Gangguan Vestibular Pada Anak : Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Vestibular merupakan sistem yang mencakup bagian telinga dalam dan batang otak yang mengolah informasi sensorik terkait pengendalian keseimbangan tubuh dan pergerakan mata. Singkatnya, vestibular adalah sistem yang mengatur tubuh agar mengenali orientasi dalam ruangan, seperti sedang duduk, tidur, berdiri, dan lain-lain.

Sistem vestibular menilai posisi tubuh berdasarkan gerak dan posisi tubuh yang sedang di lakukan, dan fungsinya untuk menjaga keseimbangan, koordinasi, dan mengontrol pergerakan tubuh.

Sedangkan menurut pernyataan dari National Institute of Deafness and Other Communication Disorders, menjelaskan bahwa gangguan keseimbangan atau vestibular adalah kondisi yang membuat seseorang merasa goyah atau pusing ketika seseorang hendak atau saat duduk, berdiri, maupun berjalan.

Anak-anak yang memiliki sistem vestibular yang baik pasti akan dengan nyaman menjalani kehidupan sehari-harinya. Mereka akan dengan mudah duduk, berjalan, berlari, melompat, berjingkrak-jingkrak, memanjat, ataupun menari dengan penuh percaya diri.

Hal itu dapat terjadi karena sistem vestibular mereka dapat memahami, mengkoordinasi, dan mengontrol pergerakan tubuh dengan baik sesuai pergerakan anak.

Sedangkan anak-anak yang memiliki gangguan keseimbangan atau vestibular, mereka akan kesulitan menjalani kehidupan sehari-harinya dan merasa kurang percaya diri dalam bergerak.

Hal ini terjadi karena karena otak pada anak yang memiliki gangguan vestibular kurang bisa menerima informasi dari saraf sensorik mereka. Dalam jangka panjang apabila orangtua tidak menyadari atau abai terhadap gejala dari gangguan sistem keseimbangan pada anak.

Kedepannya hal tersebut dapat mengurangi kualitas hidup, mengalami gangguan tumbuh kembang anak, dan dapat terkena macam-macam gangguan psikologis pada anak.

Lalu, apa sajakah penyebab, gejala, dan cara mengatasinya agar orangtua dapat mengetahui dan tidak abai terhadap apa yang terjadi pada sistem vestibular anak? Berikut ini penjelasannya.

Penyebab Sistem Gangguan Vestibular Pada Anak

  • Vestibular Neuritis atau Radang Vestibular

Saraf vestibular merupakan organ yang mengirimkan informasi keseimbangan dari telinga bagian dalam ke batang otak. Jadi, apabila organ ini terkena infeksi virus sampai terjadi radang pada saraf vestibular, maka akan terjadi gangguan keseimbangan pada anak.

  • Labyrinthitis

Dinamakan Labyrinhitis karena gangguan keseimbangan yang satu ini terjadi karena disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang terdalam labirin telinga.

Pembengkakan kedua cabang saraf vestibulocochlear ( bagian vestibular dan bagian koklea) sehingga dapat menimbulkan radang vestibular yang mempengaruhi gangguan keseimbangan dan pendengaran (seperti telinga berdenging atau mungkin hilangnya pendengaran).

  • Infeksi yang terjadi di tempat lain di dalam tubuh

Para peneliti berpikir bahwa penyebab utama terjadinya gangguan vestibular adalah infeksi virus pada bagian telinga dalam, terjadinya pembengkakan di sekitar saraf vestibulocochlear, ataupun infeksi virus yang terjadi di bagian dalam tubuh lainnya.

Seperti, virus Herpes simpleks tipe 1 (penyebab luka dingin, atau cacar air), virus Campak, virus Hepatitis, virus Gondok, virus Influenza, dan virus Polio.

Gejala Gangguan Vestibular Pada Anak

Tidak semua anak dengan gangguan keseimbangan menunjukkan tanda-tanda gangguan yang serius. Anak-anak terutama yang masih balita biasanya belum mampu mendeskripsikan apa yang mereka rasakan padahal mereka memiliki gangguan vestibular.

Berbeda dengan anak-anak yang sudah cukup besar dan bisa mengeluhkan gelaja yang mereka alami. Gejala gangguan vestibular pada setiap anak terkadang berbeda-beda. Akan tetapi, secara umum berikut ini merupakan gejala vestibular yang terjadi pada anak.

  • Disequilibrium (perasaan mudah goyah atau doyong) yang membuat anak akan merasa kesulitan untuk berdiri, berjalan, berbelok, dan menaiki tangga
  • Anak mudah sekali terjatuh, tersandung, dan menabrak benda-benda di sekitarnya.
  • Anak akan kesulitan berjalan sendiri atau bahkan tidak dapat berjalan apabila tidak berpegangan pada sesuatu
  • Anak akan sempoyongan saat berdiri atau berjalan
  • Nistagmus (kondisi ketika bola mata bergerak cepat kesegala arah dan berulang dengan spontan)
  • Anak kesulitan berjalan di permukaan yang tidak rata dan tempat yang gelap.
  • Vertigo (sensasi berputar di dalam atau di luar kepala yang terjadi tiba-tiba) dan biasanya anak akan mendeskripsikan hal tersebut dengan mengatakan bahwa sekelilingnya merasa berputar-putar.
  • Tidak merasa nyaman saat melihat cahaya terang
  • Kualitas pendengaran yang terganggu, seperti telinga berdengung, khususnya jika berada di suasana yang ramai atau bising. Semua gejala tersebut akan membuat anak kehilangan kesulitan untuk berkonsentrasi, kurang fokus, dan sulit memahami perintah dari orang di sekelilingnya.

Cara Mengatasi Gangguan Vestibular

Pada beberapa kasus, gangguan vestibular memang dapat menghilang sendiri seiring bertambahnya usia anak. Akan tetapi, pada beberapa anak terkadang harus diimbangi dengan terapi atau perawatan tertentu agar tumbuh kembangnya seimbang.

Saat ini, anak yang di duga mengalami gangguan vestibular akan mengikuti serangkaian tes untuk mengetahui penyebab dari kondisi anak tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengatasi masalah tersebut dengan baik dan akurat.

Ada beberapa pengobatan atau perawatan untuk anak yang mengalami gangguan vestibular, yaitu:

1. Rehabilitasi vestibular atau terapi keseimbangan

Terapi ini menggunakan latihan fisik yang dapat membantu menguatkan kemampuan keseimbangan dan koordinasi anak. Seperti :

  • Tidur terlentang atau tengkurap di bola gimnastik
  • Alat memanjat peralatan bermain
  • Merangkak
  • Lompat tali
  • Berjalan tanpa alas kaki di permukaan yang tidak rata seperti rumput atau pasir (terapi ini juga dapat menjadi salah satu cara mengajari anak berjalan yang benar dan aman)
  • Bergantung dengan posisi tubuh terbalik dari sofa atau pangkuan orangtua
  • Bermain ayunan sensorik, dan
  • Melakukan jumping jack ( gerakan melompat dengan tangan direntang ke atas dan ke samping, bergantian dengan membuka kaki dan menutup kaki).

2. Terapi musik

Jika gangguan keseimbangannya disebabkan oleh hilangnya pendengaran maka pengobatan dapat dilakukan dengan terapi musik. Biasanya anak di pasangkan audio untuk mendengarkan suara musik dari volume yang rendah lalu ke volume yang tinggi, dan sebaliknya.

Oleh sebab itu biasanya sedari masih di dalam kandungan, orangtua sudah mendengarkan anaknya beberapa musik klasik. Sebab salah satu manfaat musik klasik untuk bayi baru lahir adalah untuk membantu tumbuh kembang otak anak dan meningkatkan kemampuan bahasanya.

3. Berikan pijatan yang lembut

Langkah sederhana untuk memberikan stimulus atau rangsangan untuk sistem vestibularnya adalah dengan memberikan pijatan lembut pada tubuh anak.

Salah satu manfaat pijat bayi untuk kesehatan adalah dapat membuat anak menjadi lebih rileks, kuat, melemaskan otot-otot yang kaku, dan melancarkan peredaran darah.

4. Manuver epley

Memposisikan ulang kepala pada sudut tertentu untuk menggerakkan cairan atau partikel kecil yang ada di telinga dalam. Biasanya menempatkan bantal di bawah sehingga ketika anak berbaring.

Bantal akan terletak di antara bahu dan bukan di bawah kepala, memutar kepala dan bahu ke kanan tanpa mengangkatnya selama 1 menit, dan duduk perlahan selama beberapa menit. Biasanya terapi ini dilakukan pada anak yang BPPV ( benign paroxysmal positional vertigo).

Meskipun ada beberapa anak yang mengalami gangguan vestibular sembuh dengan sendirinya seiring bertambahnya usia anak. Orangtua harus tetap dan harus mencari tahu mengenai gejala, penyebab, dan cara mengatasi gangguan vestibular pada anak.

Sehingga anak dapat menjalani hari-harinya dengan nyaman tanpa memiliki gangguan yang membuat kehidupan dan gerakan-gerakan tubuhnya terganggu.

fbWhatsappTwitterLinkedIn