Apakah Anda pernah melihat bayi yang dilahirkan sudah menderita penyakit kuning? Penyakit bayi kuning pada bayi baru lahir adalah termasuk kondisi yang sangat umum dan sangat sering terjadi. Penyakit ini akan menyebabkan semua bagian kulit bayi terlihat berwarna kuning juga termasuk untuk bagian mata bayi. Bayi yang lahir secara prematur memiliki kesempatan yang lebih besar terkena penyakit kuning daripada bayi yang lahir dari kehamilan sehat. Kondisi ini sangat dipengarugi oleh kadar bilirubin dalam tubuh bayi yang jumlahnya sangat tinggi. Bilirubin bisa menembus sel darah merah bayi yang akhirnya berpengaruh pada warna kulit bayi. Berikut ini adalah berbagai informasi terkait dengan penyakit kuning pada bayi baru lahir.
Baca: resiko bayi lahir prematur 7 bulan – ciri ciri bayi lahir prematur – penyebab bayi lahir prematur – cara mencegah bayi lahir prematur
Tanda tanda bayi kuning biasanya memang tidak langsung terlihat. Anda bisa melihat semua perubahan ini selama tiga hari setelah bayi lahir. Bahkan pada bayi yang lahir prematur biasanya membutuhkan waktu antara 5 sampai 7 hari hingga semua gejala muncul. Sementara bayi yang mendapatkan ASI membutuhkan waktu yang lebih lama lagi karena bayi mendapatkan nutrisi dari ASI. Berikut ini beberapa gejala yang bisa Anda perhatikan.
Berikut ini beberapa penyebab penyakit kuning pada bayi yang sudah terbukti secara medis oleh pakarnya.
Ketika bayi lahir dengan kadar bilirubin yang sangat tinggi atau juga dikenal dengan istilah hiperbilirubinemia maka bayi bisa terkena penyakit kuning segera setelah lahir. Bilirubin merupakan sebuah zat yang dihasilkan saat proses sel darah merah membawa oksigen ke semua bagian tubuh dan kemudiah memecahnya. Bilirubin yang masuk dalam darah akan dibawah hingga ke hati, dan kemudian hati merubahnya untuk keluar bersama kotoran bayi. Namun saat kadar bilirubin sangat tinggi maka hati tidak bisa bekerja untuk menghilangkan semuanya dan akhirnya terbawa ke darah. Kondisi ini bisa memberikan perubahan yang sangat cepat pada bayi.
baca: penyebab bayi kuning – penyebab kuning pada bayi
Bayi juga bisa terkena penyakit kuning akibat tingginya sel darah merah dalam tubuh bayi. Sel darah merah berfungsi untuk mengangkat bilirubin dari hati, namun karena sel darah merah sangat banyak maka bilirubin juga ikut memecah dan menyebar ke semua bagian tubuh bayi. Tidak ada yang mengetahui namun diperkirakan bahwa sistem darah dalam tubuh bayi masih memerlukan keseimbangan hingga berusia beberapa lama.
Sebenarnya perkembangan organ tubuh bayi sejak lahir membutuhkan waktu hingga benar-benar bisa berfungsi sempurna. Salah satu organ yang biasanya membutuhkan waktu ini termasuk hati. Hati bayi masih belum bisa mengolah semua bilirubin dalam tubuh bayi sehingga akhirnya bilirubin masuk ke dalam darah atau sel darah merah bayi. Akhirnya tingkat bilirubin pada bayi jumlahnya memang lebih banyak dibandingkang orang dewasa. Biasanya bayi membutuhkan waktu selama dua minggu hingga hati sempurna kemudian secara lambat bilirubin dalam tubuh bayi kembali normal.
