Penyakit campak pada bayi memang sangat menakutkan. Meskipun penyakit ini sangat umum ketika bayi tidak mendapatkan vaksin, namun dampak komplikasi bisa menyebabkan masalah yang serius. Bayi dan anak-anak yang belum mendapatkan vaksin campak, sangat mungkin untuk terkena penyakit campak. Mengenali gejal awal bisa membuat orang tua lebih perhatian dan cepat untuk mencari bantuan medis. Campak bagi ibu hamil juga berpengaruh pada kesehatan bayi yang dilahirkan. (baca juga: bahaya campak jerman bagi ibu hamil)
Berikut ini gejala campak pada bayi yang harus diperhatikan orang tua:
Pada umumnya ketika gejala awal campak menyerang bayi, maka demam bisa menjadi tanda pertama. Demam pada bayi sering dianggap sebagai kondisi yang sangat biasa, mengingat sistem kekebalan tubuh belum sempurna. Demam menjadi pertanda bahwa virus sedang menyerang dan menyebabkan infeksi pada tubuh bayi. Perhatikan suhu normal bayi dan perubahan suhu bayi ketika demam. Jika demam berlangsung lebih dari 24 jam maka Anda membutuhkan bantuan medis. Selain itu ibu juga bisa mengurangi resiko demam berat dengan cara mengatasi demam pada bayi sebelum terlambat.
Hidung meler atau berair biasanya sering dianggap sebagai kondisi pilek pada bayi atau flu. Bahkan juga sering dianggap sebagai alergi yang mungkin diderita oleh bayi. Hidung meler seperti flu menjadi bentuk komplikasi gejala yang sangat umum ketika bayi terkena infeksi dari virus yang menyebabkan campak. Gejala ini biasanya muncul pada hari kedua setelah demam. Selain itu ketahui apa saja penyebab bayi pilek dan cara mengatasinya sehingga bisa mengurangi gejala hidung meler yang berlebihan.
Bayi yang batuk terus menerus juga menjadi gejala campak yang sangat wajar. Umumnya bayi akan batuk saat hidung masih meler. Batuk ini menjadi tanda bahwa infeksi memang sudah menyerang dan virus berkembang dalam tubuh. Batuk biasanya akan sembuh jika campak sudah keluar dan ada gejala lain. Jika batuk semakin buruk maka lakukan cara mengatasi batuk pada bayi secara alami maupun medis.
Mata merah pada bayi dan berair menjadi gejala lain dari penyakit campak. Gejala ini muncul saat bayi masih batuk atau flu. Bayi akan menjadi sangat lemah dan sering menangis.
Kondisi mata berair dan merah biasanya membuat penularan campak ke bayi lain menjadi lebih cepat. Jadi ibu harus mencari apa penyebab mata merah dan berair pada bayi, apakah itu akibat campak atau bukan.
Semua gejala seperti mata berair dan merah, batuk, hidung meler dan demam akan disertai dengan kondisi bayi yang tidak nafsu makan. Gejala yang tidak menyenangkan ini membuat tubuh bayi tidak nyaman. Bayi mulai tidak nafsu makan jika sudah menerima makanan pendamping ASI. Sementara bayi yang masih menerima ASI biasanya akan tetap minum ASI meskipun jumlahnya sudah menurun. Masalah ini bisa menjadi penyebab berat badan bayi tidak naik dan bayi terlihat sangat lemah.
Beberapa hari setelah berbagai gejala campak pada bayi mulai keluar, maka tubuh bayi akan menjadi sangat lemah. Bayi Anda mungkin tidak berminat untuk bermain dan hanya ingin ada di atas tempat tidur. Bayi juga menjadi sangat rewel karena merasa ada yang tidak nyaman dengan tubuhnya. Terkadang beberapa bayi juga selalu minta untuk digendong. (baca juga: manfaat menggendong bayi)
Beberapa bayi dengan kondisi yang lemah maka juga bisa terkena mual, muntah dan diare. Bayi akan menjadi sangat lemah karena kurang cairan jika ASI tidak tercukupi. Bayi yang menerima susu formula biasanya akan menjadi lebih lemah dibandingkan bayi yang menerima ASI. Beberapa bayi yang mengalami batuk parah maka bagian getah bening bisa menjadi bengkak. Namun ibu harus segera mengetahui apa penyebab diare pada bayi dan mencari solusinya. (baca juga: tips menyusui agar bayi tidak muntah – gumoh pada bayi setelah minum susu)
Beberapa hari setelah semua gejala campak keluar, maka beberapa bagian tubuh bayi mulai keluar bintik koplik. Bintik koplik adalah bintik merah pada kulit bayi dengan bentuk kecil-kecil, merah atau putih dan terlihat seperti pasir yang muncul dari dalam kulit. Bagian pertama yang sering terkena bintik koplik adalah pipi bayi dan selaput lendir yang ada di bagian dalam pipi. Bintik merah ini berbeda dengan biduran pada bayi.
Setelah keluar bintik koplik maka beberapa bagian tubuh bayi juga akan mulai keluar ruam campak. Ruam campak bisa ditemukan pada bagian wajah, leher, punggung, lengan, tangan dan akhirnya ke kaki. Pada tahap ini maka biasanya gejala lain sudah mulai berkurang dan tubuh bayi tidak terlalu demam.
Ruam campak akan terasa gatal dan membuat bayi mulai rewel lagi. Ruam yang menjadi gatal biasanya berlangsung selama 2 sampai 3 hari. Anda bisa meredakan rasa gatal dengan memberikan bedak dingin yang alami. Hindari memberikan salep atau benda cair pada kulit bayi karena kulit bayi masih sangat sensitif.
Setelah ruam merah dan gatal berlangsung selama 5 hari maka semua gejala campak akan menurun. Ini menjadi tanda bahwa campak akan segera sembuh dan bayi pulih seperti semula. Ruam merah akan berubah menjadi coklat. Terkadang beberapa bayi dengan kulit yang sensitif maka kulit akan menjadi bersisik dan kering. Untuk memulihkan kondisi kulit bayi maka tetap berikan bedak dingin hingga sembuh.
Mengapa Bayi Anda Terkena Campak?
Penyakit campak adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus rubeola. Virus ini sangat mudah menular lewat udara baik dari batuk atau bersin yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi campak. Bayi juga bisa terkena campak dari virus yang disebarkan oleh orang dewasa. Bahkan penyakit campak juga mudah menular lewat kontak kulit dengan penderita campak. Jika bayi Anda berada dalam satu ruangan dengan bayi atau orang dewasa yang terkena campak, maka resiko bayi terkena campak juga sangat besar. Setelah bayi Anda terkena virus campak, maka setelah 10 hari berbagai gejala awal hingga akhir baru akan muncul.
Bagaimana Mencegah Campak pada Bayi?
Saat ini satu-satunya cara untuk mencegah campak pada bayi adalah dengan memberikan imunisasi campak pada bayi. Vaksin ini menjadi salah satu vaksin wajib yang telah tersusun dalam program vaksin pada bayi. Vaksin didapatkan dari virus campak yang masih hidup dan kemudian diolah dengan metode khusus agar menjadi lemah. Ketika vaksin sudah masuk ke dalam tubuh maka bayi tidak akan terkena campak. Bahan virus hidup yang dilemahkan ini akan meningkatkan respon imunitas tubuh bayi sehingga bisa melawan infeksi dari virus campak. Efek ringan dari vaksin biasanya menyebabkan bayi demam dan ruam merah yang ringan. Umunnya efek ini tidak berbahaya untuk bayi. Cara ini juga akan mencegah berbagai bahaya bayi tidak imunisasi. Lakukan imunisasi di tempat yang direkomendasikan oleh dokter untuk menghindari bahaya imunisasi akibat vaksin palsu.
Mengenali gejala awal campak bisa membantu menurunkan resiko berat atau komplikasi dari penyakit campak pada bayi. Jadi semua orang tua yang merawat bayi sebaiknya tidak meremehkan berbagai gejala campak yang mirip seperti gejala flu pada bayi.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…