Categories: Kesehatan Bumil

8 Penyebab Hamil 6 Bulan Perut Kecil dan Bahaya Tidak?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Salah satu ciri ciri janin sehat 1-9 bulan adalah ukuran perut ibu yang sesuai dengan perkembangan janin. Banyak ibu yang berpikir jika bayi yang tumbuh dengan baik di dalam rahim akan memiliki berat badan yang lebih besar. Pertimbangan ukuran rahim yang sesuai dengan usia kehamilan juga banyak dipikiran oleh ibu. Sebenarnya dokter akan melakukan cara menghitung usia kehamilan sejak adanya ciri ciri orang hamil.  Dalam pemeriksaan kehamilan juga bisa membantu ibu dan dokter untuk menemukan tanda kelainan janin sejak dini. Setiap ibu bisa memiliki kehamilan yang berbeda, termasuk dengan ukuran perut. Ada ibu yang hamil muda dan perutnya terlihat besar. Lalu ada juga ibu yang sudah hamil tua dan tetap memiliki perut yang kecil, misalnya saat usia kehamilan sudah 6 bulan. Lalu ada penyebab hamil 6 bulan perut kecil dan apakah kondisi ini berbahaya? Simak informasi berikut ini.

Penyebab Hamil 6 Bulan Perut Kecil

  1. Tinggi badan ibu hamil

Setiap wanita yang tinggi atau pendek bisa mengalami bentuk perut yang berbeda ketika sedang hamil. Ibu hamil yang pendek biasanya akan memiliki bentuk perut yang lebih besar dan terlihat terdorong ke depan. Pertumbuhan rahim akan terlihat lebih cepat ke depan daripada ke atas. Ini semua sesuai dengan fisik ibu karena tidak banyak ruang untuk pertumbuhan rahim. Dan semua ini akan terjadi sejak awal hingga usia kehamilan lebih dari 6 bulan. Sementara itu ketika ibu hamil memiliki tinggi badan yang ideal dan atau sangat tinggi maka rahim akan tumbuh ke atas. Janin akan menempati rahim yang lebih longgar. Ini yang akan menjadi penyebab perut ibu tetap kecil meskipun sudah hamil 6 bulan.

  1. Kehamilan pertama

Kehamilan pertama dan kedua bisa menjadi hal yang sangat berbeda. Untuk ibu hamil yang baru pertama kali hamil maka biasanya bentuk perut akan lebih kecil. Hal ini disebabkan karena otot perut dan rahim yang masih ketat dan tidak terlalu longgar. Terkadang karena kondisi ini maka biasanya ibu akan mengalami rasa tegang. Tapi kondisi kram perut saat hamil muda normalkah? Maka biasanya dokter akan menyatakan bahwa itu kondisi yang sangat wajar pada kehamilan pertama. Terlebih jika tubuh ibu hamil memang tinggi maka kram perut mungkin akan lebih sering terjadi.

  1. Posisi bayi yang bergerak

Ketika usia kehamilan sudah memasuki akhir trimester kedua maka biasanya janin akan lebih banyak bergerak. Beberapa janin sangat aktif dan selalu mencari posisi dibawah. Terkadang juga janin juga bisa bergerak dengan beradu punggung dengan ibu hamil. Terlebih jika tubuh ibu hamil sangat tinggi. Saat berada dalam posisi ini maka akan merasa  nyeri pinggang saat hamil. Tapi ini juga kondisi yang sangat normal dimana perut ibu akan terlihat lebih rata. Tapi ibu harus waspada dengan adanya masalah janin terlilit tali pusat. Perubahan posisi janin yang terlalu ke bawah juga bisa menjadi penyebab kesemutan pada ibu hamil akibat aliran darah yang terhambat dari jantung ke kaki ibu juga sebaliknya.

  1. Organ perut menyesuaikan rahim ibu

Saat ibu hamil maka ada banyak hal yang terjadi pada perut. Bayi akan membawa plasenta, tali pusat dan cairan ketuban. Kemudian semua itu akan tumbuh bersama dengan bayi di dalam rahim. Akhirnya rahim akan membesar kemudian semua organ seperti usus, lambung dan bagian lain akan menyesuaikan dengan perkembangan rahim. Saat organ pencernaan terdorong ke atas atay ke sisi samping maka perut ibu juga akan terlihat lebih kecil. Dan perubahan organ pencernaan ini juga menjadi penyebab Ibu hamil susah BAB tapi bisa diobati dengan obat sembelit untuk ibu hamil agar cepat sembuh.

  1. Kehamilan lebih dua kali

Sebenarnya ada banyak jenis KB yang bisa dipilih oleh ibu untuk mencegah kehamilan yang terlalu sering dan jarak lahir yang tidak baik untuk rahim ibu. Tapi semua itu bisa menyebabkan beberapa hal buruk termasuk seperti bahaya KB suntik dan menstruasi lama setelah KB suntik. Jadi akhirnya ibu hanya mencoba KB secara alami. Saat kehamilan lebih dua kali maka otot perut dan rahim bisa sangat elastis. Kondisi kehamilan selanjutnya sudah bisa disesuaikan dengan kondisi rahim. Akhirnya ketika kehamilan sudah berusia lebih dari 6 bulan maka bentuk perut ibu tetap kecil. Ibu hamil yang aktif dan lincah biasanya juga memiliki ukuran perut yang lebih kecil.

  1. Pengaruh air ketuban

Selama 20 minggu pertama kehamilan maka air ketuban akan di produksi oleh tubuh ibu. Tapi setelah itu maka bayi sendiri yang akan menghasilkan air ketuban. Air ketuban berasal dari urin dan cairan paru-paru bayi. Terkadang beberapa ibu hamil memiliki air ketuban yang terlalu sedikit sehingga bisa membuat bentuk perut ibu lebih langsing. Dalam pemeriksaan antenatal care maka dokter akan melihat apakah jumlah cairan ketuban masih normal atau tidak. Jika tidak ada ciri ciri air ketuban kering atau ciri ciri air ketuban pecah merembes maka kondisi kehamilan akan dinyatakan normal.

  1. Ukuran janin

Sesuai dengan perkembangan janin 6 bulan maka ukuran perut ibu juga bisa diperhatikan. Umumnya saat itu bayi sudah hampir sempurna tapi belum memiliki sistem organ dalam yang siap dilahirkan. Jika terjadi kelahiran prematur maka biasanya bayi juga akan mengalami beberapa komplikasi. Sementara untuk masalah bayi besar dalam kandungan saat kehamilan baru berusia 6 bulan maka perut ibu akan terlihat lebih besar. Jadi perut kecil ibu tidak selalu menjadi tanda ada bahaya pada janin. Kecuali jika ibu sudah merasakan berbagai tanda janin tidak berkembang maka harus segera mendapatkan pertolongan.

  1. Adanya kelainan genetik janin

Ada banyak penyakit genetik yang menjadi penyebab bayi lahir cacat dan juga penyebab kelainan kongenital non genetik. Kondisi ini harus mendapatkan pengawasan dari dokter yang merawat. Beberapa bayi yang bermasalah memiliki perkembangan berat badan yang rendah. Kemudian setelah lahir juga bisa mengalami kondisi yang buruk. Masalah genetik bisa terjadi karena garis keturunan dari kedua orang tua atau kondisi yang dipengaruhi oleh kromosom janin, seperti misalnya kelainan kromosom pada janin.

Hamil 6 Bulan Perut Kecil,Bahaya atau Tidak?

Pada dasarnya ukuran perut yang tetap kecil saat hamil 6 bulan tidak bisa menjadi kesimpulan jika janin sehat atau tidak. Pemeriksaan kehamilan secara rutin tetap diperlukan untuk mengawasi pertumbuhan janin. Selama pertumbuhan janin normal maka hamil 6 bulan perut kecil tetap tidak masalah dan tidak berbahaya. Kecuali ada masalah pada kondisi kesehatan ibu hamil sejak awal kehamilan yang berpengaruh pada janin.

Nah itulah berbagai informasi mengenai kondisi hamil 6 bulan perut kecil. Anda tidak bisa menyimpulkan apakah kondisi ini berbahaya atau tidak, kecuali berdasarkan pemeriksaan dokter yang merawat.

Recent Posts

3 Tips Agar Embrio Menempel di Dinding Rahim

Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…

8 months ago

4 Ciri-ciri Masa Subur untuk Haid Tidak Teratur

Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…

8 months ago

5 Tanda Embrio Transfer Gagal

Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…

9 months ago

4 Hal yang Harus Diperhatikan Terkait Suntik Hormon untuk Hamil

Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…

9 months ago

HCG : Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya

Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…

9 months ago

12 Ciri-ciri Hormon HCG Meningkat

Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…

9 months ago