Mungkin seringkali kita mendengar antibiotik, sebenarnya apa itu antibiotik? Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri ataupun parasit. Antibiotik hanya bisa kita dapatkan menggunakan resep dari dokter, antibiotik hanya digunakan untuk mengobati infeksi dari bakteri. Jadi tidak bisa digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus seperti flu, demam, batuk pilek, atau DBD. Penyakit yang disebabkan virus ada obatnya sendiri. Antibiotik juga dapat diberikan melalui beberapa cara seperti obat telan, krim, lotion, tetesan, dan suntikan dan itu diberikan pada orang sesuai dengan infeksinya. Selain itu antibiotik juga memiliki berbagai macam jenis, dan setiap jenis mengobati infeksi bakteri yang berbeda-beda. Oleh karena itu ada baiknya kita mengetahui jenis-jenisnya dan fungsinya dengan baik.
Baca:
Jenis – jenis antibiotik
Sebelumnya kita membahas sekilas tentang antibiotik, antibiotik memiliki banyak macam jenis dan fungsi masing-masing. Untuk itu ada baiknya jika kita mengetahuinya, beberapa di bawah ini adalah jenis-jenis antibiotik dan fungsinya :
Contoh : Penicillin V, Amoxcillin, Fluclocillin, Ampisillin, Penicillin G, Nafcillin, Oksacillin.
Pencillin adalah antibiotik yang mengatasi masalah infeksi seperti infeksi kulit, infeksi saluran kemih, radang tenggorokan, sakit gigi, telinga, dan mata. Pencillin ini adalah jenis antibiotik yang sering masyarakat umum gunakan, namun beberapa orang mengalami alergi dengan antibiotik ini dan beberapa bakteri bahkan sudah kebal dengan penicillin karena antibiotik yang satu ini sudah sering digunakan.
Baca:
Contoh : Tetracilline, Doxycilline, Minocilline.
Antibiotik tetracillin biasanya digunakan untuk mengobati jerawat atau jerawat yang sudah parah. Selain itu tetracillin juga digunakan untuk mengobati infeksi pada saluran kemih, saluran pernapasan, dan infeksi pada saluran telinga. Namun tetracillin memiliki efek samping bagi orang yang alergi terhadapnya seperti permasalahan pada perut dan kepekaan cahaya, bahkan lebih parah bisa menyebabkan kerusakan pada hati dan ginjal.
Baca:
Contoh : Eritromisin, Klaritomisin, Azitromisin, Sipiramisin.
Makrolida ini biasa digunakan sebagai pengganti penicillin pada orang yang alergi terhadap penicillin, antibiotik yang satu ini berfungsi untuk mengatasi infeksi pada paru-paru dan lambung. Namun makrolida juga memiliki efek samping yang hampir sama seperti tetracillin, makrolida juga bisa menyebabkan pengguna yang alergi mengalami diare, dan mual.
Baca: obat maag untuk ibu menyusui – obat diare pada ibu menyusui – bahaya kopi untuk ibu menyusui
Contoh : Gentamisin, Neomisin, Streptomisin, Amikasin, Tobramisin.
Antibiotik ini hanya diberikan dalam bentuk suntik maupun dalam bentuk tetes. Antibiotik ini biasanya hanya digunakan untuk mengatasi penyakit berat seperti pneumonia, tifus, atau meningitis. Dan jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. (baca: gejala tifus pada anak – macam macam infeksi masa nifas – gejala meningitis pada bayi)
Contoh : Gantrisin
Fungsi dari antibiotik ini hampir sama dengan penicillin, sudah terbukti ampuh untuk mengobati infeksi yang ada pada ginjal. (baca: obat biduran untuk ibu menyusui – obat alergi untuk ibu menyusui – bolehkah ibu menyusui minum jamu)
Contoh : Ciproflaxin, Enoxacin, Levofloxacin, Ofloxacin.
Yang satu ini adalah jenis antibiotik terbaru, dan bisa langsung membunuh bakteri ketika proses sintesis DNA. Antibiotik ini digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernapasan dan kandung kemih, dan dikonsumsi secara oral. Namun memiliki efek samping jika mengkonsumsinya berlebihan.
Antibotik Yang Aman Dikonsumsi Ibu Menyusui
Beberapa antibiotik memang memiliki efek samping dan dampak yang bisa membahayakan jika kita mengkonsumsinya secara berlebihan. Setelah kita membahas jenis antibiotik yang tidak aman dan berbahaya bagi ibu menyusui sekarang kita akan membahas antibiotik yang boleh atau aman dikonsumsi Anda yang sedang dalam tahap menyusui. Apa saja jenisnya? Simak beberapa ulasan di bawah ini!
Antibiotik yang pertama yang aman untuk dikonsumsi ibu menyusui dan ibu hamil adalah antibiotik dari jenis penicillin yaitu amoxicillin dan juga ampicillin. Kedua jenis obat ini paling sering diproduksi dan seringkali digunakan masyarakat luas untuk mengatasi gangguan kesehatan yang disebabkan oleh beberapa bakteri seperti misalnya sakit gigi atau radang tenggorokan. Selama ini amoxicillin dan ampicillin tidak menunjukkan efek yang berbahaya bagi ibu menyusui ataupun ibu hamil, jadi aman untuk Anda konsumsi jika Anda sedang dalam masa menyusui. Namun jika ada gejala yang keluar setelah mengkonsumsi kedua obat ini segera konsultasikan kepada dokter karena mungkin saja Anda alergi terhadap penicillin. Baca Juga: Bahaya Amoxicillin bagi Ibu Hamil , Amankah Albothyl Untuk Ibu Menyusui)
Antibiotik ini masuk ke dalam jenis makrolida dan berfungsi untuk mengobati penyakit infeksi pada ginjal dan lambung. Beberapa ibu menyusui yang mengkonsumsi ini terbukti tidak mengalami efek samping yang berbahaya. Namun juga perlu anda konsultasikan kepada dokter sebelum Anda mengkonsumsinya.
Baca juga:
Antibiotik Yang Tidak Boleh Dikonsumsi Oleh Ibu Menyusui atau Ibu Hamil
Setelah mengetahui jenis-jenis dari antibiotik sekarang waktunya kita membahas tentang antibiotik yang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu menyusui atau ibu hamil mengingat ada beberapa jenis antibiotik yang memiliki efek samping dan bahkan bisa membahayakan ibu-ibu yang sedang menyusui atau ibu hamil. Simak beberapa ulasan di bawah ini!
Obat ini dilarang untuk dikonsumsi ibu yang sedang menyusui ataupun ibu mengandung. Antibiotik ini memiliki resiko dari efek samping yang tidak bisa disepelekan, antibiotik ini jika dikonsumsi ibu menyusui bisa menyebabkan efek berkurangnya pendengaran dan yang lebih parah bisa merusak ginjal.
Informasi ASI perah:
Yang kedua adalah antibiotik jenis tetracillin, sebaiknya ibu menyusui dan ibu hamil tidak mengkonsumsi obat jenis ini karena antibiotik tetracillin ini bisa merusak hati si ibu, dan bisa merusak pertumbuhan tulang dan gigi bayi ketika Anda sedang mengandung. Sebaiknya menjauhi tetracillin supaya tidak mengalami efek samping yang kami sebutkan tadi.
Informasi ASI:
Jenis antibiotik yang satu ini digunakan untuk mengobati infeksi pada vagina, kulit, dan saluran pernapasan. Sebaiknya ibu yang sedang menyusui menjauhi metronidazol karena antibiotik yang satu ini karena dapat mempengaruhi jumlah produksi ASI.(baca: obat disentri pada anak – obat mencret untuk ibu hamil – obat diare pada ibu menyusui)
Yang keempat adalah sulfonamid, antibiotik ini digunakan untuk mengobati beberapa infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti misalnya keputihan, rasa gatal dan panas. Obat ini dikhusukan untuk mengobati bakteri yang ada pada vagina, sebaiknya ibu menyusui menjauhi obat ini karena dapat menyebabkan hemolisis dan ikterus. (baca: cara menaikkan trombosit pada bayi – penyebab bibir sumbing pada janin)
Itu dia beberapa ulasan mengenai antibiotik untuk ibu menyusui, berhati-hatilah setiap akan mengkonsumsi obat-obatan. Lihat dulu jenisnya dan cari dulu informasi apakah obat yang akan Anda konsumsi itu berbahaya bagi Anda dan bayi Anda atau tidak. Jika memang gangguan kesehatan yang Anda alami tidak terlalu darurat sebaiknya jangan konsumsi antibiotik. Tapi jika memang terpaksa untuk mengkonsumsi antibiotik yang harus Anda lakukan adalah pergi ke dokter anak atau dokter kandungan dan berkonsultasi apakah antibiotik yang akan Anda konsumsi ini aman atau tidak? Menimbulkan efek samping yang serius bagi Anda dan ASI yang dikonsumsi oleh buah hati Anda atau tidak?
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…