3 Ciri Bayi Autis Dalam Kandungan Yang Perlu Diketahui

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Masa kehamilan merupakan masa dimana ibu akan senantiasa  menjaga dan memperhatikannya secara spontan dan penuh kesadaran. Ibu hamil akan senantiasa menjaga janin yang dikandungnya agar tidak terjadi gangguan kehamilan dan berbagai macam masalah kehamilan lainnya. Diantara hal hal yang selalu diinginkan oleh ibu pada saat hamil yang palin utama adalah melihat janin yang terdapat dalam rahimnya dapat menjadi janin yang sehat dan terbebas dari berbagai penyakit serta dapat berkembang secara normal tanpa adanya hambatan.

Salah satu kondisi pada bayi dan anak yang paling ditakutkan terjadi oleh ibu hamil adalah adanya gangguan terhadap tumbuh kembang anak,  seperti salah satu contohnya bayi yang mengalami autisme. Autisme menurut wikipedia adalah kelainan perkembangan sistem saraf pada seseorang yang kebanyakan diakibatkan oleh faktor hereditas dan memiliki beberapa jenis jenis autis yang berbeda satu sama lain. Dalam penjelasan wikipedia selanjutnya, menerangkan bahwa autisme bukanlah penyakit kejiwaan karena ia merupakan suatu gangguan yang terjadi pada otak sehingga menyebabkan otak tersebut tidak dapat berfungsi selayaknya otak normal dan hal ini termanifestasi pada perilaku penyandang autisme. Beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya autisme pada anak diantaranya :

  • Faktor hereditas , merupakan faktor yang paling utama menjadi penyebab terjadinya autisme. Nama lain faktor hereditas adalah faktor keturunan. Seorang janin yang terkandung dalam rahim ibu dapat memiliki rasio terjadinya autisme lebih besar apabila ada keturunan terdahulu dari garis keturunan keluarga yang menderita autisme.
  • Faktor neurologis, beberapa ilmuan dalam penelitiannya menjelaskan bahwa perkembangan syarat syarat pada janin yang tidak sempurna dapat menjadi penyebab terjadinya autisme. Faktor neurologis ini juga didukung dengan adanya perbedaan pandangan dalam psikis anak atau penderita autisme.
  • Faktor lingkungan dan penyakit tertentu, dalam proses kehamilan ada berbagai macam zat dan penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan, beberapa diantaranya mungkin menjadi penyebab terjadinnya autisme pada anak yang dilahirkan.

Untuk menghindari kondisi autisme yang menganggu perkembangan janin dan bayi maka setiap ibu harus mengetahui bagaimana ciri ciri dari autisme tersebut. Dibalik berbagai faktor penyebab tersebut, beberapa kasus autisme pada anak dapat diketahui sejak ia di dalam kandungan. Ciri bayi autis dalam kandugan tersebut dapat dideteksi pada saat usia kehamilan menginjak bulan ke 6. Berikut ciri ciri bayi autis yang dapat diketahui pada saat di dalam kandungan.

  • Adanya pendarahan saat kehamilan

Selama proses kehamilan akan ada beberapa kondisi yang dapat terjadi akibat dari pengaruh kondisi janin maupun pengaruh lainnya dari kesehatan ibu sendiri. Pendarahan merupakan salah satu kondisi yang dapat menimbulkan berbagai bahaya pada ibu hamil. Pendarahan pada saat kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan otak bayi. Kondisi inilah yang dapat menjadikan pendarahan sebagai pemicu terjadinya autisme pada bayi. Apabila seorang ibu hamil pernah mengalami pendarahan dapat menjadi salah satu ciri bayi bisa saja mengalami autisme namun perlu pemeriksaan yang lebih lanjut lagi.

  • Kandungan hormon testoteron yang tinggi

Ciri utama yang menjadi dasar terjadinya autis pada anak yang dapat diketahui saat janin masih dalam kandungan adalah tingginya kadar hormon testoteran yang jauh dari kadar normal saat kehamilan. Jika selama proses kehamilan, kondisi hormon testoteron pada ibu hamil sangat tinggi merupakan salah satu ciri kehamilan bermasalah dan dapat menjadi penanda anak yang dilahirkan oleh ibu hamil dalam proses persalinan nantinya akan mengalami autisme.

Ciri ciri ini telah banyak diteliti oleh berbagai peneliti dari universitas ternama didunia. Dan hasil penelitiannya menyatakan adanya prosentase yang besar bahwa kondisi tingginya kadar hormon testosteron selama kehamilan menjadikan pertanda bayi yang lahir akan mengalami autisme. Adanya penelitian ini menjadi dasar bahwa autisme dapat diketahui ciri cirinya pada saat sebelum bayi dilahirkan. Sehingga ibu dapat melakukan berbagai macam upaya pencegahan dan menjadikan orang tua memiliki kesiapan bagi mental maupun kesiapan lainnnya untuk menangani bayi yang autis.

  • Adanya infeksi saat kehamilan

Hal lainnya yang dapat menjadi ciri bayi autis dalam kandungan adalah ditemukannya infeksi pada saat kehamilan. Infeksi merupakan salah satu penyebab terjadinya autisme pada anak, namun belum diketahui infeksi apa yang dapat menjadi penyebab autisme tersebut secara spesifik. Karena hal tesebut, adanya infeksi selama proses kehamilan tidak dapat dianggap remeh dan harus segera dikonsultasikan bersama dengan dokter spesialis kandungan yang menangani. Infeksi saluran kemih pada ibu hamil adalah salah satu jenis infeksi yang patut diwaspadai karena bagian yang terserang infeksi tersebut cukup dekat dengan lokasi dimana janin di dalam rahim ibu berada.

Ketiga ciri bayi autis dalam kandungan tersebut harus diteliti beberapa kali melalui berbagai macam test medis sebelum seorang janin dalam kandungan didiagnosis mengalami autisme. Apabila pada ibu hamil terjadi hal hal yang disebutkan dalam ciri ciri autisme diatas, maka sebaiknya segera melalukan pemerisaan lanjut kepada dokter spesialis kandungan yang menangani Namun sebelum terlambat, ibu sebaiknya senantiasa memperhatikan kondisi kesehatan janin maupun ibu sendiri serta berbagai macam faktor baik dari dalam tubuh ibu maupun dari luar tubuh ibu yang dapat menganggu kehamilan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn