5 Penyebab Embrio Tidak Menempel di Rahim

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Proses terjadinya pembuahan merupakan salah satu proses yang terjadi dalam tubuh wanita, dengan alur dan juga tipe yang sangat kompleks. Ada banyak pasangan yang harus melalui perjalanan terjal, untuk bisa mendapatkan buah hati.

Termasuk masalah yang umum terjadi, dimana tidak menempelnya embrio di rahim yang akhirnya menjadi penyebab keguguran. Lalu apa saja sebenarnya penyebab embrio tidak menempel di rahim? baik dalam kehamilan normal ataupun kehamilan yang mengikuti proses bayi tabung.

1. Gaya Hidup

Gaya hidup yang dimaksud bukan hanya menghindari berbagai bahan yang sifatnya beracun, seperti alkohol atau minuman keras sehingga rokok. Tetapi gaya hidup yang dimaksud juga pola makan dan juga istirahat yang tidak sehat yang dilalui oleh ibu tersebut.

Hal inilah yang menyebabkan banyak pasangan yang melalui program bayi tabung diharapkan untuk melakukan gaya hidup yang sehat, selama proses persiapan kehamilan.

Mulai dari tidur yang cukup, tidak mengalami stressm hingga mengatur pola makan dengan baik, dan olahraga rutin. Sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Rahim siap dibuahi dan menjadi tempat menempelnya embrio.

2. Kelainan Kromosom

Umumnya penyebab yang satu ini dialami oleh pasangan yang melalui proses bayi tabung, dibandingkan dengan proses normal. Karena adanya tindakan yang dilakukan untuk membantu proses pembuahan secara tidak natural, bukan berarti terbebas dari risiko dan juga keguguran.

Jika dalam perjalanan pembuahan dan program bayi tabung, embrio tidak menempel di rahim maka hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Dokter terkait akan mengkonsultasikan dan mengevaluasi kondisi dari rahim ibu. Disisi lain, kelainan kromosom cukup baik jika terdeteksi sejak awal. Karena kelainan kromosom dapat mempengaruhi janin dalam berkembang.

3. Usia Ibu

Tidak jarang wanita yang sudah cukup lama ingin memiliki anak dengan melakukan pembuahan secara normal, namun pada akhirnya memutuskan untuk pergi ke dokter dan juga menggunakan program tertentu misalnya bayi tabung ataupun IVF.

Tetapi hal ini selaras dengan usia dan juga seringkali kondisi sel telur ibu yang sudah cukup matang atau bahkan melebihi usia produktif dari seorang wanita. Terkadang penyebab usia ibu sendiri bisa menjadi penyebab atau faktor utama.

4. Kualitas Embrio

Ternyata selama proses pembuahan bisa saja embrio tersebut kurang nutrisi atau ada faktor lain yang menyebabkan kualitas embrionya menjadi kurang baik. Sehingga tidak terlalu kuat dan pada akhirnya tidak dapat menempel dengan baik di dinding rahim.

Jika sudah seperti ini maka tidak ada yang bisa dilakukan. Ibu hanya bisa melalui proses kehamilan di lain waktu, tidak bisa memaksakan untuk embrio tersebut agar dapat menempel dan meneruskan proses kehamilan.

5. Respon Tubuh

Umumnya program bayi tabung dan IVF mungkin bisa dilakukan dengan adanya beberapa bantuan cara cepat hamil yang berasal dari luar. Namun pembuahan tetap terjadi dan dibutuhkan oleh ibu dan juga Ayah.

Apabila rata-rata respon tubuh ibu dan juga kondisi rahim tidak bisa menjadi tempat menempel embrio dengan baik. Maka tetap saja ambil tersebut tidak akan menempel atau tidak dikatakan sebagai gagal pembuahan.

Nantinya dokter akan mencoba mengevaluasi kondisi dari respon dan juga tubuh ibu. Kemudian kegagalan yang terjadi pada proses pembuahan pertama kali.

Setelah itu nantinya dokter akan mencari metode ataupun jenis pengobatan yang cocok agar pembuahan kedua ataupun selanjutnya bisa berjalan dengan lancar.  Namun seperti yang kita ketahui bahwa program ini tentu akan memakan cukup banyak waktu dan juga biaya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn