10 Cara Melatih Bayi Agar Cepat Duduk

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sebagian orang tua merasa was-was dan merasa takut mengenai perkembangan bayi. Kapan bayiku bisa duduk? bisa ini, bisa itu? Anda mungkin pernah mendengarnya atau bahkan pertanyaan tersebut saat ini ada dalam pikiran anda? Tak perlu risau dan cemas, sebab bayi akan mulai duduk bila saatnya tiba. Misalnya saat bayi belum siap untuk duduk, maka bayi pun akan terkulai atau miring ke samping bila didudukkan. Namun jika bayi sudah mampu dan siap maka bayi dengan sendirinya akan menegakkan kepalanya dan tidak terguling sewaktu didudukkan, ini menandakan bahwa bayi sudah mampu dan siap untuk posisi tersebut. Bayi juga akan memberi sinyal jika merasa  lelah duduk, mungkin dengan merengek atau merosot atau juga menangis.

Baca Juga:

Itu mengapa perkembangan motorik kasar pada bayi mempunyai tahapan yang tak dapat diganggu gugat. Hal ini menandakan bahwa setiap tahapan perkembangan pada bayi harus dilalui dan dikuasai lebih dulu sebelum mulai berpindah ke tahapan selanjutnya. Seperti, sebelum bayi mampu untuk duduk, bayi harus dapat menopang kepalanya dengan tegak lebih dulu. Dan sebelum dapat berjalan, bayi harus mampu bangun untuk berdiri ditopang dengan kedu kakinya dan merambat dulu. Sebab belum pernah terjadi seorang bayi seketika mampu berjalan tanpa belajar berdiri dan merambat terlebih dahulu. (Baca Juga: Cara Mengatasi Anak Susah Belajar , Cara Agar Anak Cepat Jalan)

Melatih Bayi Duduk

Perkembangan motorik kasar pada setiap bayi umumnya tidaklah sama antara satu dengan yang lainnya. Namun para orang tua jangan lantas berkecil hati apabila buah hatinya belum bisa mengikuti perkembangan bayi lainnya lalu diam saja tanpa usaha. Karena keterampilan duduk pada bayi itu perlu diasah dan dilatih agar otot-ototnya menjadi lebih siap. Berikut cara melatih bayi supaya lebih cepat duduk:

  1. Umumnya bayi pada usia 3-4 bulan sudah bergerak sangat aktif, dan bila dibaringkan di tempat tidur bayi akan langsung bergerak miring ke kiri maupun ke kanan. Ini menandakan keseimbangan tubuhnya mulai berkembang dengan baik. (Baca juga : Perkembangan bayi usia 4 bulan)
  2. Bayi yang sudah bisa menyangga kepalanya lebih mudah dilatih untuk duduk. Melatih bayi untuk duduk dapat diawali dengan sering mendudukanya di pangkuan namun jangan lupa menopang punggungnya yang masih lemah. (Baca Juga: Cara Mengajari Anak Berenang)
  3. Namun jangan terlalu memaksakannya. Dan bila sudah terbiasa dan seiring otot pada leher bayi yang menjadi lebih kuat, coba dudukkan bayi di pojok sofa sebentar saja sampai bayi mulai terbiasa. Namun tetap dalam pengawasan. (Baca Juga: Cara Mendidik Anak Hiperaktif)
  4. Setelah mulai terbiasa, dudukan bayi pojok sofa, bisa juga ditengah kasur yang empuk jangan di lantai. Ini demi keamanan dan kenyamanan bayi, sebab bayi masih akan sering terguling bila bayi belum terbiasa. (Baca Juga:Cara Mengatasi Anak Tantrum)
  5. Untuk membantu menjaga keseimbangan tubuhnya posisikan kedua kakinya membentuk seperti huruf V lalu letakkan mainan didepannya. Awasi terus dan jangan pula meninggalkan bayi sendirian karena bisa berbahaya. Letakkan guling atau bantal disisi setiap sisi bayi baik depan belakang kanan dan kiri. Baca: perkembangan bayi usia 5 bulan.
  6. Bila sudah terbiasa kurangi bantalnya satu per satu. Jangan terlalu lama mendudukkan bayi karena ini bisa menyebabkan bayi susah buang air besar. Bila bayi terlihat tidak nyaman dengan posisinya segera pindahkan dan ajak bayi melakukan kegiatan lain agar bayi tidak tertekan dan menangis. (Baca Juga: Bahaya apabila bayi terjatuh dari tempat tidur)
  7. Jangan terlalu berambisi agar si kecil dapat segera bisa. Hal tersebut tidak baik untuk perkembangan bayi selanjutnya, mulanya mungkin bayi akan sering terguling. Tenang saja, yang terpenting kegiatan tidak atau jangan sampai membahayakan bayi dan tetap terus awasi jangan sampai lengah.
  8. Latih bayi menggunakan tangan utuk menopang tubuhnya, awalnya bayi hanya menggunakan salah satu tangannya. Latihlah terus hingga bayi Anda dapat duduk sempurna tanpa bantuan kedua tangannya untuk menopang. Ini pasti memerlukan waktu dan kesabaran dari orang tua. (Baca Juga: Bahaya bayi jatuh terlentang)
  9. Selanjutnya setelah bayi dapat duduk tanpa bantuan tangan, latih bayi agar duduk dengan posisi punggung dan kepala yang tegak. Latih juga agar bayi menggerakkan tangannya dengan bebas, beri mainan kesukaannya didepannya agar bayi betah belajar duduk dan menjauhkannya dari kebosanan. (Baca Juga: Cara Agar Anak Tidak Ngompol)
  10. Bila bayi mulai dapat menggapai mainan yang tak jauh dari jangkauannya, mulai belajar untuk memindahkan mainannya dari tangan satu ke tangan yang lain dan juga dapat melempar mainannya hanya untuk membuatnya terjatuh. Hal ini merupakan pertanda bayi siap untuk merangkak, karena ini cara menstimulasi agar bayi cepat merangkak.

Faktor penyebab

Secara umum perkembangan bayi pada usia 3 bulan sudah dapat mengangkat dan menahan kepala. Bila bayi belum mampu mengangkat kepalanya secara tegak sampai usia bayi 6 bulan, jangan anggap remeh dan segera saja periksakan pada dokter terdekat. Sebab segala kemungkinan bisa saja terjadi termasuk bayi mengalami kelainan pada otot rangkanya.

Jikalau bayi belum juga mampu menjaga dan mengkoordinasikan keseimbangan pada usia ini. Mungkin saja banyak faktor yang menyebabkanya, namun adanya gangguan atau bahkan kelainan pada fungsi pengatur keseimbangan atau organ Vestibular yang terdapat pada telinganya harus menjadi perhatian utama. Segera periksakan kesehatan telinga bayi sebab penanganan lebih dini mampu mengurangi resiko yang mungki dapat ditimbulkan.

Faktor yang Berpengaruh Diantaranya:

1. Faktor bawaan dan Lingkungan

Banyak faktor yang mempengaruhi bayi mengalami keterlambatan pada perkembangan motoriknya. Seperti karena disebabkan faktor bawaan dan juga lingkungan yang memungkinkan bayi mengalami keterlambatan. Apalagi bila orang tua terlampau membatasi gerak dan aktifitas bayi seperti selalu menggendongnya dan tidak membiarkan bayi bereksplorasi dengan tubuhnya. Misalnya, bayi lebih sering di letakan di ayunan atau kereta bayi (stroller). Tentu saja bayi hanya memiliki kesempatan yang terbatas untuk mempelajari gerakan tubuhnya. Otomatis perkembangannya pun jadi ikut terhambat. (Baca Juga: Cara mendidik anak agar percaya diri dan cerdas)

2. Faktor Kecukupan Gizi

Kecukupan nutrisi yang masuk kedalam tubuh bayi penting kaitannya untuk membantu tumbuh kembang bayi menjadi lebih maksimal. Cara menaikkan berat badan bayi seringkali diupayakan agar jangan sampai terkena penyakit akibat kekurangan gizi pada bayi tersebut. (Baca Juga: Manfaat kolostrum untuk Bayi baru lahir)

3. Faktor “Kematangan”(Maturation)

Ada juga anggapan dari beberapa Ahli bahwa faktor kematangan inilah yang justru lebih berpengaruh. Sebab setiap bayi memiliki tingkat kematangan berbeda, istilahnya mau sesering apapun dilatih dan distimulasi namun bila memang belum “matang“, hasilnya akan tetap sama saja tidak ada pengaruhnya. Dan mungkin saja orang tua telah melakukan banyak cara agar bayi cepat duduk.

Jadi, biarkan bayi mengikuti irama perkembangannya sendiri, sebab bayi akan tumbuh menjadi lebih gembira dan sehat karena ia mersa bebas dan tanpa tekanan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn