Campak sesungguhnya merupakan sebuah penyakit yang sangat menular, biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit ini dapat menjangkiti siapa saja yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah, seperti bayi, anak -anak juga dewasa misalnya wanita hamil. Umumnya gejala penyakit campak akan muncuk setelah 1 atau 2 minggu terjangkit virus, dan gejala yang paling mudah dikenali ialah munculnya ruam kemerahan pada kulit penderita. (Baca juga: Bahaya Campak Jerman Bagi Ibu Hamil , Cara Pemeriksaan TORCH pada Ibu Hamil)
Gejala campak pada bayi dapat memgakibatkan resiko kesehatan yang serius bila tidak tertangani dengan serius dan tepat. Misalnya saja demam tinggi berkisar 38 derajat celcius, mata terlihat memerah disertai munculnya bintik merah pada kulit bayi yang membuat bayi tidak nyaman. Demam merupakan tanda bahwa tubuh sedang melakukan pelawanan terhadap serangan virus, dan ibu tak perlu khawatir berlebihan. Berikut beberapa cara mengatasi demam pada bayi yang diakibatkan oleh virus campak.
Perlu diingat bahwa demam merupakan mekanisme tubuh secara alami dalam melawan penyakit yang ada di dalam tubuh. Sehingga para orang tua tak perlu terlalu khawatir berlebihan. Namun jika perawatan dirumah tak membuahkan hasil atau justru memburuk barulah orang tua membawa bayi ke petugas medis terdekat. Namun campak sesungguhnya akan sembuh dengan sendirinya terutama jika kekebalan tubuh pada bayi sangat baik. (Baca Juga: Cara Mengatasi Demam Kejang pada Anak)
Umumnya bayi akan segera sembuh dari campak dalam hitungan hari dan jarang mengakibatkan komplikasi lainnya bila sistem kekebalan tubuhnya baik. Namun terkadang pada sebagian bayi yang memang memiliki masalah pada sistem kekebalan tubunya, komplikasi mungkin terjadi. Berikut beberapa tanda bila terjadi masalah serius, diantaranya:
(Baca juga: Kejang Demam pada Anak , Penyebab Step pada Bayi)
Sesungguhnya virus campak dapat dengan mudah diatasi maupun dihindari. Namun ada beberapa golongan yang dapat dengan mudah terkena atau tertular virus campak, sebagai berikut:
Sesungguhnya rentang usia berapa pun semua dapat tertular virus campak tergantung pada kekebalan tubuh masing – masing. Pada seseorang yang pernah tertular virus serta telah berusia lebih dari satu tahun dan sehat memiliki risiko yang lebih kecil timbulnya komplikasi akibat campak. (baca juga: Gejala Bronkhitis Pada Anak , Bahaya Batuk Untuk Bayi)
Menurut penelitian, 1 dari 15 anak yang menderita campak bisa saja mengalami beberapa komplikasi pada tubuhnya. Dan secara umum komplikasi tersebut diantaranya, sebagai berikut.
(baca juga: Gejala Diare Pada Bayi , Penyebab Sariawan Pada Bayi)
Pencegahan campak biasanya dilakukan dengan pemberian vaksinansi sejak usia dini. Menurut anjuran yang diberikan oleh pemerintah ada dua bentuk pilihan penberian vaksin campak pada bayi.
Vaksinasi MMR sendiri merupakan sebuah vaksin gabungan yang diberikan sebagai pencegahan penularan virus campak, gondongan, maupun campak Jerman.
(baca juga: Imunisasi Polio , Bahaya Bayi Tidak Imunisasi)
Pada umumnya bayi baru lahir memiliki antibodi yang didapat dari sang ibu, terutama jika ibu pernah mendapatkan imunisasi campak atau pernah mengalami campak sebelumnya. Antibodi yang didapat akan digunaka untuk melindungi tubuh bayi dari serangan penyakit termasuk dari penularan virus campak. Karenanya pemberian imunisasi campak dilakukan saat bayi berusia kurang lebih 9 bulan, hal ini sanga penting bagi bayi jadi para orang tua tak boleh
Baca juga:
Campak merupakan sebuah penyakit sangat mudah menular dan hampir tak pandang bulu. Jika bayi tertular penyakit campak, jauhkan dari orang – orang disekitarnya terutama bila ruam ditubuh mulai muncul. Demam biasa muncul sebagai perlawanan terhadap infeksi yang menyerang. Yang perlu ibu ingat ialah jangan panik karena demam tidak berbahaya, usahakan buat bayi nyaman dan berikan nutrisi yang cukup agar proses penyembuhan berjalan lancar. Demikian pembahasan mengenai Cara Merawat Bayi Demam Campak semoga bermanfaat. (Baca juga: Cara Mengatasi Demam pada Anak , Cara Merawat Bayi Baru Lahir)
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…