Abortus Imminens – Penyebab, Penanganan dan Pencegahan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Abortus imminens merupakan salah satu gangguan kehamilan yang ditandai dengan terjadinya pendarahan kecil ketika kehamilan belum berumur 20 minggu. Keadaan ini berlangsung ketika hasil konsepsi masih di dalam rahim dan tidak terjadi pelebaran leher rahim. Dengan kata lain, flek bercak darah muncul ketika janin masih berada di dalam rahim. Gangguan ini biasanya dibarengi dengan nyeri di daerah perut meskipun ada banyak pasien yang tidak mengalami nyeri serupa. Selain itu dalam banyak kasus, gangguan ini terjadi berbarengan dengan kontraksi otot rahim.

Gangguan ini sekadar menunjukan ancaman bagi sebuah kehamilan, artinya proses kehamilan masih bisa dipertahankan dan dilanjutkan dalam keadaan-keadaan tertentu. Karena itu, menjadi penting untuk mengetahui penyebab dari abortus imminens sehingga nantinya dapat diputuskan apakah kehamilan masih akan dipertahankan atau tidak.

Penyebab

Abortus imminens adalah gangguan kehamilan yang kerap datang ketika usia kehamilan baru mencapai 20 minggu ditandai dengan bercak darah dan keadaan janin yang tetap hidup. Gangguan ini dapat dihindari diantaranya dengan mengetahui penyebab serta rajin berkonsultasi pada dokter.

Beberapa penyebab abortus imminens adalah sebagai berikut :

  • Kelainan kromosom. Faktor ini dianggap sebagai penyebab paling tinggi terjadinya abortus imminens
  • Faktor hormonal
  • Kelainan bentuk rahim
  • Penyakit ibu dan faktor endomentrim, yakni ketidaksiapan menerima hasil konsepsi karena kurangnya asupan gizi ibu hamil yang dikonsumsi atau jarak kehamilan yang terlalu rapat
  • Penyakit bapak
  • Kekebalan tubuh yang rendah
  • Pengaruh dari luar semisal virus, obat-obatan, radiasi dan lain sebagainya
  • Trauma
  • Kelainan pada plasenta
  • Uterus yang terlalu cepat regang semisal pada kehamilan ganda dan mola.

Jika penyebab gangguan ini tergolong parah dan tidak bisa diatasi serta dapat mengancam keselamatan jiwa sang ibu serta si jabang bayi, maka kehamilan tidak akan dilanjutkan. Sementara itu jika dipertahankan, selain adanya berbagai treatment yang harus dilakukan, ada pula beberapa resiko yang mungkin terjadi, di antaranya adalah kelahiran prematur, bayi dengan berat badan lahir yang rendah, pendarahan antepartum, ketuban pecah dini hingga keguguran atau kematian janin.

Karena itu, jika setelah abortus imminens ini kehamilan masih dilanjutkan, pemeriksaan rutin, istirahat yang cukup serta makanan bernutrisi tinggi menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi.

Selai itu, dukungan moral dari keluarga dan orang-orang terdekat juga begitu dibutuhkan mengingat gangguan ini biasanya menyebabkan beban emosional yang tidak ringan. Resiko yang mungkin terjadi serta berbagai treatment yang harus dijalani tentu menguras energi fisik dan psikis ibu hamil sehingga pendampingan psikologis juga begitu dibutuhkan.

Penanganan

Ketika gejala abortus imminens terjadi, sedikitnya ada 2 hal yang harus dilakukan sesegera mungkin. Yang pertama adalah memastikan penyebab dengan melakukan pemeriksaan dengan manfaat USG kehamilan atau tes laboratorium yang lebih lebih lengkap. Berikut ini penanganan untuk abortus imminens :

  • Cara Pertama

Jika penyebab gangguan ini diketahui masih dalam skala ringan dan bisa ditangani, maka kehamilan dapat dipertahankan dan si ibu hamil diharuskan melakukan bedrest total. Untuk keperluan tersebut, ibu hamil disarankan menjalani rawat inap sedikitnya 2-3 hari. Selain itu, hubungan intim saat hamil sangat tidak dianjurkan (abstitensia) dan ibu hamil diharapkan melakukan mobilisasi bertahap mulai dari duduk, berdiri kemudian berjalan setelah diyakini tidak akan ada pendarahan dalam 24 jam ke depan.