Baca: penyebab asfiksia pada bayi baru lahir – penyebab bayi lahir cacat
Bayi yang menerima ASI biasanya cenderung lebih sering terkena penyakit kuning. Dalam hal ini sebenarnya ASI memang sangat dibutuhkan oleh tubuh bayi. Namun karena ASI mengandung senyawa atau zat tertentu maka hati bayi bekerja lebih berat dan tidak mampu mengolah bilirubin. Biasanya dokter tidak akan menyarankan untuk berhenti menyusui karena ASI tetap menjadi nutrisi untuk memulihkan kondisi kesehatan bayi. Jika kondisi bayi sangat parah maka perawatan diperlukan sementara ibu bisa memberikan ASI perah. (baca: makanan untuk memperbanyak ASI – cara memperbanyak ASI)
Informasi ASI perah:
Ketika bayi mengalami hipotiroidisme atau bagian kelenjar tiroid bayi kurang aktif maka bayi juga bisa terkena penyakit kuning. Hal ini disebabkan karena bayi tidak memiliki hormon yang cukup sehingga sistem kekebalan tubuh bayi menjadi sangat lemah. Kondisi ini sering menyebabkan bayi terlihat sangat lelah, mudah menangis, masalah berat badan dan kulit bayi menjadi sangat kering. Lalu dalam beberapa hari maka bayi bisa terkena penyakit kuning.
Hipotiroidisme juga menjadi:
Masalah golongan darah yang tidak cocok antara ibu dan bayi juga bisa membuat bayi terkena penyakit kuning. Kondisi ini sebenarnya terjadi semenjak kehamilan lalu bercampur selama masa persalinan. Misalnya ketika ibu memiliki golongan darah AB dan bayi memiliki golongan darah O, maka perbedaan ini akan membuat dampak pada bayi. Golongan darah memang tidak bisa dirubah namun saat bayi mengalami masalah ini maka perawatan sangat diperlukan. (baca: tes darah saat hamil)
Selain golongan darah maka perbedaan rhesus antara ibu dan bayi juga bisa menyebabkan kondisi penyakit ini. Misalnya jika seorang ibu memiliki rhesus negatif dan bayi memiliki rhesus positif maka bisa menyebabkan masalah kesehatan pada bayi. Biasanya kondisi ini sangat jarang terjadi, namun tetap bisa mungkin terjadi. Tidak ada pencegahan untuk masalah rhesus namun perawatan bayi bisa dilakukan.
Baca: penyebab janin cacat sejak dalam kandungan – penyebab kelainan kongenital non genetik – penyebab bayi lahir cacat
Ketika bayi yang lahir terkena penyakit infeksi saluran kemih maka peluang untuk terkena penyakit kuning juga akan sangat tinggi. Kondisi ini sangat rentan untuk bayi karena kemungkinan bayi terkena infeksi dari ibu saat persalinan normal. Ibu hamil yang menderita infeksi saluran kemih juga harus waspada dengan dampak negatif seperti ini. Sebaiknya ibu hamil mendapatkan perawatan hingga sembuh total.
Baca: sering kencing saat hamil – infeksi saluran kemih pada ibu hamil
Informasi persalinan normal:
Bayi yang terkena penyakit sindrom Crigler-Najjar juga bisa mengalami resiko penyakit kuning. Kondisi ini termasuk penyakit keturunan yang menyebabkan pengaruh sangat besar untuk enzim dalam tubuh bayi. Enzim ini bertugas untuk mengolah bilirubin namun akhirnya enzim tidak diproduksi sehingga bilirubin dalam tubuh bayi sangat tinggi.
Emepedu dan kantung empedu sangat penting untuk tubuh termasuk untuk mengolah bilirubin dan mengolah semua cairan lemak dalam tubuh. Ketika bagian yang kecil dan halus ini tersumbat maka aliran cairan dan berbagai bahan tidak bisa mengalir. Akibatnya juga bisa mempengaruhi fungsi hati dan tubuh bayi menampung jumlah lemak yang tidak bisa diterima oleh tubuh.
