Sebanyak 50 persen atau lebih bayi yang dilahirkan di dunia ini bisa terkena sakit kuning. Kebanyakan penyakit kuning disebabkan oleh pigmen bayi bernama bilirubin. Memang setiap orang di dalam sel darah merahnya memiliki bilirubin. Dalam jangka waktu tertentu sel sel darah merah tersebut bisa mati dan menguraikan selnya, salah satu penguraian selnya tersebut bisa menjadi sebuah bilirubin. Organ yang berfungsi untuk menguraikan bilirubin itu adalah hati, setelah itu penguraiannya akan dibuang melalui BAB.
Jenis Kondisi Bayi Kuning
Bayi Kuning Fisiologis (Normal)” state=”opened
Bayi yang mengalami penyakit kuning dan dikatakan normal apabila kadar bilirubin di dalam tubuhnya bisa menurun dengan sendirinya. Menurunnya kadar bilirubin tersebut diiringi dengan semakin sempurnanya perkembangan janin pada organ hati dalam menguraikan kadar bilirubin di dalam tubuh bayi.
Bayi akan mengalami penyakit kuning selama 3 sampai 4 hari setelah bayi dilahirkan ke dunia ini. Bayi yang normal pada hari ketujuh setelah dilahirkan, bayi tersebut sudah tidak akan berwarna kuning lagi. Hal tersebutlah yang disebut dengan penyakit kuning yang normal pada bayi.
Bayi Kuning Patologis (Tidak Normal)
Setelah mengetahui penyakit kuning yang normal atau fisiologis, ada baiknya ibu tahu apa saja yang termasuk ke dalam penyakit kuning yang patologis atau tidak normal. Berikut ini adalah ciri-ciri penyakit kuning patologis yang harus diketahui :
1- Penyakit kuning patologis akan lebih cepat muncul dibandingkan dengan penyakit kuning yang fisiologis. Penyakit kuning akan muncul sehari atau 24 jam setelah bayi dilahirkan.
2- Meningkatnya kadar bilirubin lebih cepat di dalam tubuh bayi. Kadar normal adalah 2 mg/dl, bayi yang memiliki penyakit kuning patologis akan mulai terlihat kuning kulitnya ketika kadar bilirubin di dalam tubuhnya mencapai 6 sampai dengan 7 mg/dl.
3- Kadar bilirubin yang sudah mencapai 12 mg/dl, bayi tersebut perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit agar kadar bilirubin tidak meningkat lagi. Perawatan itu bisa menggunakan penyinaran atau fototherapi, caranya adalah meletakkan bayi ke dalam box kemudian dilakukan terapi sinar tersebut. Tujuan terapi tersebut adalah mengubah kadar bilirubin agar bisa dilarutkan dalam air sehingga bisa terbuang saat bayi berkemih.
4- Ketika kadar bilurubin mencapai 20 mg/dl, dokter akan memikirkan dilakukannya transfusi darah. Hal itu dikarenakan kadar bilirubin mencapai 20 mg/dl termasuk kadar bilirubin yang tinggi. Jika angkanya terus meningkat bisa menembus otak dan bisa menimbulkan kerusakan pada sel-sel otak bayi. Jika sel-sel otak bayi dirusak, bayi akan mengalami steps atau kejang.
Jika tidak dilakukan penanganan dengan segera, bayi akan mengalami gangguan kesehatan yang lebih serius. Oleh sebab itulah meski wajar, penyakit kuning terutama penyakit kuning yang patologis tidak boleh diremehkan.
Penanganan bayi kuning yang mengalami penyakit kuning fisiologis dan juga patologis tentunya berbeda. Penanganan yang dilakukan akan menyesuaikan jenis penyakit kuning tersebut dan melihat sejauh apa penyakit kuning tersebut berada di dalam tubuh bayi.
Berikut ini cara mengatasi penyakit kuning yang ada pada bayi :
1. ASI Lebih Sering
Untuk mengatasi penyakit kuning terutama penyakit kuning yang sifatnya patologis ibu bisa menyusui bayi lebih sering. Hal itu dikarenakan ASI bisa membentuk sistem imun bayi lebih meningkat dibandingkan sebelumnya, tugas sistem imun itu adalah untuk menjaga sel otak dari serangan bilirubin yang tinggi. ASI yang sering juga bisa memberikan ketenangan pada bayi, menghindarkan bayi dari dehidrasi.
ASI tersebut harus masuk ke dalam tubuh bayi, sehingga ibu harus bisa memastikan apakah bayi tersebut benar benar menyusu atau hanya sekedar mengempeng saja. Lakukan cara memperbanyak bagi ibu yang mengalami kesulitan dalam produksi ASI.
2. Menjemur Bayi
Menjemur bayi bisa digunakan untuk penanganan bayi kuning yang terjadi secara fisiologis atau normal. Vitamin D yang ada pada sinar matahari pagi sangat membantu bayi untuk bisa menghilangkan penyakit kuning yang ada di tubuhnya. Caranya adalah dengan sebagai berikut ini :
- Menjemur bayi pada pukul setengah tujuh pagi sampai dengan pukul sembilan pagi, pastikan bahwa cuaca di pagi itu tidak mendung.
- Menjemurnya bisa selama 30 jam sampai dengan satu jam.
- Kondisi bayi yang dijemur dalam posisi telanjang sehingga tidak hanya kulit tertentu saja yang mendapatkan sinar matahari tersebut namun seluruh tubuh bayi terkena sinar.
- Usahakan juga kulit yang terdapat penyakit kuningnya mendapatkan cukup sinar matahari.
- Lindungi mata bayi, hal itu dilakukan agar mata tidak terpapar langsung dengan sinar matahari.
3. Perhatikan Fisik Bayi
Untuk mengatasi penyakit kuning, ibu harus memperhatikan fisik bayi yang terjadi. Bagaimana kondisi bayi anda setelah menderita penyakit kuning tersebut. Yang harus diwaspadai adalah :
- bayi yang memiliki fisik lemas
- tidak aktif bergerak
- tidak mau menyusu ibunya
- menangis tidak kencang atau bisa juga hanya bisa merintih
Ketika hal itu terjadi ibu harus segera tanggap dan segera membawa bayinya ke rumah sakit.
4. Terapi Sinar
Terapi sinar bisa digunakan untuk penanganan bayi kuning. Terapi sinar itu akan dilakukan oleh pihak rumah sakit yang dilengkapi dengan fototherapi. Untuk melakukannya, bayi bisa diletakkan ke dalam box bayi kemudian tubuh bayi dilakukan penyinaran. Bisa juga dengan cara ibu menggendong bayi masuk ke dalam ruangan fototherapy setelah itu bayi dilakukan penyinaran dengan rentang waktu yang ditentukan.
5. Tindakan Medis
Bahaya bayi kuning yang terjadi lebih dari 2 minggu dan tidak kunjung sembuh sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit agar mendapatkan tindakan medis. Dokter yang mengatasi penyakit kuning tersebut akan mengecek kadar bilirubin bayi apakah memiliki kadar bilirubin yang tinggi. Jika tinggi dokter akan melakukan penyinaran atau bahkan melakukan transfusi darah kepada bayi tersebut.
6. Mencari Penyebab Bayi Kuning
Salah satu hal yang bisa digunakan untuk mencegah terjadinya bayi kuning adalah mencari penyebab bayi kuning tersebut. Apakah disebabkan oleh faktor fisiologis atau karena patologis. Jika fisiologis, kuning tersebut bisa hilang dengan sendirinya sedangkan jika karena patologis diperlukan campur tangan dokter untuk mengatasinya.
7. Jangan Membuat Bayi Dehidrasi
Jangan membuat bayi terkena dehidrasi, dehidrasi bisa membuat bayi terus mengalami penyakit kuning. Oleh sebab itulah berikan cairan sesering mungkin kepada bayi, caranya adalah dengan memberikan ASI selama 3 sampai dengan 4 jam. Ketika bayi bangun tidur berikan ASI dengan segera jangan tunggu bayi sampai menangis terlebih dahulu.
Cara Mencegah Bayi Kuning
Setelah mengetahui bagaimana cara mengatasi bayi kuning baru lahir, ada baiknya ibu tahu bagaimana cara mencegah agar bayi tidak mengidap atau mengalami penyakit kuning. Berikut ini adalah cara mencegah bayi memiliki penyakit kuning yang harus diketahui :
- Lebih Peka Dan Teliti
Peka dan teliti diperlukan untuk mencegah bayi terkena penyakit kuning. Peka dan teliti itu bisa dilakukan dengan mengetahui kapan munculnya gangguan kehamulan tersebut. Bagaimana peningkatan penyakit kuning tersebut di dalam tubuh bayi serta berapa lama bayi mengalami penyakit kuning itu.
- Hindari Obat-Obatan
Selama hamil hindari obat-obatan sembarangan, hal itu bisa digunakan untuk mencegah bayi terkena penyakit kuning. Alasannya adalah ada jenis obat-obatan yang memiliki sulfa, sulfa tersebut adalah penghancur sel darah merah. Selain berhati-hati dalam mengkonsumsi obat selama kehamilan, ibu juga tidak boleh memberikan sembarangan obat kepada bayi yang mengidap penyakit kuning.
- Hindari Infeksi
Bayi rentan untuk terkena infeksi, oleh sebab itulah sebagai ibu harus bisa menghindarkan bayi dari berbagai macam infeksi. Hal yang bisa dilakukan oleh ibu adalah selalu menjaga kebersihan tubuh bayi dan lingkungan di sekitar bayi. Jangan sampai bayi atau lingkungan bayi tersebut tercemar.
Ibu juga harus memperhatikan kesterilan dari perlengkapan bayi yang digunakan misalnya saja kempong, alat makan dan lain sebagainya, jika tidak steril kuman dan bakteri bisa masuk ke dalam tubuh bayi dan menyebabkan bayi terkena penyakit kuning.
- Hindari Kapur Barus
Ibu yang biasa menggunakan kapur barus sebaiknya mulai menghindari penggunaan kapur barus tersebut. Alasanya adalah kapur barus itu akan menempel pada bayi dan menimbulkan infeksi pada kulit bayi. Aroma pada kapur barus itu akan masih menempel pada pakaian yang dikenakan bayi, jika terhirup bisa menimbulkan efek ke pernafasan bayi juga.
Penanganan bayi kuning diperlukan sesegera mungkin agar ibu yang memiliki bayi kuning terutama penyakit kuning patologis bisa mendapatkan penanganan dengan segera. Jika penyakit kuning patologis tidak segera diatasi akibatnya adalah bisa membahayakan sel syaraf pusat bayi dan berbagai macam gangguan yang berbahaya lainnya.