Categories: Kesehatan Bayi

22 Penyebab Bayi Muntah dari Hidung dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Terkadang, bayi terlihat mengeluarkan ASI yang telah diminum atau gumoh dari hidungnya. Meskipun bayi tidak terlihat kesakitan dan menunjukkan ekspresi yang biasa, namun kondisi ini bisa mebuat orangtua khawatir, khususnya bagi para orangtua yang baru saja memiliki bayi. Muntahan susu yang keluar dari hidung bayi biasanya terlihat mengalir, jumlahnya sedikit, dan tidak menyembur. Biasanya, penyebab akan hal ini merupakan hal yang normal, terutama bagi bayi yang baru saja lahir.

Baca juga:

Namun, dalam kondisi tertentu, ada juga bayi yang mengalami muntah susu dalam jumlah banyak, wajah bayi terlihat memerah, keluar menyembur, bayi menangis rewel, dan terlihat kesakitan. Gejala ini biasanya terjadi karena adanya gangguan pada bayi dan harus segera diatasi penyebabnya.

Sebenarnya, apakah penyebab bayi muntah dari hidung? Ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya, dari mulai penyebab yang normal hingga penyebab yang mengindikasikan adanya gangguan dalam tubuh bayi. Orangtua perlu mempelajari penyebab bayi muntah dari hidung agar dapat melakukan penanganan dan memutuskan solusi yang tepat demi menjaga keselamatan dan kesehatan bayi.

Penyebab Bayi Muntah dari Hidung

Sebelumnya, perlu dibedakan pengertian antara gumoh dan muntah. Gumoh adalah cairan yang keluar dari tubuh bayi berupa cairan putih kental, jumlahnya banyak, dan bayi terlihat rileks serta nyaman saat mengeluarkannya. Dalam bahasa sehari-hari, gumoh juga biasa disebut dengan muntah bayi. Sementara muntah adalah cairan yang keluar dari perut bayi dalam jumlah banyak, disertai dengan semburan, bertekanan kuat, dan bayi merasa kesakitan saat megeluarkannya. Jika muntah yang keluar dari dalam perut bayi memiliki ciri seperti ini, maka ada gangguan dalam sistem pencernaan bayi.

Baca juga:

Muntah bayi atau gumoh lazimnya keluar dari mulut. Namun, ada saat-saat tertentu ketika bayi mengeluarkan gumohnya dari hidung. Di bawah ini akan dipaparkan penyebab bayi muntah dari hidung. Penyebab tersebut bisa bersifat alami dan lazim terjadi terutama pada bayi yang baru saja lazim hingga penyebab yang mengindikasikan adanya gangguan dalam tubuh bayi. Penyebab bayi muntah dari hidung adalah sebagai berikut.

1. Lambung kecil

Lambung bayi, terutama yang baru lahir masih berukuran kecil. Saat bayi menyusu dengan kuat, ada kemungkinan lambung bayi sudah terisi penuh, namun ia masih menyusu. Akibatnya, susu di lambung yang belum mencapai usus terus mengalami penambahan dan bayi mengalami muntah karena lambungnya tidak cukup menampung kelebihan muatan makanan atau ASI.

2. Saluran pernapasan atas dan pencernaan

Sama seperti orang dewasa, bayi juga memiliki sambungan dari ujung hidung bagian dalam dengan ujung tenggorokan. Itulah yang menjadi alasan mengapa kadang-kadang ada air liur, gumoh, bahkan muntah yang keluar dari hidung bayi terutama saat ia selesai menyusu, karena saluran pernapasan atas dan tenggorokan saling berhubungan. Hal ini terjadi lebih sering pada bayi yang baru lahir yang aktivitasnya lebih banyak tidur karena belum bisa duduk.

3. Bersin

Saat bayi bersin, muncul tekanan dari perutnya sehingga mengeluarkan makanan atau susu yang belum sempat masuk lambung melalui mulut dan juga hidung.

Baca juga:

4. Udara dalam perut

Saat bayi menyusu ASI atau menyusu lewat botol dot, ada kemungkinan udara masuk ke dalam tubuhnya. Kelebihan udara dalam perut dapat menimbulkan tekanan sehingga bayi bisa muntah melalui perut maupun hidung.

Baca juga:

5. Posisi bayi menyusu 

Saat ibu menyusui sambil tiduran miring dan bayi menyusu dalam posisi telentang, cairan ASI yang ditelan bayi dapat masuk ke saluran pernapasan, bukannya saluran pencernaan. Keadaan ini akan membuat bayi gumoh atau muntah melalui hidung. Sebaiknya ibu membiasakan diri untuk menyusui bayi sambil duduk agar bayi tidak mengalami gumoh.

Baca juga:

6. Belum sempurnanya klep penutup lambung

Pada lambung manusia, terdapat klep penutup lambung yang dapat membuka dan menutup untuk mengatur masuknya makanan antara saluran pencernaan atas dengan lambung. Pada bayi yang baru lahir hingga di bawah usia satu tahun, klep ini belum berkembang sempurna, sehingga dapat memicu cegukan pada bayi. Cegukan pada bayi dapat menimbulkan makanan bergerak ke saluran pernapasan atas, sehingga bayi bisa mengalami gumoh melalui hidung.

7. Keaktifan bayi

Terkadang, ada bayi yang terus bergerak saat menyusui sehingga menimbulkan tekanan pada perutnya. Tekanan tersebut mendorong bayi untuk muntah ataupun gumoh, baik melalui mulut maupun hidung. Bayi yang terus menangis juga dapat menimbulkan cegukan dan batuk sehingga bayi terpicu untuk mengeluarkan gumoh dari hidung maupun mulutnya.

8. Kekenyangan

Jika asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh bayi terlalu banyak, lambung bayi yang kecil tidak akan sanggup menampungnya. Selain dikeluarkan melalui mulut, kelebihan makanan itu dapat masuk saluran pernapasan atas dan keluar melalui hidung bayi karena hidung, tenggorokan, dan mulut bayi terhubung satu sama lain.

Baca juga:

9. Alergi susu

Alergi terhadap susu merek tertentu dapat memicu penolakan dari dalam tubuh bayi, sehingga bayi bisa muntah melalui mulut maupun hidung.

10. Peningkatan asam lambung

Pada beberapa kasus, terjadi peningkatan asam lambung pada bayi, sehingga memicu gangguan dan keluarnya muntah dari dalam tubuh bayi. Hal ini haru segera ditangani oleh orangtua agar bayi tidak merasa kesakitan.

Baca juga:

11. Keracunan makanan

Respon tubuh saat tubuh keracunan makanan adalah segera mengeluarkannya agar tidak membahayakan tubuh. Terkadang, muntah karena keracunan membuat bayi kehilangan banyak cairan tubuh sehingga dapat menyebabkan dehidrasi. Oleh karena itu, bawalah bayi segera ke klinik untuk mendapatkan pertolongan pertama.

12. Stenosis pilorus

Stenosis pilorus adalah sebuah kelainan bawaan bayi, yatu adanya penebalan cincin otot antara usus dan lambung. Akibatnya, makanan tidak bisa lewat. Makanan yang tidak dapat lewat ke usus akan menyebabkan penumpukan makanan lain yang baru masuk, sehingga bayi mengalami muntah.

Cara Mengatasi Bayi Muntah dari Hidung

Peristiwa bayi yang muntah melalui hidung sebenarnya kejadian yang lazim terjadi pada bayi, karena bayi di abwah satu tahun aktivitasnya lebih banyak tidur, sehingga pada saat menyusu makanan yang ditelan kemungkinan akan mengalir ke saluran pernapasan . Selain itu, posisi tiduran juga akan membuat daya gravitasi tidak ada hambatannya, sehingga makanan lebih mudah mengalir ke slauran pernapasan atas.

Baca juga:

Meskipun muntah atau gumoh dari hidung merupakan hal yang lazim terjadi pada bayi, orangtua harus tetap mewaspadai dan menjaga bayi agar bayi tidak tersedak muntahnya sendiri dan bisa tetap bernapas normal. Tersedak dapat menimbulkan resiko kesulitan bernpas pada bayi. Selain itu, cairan muntah yang keluar melalui hidung dan tidak segera dibersihkan akan menimbulkan resiko bayi menghirup muntahnya  sendiri, sehingga cairan tersebut masuk ke dalam rongga paru-paru. Akibatnya, bayi bisa mengalami sesak napas.

Untuk mengatasi kemungkinan buruk yang mungkin terjadi, orangtua dapat melakukan hal-hal saat bayi gumoh seperti di bawah ini. Selain itu, langkah-langkah pencegahan juga perlu dilakukan orangtua agar bayi tidak muntah dari hidung.

  1. Saat bayi muntah dari hidung, orangtua dapat membantu bayi menundukkan kepalanya agar muntahannya keluar semua dan tidak terhirup kembali oleh bayi
  2. Jika bayi muntah dari hidung dalam posisi sedang berbaring, orangtua dapat memiringkan atau membuat bayi menjadi tengkurap agar muntahannya keluar semua dengan lancar.
  3. Saat bayi muntah dari hidung, jangan mengangkat bayi agar muntahannya tidak turun dan masuk ke dalam paru-paru. Cairan makanan yang masuk ke daam paru-paru bisa mengganggu kesehatan bayi bahkan fatal akibatnya. Reaksi pertama orangtua saat melihat anaknya yang sedang berbaring terlihat muntah dari hidung adalah segera mengangkatnya. Sebaiknya saat bayi muntah ketika berbaring, memiringkan tubuhnya akan memudahkan cairan muntahan keluar lebih cepat.
  4. Bersihkan mulut dan hidung bayi apabila ia sudah selesai mengeluarkan muntahannya. Jika bayi sudah di atas enam bulan, bayi bisa diberikan air putih agar bayi tidak mengalami dehidrasi.
  5. Usahakan ibu menyusui bayi tidak dalam posisi tiduran agar bayi tidak muntah. Posisi yang terbaik adalah bayi diletakkan 30 sampai 45 derajat lebih tinggi dari posisi kakinya. Posisi tersebut dapat membuat makanan dan ASI yang ditelan bayi langsung masuk ke saluran pencernaan.
  6. Menyendawakan bayi segera sesudah bayi selesai menyusu atau pada saat bayi terlihat tidak nyaman di tengah-tengah menyusu pada ibu.
  7. Jika bayi minum susu menggunakan botol dot, orangtua harus menjaga agar bayi minum suus dengan benar dan mencegah terlalu banyak udara masuk ke dalam perutnya.
  8. Sesuaikan porsi makan bayi agar ia tidak kekenyangan dan lambungnya terlalu penuh saat menyusu. Menyusui bayi dalam porsi yang sedikit namun sering lebih baik daripada sekali-sekali namun langsung banyak, karena bisa membuat bayi kekenyangan.
  9. Jika bayi sudah memakan makanan pendamping ASI, pastikan selalu kebersihan makanan dan alat-alat makan bayi untuk mencegah bayi keracunan makanan atau terkena infeksi akibat makanan yang tidak higienis.
  10. Membiasakan bayi menyusu dalam porsi sedikit namun sering, agar cairan yang masuk tidak melebihi kapasitas/kemampuan lambung menerimanya
  11. Pakaikan celana atau popok yang tidak terlalu ketat agar lambungnya tidak tertekan. Celana dan popok yang terlalu sempit akan memberikan tekanan pada perut bayi dan dapat merangsang bayi untuk muntah.

Baca juga:

Recent Posts

3 Tips Agar Embrio Menempel di Dinding Rahim

Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…

8 months ago

4 Ciri-ciri Masa Subur untuk Haid Tidak Teratur

Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…

8 months ago

5 Tanda Embrio Transfer Gagal

Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…

9 months ago

4 Hal yang Harus Diperhatikan Terkait Suntik Hormon untuk Hamil

Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…

9 months ago

HCG : Pengertian, Fungsi, dan Pengaruhnya

Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…

9 months ago

12 Ciri-ciri Hormon HCG Meningkat

Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…

9 months ago