana, jelaskan kepadanya dengan jelas dan mudah dipahami jika tidak perlu selalu melakukan hal seperti itu. Anda harus bisa memberi penjelasan padanya dan berlakukan hal ini secara tegas dan konsisten. Supaya buah hati kesayangan Anda bisa berangsur-angsur mengurangi kebiasaan obsesinya dengan berbagai hal. (baca: cara mendidik anak agar mandiri – cara mendidik anak agar percaya diri – cara mendidik anak agar berani)
Langkah yang terakhir adalah Anda bisa mengkonsultasikan OCD yang buah hati Anda alami dengan psikolog. Anda bisa melakukannya jika Anda merasa kewalahan, Anda bisa bertanya bagaiamana seharusnya dan biasanya para psikolog memberikan terapi atau saran kepada Anda. Terkadang pertolongan pada anak OCD harus terjadi sepanjang hidup, karena itu orang tua harus memberikan dukungan dengan perawatan dari psikolog. (baca: cara mendidik anak usia 2 tahun – cara mengajari anak berpikir rasional)
Itu dia ulasan mengenai OCD pada anak-anak, OCD ini bisa saja terlihat sejak kecil. Kunci utama untuk sembuh dari kelainan ini adalah kesabaran, yang terpenting Anda harus sabar dalam membimbing buah hati Anda. Semoga bermanfaat!
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…