Ketika bayi lahir dengan penyakit kernikterus maka bayi bisa mengalami penyakit kuning. Ini adalah sebuah penyakit yang disebabkan bayi mengalami masalah pada fungsi otak. Kondisi ini paling sering terjadi pada bayi yang mengalami encelopathy. Penyakit ini sering disertai dengan beberapa tanda seperti ganggunan penglihatan dan pendengaran pada bayi dan berbagai gerakan bayi tidak bisa dikendalikan.
Baca: Kejang demam pada anak – Cara mengatasi kejang demam pada anak – Penyebab kejang pada anak
Beberapa bayi yang mengalami penyakit kuning tidak memerlukan perawatan. Jika kondisi termasuk ringan maka biasanya akan hilang sendiri selama dua atau tiga minggu. Namun jika kondisi bayi sangat berat dan termasuk bayi rentan seperti bayi prematur maka diperlukan beberapa perawatan di rumah sakit. Berikut beberapa perawatan yang diperlukan untuk bayi.
Bayi akan ditempatkan disebuah tempat khusus untuk menerima cahaya biru yaitu semua cahaya akan tampak biru pada tubuh bayi. Cahaya ini secara khusus akan membentuk molekul bilirubin yang kemudian bisa merubah bilirubin dalam tubuh bayi keluar dalam bentuk tinja. Lampu ini sangat aman karena tidak menyebabkan radiasi dan tidak mengandung sinar UV. Sebuah alat pelindung khusus dipasang untuk menjag agar bayi tetap aman. Bayi Anda hanya akan menggunakan popok ringan dan pelindung mata. Selama perawatan orang tua tidak perlu menunggu namun tetap bisa mengirimkan ASI.
Baca: penanganan bayi kuning – cara mencegah bayi kuning
Jika penyebab penyakit kuning pada bayi termasuk masalah darah seperti perbedaan tipe darah dan rhesus maka terapi imunoglobulin intravena diperlukan. Protein darah yang berasal dari orang yang cocok dengan darah bayi bisa membentuk antibodi khusus sehingga mencegah kerusakan pada sel darah bayi. Kemudian terapi ini bisa membantu agar penyakit kuning pada bayi lebih cepat sembuh serta mencegah diperlukannya transfusi darah.
Baca: hipoglikemia pada bayi – penyebab asfiksia pada bayi baru lahir – penanganan bayi asfiksia
Ketika bayi memiliki kadar bilirubin yang sangat tinggi dan dua perawatan diatas tidak bisa menyembuhkan bayi, maka tindakan transfusi darah bisa dilakukan. Darah akan dikeluarkan dari dalam tubuh melewati pembuluh darah kemudian bayi menerima darah dari pendonor yang sesuai dengan darah bayi. Darah baru yang masuk ke dalam tubuh bayi tidak mengandung bilirubin sehingga sangat aman untuk bayi. Selama proses transfusi maka bayi akan diawasi dengan ketat untuk mencegah efek dan memeriksa jika memang bayi merespon dengan baik proses ini.
ASI menjadi salah satu obat yang sangat baik untuk bayi yang terkena penyakit kuning. Ketika bayi sudah mendapatkan beberapa perawatan maka orang tua bisa berbicara dengan dokter tentang kemungkinan tetap memberikan ASI. ASI mengandung senyawa antibodi khusus yang memang bisa membuat sistem kekebalan tubuh bayi menjadi lebih baik. Anda tidak perlu ragu untuk memberikan ASI kepada bayi karena bayi Anda tetap membutuhkan cairan untuk menjaga kondisi tubuh.
Informasi cara menyusui:
Baca: manfaat USG kehamilan – cara menghitung usia kehamilan – manfaat USG 4 dimensi – bahaya USG kehamilan yang terlalu sering
Penyakit kuning pada bayi memang tidak berbahaya dan bisa dirawat dengan baik. Namun jika penyebabnya berhubungan dengan kelainan darah atau perbedaan darah maka ibu harus segera berkonsultasi dengan dokter. Cara ini bisa mencegah agar bayi tidak terkena bahaya sejak lahir.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…