Menjemur Bayi Saat Demam, Amankah ?

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Saat bayi demam banyak ibu menjemurnya, hal itu dikarenakan agar bayi sehat kembali dan suhu tubuhnya menjadi normal. Namun benarkah tindakan yang dilakukan oleh ibu menjemur bayi di saat demam tersebut aman? Memang benar, jika bayi yang baru lahir sakit sedikit saja jangan langsung  diberikan obat. Kandungan kimia pada obat bayi bisa berdampak buruk pada kesehatan bayi. Meski dosis komposisi bahan kimia untuk obat bayi tergolong rendah, ada baiknya ibu mencari cara aman atau cara tradisional untuk mengatasi sakit pada bayi. Bayi dengan ASI eksklusif memang tidak akan mudah sakit, namun kondisi cuaca dan iklim yang seperti ini bisa menyebabkan ibu sakit. Ibu yang sakit bisa menular kepada bayi yang disusuinya.

Amankah Menjemur Bayi Saat Demam ?

Banyak yang bertanya, amankah bayi yang sedang menderita demam di jemur di sinar matahari yang banyak mengandung vitamin D tersebut? Menjemur bayi di bawah sinar matahari aman-aman saja jika digunakan untuk mengobati penyakit bayi tertentu. Berikut ini adalah poin-poin yang harus diperhatikan oleh ibu :

  • Penyakit yang bisa disembuhkan dengan sinar matahari adalah bayi dengan penyakit batuk pilek dan juga penyakit bayi kuning tingkat rendah.
  • Untuk demam, demam merupakan suatu gejala penyakit. Saat pilek dan batuk bayi ada yang mengalami demam sebab demam tersebut merupakan gejala dari penyakit flu atau batuk tersebut.
  • Ada juga demam yang disebabkan karena penyakit lainnya misalnya saja infeksi, perubahan suhu bayi yang berubah secara tiba-tiba dan masih banyak lagi lainnya.
  • Cara mengatasi demam pada bayi dengan cara berjemur termasuk, aman selama ibu tahu apa saja yang harus diperhatikan ketika melakukannya.
  • Namun untuk mengobati penyakit yang ditandai dengan gejala demam yang lebih berat, memerlukan tindakan lainnya karena berjemur tidak bisa mengobati penyakit tersebut. Misalnya anak mengalami penyakit infeksi pencernaan ditandai dengan demam dan muntah. Bayi tersebut harus mendapatkan tindakan medis lainnya selain berjemur.

Alasan

Ibu banyak yang meragukan dengan khasiat sinar matahari untuk mengatasi bayi demam. Mungkin anda sendiri juga bertanya-tanya, bagaimana bisa bayi yang demam diredakan dengan sinar matahari saja? Memang benar, menjemur bayi bisa meredakan demam yang diderita oleh bayi. Alasannya adalah sebagai berikut ini :

  • Saat dijemur, bayi bisa bekeringat.
  • Saat berkeringat tersebut suhu bayi yang tinggi bisa didinginkan sedikit demi sedikit.
  • Bayi yang demam kondisi tubuhnya terasa dingin, saat dijemur dengan sinar matahari, bayi tersebut akan merasakan hangat kemudian timbul keringat. Rasa dingin yang dirasakan oleh bayi juga akan berubah menjadi rasa hangat.
  • Melakukannya secara terus-menerus bisa meredakan demam bayi, begitu pula dengan bayi yang batuk pilek juga akan reda dengan dijemur secara rutin.

Tips Keamanan

Ibu harus mengetahui bagaimana cara yang benar ketika menjemur bayi. Jika ibu tidak tahu bagaimana caranya menjemur bayi yang aman, ibu justru membawa dampak buruk bagi kesehatan bayinya. Salah satu akibat menjemur bayi yang salah adalah mata bayi akan terkena iritasi, akibat terpapar lansung dengan sinar matahari.

Berikut ini adalah cara menjemur bayi yang aman :

  1. Tidak setiap waktu sinar matahari bagus untuk kesehatan. Oleh sebab itu, ibu perlu mengetahui kapan sinar matahari yang baik untuk kesehatan dan mana yang buruk untuk kesehatan. Sinar matahari di atas jam 10 pagi tidak baik untuk kesehatan,sehingga kita perlu melindungi kulit dari sinar matahari tersebut. Ibu harus menjemur bayinya antara pukul 7 pagi sampai dengan pukul 10 pagi.
  2. Waktu penjemuran bayi tidak lebih dari 30 menit. Hal itu dikarenakan efek penjemuran yang lama justru tidak bagus untuk bayi. Bayi akan terkena dehidrasi dan merasakan rasa yang terlalu panas di kulitnya.
  3. Jangan hadapkan langsung ke arah matahari. Ibu harus melindungi mata bayi dari paparan sinar matahari. Kalau bisa mata bayi menghadap ke tubuh ibu sehingga, mata bayi akan terlindungi. Jika mata dihadapkan langsung ke matahari akibatnya bayi bisa mengalami iritasi pada mata bahkan bisa sampai menyebabkan kerusakan pada retinanya.
  4. Bayi yang dijemur tidak harus dalam kondisi telanjang. Ibu bisa tetap mengenakan baju kepada bayinya. Termasuk untuk cara penanganan bayi kuning dengan menjemurnya.
  5. Saat menjemur bayi, usahakan yang terkena sinar matahari pertama kali adalah dadanya. Dada bayi yang terkena sinar matahari bermanfaat untuk meredakan pernafasan dan mengurangi dahak pada bayi. Bayi yang mengalami penyakit demam, flu dan batuk bisa diobati dengan cara dijemur dengan sinar matahari. Usahakan untuk bagian dada bayi yang sebelah kanan dan sebelah kiri terkena sinar matahari. Jangan hanya dada sebelah saja yang terkena sinar matahari.
  6. Setelah dijemur di bagian dada, barulah ibu beralih ke bagian punggung bayi. Saat di punggung bayi, ibu bisa mengusap-usap lembut punggung bayinya tersebut. (Baca juga : cara mencegah bayi kuning)
  7. Ibu bisa meletakkan tangannya di tubuh bayi. Apakah kulit bayi sudah terasa hangat atau masih dingin. Jika kulit bayi masih dingin usahakan agar tidak mengubah posisi berjemur. Misalnya saat itu ibu menjemur bagian dada bayi. Jika kulit dada bayi masih terasa dingin, ibu jangan mengubah posisi tubuh bayi terlebih dahulu agar bagian dada masih terkena sinar matahari. Begitu pula sebaliknya jika dirasa kulit terasa panas, ibu harus segera mengubah posisi tubuh bayi yang terkena sinar matahari.

Tanda Bayi Harus Mendapatkan Perawatan Medis

Memang kalau bayi sakit tidak harus buru-buru di bawa ke pihak medis untk mendapatkan pengobatan. Namun sebagai orangtua, juga harus tetap waspada jika demam yang dialami oleh bayinya mulai tidak normal. Ibu harus segera membawa bayinya ke rumah sakit jika ibu menemui hal-hal di bawah ini :

1. Suhu Tubuh

Suhu tubuh bayi yang tinggi harus segera mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.  Berikut ini suhu tubuh bayi yang harus segera mendapatkan perawatan medis.

  • 0-6 bulan.- Bayi yang memiliki demam dengan suhu tubuh lebih dari 38 derajat celcius harus segera mendapatkan pertolongan medis. Demam yang terlalu tinggi pada bayi usia 0-6 bulan bisa sangat berbahaya bagi perkembangan bayi.
  • Di atas 6 bulan – Bayi yang suhu tubuhnya lebih dari 39 derajat celcius harus segera mendapatkan penanganan medis.

2. Demam Tidak Kunjung Turun

Jika ibu mendapati bayinya memiliki demam yang tidak kunjung turun selama 4 hari, ibu harus segera membawa bayi tersebut ke pihak medis. Hal itu menandakan jika pada tubuh bayi tersebut mengidap suatu penyakit. Misalnya saja demam berdarah, infeksi dan lain sebagainya.

3. Mengalami Kejang

Ibu perlu waspada jika ibu mendapati bayinya mengalami demam diikuti dengan kejang. Demam dan kejang pada bayi merupakan suatu tanda jika bayi sedang mengidap penyakit yang serius. Penyakit meningitis atau radang selaput otak ditandai dengan sakit demam dan juga kejang pada bayi. Jika dibiarkan, bayi bisa megalami masalah kesehatan yang lebih serius lagi. (Baca juga : bahaya akibat bayi terjatuh)

4. Mual dan Muntah

Ibu yang mendapati bayinya mengalami demam diikuti oleh mual dan muntah bisa jadi demam tersebut bukanlah demam yang biasa. Demam tersebut bisa menjadi tanda adanya peradangan di saluran pencernaan bayi. Penyakit tyfus ditandai dengan demam dan juga mual dan muntah sebab lambung dan saluran pencernaannya meradang. Kondisi ini juga perlu diwaspadai saat bayi tidak BAB seminggu.

5. Kesadaran Menurun

Demam yang harus mendapatkan perawatan medis segera adalah bayi yang demam diikuti dengan kesadaran yang menurun atau hilang sama sekali. Hilang kesadaran juga disebabkan oleh suhu tubuh bayi yang terlalu tinggi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn