Pneumonia pada bayi merupakan salah satu jenis penyakit yang sering terjadi pada bayi. Tidak hanya pada bayi yang sudah memiliki perkembangan sehat selama satu tahun setelah dilahirkan, namun juga pada bayi yang baru lahir. Penyakit ini sering muncul bersama dengan gejala atau kondisi penyakit lain sehingga sulit untuk melakukan deteksi kecuali dengan pemeriksaan yang tepat dari dokter. Perkembangan organ tubuh bayi setelah lahir yang lebih lambat bisa disebabkan oleh pneumonia. Dibawah ini adalah beberapa informasi mengenai penyakit pneumonia pada bayi.
Informasi perkembangan bayi:
Apa itu pneumonia?
Pneumonia merupakan sebuah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus dan menyerang pada bagian paru-paru. Awalnya penyakit ini sering menyebabkan bayi mudah sakit seperti demam atau batuk. Gejalanya memang hampir sama seperti pilek pada bayi namun biasanya bertahan dalam waktu yang lebih lama. Bayi yang terkena pneumonia tanpa perawatan yang tepat bisa terkena pneumonia yang parah sehingga sulit untuk bertahan. Sementara perawatan yang tepat bisa mengembalikan masa pertumbuhan bayi. (baca: cara mengatasi pilek pada bayi – obat pilek bayi)
Pada dasarnya penyebab utama pneumonia adalah infeksi yang terjadi akibat serangan bakteri, virus atau jamur. Semua penyebab infeksi ini menyerang paru-paru karena sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah. Berikut ini beberapa penyebab utama pneumonia sesuai dengan jenisnya.
Infeksi akibat jenis bakteri Streptococcus pneumoniae paling sering terjadi pada bayi. Infeksi ini bisa disebabkan akibat flu atau pilek pada bayi yang baru lahir atau sudah berumur beberapa bulan. Bahkan infeksi ini bisa terjadi pada anak-anak. Infeksi akibat bakteri ini bisa terjadi pada salah satu bagian paru-paru yaitu bagian lobus. Namun juga bisa terjadi pada kedua bagian lobus sehingga pneumonia menjadi lebih berat.
Pneumonia juga bisa disebabkan karena infeksi dari organisme sejenis seperti Mycoplasma pneumoniae. Infeksi ini biasanya akan menyebabkan beberapa gejala yang ringan pada bayi seperti penyakit demam pada bayi. Namun bayi perlu mendapatkan perawatan yang lebih cepat termasuk mendapatkan ASI untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. (baca: manfaat ASI untuk bayi – manfaat kolostrum bagi bayi baru lahir)
Bayi yang terlahir prematur dan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih rendah bisa terkena jenis pneumonia akibat infeksi jamur. Biasanya bayi yang terlahir prematur masih memiliki paru-paru yang rentan sehingga kesehatannya juga akan menurun. Jamur yang terdapat pada lingkungan tidak sehat bisa menyerang sistem pernafasan bayi.
Informasi bayi prematur:
Pneumonia yang terjadi pada bayi juga bisa disebabkan karena virus. Virus ini biasanya akan menyebabkan pilek atau flu pada bayi. Ini termasuk jenis pneumonia yang paling sering terjadi pada anak-anak yang berumur dibawah 5 tahun termasuk bayi. Jenis pneumonia ini juga mudah menyebar dan terkadang menjadi serius sehingga membutuhkan perawatan komplek di rumah sakit.
Bayi yang baru lahir juga bisa terkena pneumonia dari infeksi bakteri seperti kelompok B streptococcus. Infeksi ini bisa didapatkan sejak lahir atau pada saat bayi baru lahir. Perawatan yang serius diperlukan untuk membersihkan infeksi pada paru-paru bayi sehingga bayi bisa lebih sehat. Kemungkinan bayi yang baru lahir juga harus membutuhkan perawatan di ruangan khusus untuk mencegah infeksi yang lebih berat.
Pneumonia yang disebabkan oleh infeksi baik dari virus, bakteri atau jamur biasanya akan menyebabkan batuk pada bayi. Batuk pada bayi biasanya akan bertahan selama beberapa hari atau lebih lama. Jika sudah memburuk maka batuk bisa disertai dengan lendir atau kotoran. Terkadang bayi juga sulit untuk mengeluarkan lendir sehingga sulit untuk mengetahui apakah bayi terkena pneumonia atau tidak. Untuk mengatasi gejala ini maka ibu bisa melakukan cara mengatasi batuk pada bayi secara alami dan cara mengobati batuk berdahak pada bayi.
Batuk yang berat terkadang menyebabkan bayi mengalami kondisi yang buruk. Masalah ini kemudian akan membuat bayi tidak memiliki nafsu yang baik untuk minum ASI atau susu formula. Bayi Anda akan terlihat kurang sehat sehingga sangat lemah. Bayi menangis terus menerus karena merasa tubuh tidak sehat. Jika bayi sama sekali tidak mau minum ASI maka bisa menyebabkan dehidrasi dan bayi kekurangan cairan. (baca: tips menyusui agar bayi tidak muntah – cara agar bayi mau minum susu formula)
Informasi cara menyusui:
Informasi ASI perah:
Demam pada bayi selalu muncul kapan saja dan ini menjadi adanya tanda infeksi yang sudah terjadi pada paru-paru bayi. Terlebih jika bayi sudah mengalami batuk selama beberapa hari, atau batuk menjadi berlendir. Jika batuk sudah mulai mengeluarkan kotoran berwarna coklat maka ini juga bisa menyebabkan demam yang buruk. Demam harus segera ditangani sebab bayi bisa mengalami kejang demam. (baca: cara mengatasi demam pada bayi – menjemur bayi saat demam)
Jika sudah memburuk maka pneumonia bisa menyebab bayi kekurangan cairan. Kondisi ini akan menyebabkan bayi tidak bisa buang air kecil seperti biasa. Terlebih jika bayi sudah tidak mau minum ASI seperti biasa.
Infeksi yang terjadi pada bagian paru-paru juga bisa menyebabkan bayi memiliki saluran pernafasan yang buruk. Kondisi ini bisa membuat bayi menjadi tidak nyaman saat bernafas. Perubahan ini bisa ditandai dengan nafas bayi yang berbunyi seperti bunyi bersiul atau terasa berat. Nafas yang berat juga menjadi salah satu tanda kelainan jantung pada bayi baru lahir dan gejala asma pada bayi
Baca juga:
Karena kondisi saluran pernafasan yang buruk pada bayi maka bisa menyebabkan nafas bayi menjadi lebih cepat. Kondisi ini bisa menyebabkan pernafasan bayi menjadi cepat dan Anda bisa melihatnya dari perubahan gerakan pada kulit dan tulang rusuk. Bahkan Anda bisa merasakan perubahan gerakan yang sangat cepat pada bagian tulang rusuknya saat bayi menghirup udara.
Infeksi yang terjadi pada bagian paru-paru akan menyebabkan bayi mendapatkan oksigen yang tidak cukup. Tidak hanya terjadi pada semua organ bayi tapi juga semua bagian jaringan tubuh bayi. Hal ini bisa ditandai dengan perubahan warna biru pada bagian bibir dan kuku. Kondisi ini memang sama seperti penyakit jantung pada bayi yang menyebabkan semua bagian tubuh tidak mendapatkan sirkulasi darah dan oksigen yang cukup.
Beberapa bayi yang sudah mengalami infeksi berat juga bisa mengalami mual, muntah dan diare. Mual dan muntah bisa ditandai dengan cepat seperti bayi yang selalu gumoh setelah minum susu. Sedangkan diare terjadi akibat bayi sudah tidak bisa mencerna asupan makanan dengan baik. Bakteri yang menyerang pada bagian paru-paru juga bisa membuat organ pencernaan mengembangkan infeksi yang sama. Jika bayi sudah sangat lemah maka harus segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan perawatan.
Baca juga: cara mengobati bayi mencret – cara mengatasi diare pada bayi – penyebab diare pada bayi
Pada orang dewasa pneumonia bisa diobati di rumah sesuai dengan kondisinya. Namun pada bayi sebaiknya pneumonia dirawat di rumah sakit, agar pemberian obat bisa dilakukan secara teratur dan kondisi bayi bisa diperhatikan oleh pihak medis dengan baik. Berikut ini beberapa langkah perawatan yang diperlukan.
Pneumonia pada bayi memang bisa menjadi penyakit komplikasi yang berbahaya. Sebelum semua ini terjadi maka menjaga kesehatan bayi agar tidak mudah sakit memang penting. Orang tua juga harus memperhatikan kesehatan dan lingkungan tempat tinggal bayi.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…