Pernahkah bunda mengalami situasi dimana buah hati tidak mau dan menolak untuk minum ASI? Wah, tentunya hal ini membuat hati bunda menjadi kecewa ya. Pasalnya ketika seorang ibu berhasil menyusui anaknya, lalu melihat si anak tumbuh dengan sehat maka kepuasaan akan muncul dalam hati. Selain itu, pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama bagi bayi juga sangatlah penting. ASI dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh bayi, mencerdaskan otak, menguatkan tulang dan pastinya menjaga kasih sayang diantara ibu dan anak.
Tapi bagaimana bila bayi tidak mau minum ASI? Apa yang diperbuat? Apakah hal itu normal ataukah tidak? Nah, sebelum bunda menentukan tindakan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya ketahui dulu faktor-faktor penyebab bayi tidak mau minum ASI di bawah ini!
Baca juga:
Terkadang bayi tidak mau menyusu disaat ia berada dalam suatu ruangan yang menurutnya kurang nyaman. Misalnya saja di ruangan yang bising, ramai dan ada banyak orang. Bisa juga ruangan tersebut memiliki suasana pengap, sehingga bayi cenderung menangis karena merasa gerah. Sebaiknya ajaklah bayi ke ruangan yang tenang dan sejuk saat hendak menyusui. Dengan begitu, ia bisa menikmati ASI dengan tanpa terganggu oleh apapun.
Kemungkinan berikutnya yang membuat bayi tidak mau minum ASI yakni tumbuhnya gigi susu. Biasanya hal ini terjadi ketika bayi mencapai usia 4-6 bulan. Saat gigi mulai tumbuh maka si bayi akan merasakan kondisi kurang nyaman di mulutnya, seperti nyeri dan gatal. Sehingga ia pun jadi rewel hingga malas minum ASI. Lalu apa yang harus dilakukan bunda? Tak perlu cemas, bunda bisa menghiburnya dengan mainan (seperti teether) serambi menyusui agar ia menjadi tenang. Selain itu, bunda juga disarankan mengusap gusi si bayi dengan waslap bersih untuk mengurangi nyeri dan gatal. Bila sakit masih berlanjut, sebaiknya periksakan ke dokter. (Baca juga: Tanda-tanda bayi tumbuh gigi pertama, Cara mengobati anak sakit gigi, Tanda tumbuh gigi pada bayi)
Penolakan terhadap ASI yang dilakukan oleh seorang bayi bisa juga disebabkan karena bunda memberikan ASI dengan kadar berlebihan. Coba perhatikan frekuensi dan periode Anda dalam menyusui bayi. Biasanya bayi baru lahir akan meminum ASI 2-3 jam sekali dengan frekuensi 8-12 kali perhari. Dan waktu yang dibutuhkan untuk sekali menyusui sekitar 15-45 menit. Namun demikian, seiring bertambahnya usia si bayi, keinginannya untuk menyusu akan semakin berkurang. Ia juga membutuhkan asupan makanan lain, seperti beras merah, bubur susu, dan sebagainya (bergantung pada usia). (Baca juga: Makanan bayi alergi susu sapi, Makanan ibu menyusui agar bayi cerdas)
Siapa sih yang tidak pernah merasakan sariawan? Jangankan orang dewasa, anak kecil pun ternyata juga berisiko mengidap penyakit gusi berdarah ini. Namun jarang ditemukan pada bayi berusia kurang dari satu tahun. Sariawan ini seringkali menyebabkan bayi tidak mau menyusu. Ia yang semula sangat suka meminum ASI, bisa saja mendadak menolaknya karena gusinya terasa perih. Biasanya sariawan pada bayi disebabkan oleh beberapa faktor, seperti infeksi virus, si bayi sering menggigit lidahnya, kurangnya asupan vitamin B 12, dan sebagainya. (Baca juga: Cara mencegah sariawan pada bayi, Penyebab sariawan pada bayi, Penyebab sariawan pada anak)
Faktor lain penyebab bayi tidak mau minum ASI yakni posisi menyusui yang tidak tepat. Bunda harus memperhatikan posisi si bayi, usahakan bayi berada dalam posisi miring. Dimana letak kepala lebih tinggi dari badannya. Dengan begitu, ia akan lebih mudah menghisap dan risiko tersedak dapat dihindari. Selain itu, bunda juga harus memastikan mulut si bayi bisa menjangkau seluruh lingkar puting dan aerola. Tujuannya agar ASI yang keluar bisa lebih banyak. (Baca juga: Makanan ibu menyusui, Vitamin ibu menyusui agar bayi cepat gemuk)
Apakah bunda sering memberikan susu kepada si kecil lewat botol? Entah itu karena bunda sibuk sehingga tidak sempat menyusui (kemudian memilih memompa susu dan memberikannya lewat botol) atau mungkin bunda memberikan susu formula? Hati-hati bunda! Pemberian susu botol dengan ASI dari puting secara bergantian bisa membuat bayi bingung. Bahkan karena terlalu sering menghisap dot (empeng) kemungkinan ia akan menolak untuk menyusu.
Baca juga:
Sama halnya dengan pisau yang jarang digunakan, pasti lama-lama menjadi tumpul, kan? Begitupun dengan payudara. Ketika bunda mulai jarang menyusui maka produksi ASI juga akan berkurang. Maka itu, bunda harus rajin-rajin memberikan ASI kepada buah hati. Jangan menunggu hingga saat bayi menangis hal ini bisa membuat pasokan ASI dalam payudara lama-lama menjadi kosong dan sulit dikeluarkan.
Ketika mencapai usia 6 bulan, bayi mulai diperbolehkan mencoba makanan tertentu selain ASI. Misalnya saja susu formula, bubur susu, beras merah, sari tomat, tahu yang dihaluskan dan sebagainya. Hal ini terkadang membuat si bayi menjadi sangat excited dan ketagihan, hingga tak jarang ia pun mulai merasa bosan dengan ASI. Kondisi ini wajar. Setidaknya usakahan agar bunda tetap memberikan ASI sebanyak 4-6 kali dalam sehari (di usia 6 bulan) dan 3-5 kali (di usia 7-12 bulan).
[accordion multiopen=”true
Informasi pola makan bayi” state=”opened
Saat bayi terserang penyakit tertentu (misalnya saja flu, pilek, batuk, infeksi telinga) ia tidak hanya rewel saja. Tapi juga menunjukkan gejala lain seperti menolak untuk menyusu ASI. Jika hal ini terjadi, langkah pertama yang harus bunda lakukan adalah segera memberikan pertolongan pertama (seperti mengompres jika ia demam) dan membawanya berobat ke rumah sakit.
Baca juga:
Memberikan imunisasi kepada bayi baru lahir memang sangat disarankan untuk dilakukan. Tujuannya untuk meningkatkan kekebalan tubuh si bayi sehingga ia tak mudah terserang penyakit. Namun demikian, pemberian imunisasi ini juga memberikan dampak sementara bagi si bayi, seperti rasa nyeri pada bagian kulit yang disuntik, demam, rewel, dan penolakan terhadap ASI. Bunda tak perlu terlalu khawatir karena kondisi tersebut cukup wajar dan hanya akan berlangsung beberapa hari saja.
[accordion multiopen=”true
Informasi imunisasi bayi” state=”opened
Ketika masih single, Kamu masih bisa bebas menggunakan parfum sesuka hatimu. Beragam aroma pun tak akan jadi masalah. Namun setelah memilih seorang anak, sebaiknya Kamu tidak berganti-ganti parfum. Hidung bayi sangat peka. Ia bisa mencium aroma yang berbeda dari tubuh ibunya (entah itu aroma parfum, sabun, deodoran, dan sebagainya). Dan ketika hal ini ia rasakan, si bayi akan cenderung menolak ASI sebab aroma yang ia cium tampak asing tidak seperti biasanya.
