6 Fakta Sunat pada Bayi Perempuan yang Terbukti Secara Medis

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sunat pada bayi perempuan memang selalu menjadi kontroversi bagi masyarakat. Ada banyak orang yang mengatakan jika sunat pada bayi perempuan itu wajib namun ada pula yang tidak setuju. Karena itu sunat pada bayi perempuan ada yang dilakukan namun ada pula yang tidak. Perbedaan pandangan ini tidak hanya terjadi di Indonesia tapi juga negara lain. Hal ini berbeda untuk sunat pada laki-laki yang bisa mencegah resiko penyakit fimosis dan penyakit kelamin lain. Berikut ini adalah berbagai fakta sunat pada bayi perempuan yang terbukti secara medis.

  1. Bukan termasuk dalam tindakan kedokteran

Menurut pakar medis sebenarnya sunat pada perempuan bukan termasuk bagian dari tindakan medis. Hal ini karena tindakan sunat yang dilakukan pada anak perempuan sama sekali tidak dikarenakan oleh masalah medis tertentu. Ini sangat berbeda dengan sunat pada laki-laki yang dimanfaatkan untuk menghilangkan kulit kulup yang menutupi kepala penis. Jika sunat pada laki-laki tidak dilakukan maka bisa menyebabkan penyakit saat anak sudah dewasa. Tapi sunat pada bayi perempuan sama sekali tidak memiliki indikasi medis tertentu. Bahkan jika dilakukan maka bisa menyebabkan sulit hamil meskipun bukan termasuk karena penyebab kemandulan pada wanita.

  1. Bagian dari budaya

Sunat perempuan sendiri masih dianggap sebagai bagian dari budaya. Karena itu setiap daerah bisa memiliki prosedur sunat pada perempuan yang berbeda-beda. Orang yang menjadi petugas sunat juga belum tentu tenaga medis bisa karena dituakan dalam adat atau dukun. Karena itu jika dilakukan dengan alat yang tidak steril maka bisa menyebabkan infeksi pada kulit kelamin bayi. Efek dari infeksi ini bahkan bisa lebih berbahaya daripada  infeksi kulit pada bayi.

  1. Banyak resiko pada bagian yang terpotong.

Jika pada laki-laki maka bagian yang terpotong saat sunat adalah pada kulit kulup yang memang menutupi kepala penis. Sunat pada perempuan biasanya dilakukan pada saat masih bayi. Ada cara yang berbeda untuk melakukan sunat pada perempuan. Area yang dipotong pada saat sunat adalah pada bagian klitoris baik itu sedikit saja atau keseluruhan. Secara medis sebenarnya tindakan ini tidak memberikan manfaat apapun. Dan jika dilakukan dengan alat yang tidak steril maka bisa menyebabkan infeksi. Resikonya sangat besar juga karena menjadi penyebab bayi rewel.

  1. Bisa menyebabkan pendarahan

Cara pemotongan bagian klitoris juga sangat berbahaya untuk bayi perempuan. Kondisi ini bisa membuat pendarahan yang terus menerus. Kemudian jika dilakukan tanpa prosedur medis yang benar maka bisa menyebabkan pendarahan tidak berhenti. Ini tindakan yang sangat berbahaya untuk bayi karena bisa meningkatkan resiko kematian bayi.

  1. Bisa membatasi pubertas perempuan

Sunat pada bayi perempuan biasanya juga dilatar belakangi oleh masalah tekanan budaya yang berlaku. Seorang perempuan tidak akan dianggap dalam masyarakat karena tidak melakukan praktek sunat ini. Hal ini secara budaya juga dianggap sebagai cara untuk menekan pubertas perempuan ketika dewasa. Perubahan bentuk dan struktur pada area intim wanita dianggap sebagai cara agar perempuan tidak memiliki nafsu seksual yang tinggi. Namun ternyata kondisi ini justru akan merusak kesuburan wanita dan sering kali meningkatkan resiko pada organ reproduksi. Misalnya ditandai dengan adanya ciri darah haid sehat dan tidak sehat akibat kerusakan hormon dalam tubuh.

  1. Meningkatkan komplikasi saat persalinan normal

Perubahan bentuk yang dilakukan pada organ intim wanita akan merusak struktur tersebut hingga dewasa. Perubahan ini tidak bisa diperbaiki meskipun telah melewati operasi bedah plastik. Perubahan pada organ kelamin luar ini yang akan menyebabkan wanita mengalami komplikasi saat melakukan persalinan normal. Resiko komplikasi termasuk kerusakan organ intim saat melahirkan, tindakan opisiotomi yang diperlukan sampai harus selalu melakukan caesar saat persalinan.

Jadi memang ada beberapa fakta sunat pada bayi perempuan yang terbukti secara medis. Karena itu setiap orang tua yang akan melakukan prosedur sunat pada bayi perempuan harus mempertimbangkan semua resiko baik untuk bayi atau ketika bayi sudah dewasa nanti.

fbWhatsappTwitterLinkedIn