Masyarakat harus bisa membedakan mana yang hamil anggur dan mana yang hamil di luar kandungan. Persepsi masyarakat tentang persamaan hamil anggur dan hamil di luar kandungan
dikarenakan kesamaan tanda akan persamaan hamil anggur dan hamil di luar kandungan tersebut. Misalnya saja ibu yang hamil anggur dan hamil di luar kandungan akan sama-sama mengalami pendarahan dan nyeri di bagian perut. Meski tanda dan gejala yang dialami termasuk sama namun hamil anggur maupun hamil di luar kandungan memiliki perbedaan. Perbedaan itulah yang harus diketahui oleh masyarakat. Berikut ini perbedaan antara hamil anggur dan hamil di luar kandungan :
1. Bentuk Embrio
Hamil anggur dan hamil di luar kandungan memiliki bentuk embrio yang berbeda. Hamil anggur memiliki bentuk embrio atau bakal janin yang berbentuk seperti anggur, sedangkan hamil di luar kandungan. Bentuk embrionya sama dengan kehamilan normal namun letaknya saja yang tidak berada di dalam rahim.
2. Letak Bakal Janin
Meski bakal janinnya tidak berkembang, hamil anggur letaknya tetap berada di dalam rahim. Dia akan tumbuh dan berkembang di dalam rahim sang ibu. Hamil di luar kandungan tempat bakal janinnya berada di luar rahim tidak berada di dalam rahim.
3. Penyebab
Penyebab hamil anggur dan hamil di luar kandungan tentunya berbeda. Hamil anggur disebabkan oleh tidak adanya sel telur yang dibuahi atau tidak adanya kromosom pada telur atau ovum yang dibuahi. Penyebab dari hamil di luar kandungan adalah zigot tidak bisa menempel pada dinding rahim dan dia menempel di jaringan rahim atau di luar rahim.
4. Jenisnya
Hamil di luar kandungan memiliki satu jenis saja atau satu macam, sedangkan hamil anggur memiliki jenis yang berbeda. Jenis dari hamil anggur adalah sebagai berikut ini :
Complete mole – Jenis hamil anggur ini disebut hamil anggur klasik atau hamil yang seluruhnya bersifat palsu. Orang yang dideteksi hamil anggur ini memang saat melakukan tes kehamilan akan ada tanda ciri-ciri orang hamil. Perutnya pun juga seperti orang hamil dikarenakan hamil anggur akan cepat berkembang dibandingkan dengan orang yang hamil biasa. Padahal yang ada di dalam rahimnya adalah tumor jinak yang bersarang di dalam perut.
Partiel mole – Jenis hamil anggur tersebut merupakan kebalikan dari complete mole. Ibu memang awalnya benar-benar mengandung dan janin di dalam tubuhnya memang ada. Namun lama-kelamaan kehamilan tersebut berubah menjadi hamil anggur dikarenakan perkembangan janin yang menjadi abnormal atau tidak normal. Sehingga janin akan berhenti berkembang karena mengalami kecacatan.
5. Faktor Risiko yang Berbeda
Ibu yang mengalami hamil anggur dan hamil di luar kandungan memiliki faktor risiko yang berbeda. Yang harus diingat secara garis besar adalah hamil di luar kandungan bisa menyerang ibu atau wanita yang memiliki masalah dengan kesehatan reproduksinya misal radang panggul, PMS, IMS dan masih banyak lagi lainnya.
Sedangkan faktor risiko dari ibu atau wanita yang mengalami hamil anggur secara garis besar bisa menyerang wanita dengan usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari usia 34 tahun. Persamaan faktor risiko dari hamil anggur dan hami di luar kandungan adalah wanita yang sama-sama memiliki riwayat hamil anggur dan hamil ektopik sebelumnya bisa rentan terkena kehamilan abnormal itu kembali.
6. Rencana Kehamilan Setelah Kehamilan Abnormal
Beda hamil anggur dan hamil di luar kandungan adalah rencana kehamilan setelah terjadinya kehamilan abnormal tersebut. Penanganan yang akan dialami oleh ibu hamil tersebut akan berbeda. Ibu yang mengalami hamil anggur baik dengan jenis complete mole maupun partiel mole setelah dilakukan penanganan biasanya dokter menyuruh ibu tersebut untuk menunda kehamilan sampai rahimnya benar-benar pulih.
Untuk kehamilan ektopik, ibu yang ingin berencana untuk hamil sebaiknya melakukan konsultasi kepada dokter agar tidak mengalami kehamilan ektopik kembali. Terutama ibu yang mengalami kehamilan ektopik terganggu dan sudah menjalani pengangkatan saluran tuba.
7. Cara Mengatasi
Untuk mengatasi hamil anggur dan hamil di luar kandungan tentunya berbeda. Jika hamil anggur, untuk mengatasi hamil anggur tersebut dengan menggunakan obat-obatan untuk meluruhkan janin yang tidak berkembang atau tumor yang ada di dalam kandungan. Sedangkan untuk hamil ektopik bisa juga menggunakan obat-obatan.
Obat yang diberikan untuk hamil anggur dan hamil ektopik berbeda. Untuk mengatasi hamil anggur yang sudah parah dan kehamilan ektopik terganggu caranya berbeda. Jika hamil anggur mengatasinya dengan tindakan kuret, hamil di luar kandungan harus menggunakan tindakan pembedahan atau operasi.
8. Hamil Anggur Perlu Pemulihan Rahim
Hamil anggur yang dialami oleh ibu hamil perlu tindakan pemulihan rahim sedangkan, hamil etktopik tidak perlu tindakan pemulihan rahim sebab lokasi kehamilannya tidak berada di dalam rahim. Pihak medis biasanya akan meminta ibu hamil anggur untuk menunda kehamilannya minimal tiga bulan sampai dengan enam bulan setelah dilakukan tindakan kuret.
Alasannya adalah setelah tindakan kuret rahim perlu pemulihan untuk bisa hamil kembali. Jika saran dokter tersebut diindahkan akibatnya adalah akan ada hal-hal yang tidak diinginkan oleh ibu hamil tersebut.
9. Resiko Terberat
Ibu yang mengalami hamil anggur maupun hamil di luar kandungan bukan berarti tanpa resiko. Kedua kehamilan abnormal tersebut sama-sama memiliki resiko terberat. Untuk kehamilan anggur, resiko terberat dari kehamilan itu adalah kanker rahim. Hal itu bisa terjadi pada ibu yang mengalami hamil anggur dan tidak mau mengindahkan saran dokter. Misalnya saja sehabis di kuret dalam jangka waktu satu bulan ibu tersebut hamil kembali, padahal rentang waktu untuk bisa hamil kembali adalah 3 bulan.
Setelah persalinan, ibu hamil tersebut akan mengalami pendarahan hebat yang bisa menjadi indikasi adanya penyakit kanker di dalam rahim ibu tersebut. Untuk hamil di luar kandungan, resiko terberat adalah kematian. Kematian bisa terjadi pada ibu hamil di luar kandungan yang terlambat diatasi.
10. Kemungkinan Hamil Kembali
Ibu yang mengalami hamil anggur masih bisa hamil kembali, asalkan ibu tersebut menuruti nasehat dokter untuk memberikan jeda untuk kehamilannya. Ibu yang mengalami kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan juga bisa hamil kembali asalkan kehamilan ektopiknya belum menjadi terganggu. Jika sudah terganggu kemungkinan hamil secara normal menurun menjadi 60 persen.
11. Penanganan Kehamilan Ektopik Mengangkat Sel Telur
Ibu yang mengalami kehamilan ektopik terutama yang sudah menjadi terganggu dengan cara mengangkat sel telurnya. Hal itu dilakukan pada kehamilan ektopik yang menempel di salah satu sisi ovarium atau kedua sisi ovarium. Jika sudah terganggu dan mengalami pecah, ovarium ibu harus diangkat sehingga bisa menurunkan angka kehamilan pada ibu tersebut. Sedangkan hamil anggur tidak sampai mengangkat ovarium atau sel telur ibu.
12. Kehamilan Ektopik Menimbulkan Masalah Pada Jaringan Rahim
Kehamilan ektopik atau hamil di luar kandungan yang dialami bisa menyebabkan orang tersebut mengalami masalah pada jaringan rahim. Misalnya saja jika kehamilan ektopik menempel pada saluran tuba maka saluran tuba ibu tersebut akan mengalami masalah. Meskipun tidak pecah, saluran tuba akan menurun fungsinya. Secara tidak langsung saluran tuba tersebut telah terganggu karena gejala kehamilan ektopik yang dialami oleh ibu.
