Sebagian orang tua merasa was-was dan merasa takut mengenai perkembangan bayi. Kapan bayiku bisa duduk? bisa ini, bisa itu? Anda mungkin pernah mendengarnya atau bahkan pertanyaan tersebut saat ini ada dalam pikiran anda? Tak perlu risau dan cemas, sebab bayi akan mulai duduk bila saatnya tiba. Misalnya saat bayi belum siap untuk duduk, maka bayi pun akan terkulai atau miring ke samping bila didudukkan. Namun jika bayi sudah mampu dan siap maka bayi dengan sendirinya akan menegakkan kepalanya dan tidak terguling sewaktu didudukkan, ini menandakan bahwa bayi sudah mampu dan siap untuk posisi tersebut. Bayi juga akan memberi sinyal jika merasa lelah duduk, mungkin dengan merengek atau merosot atau juga menangis.
Baca Juga:
Itu mengapa perkembangan motorik kasar pada bayi mempunyai tahapan yang tak dapat diganggu gugat. Hal ini menandakan bahwa setiap tahapan perkembangan pada bayi harus dilalui dan dikuasai lebih dulu sebelum mulai berpindah ke tahapan selanjutnya. Seperti, sebelum bayi mampu untuk duduk, bayi harus dapat menopang kepalanya dengan tegak lebih dulu. Dan sebelum dapat berjalan, bayi harus mampu bangun untuk berdiri ditopang dengan kedu kakinya dan merambat dulu. Sebab belum pernah terjadi seorang bayi seketika mampu berjalan tanpa belajar berdiri dan merambat terlebih dahulu. (Baca Juga: Cara Mengatasi Anak Susah Belajar , Cara Agar Anak Cepat Jalan)
Perkembangan motorik kasar pada setiap bayi umumnya tidaklah sama antara satu dengan yang lainnya. Namun para orang tua jangan lantas berkecil hati apabila buah hatinya belum bisa mengikuti perkembangan bayi lainnya lalu diam saja tanpa usaha. Karena keterampilan duduk pada bayi itu perlu diasah dan dilatih agar otot-ototnya menjadi lebih siap. Berikut cara melatih bayi supaya lebih cepat duduk:
Secara umum perkembangan bayi pada usia 3 bulan sudah dapat mengangkat dan menahan kepala. Bila bayi belum mampu mengangkat kepalanya secara tegak sampai usia bayi 6 bulan, jangan anggap remeh dan segera saja periksakan pada dokter terdekat. Sebab segala kemungkinan bisa saja terjadi termasuk bayi mengalami kelainan pada otot rangkanya.
Jikalau bayi belum juga mampu menjaga dan mengkoordinasikan keseimbangan pada usia ini. Mungkin saja banyak faktor yang menyebabkanya, namun adanya gangguan atau bahkan kelainan pada fungsi pengatur keseimbangan atau organ Vestibular yang terdapat pada telinganya harus menjadi perhatian utama. Segera periksakan kesehatan telinga bayi sebab penanganan lebih dini mampu mengurangi resiko yang mungki dapat ditimbulkan.
1. Faktor bawaan dan Lingkungan
Banyak faktor yang mempengaruhi bayi mengalami keterlambatan pada perkembangan motoriknya. Seperti karena disebabkan faktor bawaan dan juga lingkungan yang memungkinkan bayi mengalami keterlambatan. Apalagi bila orang tua terlampau membatasi gerak dan aktifitas bayi seperti selalu menggendongnya dan tidak membiarkan bayi bereksplorasi dengan tubuhnya. Misalnya, bayi lebih sering di letakan di ayunan atau kereta bayi (stroller). Tentu saja bayi hanya memiliki kesempatan yang terbatas untuk mempelajari gerakan tubuhnya. Otomatis perkembangannya pun jadi ikut terhambat. (Baca Juga: Cara mendidik anak agar percaya diri dan cerdas)
2. Faktor Kecukupan Gizi
Kecukupan nutrisi yang masuk kedalam tubuh bayi penting kaitannya untuk membantu tumbuh kembang bayi menjadi lebih maksimal. Cara menaikkan berat badan bayi seringkali diupayakan agar jangan sampai terkena penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi tersebut. (Baca Juga: Manfaat kolostrum untuk Bayi baru lahir)
3. Faktor “Kematangan”(Maturation)
Ada juga anggapan dari beberapa Ahli bahwa faktor kematangan inilah yang justru lebih berpengaruh. Sebab setiap bayi memiliki tingkat kematangan berbeda, istilahnya mau sesering apapun dilatih dan distimulasi namun bila memang belum “matang“, hasilnya akan tetap sama saja tidak ada pengaruhnya. Dan mungkin saja orang tua telah melakukan banyak cara agar bayi cepat duduk.
Jadi, biarkan bayi mengikuti irama perkembangannya sendiri, sebab bayi akan tumbuh menjadi lebih gembira dan sehat karena ia mersa bebas dan tanpa tekanan.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…