  • Cara Kedua

Adapun langkah kedua adalah mengkonsumsi obat penguat rahim yang memiliki kandungan progesteron berjenis preparat hormonal. Kandungan ini berperan penting dalam implantasi, khususnya dalam menyiapkan uterus, serta menjaga dan mempertahankan kehamilan. Fungsinya dianggap mampu menyokong relaksasi uterus karena dapat mengurangi konstraksi uterus lebih cepat dari bedrest atau yang dalam bahasa kedokteran umumnya disebut tirah baring. Namun, sekali lagi, berfungsi tidaknya obat tersebut tergantung pada sebab yang mendasari terjadinya abortus imminens.

Cara kedua ini sebenarnya baru bisa dilakukan setelah melakukan pemeriksaan. Hal ini diakarenakan sebagian besar ahli kandungan menyepakati bahwa pemberian obat ini hanya dilakukan dalam keadaan-keadaan khusus. Satu di antaranya adalah ketika sudah dipastikan bahwa tubuh ibu hamil kekurangan hormon progesteron. Jika keadaan ini sudah benar-benar pasti, pemberian obat yang mengandung progesteron barulah dianjurkan.

Pencegahan

Setelah mengetahui berbagai penyebab dari gangguan ini, abortus imminens sebenarnya bisa dihindari dengan sedini mungkin melakukan langkah-langkah pencegahan.

Adapun langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan untuk memperkecil resiko terjadinya abortus imminens adalah sebagai berikut :

  • Rutin memeriksakan diri ke dokter, berkonsultasi dan menjalani test USG. 3 cara ini setidaknya dapat membuat ibu, mengetahui gejala kelainan dalam kandungan sedini mungkin sehingga. Jika terjadi kelainan, bisa cepat dilakukan tindakan penyelamatan untuk menghindari resiko yang lebih tinggi.
  • Mempersiapkan kehamilan sebaik-baiknya, semisal mencukupi asupan nutrisi ibu hamil, mempertebal daya tahan tubuh atau jika diperlukan, melakukan terapi untuk mengobati penyakit akut (seperti typhus, malaria, pielonefritis, pneumonia dan lain-lain) atau kronis (TBC, anemia berat, laparatomi dan lainlain) baik yang diderita calon bapak maupun calon ibu. Selain dapat menular pada bayi, penyakit-penyakit tertentu yang diderita calon bapak/ibu juga dapat menghambat proses kehamilan.
  • Mengurangi aktivitas fisik sejak masa pra-kehamilan hingga kehamilan.
  • Selektif dalam mengkonsumsi obat dan berkonsultasi terlebih dahulu apakah sebuah obat aman dikonsumsi ibu hamil atau tidak. (baca juga : bahaya obat maag untuk ibu hamil)
  • Istirahat yang cukup dan menenangkan pikiran. Salah satu sebab yang dapat memicu terjadinya abortus imminens adalah tekanan psikologis seperti trauma, keterkejutan yang sangat atau rasa ketakutan yang luar biasa. Karena itu, ibu hamil harus mengkondisikan pikirannya agar sebisa mungkin rileks dan santai. Peran dan dukungan dari orang-orang terdekat juga amat diperlukan dalam upaya menciptakan keadaan kondusif
  • Mengatur jarak kehamilan
  • Mengonsumsi vitamin dan nutrisi-nutrisi lain yang diperlukan tubuh
  • Menjalani ANC atau Antenatal Care, yakni perawatan pada ibu hamil untuk sedini mungkin mengidentifikasi dan mencegah terjadinya kondisi yang mengancam keselamatan bayi dan ibu. Program ini juga akan membantu ibu hamil menjalani masa kehamilannya dan menjadikan momen-momen tersebut tak ubahnya pengalaman yang menyenangkan

Beberapa keterangan di atas tentu cukup menggambarkan apa dan bagaimana abortus imminens terjadi serta bagaimana cara pencegahannya. Dibandingkan keguguran jenis lain, abortus imminens tergolong yang paling ringan dan tak jarang menjadi tahap pertama sebelum terjadinya keguguran lain yang levelnya lebih tinggi. Karena itu, rajin-rajinlah berkonsultasi dengan dokter Anda agar keguguran level terendah inipun dapat dihindari dan janin Anda menjadi sehat serta lahir dengan selamat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn