Bahaya Kipas Angin bagi Bayi dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Indonesia adalah negara yang terletak di kawasan tropis yang menyebabkan suhu udara rata-ratanya cukup tinggi. Hal ini adakalanya cukup mengganggu sebagian orang termasuk bayi.

Efek udara  yang panas bisa membuah bayi menjadi kurang nyaman hingga menimbulkan keluhan seperti bayi yang rewel,  biang keringat hingga ruam pada kulit bayi.

Untuk mengatasinya, sebagian orang tua menggunakan kipas angin untuk menyejukkan udara sehingga bayinya akan merasa lebih nyaman. Namun, adakah efek dari penggunaan kipas angin untuk bayi?

Bahaya Kipas Angin Bagi Bayi

Berikut adalah beberapa bahaya yang bisa ditimbulkan dari penggunaan kipas angin untuk bayi:

1. Gangguan Pernapasan

Kipas angin yang mengalirkan angin dalam suatu ruangan beresiko membawa debu atau kotoran, apalagi jika ruangan  kurang dijaga kebersihannya.

Bayi yang terlalu lama terkena kipas angin, apalagi secara langsung, akan secara tidak sengaja menghirup kotoran atau debu yang dibawa kipas angin tersebut.

Hal ini dapat menimbulkan berbagai gangguan pernapasan seperti pilek hingga infeksi pada saluran pernapasan.

2. Penurunan Suhu Tubuh

Penggunaan kipas angin yang terlalu lama dengan volume yang tinggi dapat membuat bayi mengalami penurunan suhu tubuh bahkan hipotermia.

Hal ini akan sangat berbahaya bagi bayi dan bisa menimbulkan efek yang cukup serius.

3. Resiko Dehidrasi

Bayi yang berada diruangan dengan temperatur rendah cenderung berkurang keinginannya untuk minum.

Dengan kata lain, bayi menjadi kurang cepat haus. Jika hal ini tidak disadari oleh sang ibu, bayi bisa mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi.

Dehidrasi, selain berbahaya bagi kesehatan bayi, juga bisa membuat kulit bayi akan menurun kelembabannya sehingga kulit bayi menjadi kering dan kusam.  

3. Sinusitis

Penggunaan kipas angin  yang berlebihan untuk bayi juga bisa meningkatkan resiko bayi terkena sinusitis.

Sinusitis adalah peradangan atau inflamasi yang terjadi pada dinding sinus.

Suhu udara dingin yang dihasilkan oleh kipas angina bisa membuat selaput lendir pada hidung mengering dan memicu produksi lendir yang banyak. Hal inilah yang bisa membuat pernapasan terganggu hingga memicu iritasi pada sinus.

4. Masalah Otot

Suhu dingin akibat kipas angin bisa membuat otot bayi mengalami kaku bahkan kram.

Hal ini dikarenakan saat udara dingin, produksi pelumas cairan otot dan sendiri menurun.

5. Kesulitan Bernafas

Kipas angin yang diarahkan secara langsung pada tubuh bayi beresiko membuat bayi mengalami kesulitan saat bernafas.

Hal ini jelas berbahaya karena bayi tidak bisa menghirup udara atau oksigen dengan baik.

Itulah beberapa dampak buruk penggunaan kipas angin pada bayi. Namun, apabila terpaksa harus menggunakan kipas angin karena cuaca yang panas.

Cara Mengatasinya

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mengatasi dan mengurangi risikonya, yaitu sebagai berikut:

  • Jangan mengarahkan kipas angin kepada tubuh bayi secara langsung. Sebaiknya, arahkan kipas angin ke tembok supaya bayi hanya terkena pantulan udaranya saja.
  • Bersihkan kipas angin secara rutin, terutama pada bagian baling-balingnya.
  • Hentikan penggunaan kipas angin apabila suhu tubuh bayi turun atau terasa dingin.
  • Beri asupan cairan pada bayi secara rutin, meskipun bayi tidak menangis meminta minum.
  • Bersihkan juga ruangan atau kamar bayi agar tidak banyak debu dan kotoran disana.
fbWhatsappTwitterLinkedIn