Setiap orang tua tentu memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam menjaga, merawat, dan membesarkan bayinya agar memiliki kondisi perkembangan yang normal. Dengan peran orang tua tersebut maka kondisi bayi yang masih rentan akan aman dan selalu terjaga kondisi kesehatannya sehingga tidak muncul berbagai macam bentuk permasalahan kesehatan termasuk gangguan tumbuh kembang anak. Diantara kedua orang tua, peran ibu lebih besar terhadap bayi sejak di dalam kandungan.
Demi menjaga agar kondisi bayi dalam keadaan yang normal maka ibu harus melakukan beberapa usaha dan upaya. Usaha usaha yang dapat dilakukan oleh ibu hamil diantaranya menyediakan nutrisi bagi bayi melalui pemberian manfaat asi untuk bayi secara utuh sejah awal bayi lahir, menjaga kondisi kebersihan bayi agar selalu dalam keadaan yang baik, merawat bayi, serta memastikan kesehatannya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan bayi dan mencegah beberapa penyakit tertentu adalah melalui imunisasi.
Apa Itu Imunisasi ?
Beberapa orang tua mungkin belum tau apa itu imunisasi dan manfaat yang ada dari proses yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan kompeten tersebut. Secara definisi, imunisasi adalah proses untuk menjadikan tubuh manusia kebal dengan sistem imun yang kuat terhadap penyakit tertentu. Untuk mendapatkan imun atau kekebalan pada penyakit maka proses imunisasi dilakukan dengan cara memasukan vaksin tertentu demi merangsang sistem imunitas tubuh terhadap penyakit tertentu.
Ada dua bentuk imunisasai yang dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh yakni imunisasi aktif dimana kekebalan tubuh dirangsang untuk memiliki imunitas terhadap penyakit tertentu dan imunisasi pasif ketika tubuh diberi antibodi langsung tanpa harus merangsang sistem imunitasnya. Imunisasi aktif merupakan proses yang kebanyakan dilakukan pada bayi dengan cara memasukan vaksin yang berisi virus atau bakteri lemak maupun protein mirip dengannya sehingga akan direspon oleh sistem imunitas tubuh untuk membuat antibodi yang akan diperlukan ketika ada invasi penyebab penyakit tersebut dikemudian hari.
Mengapa Imunisasi Wajib Dilakukan Pada Bayi ?
Setiap bayi yang baru lahir memiliki imunitas pasif yang di dapat dari ibunya ketika masih berada di dalam kandungan. Imunitas tersebut hanya dapat bertahan hingga usia bayi mencapai 2 bulan dan akan menjadikannya rentan setelahnya. Salah satu fungsi penting dari imunisasi bagi bayi adalah untuk menjaga kondisi kesehatannya dari serangan dan resiko penyakti penyakit berbahaya. Imunisasi bukan hanya digunakan untuk manfaat satu individu saja namun juga berkaitan dengan endemik suatu penyakit yang harus dikurangi penderitannya dikemudian hari.
Peningkatan sistem imunitas tubuh memang dapat dilakukan dengan jalan lain seperti menjaga kebersihan bayi dan selalu memenuhi kebutuhan nutrisi harian tubuhnya. Peningkatan imunitas tubuh dengan cara tersebut tidak secara spesifik dapat menangkal seluruh penyakit terutama penyakit penyakit berbahaya yang hanya dapat diatasi dengan cara pembentukan antibodi yang spesifik di dalam tubuh melalui jalan imunisasi. Proses imunisasi bagi bayi ini masih banyak menimbulkan pro dan kontra di masyarakat dengan alasan tertentu.
Jenis Imunisasi Pada Bayi Baru Lahir
Selain memahami apa itu imunisasi dan seberapa pentingnya bagi bayi yang dijelaskan diatas, ibu hamil juga sebaiknya mengerti beberapa jenis imunisasi pda bayi yang diberikan terutama untuk bayi baru lahir. Pembentukan antibodi di usia dini ini sangat penting untuk kesehatannya di masa dewasa kelak. Secara umum ada dua jenis imunisasi yang diberikan pada bayi saat usia tertentu yakni imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan yang diuraikan di bawah ini.
1. Imunisasi dasar
Merupakan imunisasi yang wajib diberikan pada bayi baru lahir disaat usianya mulai dari 0 bulan sampai dengan 9 bulan guna untuk mencegah beberapa penyakit berbahaya diantaranya seperti penyakit hepatitis, tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, Haemophilus influenzae, polio, dan campak. Urutan umum pemberian macam macam imunisasi dasar yang perlu diperhatikan dalam daftar berikut ini.
- Bayi usia 0 bulan: 1 dosis hepatitis B
- Bayi usia 1 bulan: 1 dosis BCG dan polio
- Bayi usia 2 bulan: 1 dosis DPT, hepatitis B, HiB, dan polio
- Bayi usia 3 bulan: 1 dosis DPT, hepatitis B, HiB, dan polio
- Bayi usia 4 bulan: 1 dosis DPT, hepatitis B, HiB, dan polio
- Bayi usia 9 bulan: 1 dosis campak/MR
2. Imunisasi lanjutan
Merupakan imunisasi dalam tahapan lanjut setelah seluh imunisasi dasar diberikan dalam jadwal imunisasi bayi baru lahir. Tahapan imunisasi lanjut ini diberikan pada usia usia tertentu untuk memperkuat imunisasi dasar. Beberapa imunisasi lanjutan yang diberikan kepada anak diantaranya seperti 1 dosis DPT, hepatitis B, HiB, dan campak/MR saat usia 18 – 24 bulan, 1 dosis campak dan DT saat kelas 1 SD, dan 1 dosis Td saat kelas 2 sampai kelas 5.
Itulah beberapa penjelasan mengenai apa itu imunisasi yang perlu diperhatikan dengan baik oleh setiap orang tua. Dalam penjelasan diatas, diuraikan bahwa imunisasi menjadi hal yang penting untuk membantu menjaga kondisi kesehatan bayi dan mencegah beberapa penyakit berbahaya.