Bahaya Bulu Kucing Bagi Ibu Hamil Beserta Penjelasannya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info
bahaya bulu kucing bagi ibu hamil

Kucing adalah salah satu hewan yang banyak dipelihara manusia dengan berbagai alasan.

Diantara alasan yang paling umum adalah karena kucing adalah hewan yang lucu dan menggemaskan.

Kelucuan kucing bisa dikarenakan warna dan tekstur bulunya yang menarik.

Namun dibalik kelucuan seekor kucing, ada resiko besar yang mungkin bisa berbahaya bagi kesehatan manusia, terutama untuk ibu hamil. Berikut adalah beberapa bahaya bulu kucing bagi ibu hamil.

1. Reaksi alergi

Beberapa orang mungkin menderita alergi pada bulu binatang termasuk bulu kucing.

Reaksi alergi yang biasanya muncul yaitu gatal, bersin, pilek, radang sinus, hingga asma.

Ibu hamil yang memiliki alergi terhadap bulu binatang sebaiknya tidak memelihara atau berinteraksi dengan kucing.

Sebab sakit yang disebabkan alergi itu akan mengganggu kehamilan dan tentu akan mempengaruhi kondisi ibu dan janin.

2. Toksoplasmosis

Diantara jenis penyakit yang sangat dikhawatirkan menyerang ibu hamil dengan perantara bulu kucing adalah toksoplasmosis.

Penyakit ini bisa terjadi disebabkan oleh parasit Toxoplasma Gondii yang  berkembang dalam usus kucing dan bisa menyebar melalui kotoran kucing.

Toksoplasmosis ini sangat berbahaya bagi kehamilan dan janin. Selain bisa menyebabkan keguguran dan kemandulan, parasit ini juga bisa menyebabkan cacat pada janin dan penyakit bawaan seperti hydrocephalus dan gangguan penglihatan pada bayi.

Parasit Toxoplasma sendiri bisa menular ke manusia dan ibu hamil pada khususnya melalui 4 cara:

  • Melalui konsumsi sayuran dan buah yang tercemar parasit Toxoplasma.
  • Melalui konsumsi daging yang mengandung parasit Toxoplasma dan tidak dimasak sampai matang.
  • Melalui ibu yang terinfeksi parasit Toxoplasma sehingga bisa menulari janinnya melalui plasenta.
  • Melalui transfusi darah dari pendonor yang terinfeksi parasit Toxoplasma.

3. Kurap

Bulu kucing yang terkontaminasi oleh jamur kurap bisa menular ke ibu hamil.

Oleh karena itu, ibu hamil yang memelihara kucing hendaknya selalu menjaga kebersihan kucing peliharaannya.

Sebenarnya, boleh saja bagi wanita hamil untuk memelihara atau berinteraksi dengan kucing kesayangannya.

Akan tetapi ada hal-hal yang harus lebih diperhatikan, antara lain:

  • Jaga kebersihan diri dan juga kucing
  • Jaga kebersihan rumah dan kandang kucing
  • Jaga kucing agar tidak bermain diluar rumah dan tidak berburu binatang liar
  • Beri makan kucing dengan makanan yang bersih dan matang
  • Cuci tangan setelah berinteraksi dengan kucing
  • Cuci bersih sayur dan buah sebelum memakan atau mengolahnya
  • Masak daging hingga benar-benar matang
  • Lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin, serta pemeriksaan USG dan TORCH.
  • Hindarilah mengadopsi kucing baru, terutama kucing liar karena kucing liar biasanya lebih rentan terinfeksi parasit Toxoplasma.
fbWhatsappTwitterLinkedIn