Apabila ASI yang dikeluarkan oleh payudara ibu hanya sedikit, hal ini tentu membuat si bayi jadi kesulitan menghisap susu dari puting. Sehingga ia pun akan malas menyusu. Lalu apa yang menyebabkan produksi ASI jadi sedikit? Ada banyak faktor, salah satunya faktor hormonal. Selain itu juga bisa dikarenakan ibu jarang menyusui di malam hari. Perlu diketahui bahwa pada malam hari hormon prolaktin (hormon yang merangsang keluarnya ASI) diproduksi lebih banyak daripada di siang hari. Maka itu, jika ibu ingin ASI-nya lancar, sempatkanlah waktu untuk menyusui di malam hari.
Baca juga:
Apakah bayi Anda mendadak malas jadi malas menyusu? Bisa jadi karena ia terlalu sering tersedak atau kaget ketika air susu menyembur. Biasanya tersedak ini terjadi karena posisi menyusui yang salah atau mungkin karena jumlah susu yang masuk ke mulut bayi terlalu banyak (hiperlaktasi). Bunda bisa mengatasi hal ini dengan cara mengatur posisi menyusi dan membuat cadangan ASI dalam botol. Selain itu, bunda juga disarankan untuk menghentikan proses menyusui saat nafas bayi terdengar terengah-engah.
Sedangkan untuk mengurangi aliran ASI yang terlalu deras, bunda bisa memompa ASI saat tekanannya penuh. Kemudian ajaklah si kecil untuk menyusu dikala kadar ASI dalam payudara tak terlalu banyak.
Baca juga:
Perubahan mencolok dan rasa tak nyaman akan dialami oleh bunda ketika memasuki masa-masa menstruasi. Selain perut terasa nyeri, biasanya produksi ASI juga akan berkurang. Selain itu puting juga terasa lebih sakit. Kondisi ini sangat wajar, tapi mungkin akan berimbas pada buah hati dimana ia menjadi rewel untuk menyusu karena adanya perubahan hormon yang terjadi pada payudara si ibu. Untuk mengatasi hal ini, bunda bisa meningkatkan asupan makanann bergizi dan memperbanyak beristirahat. (Baca juga: Tanda-tanda menstruasi pada anak, Penyebab menstruasi tidak teratur)
Penggunaan obat-obatan selama masa menyusui bisa berpengaruh terhadap rasa ASI. Sehingga menyebabkan bayi cenderung menolak untuk meminum ASI. Selain itu, bunda juga harus tahu bahwa pemakaian pil KB juga dapat mengurangi kuantitas dari ASI, dimana susu yang dikeluarkan menjadi lebih sedikit dari biasanya. Maka itu, sebaiknya hindari penggunaan obat-obatan selama menyusui. Bila bunda hanya saat ringan (seperti flu) atasi saja dengan memperbanyak konsumsi vitamin yang diperoleh dari buah-buahan dan sayuran. Serta memperbanyak minum air putih. (Baca juga: Makanan yang dilarang untuk ibu menyusui, Bolehkah ibu hamil minum obat?)
Di saat bayi mulai menolak minum ASI dari payudara, sebaiknya apa yang harus dilakukan? Tak perlu bingung, bunda bisa menerapkan beberapa tips dibawah ini!
Demikianlah beberapa penyebab bayi tidak mau minum susu dan tips-tips untuk mengatasinya. Semoga info ini bisa membantu bunda dalam mengatasi bayi yang rewel dan enggan menyusu. Yang terpenting jangan pernah menyerah untuk membantu bayi agar ia mau meminum ASI. Namun bila ASI bunda tidak cukup deras, bunda bisa membantu dengan memberikan susu formula.
Baca juga:
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…