Bagi kita para wanita, istilah “air ketuban” tentu sudah tidak asing. Cairan yang juga dikenal sebagai Amnion ini merupakan cairan berwarna keruh yang terdapat dalam kantung rahim ibu hamil. Biasanya cairan ini mulai mengisi rahim kira-kira 2 minggu setelah sel ovum dibuahi oleh sperma. Kemudian volumenya akan meningkat seiring dengan perkembangan janin dalam rahim.
[accordion multiopen=”true
Informasi perkembangan janin” state=”opened
Pada masa kehamilan, air ketuban ini sangat rentan mengalami kebocoran. Terkadang air ketuban merembes dan keluar dari vagina, tapi sayangnya banyak wanita yang tak menyadarinya. Padahal air pecahnya air ketuban bisa jadi membahayakan nyawa janin. Nah, untuk itu bunda perlu mengetahui tanda-tanda air ketuban merembes. (Baca juga: Ciri-ciri air ketuban pecah/merembes, Ciri-ciri air ketuban kering)
Ciri-Ciri Air Ketuban
Sebelum membahas tentang tanda-tanda air ketuban merembes, ada baiknya jika bunda memahami ciri dari air ketuban. Seperti apakah air ketuban itu? Bagaimana warnanya? Dan bagaimana tekturnya? Dengan begitu bunda bisa lebih waspada bila terdapat cairan merembes dari vagina. Nah, dibawah ini ciri-ciri umum dari air ketuban:
(Baca juga: Akibat kelebihan air ketuban, Air ketuban sedikit saat hamil)
Manfaat Air Ketuban Bagi Janin
Mengapa air ketuban begitu penting? Bahkan harus dijaga agar tidak mengalami kebocoran? Well, hal ini tentu dikarenakan air ketuban memiliki banyak manfaat. Air ketuban bukan sekedar cairan biasa yang mengisi rahim tapi juga sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup janin. Di bawah ini beberapa manfaat air ketuban bagi janin:
(Baca juga: Bahaya bayi minum air ketuban hijau, Bahaya bayi minum air ketuban saat lahir)
Faktor Risiko Penyebab Air Ketuban Merembes
Fenomena air ketuban merembes di usia kehamilan dini bisa dialami oleh siapapun. Namun terdapat beberapa orang (ibu hamil) yang berisiko lebih tinggi mengalami air ketuban pecah. Beberapa diantaranya yaitu:
Apakah air ketuban yang merembes merupakan hal wajar ataukah berbahaya? Bunda perlu tahu, bahwa air ketuban ini memang bisa saja merembes. Tapi umumnya air ketuban akan merembes di usia kehamilan tua (kira-kira di bulan ke-9 atau minggu ke-36) sebagai tanda persalinan siap dilakukan. Apabila jumlah rembesan sedikit maka itu tidak akan berbahaya. Namun apabila cairan yang keluar sangat banyak kemungkinan hal ini akan mempersulit proses kelahiran. (Baca juga: Pencegahan infeksi pada bayi , Infeksi kulit pada bayi)
Air ketuban juga bisa merembes di usia kehamilan dini, misalnya pada trimester pertama dan kedua. Jika frekuensi merembesnya air ketuban ini cukup sering, bahkan volumenya tinggi maka bisa berisiko bagi keselamatan janin. Tidak menuntup kemungkinan Anda akan mengalami keguguran, kelahiran dengan proses caesar, bayi lahir cacat, prematur bahkan memicu kematian dalam rahim. Nah, dibawah ini beberapa tanda air ketuban merembes yang patut bunda waspadai! (Baca juga: ibu hamil minum air dingin , Cara menjaga kehamilan muda)
Tanda pertama yang harus diperhatikan yakni bagaimana proses air ketuban itu keluar dari vagina. Biasanya saat ketuban bocor, airnya akan keluar dengan cara merembes dan menetes. Gejala ini bisa dirasakan, namun tidak dapat ditahan. Air ketuban merembes begitu saja tanpa bisa dikontrol. Volumenya juga terkadang banyak dan kadang sedikit. Bergantung pada seberapa besar kebocorannya. Jika hal ini berlangsung secara terus-menerus, Anda wajib memeriksakan diri ke bidan atau dokter kehamilan. (Baca juga: Ketuban pecah dini, Melahirkan dalam air)
Layaknya orang keputihan, air ketuban yang merembes juga menyisakan bercak-bercak putih pada celana dalam. Namun ingat, warna air ketuban dan keputihan berbeda loh! Jika keputihan berwarna seperti putih telur (atau mungkin kekuningan), air ketuban lebih bening dan keruh. Selain itu, air ketuban juga cenderung tidak berbau.
Baca juga:
Tanda selanjutnya yakni keluarnya lendir bersama dengan air ketuban yang merembes. Volume lendir ini tidak menentu. Apabila air ketuban merembes cukup banyak, maka lendirnya juga cenderung banyak. Begitupun sebaliknya. Namun demikian,terkadang air ketuban merembes tidak disertai lendir.
Baca juga:
Apabila Anda mengalami keluarnya cairan dari vagina dengan disertai darah pada saat kehamilan, maka bisa dimungkinkan air ketuban sedang bocor. Berhati-hatilah bunda, bila Anda mengalami kondisi ini segera konsultasikan dengan dokter kandungan. Sebab jika dibiarkan begitu saja maka bisa meningkatkan risiko keguguran atau lahirnya bayi prematur. (Baca juga: Penyebab pendarahan saat hamil, Tanda keguguran di awal kehamilan)
Berbeda dengan darah menstruasi dan keputihan yang tidak menimbulkan perubahan suhu pada daerah vagina. Keluarnya cairan ketuban justu mirip urine yang memunculkan suhu hangat saat keluar melewati organ intim. Namun begitu, warna dan tekstur air ketuban berbeda dari urine. Jika urine berwarna kuning, air ketuban berwarna bening agar keruh disertai lendir dan terkadang darah. (Baca Juga: Manfaat air tebu bagi ibu hamil)
Ketika Anda buang air kecil mengeluarkan urin, biasanya Anda tidak akan merasakan apapun. Namun berbeda dengan air ketuban. Saat air ketuban merembes lewat vagina, Anda akan merasakan tekanan di daerah perut bagian bawah. Beberapa orang ada yang disertai kontraksi dan hal ini menimbulkan rasa sakit. Jika kondisi ini menimpa Anda maka segera periksakan diri ke dokter kandungan dan jangan menunda-nunda! (Baca juga: Penyebab ibu hamil sering kentut , Cara mengatasi kandungan lemah)
Ciri lain yang bisa menjadi pertanda air ketuban merembes adalah adanya sesuatu yang pecah dalam perut. Dan hal ini bisa Anda rasakan. Layaknya suara balon yang meletus, ketuban yang pecah juga cukup mengagetkan. Namun demikian Anda tak perlu gelisah. Kondisi tersebut mungkin kode bahwa Anda siap menjalankan persalinan. Bergegaslah memeriksakan diri ke dokter untuk menghindari hal-hal yang membahayakan janin. (Baca juga: Manfaat susu ibu hamil bagi janin , Ciri-ciri janin sudah masuk panggul)
Seperti yang telah dijelaskan di poin atas, saat ketuban pecah maka beberapa ibu akan mengalami kontraksi yang cukup kuat. Kontraksi ini bisa memicu rasa sakit pada bagian perut dan punggung. Umumnya kontraksi ini terjadi saat usia kehamilan memasuki minggu-minggu akhir, dimana pergerakan bayi menjadi sangat aktif dan bisa menjadi pertanda waktu persalinan telah dekat. (Baca juga: Ciri-ciri kontaksi akan melahirkan, Penyebab bayi terlambat lahir)
Apabila ibu hamil mengalami tanda-tanda air ketuban merembes seperti diatas, ingat jangan terburu panik ya! Pertama, Anda harus mencoba tenang. Cobalah merilekskan tubuh di kursi atau tempat tidur. Kemudian mintalah kepada orang terdekat (misalnya suami) untuk segera mengantarkan Anda ke dokter kandungan agar Anda bisa mendapatkan perawatan medis di tepat waktu.
Periode tunggu saat melakukan program kehamilan seperti bayi tabung ataupun IVF memang mendebarkan. Sehingga beberapa…
Haid dengan siklus yang normal setiap bulannya akan memiliki interval waktu yang sama, yakni sekitar…
Program embrio transfer atau paling umum dikenal sebagai program dalam kehamilan cukup banyak dilakukan oleh…
Infertilitas atau ketidaksuburan adalah masalah yang banyak dialami pasangan sehingga harus menunggu cukup lama sampai…
Di dalam tubuh wanita, terdapat dua hormon penting yang dikenal sebagai hormon reproduksi, yakni estrogen…
Hormon di dalam tubuh manusia bermacam-macam, sesuai dengan fungsinya masing-masing untuk mendukung kelangsungan hidup manusia.…