Persamaan Hamil Anggur Dan Hamil Di Luar Kandungan
Meski beda hamil anggur dan juga hamil di luar kandungan (ektopik) memiliki persamaan. Berikut ini persamaan antara hamil anggur dengan hamil di luar kandungan yang harus diketahui :
- Hamil Abnormal
Hamil anggur maupun hamil di luar kandungan adalah sama-sama kehamilan abnormal atau kehamilan yang tidak normal sehingga perlu penanganan dengan segera. Hamil yang tidak normal itu artinya hamil yang dialami tidak bisa dipertahankan.
- Janin Tidak Bisa Dipertahankan
Hamil anggur maupun hamil di luar kandungan, bakal janin yang ada sama-sama tidak bisa dipertahankan. Jika sampai tidak dikeluarkan justru membahayakan kesehatan ibu yang mengalaminya tersebut. Bakal janin harus segera dikeluarkan melalui tindakan medis.
- Gejala yang Sama
Hamil anggur dan hamil di luar kandungan sama-sama memiliki gejala yang sama. Gejala itu misalnya saja flek bercak darah, anemia, muka pucat, nyeri panggul dan masih banyak lagi lainnya. Gejala yang sama itulah yang sering membuat masyarakat menganggap bahwa hamil anggur dan hamil di luar kandungan itu adalah sama, padahal keduanya merupakan kehamilan yang berbeda.
- Faktor Risiko
Hamil di luar kandungan dan hamil anggur akan memiliki faktor risiko yang sama. Misalnya saja adalah wanita yang memiliki riwayat kehamilan anggur dan kehamilan di luar kandungan sebelumnya. Wanita yang pernah mengalami kedua kehamilan abnormal tersebut bisa terkena resiko untuk mengalami kehamilan abnormal tersebut kembali.
- Sama-Sama Mengalami Pendarahan Hebat
Ibu hamil anggur maupun ibu dengan kehamilan abnormal bisa terkena pendarahan hebat. Pendarahan hebat itu bisa terjadi pada ibu hamil di luar kandungan dimana saluran tubanya pecah dan menyebabkan pendarahan. Sedangkan pada hamil anggur, pendarahan hebat akan terjadi saat janin yang tidak berkembang atau tumor berusaha untuk terlepas dari rahim.
- Tes Kehamilan Positif
Persamaan antara hamil anggur dan hamil di luar kandungan adalah tes kehamilan yang menunjukkan tanda positif. Jika ibu hamil menggunakan alat pendeteksi kehamilan di apotek, tanda kehamilan tersebut adalah positif. Namun jika dicek di laboratorium rumah sakit, kadar HCG ibu yang mengalami kedua kehamilan abnormal tersebut tidak menunjukkan kehamilan.
- Cara Diagnosa yang Sama
Baik hamil anggur maupun hamil di luar kandungan ada yang menggunakan cara diagnosa yang sama. Misalnya saja wanita yang mengalami hamil anggur akan dilakukan cara diagnosa dengan manfaat USG kehamilan dan juga pemeriksaan fisik. Pemeriksaan itu juga akan dilakukan bagi ibu yang mengalami hamil di luar kandungan.
- Anemia
Ibu hamil yang mengalami pendarahan hebat baik itu penderita hamil anggur maupun hamil di luar kandungan akan mengalami anemia. Anemia itu adalah kekurangan darah merah di dalam tubuh ibu. Pendarahan yang hebat merupakan penyebab dari ibu yang mengalami anemia tersebut.
- Menimbulkan Trauma
Ibu yang sangat mengidam-idamkan keturunan tentu menginginkan bahwa kehamilan yang dialaminya adalah kehamilan normal dan menghasilkan bayi, namun tidak semua harapan bisa menjadi kenyataan. Hamil anggur maupun hamil di luar kandungan akan sama-sama memberikan dampak psikologis bagi ibu yang mengalaminya. Trauma adalah salah satu dampak psikologis yang bisa terjadi pada ibu yang mengalaminya. Dukungan dari orang sekitar termasuk suami, keluarga dan juga sahabat sangat diperlukan.
Beda hamil anggur dan hamil di luar kandungan sering tidak diperhatikan oleh masyarakat, mereka banyak yang menganggap bahwa hamil anggur dan hamil di luar kandungan adalah sama. Alasannya adalah hamil anggur dan hamil di luar kandungan janinnya sama-sama tidak bisa diselamatkan, serta diperlukan tindakan medis untuk bisa mengeluarkan janin yang ada di dalam tubuh ibu hamil. Hamil di luar kandungan dan juga hamil anggur tidak boleh disepelekan sebab bisa menimbulkan kesehatan yang serius bagi ibu yang mengalami kehamilan tersebut.